Anda di halaman 1dari 46

Distal Shoe

Penyaji:
Naro Ida Sari G Manihuruk (130600092)
Liliana (130600087)
Thivashini (130600213)

Pembimbing:
Siti Salmiah, drg., Sp.KGA
Pengantar Space Maintainer

 Gigi desidui berperan penting di dalam rongga mulut. Peranannya adalah:


 Membantu pertumbuhan erupsi dari gigi permanen
 Membantu dalam proses pengunyahan dan berbicara
 Mencegah kebiasaan buruk
 Bengaruh terhadap penampilan sehari-hari

 Premature loss : kehilangan gigi desidui sebelum waktunya.


Akibatnya  Gangguan erupsi dan kekurangan ruang bagi gigi pengganti
Space maintainer :

Removable
• methylmethacrylate +
kawat retainer

Semi Fixed
• band and loop,
• crown and loop,
• distal shoe,
Fixed
• mandibular lingual arch
appliance
• transpalatal arch
Distal Shoe

Willet’s
distal shoe
(emas yang Roche’s distal
shoe yang
dicor, sangat
dimodifikasi
mahal, sulit
dibuat)

 Distal shoe:
 Unilateral
 Semi Fixed
 nonfungsional dan pasif
 alat intra-alveolar, di mana sebagian alat meluas ke dalam alveolus.
Distal shoe  premature loss gigi molar kedua desidui dimana gigi
molar satu permanen belum erupsi atau sudah hampir erupsi hanya
masih tertutup oleh gingiva.

Tidak diindikasikan untuk rahang atas jalur erupsi molar satu


permanen cenderung distal

 Tidak diindikasikan  anak imunnokompromis.


Prematur loss m2 Terapi pulpa yang
desidui sebelum erupsi tidak berhasil
M1 permanen

Indikasi
Kerusakan tulang
periapikal & resopsi
akar lanjut
Satu gigi yang hilang
pada satu kuadran
Kerusakan karies
mahkota luas yang
tidak dapat direstorasi
M1 permanen tidak
ada secara Kehilangan banyak
Kebersihan mulut kongenital gigi  gigi penyangga
buruk tidak adekuat

Kontraindikasi
M1 permanen
hilang Kurangnya kerjasama
psien dan ornag tua

kondisi medis  diskrasia darah,


cacat jantung bawaan predisposisi
endokarditis bakteri subakut, riwayat
demam rematik, diabetes, debilitasi
umum, dan penyakit ginjal.
Memandu erupsi molar
pertama permanen pada Keuntungan Mencegah supraerupsi
posisi yang tepat gigi antagonis
kepatuhan pasien
untuk menjaga
kebersihan mulut
kebutuhan anestesi yang sangat baik
lokal dan insisi
bedah
prosedur sulit
secara teknis
Kerugian

pengukuran dan pembuatan alat harus


pasien harus dalam
tepat dan alat harus diubah setelah
pengawasan dokter
molar permanen pertama erupsi
gigi ketika alat
sampai erupsi premolar kedua.
sudah dipakai
Instrumen Pembuatan Distal Shoe

a. Stainless steel band /crown: b. Band remover:


• untuk pembuatan space maintainer • untuk melepaskan band dari sisi bukal
• digunakan tanpa braket dan palatal setelah pengambilan cetakan
• Terdapat kekurangan alat atau anak • Band terletak dalam cetakan dan
yang tidak kooperatif, pembuatan band penempatan alat harus berhati-hati
dibuat pada model kerja di
laboratorium.

c. Bite stick: d. Band Seater:


• untuk menyesuaikan band yang • untuk membersihkan sisa semen di gigi
diperlukan saat mencocokan molar pasien
band
a. Band remover
b. stainless steel band
c. bite stick
d. band seater
Komponen distal shoe

Distal shoe extension Band and loop Crown and loop Loop

a. distal shoe extension


b. band and loop
c. crown and loop
d. loop
Jenis-jenis distal shoe

Willet's Distal shoe Roche's distal shoe


- Extension tipe bar - Extension bentuk V
Prosedur Pembuatan Distal Shoe

1. Alat dibuat sebelum gigi 2. Alat dibuat setelah gigi


molar dua desidui dicabut molar dua desidui dicabut

Tidak memerlukan insisi Memerlukan insisi


1. Alat dibuat sebelum gigi molar dua desidui dicabut
 Band / crown diadaptasikan pada molar satu desidui dan dicetak dengan
menggunakan alginat band/crown ditempatkan dalam cetakan  membuat
model kerja (band / crown masih berada di cetakan)
 IOPA  kedalaman ekstensi intra-alveolar + ruang yang dibutuhkan untuk erupsi
premolar kedua
Pengukuran panjang distal extension (bar horizontal)
• dari molar dua desidui jika belum dicabut
• melalui radiografi --> jarak dari distal molar satu desidui ke molar
permanen pertama yang belum erupsi jika gigi sudah dicabut.

Bar horizontal
Pengukuran kedalaman distal extension (bar
vertikal)
• 1 mm di bawah mesial marginal ridge molar
pertama permanen.
• bagian ujung V-shaped harus tajam apabila
dimasukkan pada daerah pencabutan setelah
proses penyembuhan
• dapat dipoles dan dihaluskan apabila
dimasukkan pada saat pencabutan dilakukan
• Bagian ujung V-shaped: Bar vertikal
• terlalu panjang ---> kerusakan pada gigi
premolar dua yang akan erupsi
• terlalu pendek ---> gigi molar pertama
permanen yang belum erupsi bergeser di
bawah extension
 Model  permukaan mesial molar satu permanen ditandai dari permukaan distal molar
satu desidui
 Notch bentuk 'V' dibuat pada titik yang ditandai dan meluas sekitar 1 mm di bawah
mesial marginal ridge molar satu permanen
 Loop  memanjang dari band / crown pada molar satu desidui  menekuk 90o ke
dalam celah yang disiapkan  ruang di antara dua bagian loop  diisi dengan solder.

Pemasangan loop dengan crown


 Loop disolder ke band dan dipoles

 Alat disterilisasikan sebelum mencoba di mulut pasien.

Pematrian loop dengan crown


 Sementasi alat segera setelah pencabutan molar dua desidui  meminimalkan risiko
terjadinya migrasi mesial dari molar satu permanen.
 Band / crown dicobakan di mulut pasien setelah melakukan ekstraksi m2 desidui
 Bagian intra-alveolar loop meluas ke soket yang diekstraksi.
 IOPA  memastikan posisi ekstensi intra-alveolar
 Bagian intra-alveolar loop  1 mm di bawah mesial marginal ridge molar satu permanen.

Distal shoe dicobakan pada pasien sebelum pencabutan


gigi (kiri), Penyemenan crown setelah gigi dicabut (kanan)
 Band / crown kemudian disemenkan pada gigi molar satu desidui
 Kontrol sampai molar satu permanen eupsi
 M1 permanen erupsi ekstensi intra-alveolar dipotong  space maintainer band
and bar / crown and loop sampai gigi premolar dua erupsi.

Ekstensi intra-alveolar dari distal shoe space maintainer


2. Alat dibuat setelah gigi molar dua desidui dicabut:
Cara pembuatannya sama, cara pemasangannya yang berbeda
Dilakukan insisi lebih dahulu pada gingiva untuk tempat distal shoe extension.

Setelah Pemasangan Alat


Alat dapat dilepas setelah setahun  profilaksis dan pemberian fluor untuk
memastikan gigi tetap sehat dibawah band.
Kontrol Berkala Distal Shoe

 Dimonitor setiap 2 bulan untuk menilai integritas alat


 Dimonitor menggunakan radiografi periapikal.
 Setelah erupsi gigi molar satu permanen:
Unilateral distal shoe extension dipotong  diganti dengan crown and
loop atau band and loop space maintainer.
Bilateral distal shoe diganti dengan removable space maintainer  fungsi
pengunyahan.
 Kurangnya pemeriksaan yang rutin  halangan pada erupsi premolar kedua dari
ekstensi intragingiva.

Radiografi yang menunjukkan terhalangnya


erupsi premolar kedua menggunakan intra
alveolar extension
Karies sering terjadi pada pemasangan space maintainer.
Untuk menghindari dibutuhkan beberapa perawatan:

 Aplikasikan topikal florida


 Penyemenan ulang band molar dengan interval 6 bulan
 Pemeriksaan foto radiografi  melihat reaksi jaringan pada pemasangan alat
 Lakukan kontrol plak secara rutin dan skeling
 Lakukan pengangkatan debris dan pembersihan poket
 Gunakan sikat gigi yang lunak + berkumur dengan larutan khlorheksidin untuk
menghindari plak
 kontrol tiap 4 bulan sekali
Laporan Kasus Space
Maintainer Distal Shoe

Oleh:

Jeewena A/P Ravichanthiran 130600216


Anita 130600123
Farah Saufika 080600032

Dosen Pembimbing:

Siti Salmiah,drg., Sp. KGA


LAPORAN KASUS 1: SPACE MAINTAINER DISTAL SHOE:
SEBAGAI PANDUAN UNTUK MOLAR PERTAMA PERMANEN

Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang ke Departemen Pedodonsia dan


Kedokteran Gigi Preventif, Fakultas Kedokteran Gigi Karnavati.
• Keluhan  giginya berlubang pada regio kiri bawah sejak 6 bulan yang lalu
• Riwayat medis  tidak ada
• Pemeriksaan intra oral  gigi 75 dan 85 karies klas 1, gigi 85 perkusi
(positif)
• Pemeriksaan ronsen foto periapikal gigi  gigi 85 menunjukkan radiolusen
meluas ke enamel, dentin dan melibatkan pulpa dengan keterlibatan daerah
furkasi dan gigi 75 menunjukkan radiolusen melibatkan enamel, dentin dan
pulpa
Foto intraoral pra operasi

Foto radiografi gigi 85 Foto radiografi gigi 75


Pada kunjungan
Rencana Perawatan Prosedur
selanjutnya

• Stainless steel crown


dipilih dan ditempatkan
pada gigi 84 setelah
preparasi gigi
• Pencabutan gigi 85 + • Gigi 85 diekstraksi + space
• Pencetakan dengan maintainer distal shoe
space maintainer alginate, model kerja disementasikan
distal shoe diperoleh dan desain • Instruksi pasca pencabutan
• Pulpektomi gigi 75 + space maintainer distal diberikan
shoe dibuat setelah • Pulpektomi gigi 75 +
restorasi stainless
dilakukan carving pada restorasi stainless steel
steel crown gigi molar 2 desidui pada crown
model kerja
• Ujung dari kawat
tersebut disolderkan
• Kunjungan berkala  interval 3 bulan
• Follow-up 12 bulan  erupsi molar pertama
permanen yang menempel pada lengan distal shoe
yang akan menstimulasi gigi molar dua desidui yang
hilang.

Foto intraoral & radiografi Foto intraoral & radiografi


pasca operasi 12 bulan follow up
Pembahasan

KARIES
Trauma Erupsi
ektopik

Prematur
loss Prematur
resorpsi
Kelainan
(defisiensi
bawaan panjang
lengkung)
Tipping  impaksi

SPACE
Prematur loss MAINTAINER

Hubungan molar
berubah
Pada kasus
• Frankle  pasien berperilaku positif
• Desain konvensional yang diberikan oleh willet efektif
• Pasien menjaga kebersihan mulut dengan benar
• Space maintainer distal shoe sangat berguna:
 kasus kehilangan prematur molar kedua desidui sebelum
erupsi molar permanen
 faktor lain seperti kooperatif pasien, pemeliharaan
kebersihan mulut dapat dicapai
LAPORAN KASUS 2: DISTAL SHOE BILATERAL RIGID MANDIBULA
SEBAGAI SPACE MAINTAINER UNTUK KEHILANGAN SELURUH
GIGI POSTERIOR DESIDUI BAWAH

Pasien perempuan berumur 5,4 tahun


• pasien resiko karies tinggi dengan ECC parah
• berperilaku pasti negatif menurut Frankl
• Membutuhkan perawatan gigi yang luas  terdaftar untuk Rehabilitasi
Gigi Lengkap di bawah anestesi umum
• Di dental unit  pasien hanya mengizinkan pilihan band ortodonti
untuk gigi 73 & 83 dan pencetakan rahang bawah
• Menolak perawatan gigi yang membutuhkan anestesi lokal atau bur
kecepatan tinggi
• Pasien dijadwalkan untuk tes darah analisis dan penilaian pra-anestesi
untuk Rehabilitasi Gigi Lengkap di bawah anestesi umum.
Gambar radiografi periapikal gigi posterior bawah kanan dan kiri

Rencana Perawatan

• Ekstraksi gigi 74, 75, 84, 85  keterlibatan furkasi


berulang dan lama serta rarefaction tulang
• Distal shoe bilateral, rigid, dan memanjang di
desain dan dibuat
Dua kawat 0,9 mm diperpanjang
Prosedur pembuatan dan desain alat secara distal dari band ortodontik
pada kesua sisi sejajar & bilateral
sampai perkiraan mesial M1
Setelah cetakan alginat band permanen (setelah pencabutan
kawat baja stainless 1,0 mm
ortodonti dilepaskan dari mulut 74,75,84,85 pada model)
disolder di antara kedua band gigi
pasien & ditempatkan dalam
kaninus
cetakan & dilekatkan dengan lem
fast setting
2 kawat di kedua sisi diisi dan
disolder bersama dan agak jauh
kedepan --> memberi kekuatan
kepada alat & mencegah jaringan
penyembuhan berada di anatara
kawat
Ekstraksi 74,75,84,85 bawah
anestesi umum --> alat dicoba -->
dimasukkan dan disementasikan di Setelah cetakan alginat band
tempat setelah konfirmasi ortodonti dilepaskan dari mulut Seluruh bingkai dari kedua sisi
radiografi pasien & ditempatkan dalam diasumsikan sekitar 3mm di atas
cetakan & dilekatkan dengan lem puncal crest alveolar
fast setting
Distal shoe bilateral rigid dan
diperpanjang

1.0mm kawat baja stainless


disolder di antara band ortodonti
Foto lengkap pasca-op insersi alat secara intra-oral
Alat diperiksa ulang secara bulanan di klinik gigi, secara
klinis dan radiografi

Gambar Pasca-op OPG


Tidak ada komplikasi klinis yang diamati pasca operasi dan
pasien beradaptasi baik dengan alat

Foto intraoral setelah erupsi parsial gigi molar permanen bawah


• Jarak mesio-distal dari P2 telah dapat dalam alat  panjang loop
akurat.
• Ekstensi distal tidak perlu berkontak langsung dengan molar
permanen kecuali jika gigi sudah bergerak ke mesial.
• Kedalaman ekstensi intra-gingiva harus sekitar 1.0 -1.5mm di
bawah mesial marginal ridge molar, atau hanya cukup untuk
'menangkap' permukaan mesial saat gigi erupsi dan bergerak maju.
M1 permanen erupsi Ekstensi distal Mencegah molar
dalam arah lingual posisi sedikit permanen erupsi dan
dan mesial  lingual di atas kehilangan kontak
permukaan distal alveolar ridge  dengan alat,
molar kedua desidui kontak mesial m1 menghasilkan rotasi
 pemandu. permanen molar dan alat
• Alat cekat  higienis, tidak perlu kooperatif pasien, tidak memberikan
tekanan dan tidak menyebabkan migrasi mesial dari gigi yang erupsi
• Follow up  - Menilai integritas semen
- Mengevaluasi dan membersihkan gigi penyangga
- Memantau perkembangan gigi pengganti
- Memastikan bahwa erupsi gigi tidak terhalang oleh alat
• Desain ---> mempertahankan oklusi serta mencegah
supra erupsi gigi antagonist, penjaga ruang setelah
extensi gingiva dilepas erupsi M1 permanen
• Kerangka desain merangkap kawat baja stainless
1,0mm, disolder diantara band gigi kaninus--->
memberi dukungan, stabilitas dan kekakuan pada alat,
yang tidak ada pada gigi tiruan sebagian cekat
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai