Pendahuluan
• Sisi interseptif :
• Pergerakan distal molar maksila
Memberi ruangan erupsi spontan C
:
ektopik
Mengembalikan ruangan hilang
Memperbaiki hub molar klas II
karena migrasi mesial molar pada
Mengurangi overjet ringan –
kasus crowding gigi P
sedang
Menegakkan M1 permanen maksila
Memperbaiki deviasi midline
karena impaksi terhadap gigi M2
desidui maksila
Indikasi distalisasi molar :
• Relasi klas II molar karena erupsi ektopik dari ½ • Pada masa akhir gigi bercampur menggunakan
bikuspid Leeway Space dari nance untuk memperbaiki
crowding
• Kasus diskrepansi midline
• Inklinasi aksial pada angulasi molar atas yang ke
• Mengembalikan ruangan yang hilang karena mesial
pergeseran mesial dari molar pertama karena
premature loss gigi desidui • M3 tidak ada
• Profil retrognasi
• Openbite skeletal
• Maksila konstriksi
Pendulum
• komponen palatal Nance
dicekatkan pada permukaan
oklusal dari gigi premolar.
• Mekanisme : spring helikal
bilateral yang dibuat dari TMA
berdiameter 0.032” untuk
memberikan gaya kontinu
terhadap M1 maksila.
• gaya 200 -250 g dengan
pergerakan busur berayun Kekurangan : tipping molar,
• Distalisasi molar 5 mm dalam 3 -4 kesulitan molar berada pada posisi
bulan.
karena pergerakan distal, proklinasi
insisivus maksila
Jenis appliance
Jones jig
• Button palatal (0.5”) :
penjangkaran untuk P2maksila +
kawat 0.036”.
• setelah sementasi dari modifikasi
Nance, lengan dari Jones jig
dipasangkan ke tube headgear
dan lengan lainnya ke slot dari
molar band pertama. Alat ini
diaktifkan dengan loop aktivasi
dengan kawat 0.010” dari
penjangkaran braket. Kekurangan : pergerakan labial gigi
• Coil dapat direaktivasi :4-5
anterior, ketidaknyamanan pasien
minggu
karena ukuran
Jenis appliance
Distal jet
• 2 piston & 1 tube yang tertanam
pada button Nance di palatum
• Didukung salah satu dari kedua P
• Open coil spring dan collar
diaktivasi setiap tube
• Kompresi coil spring : gaya ke
distal
• Collar diretraksi dan screw mesial
pada setiap collar terkunci pada
tube untuk menjaga force Lebih estetis, simpel, tipping
ditolerir
Jenis appliance
Keles Slider
• Sliding jig ini terdiri dari batang
distalisasi, tip ball 0.040” SS,
sebuah kunci dan coil spring NiTi
panjang 10 mm dan tube dengan
perpanjangan kawat yang
dicekatkan pada band molar
pertama.
Pergerakan bodili
Jenis appliance
Implan
Pengukuran sefalometri, dataran dan sagital, vertikal dan angular. Pengukuran sefalometri dan dataran. 1.
Midpoin oklusal dari molar pertama maksila (U6mp); 2. Tip cusp vestibular dari premolar kedua maksila (U5); 3.
Tip insisal insisivus sentralis maksila (U1); 4. Cusp molar pertama maksila (U6mc); 5. Poin furkasi molar
pertama maksila (U6f); 6. Midpoin dari bearing metal (Mb); 7. Frankfurt horizontal (FH); 8. Dataran mandibula
(MP); 9. Sella tegak lurus FH (y-axis). Pengukuran sagital: U6mp ke y-axis, U5 ke y-axis, U1 ke y-axis.
Pengukuran vertikal : U6mp-FH, U6mc-FH, U5-FH, U1-FH. Pengukuran angular : 10, U6mp-FH; 11. U5-FH; 12.
U1-FH; 13. MP-FH.
Efek dentoalveolar dan skeletal pada alat DFD
Laporan Kasus 2
• Lengkung RB aligned
A. pengukuran angulasi yang digunakan pada analisa sefalometri. 1. Sudut anterior antara wire marker dari
molar 1 klas II dan trus horizontal (RP1); 2. Sudut anterior antara wire marker dari premolar pertama klas II dan
true horizontal (RP1); 3. Sudut anterior antara wiremarker insisivus maksila dari sisi klas II dan true horizontal
(RP1); 4. True horizontal (RP1) digambar 7 derajat dari dataran SN; 5. Garis tegak lurus (RP2) digambar ke RP
1: b. Pengukuran linear yang digunakan pada analisa sefalometri. 1,4 : jarak tegak lurus antara wire marker dari
molar 1 klas II dan RP2 dan RP1; 2-5 : jarak tegak lurus antara wiremarker premolar 1 klas II dan RP2 dan
RP1. 3,6 : jarak tegak lurus antara wiremarker dari insisivus maksila dan RP2 dan RP1
Laporan Kasus 2
Rerata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum pada pengukuran sefalometri
Laporan Kasus 2
• Akhir perawatan
Laporan Kasus 2
• Intrusi molar tidak signifikan • DFD : alat dengan gaya konstan &
magnitude seimbang pada sisi
(1mm)
bukal & palatal M maksila,
pergerakan ke distal terkontrol
Pembahasan