Anda di halaman 1dari 67

SAAT TEPAT PERAWATAN ORTODONTIK

WHEN, WHAT AND HOW TO TREAT

Oleh :
Sri Suparwitri
Bagian Ortodonsia
FKG UGM
KAPAN PERAWATAN ORTODONTIK
DILAKUKAN?

Hanya mungkin dilakukan setelah


DULU semua gigi permanen tumbuh atau
sekitar umur 12 sampai 14 tahun

Beberapa kasus menunggu


setelah gigi permanen
SEKARANG tumbuh lengkap mungkin
sangat terlambat atau
perawatan akan semakin
kompleks.
A. RENCANA PERAWATAN UNTUK ANAK
PRASEKOLAH (PERIODE GIGI DESIDUI)

Mulai umur 3 - 5 tahun anak mulai


diperkenalkan dengan dokter gigi, peralatan,
pemeriksaan klinik sederhana kemudian dicatat
keadaan kesehatan gigi dan mulutnya.

Perawatan pada periode Anak


Prasekolah termasuk Orthodonsi
Pencegahan.
Perawatan pada periode Anak Prasekolah
termasuk Orthodonsi Pencegahan.

Prosedur ortodonsi pencegahan :

• Perawatan gigi decidui,


• Menghilangkan kebiasaan jelek,
• Penyesuaikan oklusi dan pengamatan diastema
sentral.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam usaha
mencegah terjadinya maloklusi pada periode kritis :

• Pola erupsi gigi desidui yang abnormal


• Persistensi sisa akar gigi desidui
• Gigi supernumerary
• Ankylosis gigi desidui
• Crypte tulang yang tidak teresorbsi
• Jaringan lunak yang menghalangi
• Tambalan gigi sulung yang berlebihan
• Urutan erupsi gigi permanen
Urutan Erupsi Gigi Permanen:
7 1 3 5 4 2 1 | 1 2 4 5 3 1 7
7 1 5 4 3 2 1 | 1 2 3 4 5 1 7

premature lost gigi desidui space maintainer


menjaga ruang dan mencegah overerupsi gigi antagonis
space maintainer dibuat :
• Sederhana dan kuat
• Tidak memberi tekanan berlebihan bagi gigi yang
masih ada
• Mudah dibersihkan
• Konstruksi sederhana mungkin sehingga tidak
mengganggu fungsi gigi dan mulut.
Gambar 1. Space maintainer
MASALAH-MASALAH
KETIDAKTERATURAN
Spacing incisivus usia 5-6 tahun normal
Apabila tidak ada spacing atau gigi-gigi saling
kontak proksimal akan terjadi crowding dan
ketidak-teraturan incisivus permanen.

Crowding yang terjadi pada periode gigi desidui,


apabila diobservasi akan terlihat crowding berat pada
akhir periode gigi permanen.
Premature loss karena karies atau trauma akan
berdampak pada posisi gigi permanen dan terjadi
crowding dan ketidak teraturan letak gigi.
Pedoman rencana perawatan apabila kehilangan gigi
yang sangat dini pada masa gigi susu adalah sbb:

1. Hilangnya gigi Incisivus desidui tidak


perlu space maintenance

2. Hilangnya gigi caninus desidui jarang


terjadi

3. Hilangnya gigi molar pertama desidui


space maintenance

4. Hilangnya awal gigi molar ke dua desidui


space maintenance
Protrusi dan Retrusi Gigi Incisivus

• Penempatan yang salah dari gigi


Habit incisivus
menghisap jari • Lengkung rahang atas kedepan
pada periode • Lengkung rahang bawah
Desidui kebelakang

Penempatan yang salah dari gigi incisivus yang


disebabkan habit menghisap jari, biasanya terkoreksi
dengan sendirinya apabila habit dihentikan sebelum
erupsi gigi permanen.
Crossbite anterior
Biasanya terjadi pada periode gigi desidui
karena gangguan2 gigi incisivus yang menyebabkan
bergesernya mandibula ke anterior

 Apabila terjadi harus dikoreksi dalam upaya untuk


menghindari hipertrofi dari muskulus muka yang dapat
menghasilkan asimetri dari muka.
 Biasanya dikoreksi hanya dengan menghilangkan
penyebabnya, dengan oklusal grinding atau pencabutan
gigi incisivus desidui apabila erupsi gigi incisivus
permanen telah dekat.
Crossbite anterior

Inclined Bite Plane RB Elastic crossbite anterior

Gambar 2. Inclined Bite Plane


Crossbite posterior.
crossbite posterior karena
Problem sempitnya rahang atas.
tranversal

• Kontraksi RA dan lebih banyak pada


Habit regio caninus desidui daripada molar,
menghisap • Gangguan oklusal yang menyebabkan
jari bergesernya secara fungsional
mandibula ke anterior dan lateral.
Unilateral crossbite
Anak pra sekolah hampir selalu didapatkan

• Tidak dari faktor skeletal atau dental asimetri tetapi:


• Sempitnya maksila secara asimetris dikombinasikan
dengan bergeser secara fungsional
• Pertumbuhan temporomandibular joint tidak cukup baik
untuk mendapatkan posisi sentrik relasi yang stabil
pada masa dewasa
• Sempitnya regio caninus dan molar

Dilakukan ekspansi maksila dan akan menghasilkan tambahan


ruang pada lengkung maksila dan mempermudah evaluasi oklusi
yang akan datang.
Gambar 3. Ekspansi Maksila
KETIDAKSESUAIAN ANTEROPOSTERIOR
Klasifikasi Hubungan permukaan distal
Relasi berdasarkan molar kedua decidui rahang
molar desidui atas dan rahang bawah

• Flush terminal plane, relasi normal


• Distal step, dengan distal gigi molar bawah
berhubungan lebih ke distal dengan molar atas,
• Dan mesial step, dengan molar bawah posisinya
lebih ke mesial.
KETIDAKSESUAIAN ANTEROPOSTERIOR

Menggunakan pertumbuhan
dimodifikasi dengan perawatan

Mengkoreksi distal step atau mesial step hubungan gigi


pada beberapa periode gigi desidui
Sayangnya

Ketidak sesuaian cenderung untuk kembali


seperti semula secepat sebelum dirawat
Tidak bijaksana untuk memulai perawatan untuk problem skeletal
Klas II atau Klas III pada periode gigi desidui. Untuk menghasilkan
koreksi yang tepat perawatan dilakukan pada periode gigi
bercampur.
PROBLEM VERTIKAL
Maloklusi deep bite dan open bite terjadi pada periode
gigi desidui.

Deep bite biasanya dihubungkan dengan proporsi skeletal yang


mempengaruhi keadaan muka pendek dihubungkan dengan
sudut gonial persegi dan bidang mandibula datar.

Open bite sering terlihat pada anak-anank dengan proporsi


skeletal baik tetapi habit menghisap jari habit
dihilangkan akan terkoreksi dengan sendirinya
Tidak diindikasikan penggunaan alat ortodontik untuk
menutup openbite pada periode gigi desidui.
Ringkasan:

Rencana Perawatan Anak Prasekolah

Malposisi, crowding , ketidakteraturan gigi-gigi


incisivus, tidak adanya ruang diantara gigi incisivus
desidui

Diindikasikan bahwa akan terjadi crowding pada


waktu gigi-gigi incisivus permanen erupsi

Perawatan selama periode gigi desidui


tidak diindikasikan
OBSERVASI
Tidak adanya gigi secara awal:

Gigi molar Ruang perlu


desidui dipertahankan

Gigi anterior
Tidak perlu
desidui
 Crossbite posterior , terutama dengan
bergesernya ke lateral mandibula pada waktu
menutup , harus dirawat pada periode gigi
desidui, dengan occlusal adjustment atau
ekspansi maksila.
 Crossbite anterior, disebabkan karena
bergesernya mandibula ke anterior harus dirawat
lebih awal.
 Meskipun problem skeletal anteroposterior dan
vertikal dapat dideteksi, tetapi indikasi
perawatan pada waktu itu jarang terjadi
B. RENCANA PERAWATAN UNTUK PRAREMAJA
( PERIODE AWAL GIGI BERCAMPUR )

Tindakan harus Menyebabkan terjadinya


segera dilakukan maloklusi yang baru dan sedang
dalam proses terjadi

Perawatan ortodontik interseptif.


Gigi hilang dini

Tidak dibuatkan space maintainer

Akan terjadi penyempitan ruang.

dilakukan perawatan ortodontik dengan menggunakan


space regainer
Jadwal penentuan waktu dan tingkat hambatan kapan
tindakan ortodontik interseptif dilakukan, merupakan
kunci keberhasilan perawatan.
Jika terlambat akan menyebabkan maloklusi
berkembang dan muncul sehingga perlu tindakan
ortodontik kuratif.
Problem Ruang
Tidak Adanya Gigi Desidui Dengan Ruang Yang
Memadai: Space Maintenance

Apabila gigi molar pertama atau 6 bulan kemudian


kedua desidui hilang dan cukup atau lebih premolar
ruang maka diperlukan space pengganti baru
maintenance. tumbuh.

Alat Cekat lebih disukai

Jika Molar desidui hilang pada dua sisi sebaiknya


menggunakan lengkung lingual dari pada 2 alat unilateral
 Kehilangan awal dari salah satu gigi caninus
pada periode gigi bercampur diperlukan space
maintenance atau pencabutan gigi kontrolateral
untuk mengurangi perubahan median line atau
hilangnya simetri rahang.

 Apabila gigi kontrolateral caninus dicabut ,


diperlukan space maintenance lengkung lingual
untuk menjaga pergerakan ke lingual dari gigi-
gigi incisivus permanen.
Kehilangan ruang Lokal (3mm atau lebih) :

Space Regaining.

Bergesernya gigi incisivus dan molar permanen setelah


premature loss caninus atau molar desidui.

Space Regaining mungkin lebih diperlukan pada


keadaan hilangnya gigi molar kedua desidui sebelum
waktunya oleh karena rusak.

Premature loss gigi molar kedua desidui pada satu


kuadran lebih dari 3 mm dikembalikan dengan
tipping molar kembali ke distal.
Gambar 4. Space Regainer untuk menegakkan M2

Gambar 5. Space Regainer


Crowding moderate secara umum.

 Anak dengan diskrepansi lengkung gigi secara umum 2-4 mm


 Tidak ada premature loss gigi decidui
 Diramalkan terjadi crowding moderat gigi-gigi incisivus
Crowding moderate

Umumnya menggunakan ekspansi untuk


Perawatan meratakan gigi, kecuali kalau gigi incisivus
protrusif berat diperlukan rencana dalam
masa panjang.

 Keuntungan utama pada periode gigi bercampur


adalah masalah estetik.
 Alat ortodontik lepasan atau lengkung lingual
dapat digunakan pada maksila.
 Rotasi incisivus mandibula biasanya tidak
tekoreksi spontan meskipun ruang telah tersedia,
diperlukan perawatan yang lebih awal.
Malposisi Incisivus.

• Spacing dan flaring incisivus atas dengan


hubungan molar Klas I.
• Proporsi muka baik , analisis ruang menunjukkan
bahwa ruang yang tersedia berlebih.
• Protrusif gigi anterior atas dapat diretraksi dengan
alat ortodontik lepasan simpel.
• Habit menghisap ibu jari harus dikurangi sebelum
meretraksi gigi anterior atas.
Malposisi Incisivus.

 Adanya deep overbite anterior, protrusif


incisivus rahang atas tidak dapat diretraksi
sebelum keadaan tersebut normal.
 Meskipun hubungan anteroposterior Klas I,
problem skeletal dalam arah vertikal dapat
terjadi dan mungkin diperlukan perawatan yang
komplek untuk koreksi deep overbite nya
terlebih dahulu.
Diastema Median Line Maksila
Spacing yang menetap diantara gigi incisivus
biasanya dihubungkan dengan adanya celah pada
prosesus alveolaris diantara incisivus sentralis.
Diastema yang besar, mungkin dilakukan operasi
frenulum attachment yang mengganggu penutupan
ruang yang stabil.
Pendekatan yang baik adalah tidak dilakukan
perawatan sampai gigi caninus erupsi kecuali kalau
terdapat crowding.
Apabila spacing tidak dapat menutup spontan, baru
dilakukan perawatan dan frenectomy dapat
dilakukan apabila mengganggu.
Anterior Crossbite.
Crossbite anterior, sebagian atau seluruh gigi incisivus
dapat terjadi pada anak yang tidak mempunyai hubungan
skeletal Klas III.
• Crossbite satu atau 2 gigi anterior, meskipun mungkin dapat
terjadi pada anak dengan proporsi muka yang baik.
• Incisivus lateral maksila tendensi untuk tumbuh di lingual dan
mungkin tidak dapat sampai kelokasinya, terutama apabila
kekurangan ruang.
• Dilakukan pencabutan gigi caninus pada keadaan tersebut,
agar erupsi incisivus lateralis dapat lengkap, biasanya
crossbite terkoreksi spontan.
• Posisi ke lingual dari gigi incisivus dan pergerakan rahang ke
lateral, mandibula kadang abrasi incisal, perlu perawatan awal
crossbite.
Posterior Crossbite.
Crossbite posterior pada gigi bercampur disebabkan karena
rahang atas sempit akibat dari habit menghisap jari.

Alat ortodontik cekat atau lepasan dapat


efektif untuk koreksi posterior crossbite,
ekspansi dilakukan sedikit overekspansi
dibiarkan 3 bulan sebelum alat dilepas.
Anterior Openbite.

 Open bite anterior biasanya terjadi karena


menghisap ibu jari dalam waktu lama, sebelum
koreksi dari open bite, kebiasaan tersebut
dihilangkan.
 Apabila diperlukan alat intra oral, lengkung
ligual maksila dengan diberi anterior crib supaya
anak sukar meletakkan ibu jari.
Gigi decidui over-retained & erupsi Ektopik.

Erupsi gigi permanen dapat terlambat karena gigi


desidui tidak tanggal tepat waktu atau terlalu lama
.
Apabila terjadi, perawatannya adalah mengambil
gigi desidui.
Gigi permanen tumbuh apabila 3/4 dari akar telah
terbentuk.
 Apabila pembentukan akar gigi pengganti
sudah mencapai ¾, walaupun gigi desidui
yang akan diganti masih belum banyak yang
teresorbsi atau masih banyak yang
tertinggal, gigi desidui tetap dicabut.

 Apabila gigi decidui dicabut terlalu dini,


akan menyebabkan tulang & jaringan lunak
menjadi keras atau padat dan menyebabkan
gigi pengganti tidak erupsi.
Problem - Problem Berat.
Problem berat anak pada periode gigi bercampur dibagi
menjadi 3:

Diskrepansi skeletal;
Problem dentofasial dihubungkan dengan protrusi
incisivus
Space diskrepansi  5 mm.

Problem Skeletal
Anak dengan diskrepansi rahang berat pada periode
gigi bercampur dapat dilakukan perawatan dengan
aplikasi dari pertumbuhan di modifikasi dengan teknik
alat ortodonsi.
Problem Dentofasial
dihubungkan dengan Protrusif Incisivus

Protrusif incisivus yang berlebihan


(bimaksiler protrusif bukan overjet berlebihan),

biasanya dilakukan pencabutan 4 gigi premolar pertama


permanen dan retraksi incisivus yang protrusif yang dilakukan
pada akhir periode gigi bercampur atau awal periode gigi
permanen.
Apabila dilakukan pencabutan terlalu awal akan diikuti
bergesernya gigi molar permanen ke mesial, sehingga tidak ada
ruang untuk retraksi gigi incivus.
Diskrepansi ruang 5 mm atau lebih.

Petunjuk umum diskrepansi ruang:


• Diskrepansi ruang hingga 4 mm biasanya tanpa
pencabutan (kecuali molar ketiga)
• Diskrepansi antara 5-9 mm kadang tanpa pencabutan
tetapi lebih sering memerlukan pencabutan gigi selain
molar ketiga
• Diskrepansi ruang lebih dari 10 mm, diperlukan
pencabutan tanpa memperhatikan molar ketiga dimasa
datang.
Pencabutan Berseri.

Pencabutan gigi caninus desidui dilakukan apabila crowded gigi


incisivus mulai tampak.
Setelah gigi caninus desidui dicabut kemudian dilakukan
pencabutan gigi premolar pertama permanen sebelum gigi caninus
dan premolar kedua permanen erupsi, gigi caninus permanen akan
tumbuh lebih ke distal dan ruang bekas pencabutan akan menutup
spontan. Hal tersebut dinamakan “Pencabutan Berseri”.
Pencabutan Berseri.

Kriteria dari pencabutan berseri:

1. Tidak ada kesalahan proporsi secara


skeletal,
2. Hubungan molar Klas I,
3. Kekurangan perimeter lengkung gigi besar
(10 mm atau lebih) .
Prosedur terdiri atas 4 step:

1. Pencabutan gigi incisivus lateral decidui apabila gigi incisivus


pertama permanen erupsi dan tampak adanya crowding ringan
(Crowding dapat terkoreksi dengan sendirinya).
2. Pencabutan gigi caninus decidui apabila gigi incisivus lateral
erupsi.
3. Pencabutan gigi molar pertama desidui, biasanya 6-12 bulan
sebelum gigi premolar pertama tumbuh terutama 1/2 atau 2/3
akar gigi tersebut terbentuk.
4. Pencabutan gigi premolar pertama permanen sebelum erupsi
gigi caninus permanen
C. RENCANA PERAWATAN UNTUK MASA REMAJA
( Periode Gigi Bercampur Akhir & Periode Gigi Permanen
Awal )

Waktu ideal untuk perawatan ortodontik secara


komprehensif dari crowded gigi dan
ketidakteraturan pada problem yang berat
adalah pada periode perawatan masa remaja.

Biasanya banyak dikerjakan oleh


spesialis ortodonsi.
PROBLEM KETIDAKTERATURAN.

Crowding dan protusif.


 Apabila crowded terjadi pada awal periode gigi
permanen, dilakukan analisis ruang secara
akurat tanpa perlu memprediksi ukuran dari gigi
yang belum erupsi. Besarnya protrusi dan
crowding penting untuk dievaluasi agar supaya
dapat mengetahui keadaan ruangnya.
Perbedaan signifikan antara periode gigi bercampur
dan awal periode gigi permanen adalah pada periode
gigi bercampur dapat digunaan alat ortodontik
sederhana untuk mengatasi problem ruangan akan
tetapi tidak efektif setelah gigi permanen erupsi.
Apabila gigi permanen telah erupsi sempurna tetapi
keadaan gigi-giginya tidak teratur, maka jarang
didapatkan hasil yang memuaskan tanpa dilakukan
perawatan yang dapat merubah posisi akar, hanya
menggerakkan mahkota gigi ke tempat yang baru
adalah tidak cukup.
Diskrepansi Ukuran Gigi-gigi.

Lima pendekatan yang kemungkinan dilakukan pada


diskrepansi yang besar :

1. Mengimbangi perbedaan ukuran kecil dengan merubah


inklinasi dari incisivus
2. Mengurangi lebar dari gigi-gigi dengan jalan striping enamel
daerah interproksimal
3. Membentuk gigi yang mempunyai ukuran kecil dengan jalan
menambah komposit resin atau pembuatan crown
4. Rencana pencabutan untuk mengimbangi terjadinya
diskrepansi ukuran.
5. Menerima saja apa adanya ruang yang sempit yang ada pada
satu lengkung dan biasanya pada distal incisivus kedua.
Problem transversal
• Problem transversal pada usia remaja terjadi paling
banyak adanya lengkung maksila sempit.
• Ekspansi maksila yang diperlukan baik skeletal atau
dental biasanya tergantung dari masalah basis
anatominya.
• Dasar ekspansi maksila adalah dengan membuka
sutura palatina mediana dengan jalan
mengaplikasikan kekuatan besar yang melintang pada
sutura tersebut, melakukan stimulasi terhadap
pembentukan tulang pada lokasi tersebut.
• Hal tersebut dapat menghasilkan perubahan skeletal
secara cepat, harian atau lebih lambat (mingguan ).
Gambar 6. Rapid Expansion
Cross bite satu gigi atau asimetris unilateral yang
sebenarnya daripada lengkung gigi, biasanya dikoreksi
dengan hasil sangat memuaskan dengan menggunakan
elastik cross,
Contoh : elastik dari lengkung rahang bukal ke lengkung
lingual rahang lainnya .

Gambar 7. Elastic Crossbite

Perbedaan ekspansi unilateral dapat dicapai dengan


menempatkan alat2 cekat pada rahang bawah dan
menggunakan Elastic Crossbite dari lengkung RB ke
gigi maksila pada pada sisi efektif.
Problem Anteroposterior.

Perawatan yang paling disukai untuk masalah skelatal


biasanya digabungkan dengan modifikasi pertumbuhan.

 Keberhasilan modifikasi pertumbuhan sebaiknya dimulai sebelum


puncak pertumbuhan remaja dan pertumbuhan yang ada dievaluasi
hati-hati sebelum melakukan rencana pada usia remaja.
 Anak-anak perempuan biasanya matang lebih awal daripada laki-laki.
 Rencana kedua untuk mengoreksi ketidak sesuaian anteropostrior
ialah melakukan kamuflase dari kelainan tersebut dengan jalan
menggerakkan gigi-gigi incisivus RA & RB.
 Jika masalah terlalu berat pendapat ketiga yaitu dengan
pembedahan untuk reposisi rahang.
Gambar 8. Aktivator
Masalah Vertikal
Masalah vertikal utama pada remaja adalah anterior
openbite & deep bite.
keduanya kelihatannya merupakan kombinasi dengan
beberapa masalah anteroposterior.
Masalah erupsi juga kelihatannya merupakan masalah
serius pada kelompok umur ini

Anterior Open Bite


Adalah jarang untuk kasus anterior open bite pada
remaja karena habit, atau open bite dapat terkoreksi
spontan apabila habit sudah tidak dilakukan.
Gambar 9. Koreksi open bite
CONTOH PERAWATAN OPEN BITE (AWAL)
CONTOH PERAWATAN OPEN BITE (AKHIR PERAWATAN)
CONTOH PERAWATAN OPEN BITE
(AWAL - AKHIR PERAWATAN)
Deep over bite

Pada usia remaja tinggi muka masih bertambah


biasanya hanya merupakan suatu pencegahan erupsi
dari incisivus2 RB sebagai kontinuitas pertumbuhan
kearah vertikal untuk mencapai intrusi secara relatif.
Apabila pertumbuhan telah berhenti maka diperlukan
intrusi secara nyata.

Gambar 10. Intrusi Incisivus RB


D. RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK PASIEN
DEWASA.

Perawatan Orang dewasa dengan diskrepansi skeletal


harus dipisahkan dari diskrepansi dental, masalah –
masalah dental juga harus dievaluasi berdasarkan
keparahannya.
Prosedur perawatan pendukung untuk dewasa diartikan
sebagai perawatan-perawatan yang ditujukan pada
perbaikan oklusi tertentu, sebagai bagian dari
keseluruhan rencana perawatan yang biasanya
melibatkan komponen-komponen utama perawatan
periodontal dan restorative.
Indikasi utama perawatan ortodontik pendukung pada
orang dewasa adalah pergeseran gigi yang potensial
sebagai gigi abutmen pada Gigi Tiruan Cekat.

• Misal gigi M1 dicabut semasa kanak-kanak, kemungkinan


besar molar 2 bergeser ke mesial dan premolar 2 ke distal.
• Untuk distribusi ruang-ruang yang ada dengan incisivus yang
flaring, sebelum dilakukan pembondingan komposit resin
untuk memperbaiki dental esthetik.
• Apabila terdapat jarak vertical cukup, distribusi ruang antar
incisivus dapat langsung dilakukan retraksi incisivus.
• Apabila terdapat deep bite, tidak dapat dengan mudah diatasi
dengan menarik incisivus yang flaring dan menutup ruang
tanpa menggerakkan gigi bawah.
KESIMPULAN
1. perlu diperkenalkan secara dini dokter gigi dengan
macam peralatannya di kursi gigi pada anak prasekolah
atau sekitar umur 3-5 tahun.
2. Sekitar umur 7 tahun yang pada waktu itu gigi molar
pertama permanen telah tumbuh dan ke 8 gigi anterior
atas dan bawah mulai tanggal dan gigi permanen mulai
tumbuh.
3. Perlu adanya observasi dengan kunjungan rutin ke
dokter gigi apabila kemungkinan akan adanya kelainan-
kelainan yang disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan
atau factor lingkungan lainnya yang tendensi terjadinya
maloklusi.
4. mencegah arah pertumbuhan yang tampak tidak
normal, menyediakan ruang untuk tumbuhnya gigi
permanen.
5. Perawatan pada umur tersebut hanya terbatas pada
kasus-kasus tertentu, yaitu : Menghisap jari, Kebiasaan
Lidah, Cross bite anterior, Cross bite posterior,
Premature loss gigi desidui.
6. Anak-anak akan tampak baik, komunikasi lebih baik,
perasaan lebih enak selama pada usia sekitar 8 – 12
tahun. Perawatan pada umur tersebut akan lebih stabil
hasilnya akan lebih tampak . hal lain yang lebih penting
adalah anak lebih kooperatif dibandingkan masa
remaja.
Perawatan maloklusi Angle klas I

 Hubungan RA dan RB normal sering


didapati adanya kekurangan tempat utk
mengatur gigi dalam lengkung gigi yg teratu
 Keseimbangan muka baik
 Fungsi dari otot2 perioral normal
 Hasil perawatan diusahakan adanya
keseimbangan kekuatan fungsi2 dr sistem
rahang dan mulut dg posisi gigi yg baru
digerakkan supaya tidak relaps
PERAWATAN MALOKLUSI KLAS I
ANGLE MASA GIGI PERMANEN

I. GIGITAN TERBALIK (CROSSBITE)


II. DEEP OVERBITE
III. OPENBITE
IV. GIGI CROWDED
V. DIASTEMA
VI. PRITRUSI BIMAKSILER
CROSSBITE: RAHANG DALAM SENTRIK
OKLUSI TERDAPAT KELAINAN-
KELAINAN ARAH TRANSVERSAL YG
DAPAT MENGENAI SELURUH RAHANG,
SETENGAH RAHANG, SEKELOMPOK
GIGI ATAU SATU GIGI SAJA
MACAM-MACAM CROSSBITE:

1. ANTERIOR CROSSBITE:
DALAM KEADAAN SENTRIK OKLUSI SATU
ATAU BEBERAPA GIGI DEPAN ATAS
TERDAPAT DISEBELAH LINGUAL DARI GIGI
DEPAN BAWAH
2. POSTERIOR CROSSBITE:
TERDAPAT CROSSBITE PADA GIGI-GIGI
POSTEROR

Anda mungkin juga menyukai