Anda di halaman 1dari 63

BAB I

INFORMASI UMUM
1.1. NAMA BLOK : Maksilofasial I
1.2. TUJUAN BLOK :
1. Mahasiswa mampu mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi.
2. Mahasiswa mampu merencanakan persiapan pasien prabedah.
3. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan anestesi umum dan lokal pada pasien.
4. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien.
5. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.
1.3. URAIAN BLOK:
Dalam blok ini mahasiswa mempelajari perawatan di ruang unit gawat darurat (UGD), prinsipprinsip bedah, persiapan prabedah, sterilisasi pembedahan, tata kerja di kamar bedah, prosedur
pembedahan, perawatan dan penyembuhan luka. Selain itu akan mempelajari mengenai perawatan
pasien di ruang rawat inap, mekanisme injuri dan juga akan mempelajari mengenai pemeriksaan dan
penanganan awal pada pasien trauma maksilofasial (Basic life support), jenis-jenis trauma kepala dan
evaluasinya, dampak direk dan indirek trauma kepala pada mata dan penglihatan; penanganan airway,
breathing, circulation; resusitasi jantung, resusitasi cairan, evaluasi dan penanganan syok, kerjasama
dalam tim secara profesional dan tindakan darurat medis dental serta nutrisi pasca operasi.
Dalam blok ini mahasiswa juga mempelajari mengenai anestesi umum dan lokal yang terdiri atas
bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante
dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi inhalasi dan parenteral, managemen nyeri,
penggunaan bahan anestesi lokal untuk tindakan pencabutan gigi dan syaraf-syaraf yang dilumpuhkan
pada pemberian anestesi lokal. Mahasiswa juga mempelajari mengenai teknik pemberian anestesi
infiltrasi dan blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan di oromaksilofasial, serta menjelaskan
komplikasi anestesi yang dapat terjadi pada pasien.
Mahasiswa juga mempelajari prinsip bedah mulut, cara menegakkan diagnosa, indikasi dan
kontraindikasi pencabutan gigi serta penanganannya dan juga gambaran radiografi dari kelainan pada
gigi yang merupakan indikasi ekstraksi,teknik manipulasi pada pencabutan gigi yang baik, komplikasi
pencabutan gigi dan perawatannya serta gangguan mata dan penglihatan akibat komplikasi perdarahan
saat pencabutan gigi.Selain itu akan mempelajari juga mengenai teknik jahitan terputus pada penutupan
luka yang besar setelah pencabutan, penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan
dengan oromaksilofasial, interaksi obat dan juga terhadap obat sistemik; serta komplikasi obat-obatan
analgesik, antibiotik dan steroid pada mata dan penglihatan.
Mahasiswa juga akan mempelajari mengenai penyakit infeksi pada oromaksilofasial yang meliputi
proses patofisiologis dari infeksi oromaksilofasial, faktor yang berperan terjadinya penyebaran infeksi
oromaksilofasial, jenis dan gambaran klinis radang akut dan kronis pada oromaksilofasial, dan juga
etiologi osteomielitis, tipe osteomielitis berdasarkan keterlibatan tulang, perawatan dari radang
oromaksilofasial dan komplikasinya, infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga
mulut, patofisiologi dan diagnosa sepsis serta peradangan pada mata yang berhubungan dengan
peradangan oromaksilofasial.

1.4. METODE PEMBELAJARAN:


1. Collaborative Learning (Diskusi Kelompok)
2. Kuliah Pakar
3. Skills Lab
4. Tugas Kelompok
5. Sidang Pleno
1.5 TATA TERTIB AKADEMIK
1. Tata Tertib Kuliah/Diskusi kelompok/Sidang Pleno
a. Setiap mahasiswa wajib mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) dan memasukkan blok yang
diambilnya dalam KRS.
b. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan kuliah, diskusi kelompok dan sidang
pleno.
c. Mahasiswa sudah hadir dalam ruang kuliah atau diskusi kelompok sebelum kuliah/diskusi
kelompok/sidang pleno dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang kuliah/diskusi
kelompok sebelum kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno selesai. Bagi mahasiswa yang terlambat
lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tersebut tidak diizinkan masuk untuk mengikuti kegiatan
kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
d. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
e. Kegiatan kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno diikuti oleh mahasiswa yang kehadirannya dicatat
dalam daftar hadir.
f. Bagi mahasiswa yang tidak hadir dalam kegiatan kuliah/diskusi kelompok/ sidang pleno,
mahasiswa tersebut wajib menyerahkan surat keterangan tidak hadir atau sakit selambatlambatnya 3 (tiga) hari sejak ketidakhadirannya kepada Wakil Dekan I dan Ketua/Sekretaris Blok
apabila tidak hadir. Bila dalam satu hari ada dua kegiatan atau lebih dan mahasiswa telah
menyerahkan surat sakit/ izin pada hari tersebut, maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan
mengikuti kegiatan terjadwal lainnya pada hari yang sama.
g. Mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum atau kegiatan serupa lainnya di dalam ruang
kuliah/diskusi kelompok/sidang pleno.
h. Mahasiswa diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/diskusi kelompok/sidang
pleno.
2. Tata Tertib Skills Lab
a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan skills lab dan mengerjakan tugas skills
lab.
b. Mahasiswa wajib lulus dalam ujian skills lab dengan nilai kelulusan minimal 60. Bagi mahasiswa
yang tidak lulus dalam ujian skills lab, maka pada nilai skills lab ditulis pernyataan tidak lulus
(TL) dan pada DPNA nilai blok dibuat nilai K dengan keterangan mahasiswa wajib
mengulang ujian skills lab.
c. Mahasiswa dibagi menjadi6 kelompok skills labpada masing-masing kelas A dan B yaituKelas A
dibagi menjadi kelompok A1-A6 dan Kelas B dibagi menjadi kelompok B1-B6.
d. Pelaksanaan /skills labdiatur oleh laboratorium terkait dalam blok.
e. Mahasiswa sudah hadir di ruang skills lab 10 menit sebelum jadwal yang ditentukan dengan
mengenakan jas lab dan memakai nama. Bagi yang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperbolehkan mengikuti skills lab.
f. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan skills lab karena sakit harus menunjukkan surat
keterangan dokter dan menyerahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak sakit kepada Wakil
Dekan I dan ketua/Sekretaris Blok/ koordinator skills lab.
g. Selama skills lab mahasiswa dilarang merokok, makan dan minum serta melakukan kegiatan
serupa lainnya.
h. Selesai skills lab, tempat kerja harus selalu dijaga tetap dalam keadaan bersih dan rapi dan alatalat yang dipinjam dikembalikan kepada laboran/ penanggung jawab.
2

i. Sampah harus dibuang pada tempatnya.


3. Tata Tertib Pembuatan Makalah Tugas Kelompok dan Tugas Individual
a. Selain membuat laporan diskusi kelompok pemicu, setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan
makalah tugas kelompok dan tugas individual.
b. Tugas kelompok dan tugas individual harus diserahkan ke dosen pemberi tugas sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
4. Tata Tertib Ujian
a. Setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti ujian padawaktu
yang telah ditentukan.
b. Bagi mahasiswa yang terlambat datang untuk mengikuti ujian, masih diperbolehkan mengikuti
ujian namun tidak ada penambahan waktu untuk mengerjakan ujian tersebut.
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima,
harus melapor paling lambat 3 (tiga) hari setelah hari ujian kepada Koordinator Blok dan
Ketua Blok serta menyerahkan keterangan sakit dari dokter/ rumah sakit atau pihak yang
berwenang.
Bagi mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian susulan. Mahasiswa tersebut wajib melapor
kepada Wakil Dekan I untuk mengikuti ujian susulan, dan Wakil Dekan I akan mengeluarkan
surat pengantar bahwa mahasiswa tersebut diizinkan mengikuti ujian susulan. Surat pengantar
tersebut ditujukan kepada ketua blok dan ditembuskan kepada Koordinator Blok dan Divisi
Assesment Blok.
d. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh Waki Dekan I dan dilaksanakan oleh Tim Blok.
Ujian susulan dilaksanakan pada hari ujianremedial blok tersebut dengan bobot soal yang
sama dengan ujian modul blok regulardan alokasi waktu ujian yang sama dengan ujian
remedial blok.
e. Pada saat ujian berlangsung, mahasiswa hanya diperkenankan membawa alat tulis ke dalam ruang
ujian dan tidak diperkenankan membawa handphone (HP) atau alat komunikasi/bahan lainnya
untuk berbuat curang dalam ujian. Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran disiplin saat ujian
berlangsung (seperti membeli soal ujian, menyontek, memfoto soal, membawa soal pulang dll),
maka mahasiswa tersebut akan dikenakan sanksi sesuai yang diatur oleh Peraturan Rektor USU
No. 701/UN5.1.R/SK/SPB/2013 Pasal 58 dan 59 (lihat buku Peraturan Rektor tentang Peraturan
Akademik Program Sarjana USU).
Isi pasal 58 yaitu:
1) Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 15 ayat (5), Pasal 20 ayat (1), Pasal 47 ayat
(4) dan Pasal 57 (berlaku curang dalam mengikuti ujian) merupakan pelanggaran.
2) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif.
3) Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pelanggaran juga dikenakan
denda yang diatur dalam Surat Keputusan Rektor.
Isi pasal 59 yaitu:
5) Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf d (berlaku curang dalam
mengikuti ujian) dikenakan sanksi nilai E untuk mata kuliah bersangkutan.
7) Setiap perbuatan mahasiswa yang melanggar Pasal 57 huruf f (memberikan uang dan/atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu untuk tujuan mempengaruhi nilai), huruf h (melakukan
perbuatan yang mencemarkan nama baik Universitas), dan huruf I (melakukan perbuatan
kriminal) dikenakan sanksi administratif berupa skorsing.

5. Tata Tertib Berbusana Mahasiswa FKG USU


Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib berbusana bila berada di dalam lingkungan kampus.
Tata tertib berbusana tersebut yaitu:
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan.
b. Tidak dibenarkan memakai kaos oblong maupun kaos berkerah dan berbaju bahan kaos.
c. Tidak dibenarkan memakai rok ketat, tipis, mini, dan lain-lainnya yang tidak sopan.
d. Tidak dibenarkan memakai celana/rok berbahan jeans.
e. Tidak dibenarkan memakai sandal.
f. Tidak dibenarkan berdandan dan memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria tidak dibenarkan
memakai anting dan kalung.
g. Tidak menggunakan topi saat mengikuti kegiatan akademik.
h. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan-peraturan tersebut tidak diperkenankan
mengikuti semua kegiatan akademik dan akan diambil tindakan atau sanksi akademik oleh
Wakil Dekan III.
6. Evaluasi Kehadiran Perkuliahan, Diskusi Kelompok, Sidang Pleno, Skillslab/Praktikum, Pembuatan
Makalah Tugas kelompok, Tugas individual dan Praktek Lapangan.
6.1. Perkuliahan, Diskusi Kelompok, dan Sidang Pleno
a. Kehadiran mahasiswa dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno adalah
minimal 80% dari total pertemuan.
b. Mahasiswa yang tidak hadir pada setiap diskusi kelompok/sidang pleno tanpa alasan yang
dapat diterima, akan diberi sanksi:
(1). Tidak diberi penilaian untuk diskusi kelompok/sidang pleno yang tidak dihadiri (attitude,
pemicu/ laporan diskusi kelompok)
(2). Nama dan Nim tidak dituliskan dalam laporan diskusi kelompok tersebut.
c. Bila kehadiran dalam kuliah pakar, diskusi kelompok, dan sidang pleno kurang dari 80 %,
maka tidak boleh mengikuti ujian Blok dan nilai Blok mahasiswa tidak dapat diumumkan
pada saat Blok berakhir. Pada DPNA nilai Blok ditulis K.
d. Mahasiswa tersebut harus mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang pada
semester yang sama pada Blok tersebut. Mahasiswa yang mengulang blok tersebut wajib
mengikuti semua kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno, sedangkan praktikum/skills lab
tidak wajib diikuti kecuali kegiatan praktikum/ skills lab mahasiswa tersebut sebelumnya
(blok regular) juga tidak diikuti.
e. Bagi mahasiswa yang sakit atau izin dengan alasan yang dapat diterima dan telah
menyerahkan surat sesuai aturan sebelumnya pada poin 1 f, mahasiswa tersebut tetap
diperhitungkan ketidakhadirannya di dalam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno.
Ketidakhadiran karena sakit dan izin tersebut akan dihitung dengan bobot 0,5 (setengah)
sedangkan bobot karena absensi tanpa surat dihitung 1 (satu). Kehadiran mahasiswa tersebut
dalam kuliah diskusi kelompok dan sidang pleno adalah tetap minimal 80% dari total
pertemuan.
Contoh:
Mahasiswa A tidak masuk kuliah karena sakit/ izin (telah memberi surat) selama 7 hari,
dalam 7 hari tersebut ada 42 jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno. Mahasiswa A
tersebut juga memiliki jumlah absensi kuliah yang tidak memberikan surat sebanyak 12 jam.
Total jam kuliah, diskusi kelompok dan sidang pleno pada blok tersebut 150 jam. Maka
jumlah absensi mahasiswa tersebut= ((42 : 2) +12) / 150 X 100 %= 22 %.
Mahasiswa tersebut terkena hukuman absensi dan tidak diperbolehkan mengikuti ujian Blok,
dan wajib mengulang Blok setelah semester berakhir dan diulang pada semester yang sama
pada Blok tersebut karena memiliki jumlah absen lebih besar dari 20%.

6.2

Skills Lab
a. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh skills lab dalam blok, kecuali sakit (menunjukkan
surat keterangan sakit) atau izin dengan alasan yang dapat diterima.
Pengganti kegiatan skills lab yang tidak diikuti oleh mahasiswa yang sakit/ izin (surat ada)
tersebut, diatur oleh penanggung jawab dari departemen yang mengelola skills lab terkait.
Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan skills lab tanpa alasan yang jelas, maka
mahasiswa tersebut wajib mengulang blok untuk kegiatan skills lab.
b. Bila mahasiswa tidak mengikui sebagian/seluruh kegiatan skills lab, maka mahasiswa
tersebut tidak diizinkan mengikuti ujian skills lab dan pada nilai skills lab serta nilai
BLOK (DPNA) ditulis K. Pada nilai blok K tersebut diberi keterangan bahwa
mahasiswa tersebut wajib mengulang skills lab.
c. Mahasiswa yang mengulang blok karena skills lab mendapat nilai K, maka mahasiswa
tersebut dapat mengikuti praktikum/ skills lab setelah semester 7 berakhir dan diulang pada
semester yang sama.

6.3 Evaluasi Pembuatan Tugas Kelompok dan Tugas Individual


a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai yang
tertera pada buku panduan blok
b. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan maka nilai
tugas akan dikurangi.
d. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua kelompok nama
dan nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.Mahasiswa tersebut tidak
diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.
6.3 Evaluasi Pembuatan Tugas Kelompok dan Tugas Individual
e. Setiap mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas kelompok/tugas individual sesuai yang
tertera pada buku panduan blok
f. Tugas kelompok/tugas individual harus diserahkan kepada dosen sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
g. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan maka nilai
tugas akan dikurangi.
h. Mahasiswa yang tidak aktif dalam pembuatan tugas kelompok, oleh ketua kelompok nama
dan nim tidak boleh dituliskan dalam makalah tugas kelompok.
Mahasiswa tersebut tidak diberi nilai untuk makalah tugas kelompok.

BAB II
MODUL
2.1. PEMBAGIAN MODUL
Blok 14 terdiri atas 4 modul:
Modul 1: Bedah Umum dan Kegawatdaruratan
Modul 2: Anestesi
Modul 3: Eksodonsi
Modul 4: Infeksi Oromaksilofasial
MODUL 1 Bedah Umum dan Kegawatdaruratan
a. Tujuan Terminal Modul
Mahasiswa mampu mengelola kegawatdaruratan di bidang Bedah Mulut dan Maksilofasial serta
merencanakan persiapan pasien prabedah.
b. Tujuan Khusus Modul
1. Menjelaskan pasien gawat darurat/ triase di ruang unit gawat darurat (UGD).
2. Menjelaskan perawatan di ruang unit gawat darurat (UGD)
Topik : Kegawatdaruratan
3. Menjelaskan prinsip bedah
4. Mengidentifikasi keluhan utama penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dengan
memperhatikan kondisi umum.
5. Menentukan pemeriksaan laboratorium yang diperlukan dan menginterpretasikan hasil
laboratorium.
6. Menentukan pemeriksaan ronsen yang dibutuhkan dan menginterpretasikan hasil ronsen.
7. Menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis kerja berdasarkan temuan anmnesis, pemeriksaan
klinis, ronsen, laboratorium dan lain-lain.
Topik : Persiapan pasien prabedah
8. Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi, dan asepsis serta penerapannya pada persiapan tindakan
bedah.
9. Memahami prinsip kamar bedah.
10. Menjelaskan prosedur pembedahan.
Topik : Tata cara pembedahan
11. Menjelaskan perawatan luka terbuka dan tertutup
12. Menjelaskan penyembuhan luka, jaringan keras, jaringan lunak dan Mukosa
Topik : Manajemen perawatan luka pasca bedah
13. Menjelaskan perawatan di ruang rawat inap.
14. Menjelaskan nutrisi pasca operasi pada pasien dewasa.
Topik : Perawatan pasca bedah
15. Menjelaskan mekanisme injuri.
16. Menjelaskan pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma (primary, secondary,
reassesment survey).
17. Menjelaskan penanganan airway, breathingdan circulation pada pasien dengan trauma
maksilofasial.
18. Menjelaskan jenis-jenis trauma kepala dan evaluasi trauma kepala (contusio,GCS).
19. Menjelaskan perawatan dasar pada cedera Maxillofasial yang berat
Topik : Trauma kepala
6

20. Menjelaskan dampak indirek trauma kepala pada mata dan penglihatan: gangguan buta warna,
kebutaaan, agnosia, gangguan penglihatan dan kelumpuhan.
21. Menjelaskan dampak direk trauma kepala pada mata dan penglihatan: gangguan Nervus III, IV, VI
dan VII.
Topik : Trauma pada mata
22. Menjelaskan evaluasi dan penanganan syok secara umum.
23. Menjelaskan evaluasi dan penanganan syok akibat perdarahan.
24. Menjelaskan evaluasi dan penanganan syok anafilaktik.
25. Menjelaskan mengenai resusitasi jantung paru (RJP).
26. Melakukan teknik Basic trauma life support: resusitasi jantung paru otak.
27. Menjelaskan resusitasi cairan.
Topik : Evaluasi dan penanganan syok
28. Menjelaskan penanganan kegawatdaruratan trauma maksilofasial ditinjau dari bidang bedah mulut
dan maksilofasial.
29. Menjelaskan penanganan kegawatdaruratan trauma maksilofasial ditinjau dari bidang THT.
30. Menjelaskan kerjasama dalam tim secara profesional.
31. Membuat surat rujukan kepada spesialis bidang lain (referal medik).
Topik : Kerjasama tim
a.

Topik Kuliah

No
1.

Materi
Pengenalan pasien gawat darurat/ triase di
ruang unit gawatdarurat (UGD)

Kode
AN.1.1

Bidang Ilmu
Anestesi
(1 jam)

Staf Pengajar
dr. Soejat Harto, Sp.An

2.

Pengantar bedah dan prinsip bedah

BU.1.1

dr. Ronald Sitohang, Sp.B

3.

BU.1.2

5.

Perawatan di ruang unit gawatdarurat


(UGD)
Sterilisasi pembedahan dan
tata kerja di kamar bedah
Persiapan prabedah

6.

Persiapan prabedah di bidang bedah mulut

BM.1.1

Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Mulut
(1 jam)

7.

PK.1.1,
PK.1.2

Patologi
Klinik
(2 jam)

RU.1.1,
RU.1.2

9.

Persiapan prabedah:
Persiapan laboratorium dan
menginterpretasikan hasil laboratorium
pasien prabedah
Persiapan prabedah:
Pemeriksaan ronsen yang dibutuhkan dan
menginterpretasikan hasil ronsen
Prosedur pembedahan umum

10.

Perawatan dan penyembuhan luka

11.

Perawatan di ruang rawat inap

BU.1.6
BU.1.7
BU.1.8

12.

Mekanisme injuri

BU.1.9

13.

Pemeriksaan dan penanggulangan awal


pada pasien trauma (primary survey)

BU.1.10

Radiologi
umum
( 2 jam)
Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Umum
(2 jam)
Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Umum
(1 jam)
Bedah Umum
(1 jam)

4.

8.

BU.1.3
BU.1.4

BU.1.5

dr. Ronald Sitohang, Sp.B


dr. Ronald Sitohang, Sp.B
dr. Ronald Sitohang, Sp.B
Hendry Rusdy, drg.,
Sp.BM,M.Kes
Prof. dr. Adi
Koesoema Aman , Sp.PK-KH

dr. Henny Maisara, Sp.Rad

dr. Ronald Sitohang, Sp.B


dr. Ronald Sitohang, Sp.B
dr. Ronald Sitohang, Sp.B
dr. Ronald Sitohang, Sp.B
dr. Ronald Sitohang, Sp.B

14.

AN.1.2

Anestesi (1
jam)

dr. Nazaruddin Umar ,Sp.An


KNA

NE.1.1
NE.1.2
MT.1.1
MT.1.2

Neurologi
(2 jam)
Mata
(2 jam)

dr. RA Dwi Pujiastuti, Sp.S

17.

Pemeriksaan dan penanganan awal pada


pasien trauma maksilofasial (primary,
secondary, reassessment survey) antara lain
Basic Trauma Life Support
Jenis-jenis trauma kepala dan evaluasi
trauma kepala dan (contusio,GCS)
Dampak indirek dan direk trauma kepala
pada mata dan penglihatan:
Indirek: gangguan buta warna, kebutaan,
agnosia, gangguan penglihatan,kelumpuhan
Direk: gangguan NIII, IV, VI dan VII
Penanganan airway , breathing, circulation

AN.1.3

18.

Resusitasi jantung paru (RJP)

AN.1.4

dr. Akhyar Nasution, Sp.An


KAKV
dr. Dadik Sp.An

19.

Resusitasi cairan

AN.1.5

20.

Evaluasi dan penanganan syok

PD.1.1

21.

Evaluasi dan penanganan syok karena


perdarahan
Penatalaksanaan kegawat-daruratan trauma
maksilofasial ditinjau dari Bedah Mulut
Penanganan kegawat-daruratan trauma
maksilofasial ditinjau dari THT-KL

AN.1.6

Anestesi
(1 jam)
Anestesi
(1 jam)
Anestesi
(1 jam)
Penyakit
dalam
(1 jam)
Anestesi
(1 jam)
Bedah mulut
(1jam)
THT
(1 jam)

Kerjasama dalam tim secara profesional


secara multi disiplin
Nutrisi pasca operasi pada pasien dewasa

BM.1.3
BM.1.4
PD.1.2

15.
16.

22.
23.

24.
25.

BM.1.2
THT.1.1

Bedah mulut
(2 jam)
Penyakit
dalam
(1 jam)

dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,


Sp.M

Prof. dr. Hanafie, Sp.An KIC


dr. Zuhrial, Sp.PD KAI

dr. Hasanul Arifin, Sp.An


KIC
Ahyar Rizadrg., Sp.BM
Prof . dr. Abd. Rachman
Saragih, Sp.THT KL (K) / dr.
Devira, Sp.THT KL
Olivia A.H, drg., Sp.BM
Prof. dr. Harun
Alrasyid,Sp.PD SPGK

d. Tugas Kelompok:
1. Laporan Pemicu 1 (Jatuh dari sepeda motor)
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan
pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.
Bobot tugas kelompok pemicu: 2,5 %
e. Topik Skills Lab
1. Teknik Basic trauma life support: resusitasi jantung paru otak (1 x 2 jam).
2. Prosedur aseptik dan prinsip sterilisasi (1x 2 jam).
Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 8 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan
B3, serta A4 dan B4), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya,
jadwaldan tempat skills lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.
MODUL 2 Anestesi
a. Tujuan Terminal Modul
Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan anestesi umum dan lokal pada pasien yang
mengalami kelainan pada oromaksilofasial.

b. Tujuan Khusus Modul


1. Menjelaskan mengenai pengantar perioperatif anestesi umum pada pasien bedah maksilofasial.
2. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik bahan-bahan anestesi umum dan lokal.
Topik : Anestesi maksilofasial
3. Menjelaskan initial assessment predurante dan post operatif.
4. Menjelaskan resiko anestesi berdasarkan ASA.
5. Menjelaskan bahan-bahan anestesi umum meliputi anestesi inhalasi dan parenteral dan
pengaruhnya terhadap sistem syaraf pusat.
6. Menjelaskan komplikasi dari anestesi umum.
Topik : Anestesi umum
7. Menjelaskan penggunaan bahan anestesi lokal untuk tindakan pencabutan gigidan pembedahan di
oromaksilofasial.
8. Menjelaskan syaraf-syaraf yang dilumpuhkan pada pemberian anestesi lokal.
9. Mengetahui dan melakukanteknik pemberian anestesi topikal untuk pencabutan gigi dan
pembedahan sederhana.
10. Mengetahui dan melakukanteknik pemberian anestesi infiltrasi untuk pencabutan gigi dan
pembedahan di oromaksilofasial.
11. Mengetahui dan melakukanteknik pemberian anestesi blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan
di oromaksilofasial.
12. Merencanakan penatalaksanaan anestesi lokal pada pasien dewasa.
13. Menjelaskan teknik anestesi pada pasien anak.
14. Menjelaskan faktor yang berperan terjadinya komplikasi pemberian anestesi lokal.
15. Menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi akibat pemberian anestesi lokal dan
penanggulangannya.
16. Menjelaskan komplikasi pemberian anestesi lokal pada penglihatan dan penanggulangannya.
Topik : Anestesi lokal
17. Menjelaskan Patofisiologi nyeri dan kecemasan
18. Menjelaskan managemen nyeri.
19. Merencanakan pengelolaan ketidak nyamanan dan kecemasan pasien.
Topik : Managemen nyeri dan kecemasan pasien

c. Topik Kuliah
No
1.

Kode
AN.2.1
AN.2.2
FM.2.1
FM.2.2
PD.2.1
PD.2.2

4.

Materi
Pengantar perioperatif anestesi
maksilofasial
Farmakokinetik dan farmakodinamik bahan
anestesi umum dan local
Hubungan penyakit sistemik dengan
anestesi lokal dan umum:
Initial assessment pre-durante, post operatif
Komplikasi anestesi umum

5.

Managemen nyeri

AN.2.4

6.

BM.2.1
BM.2.2

2.
3.

AN.2.3

9.

Pengantar anestesi local


Teknik pemberian anestesi topikal
untuk pencabutan gigi dan pembedahan
sederhana
- Teknik anestesi infitrasi untuk
pencabutan gigi dan pembedahan
sederhana
Teknik anestesi blok untuk pencabutan gigi
dan pembedahan sederhana
Managemen kecemasan pasien pada
tindakan anestesi local
Teknik anestesi lokal pada anak

10.

Komplikasi anestesi local

IKGA.2.1
IKGA.2.2
BM.2.5

11.

Komplikasi anestesi lokal pada penglihatan

MT.2.1

7.
8.

BM.2.3
BM.2.4

Bidang Ilmu
Anestesi
(2 jam)
Farmakologi
(2 jam)
Penyakit
Dalam
(2 jam)
Anestesi
(1 jam)
Anestesi
(1 jam)
Bedah Mulut
(2 jam)

Staf Pengajar
Prof. dr. Hanafie, Sp.An KIC

Bedah Mulut
(1 jam)
Bedah Mulut
(1 jam)
IKGA
(2 jam)
Bedah Mulut
(1 jam)
Mata
(1 jam)

drg. Abdullah Oes

dr. Zulkarnain Rangkuti, Msi


dr. Zainal Safri,
Sp.PD, Sp.JP
dr. Hasanul Arifin, Sp.An
KIC
dr. Asmin Lubis, Sp,. An
KMN
drg. Abdullah Oes

Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM,


drg.Taqwa Dalimunthe,
Sp.KGA
drg. Indra Basar, M.Kes
dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,
Sp.M

d. Tugas Kelompok
1. Laporan Pemicu 2 (Nyeri pada gigi bawah)
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan
pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.
Bobot masing-masing tugas kelompok pemicu: 2,5%
e. Topik Skillss Lab
1. Anestesi lokal(1x 2 jam).
Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 8 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan
B3, serta A4 dan B4), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya,
jadwaldan tempat skills lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.

10

MODUL 3. Eksodonsia
a. Tujuan Terminal Modul
Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan eksodonsi (pencabutan gigi) pada pasien
b. Tujuan Khusus Modul
1. Menjelaskan prinsip ilmu bedah mulut.
2. Menjelaskan cara mengidentifikasi keluhan utama penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik
menyeluruh dengan memperhatikan kondisi umum.
3. Menjelaskan pemeriksaan ronsen ekstra atau intra oral yg dibutuhkan serta menginterpretasikan
gambaran yang tampak pada hasil ronsen.
4. Menegakkan diagnosa dengan cara mengintegrasikan antara hasil anamnesis, temuan klinis serta
teori-teori terkait dengan situasi klinis.
Topik : Prinsip ilmu bedah mulut
5.
6.
7.
8.
9.

Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi.


Menjelaskan penyakit telinga, hidung dan tenggorokan yang berhubungan dengan rongga mulut.
Menjelaskan pasien dengan gangguan hemostasis.
Menjelaskan pencabutan gigi pada kondisi emergensi
Menjelaskan pasien dengan penyakit-penyakit sistemik seperti pasien dengan kelainan jantung,
ginjal, hepar, endokrin, alergi atau kompromise medis lainnya dan penatalaksanaannya.
Topik : Indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi

10. Menjelaskan Armentarium yang dipakai dan kegunaannya pada pencabutan gigi.
11. Melakukan teknik manipulasi pencabutan gigi pada pasien dewasa.
12. Menjelaskan instruksi /perawatan yang diperlukan setelah pencabutan gigi.
13. Mengetahui dan melakukan peresepan obat secara rasional.
14. Mengetahui dan melakukanteknik jahitan terputus dan penjahitan angka delapan pada penutupan
luka yang besar setelah pencabutan.
Topik : Managemen pencabutan gigi pada pasien dewasa
15. Menjelaskan komplikasi pencabutan gigi.
16. Menjelaskan perforasi sinus maksilaris sebagai komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya.
17. Menjelaskan pendarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi dan penanggulangannya.
18. Menjelaskan gangguan mata dan penglihatan akibat komplikasi perdarahan saat pencabutan gigi.
19. Menjelaskan fraktur gigi sebagai komplikasi pencabutan gigi dan penanggulangannya
20. Menjelaskan fraktur alveolus, fraktur tuberositas Maksilaris dan tulang rahang sebagai komplikasi
pencabutan gigi dan penanggulangannya.
21. Menjelaskan laserasi mukosa, lesi nervus dan luksasi sendi rahang sebagai komplikasi pencabutan
gigi dan penanggulangannya.
22. Menjelaskan dehisencepada penyembuhan sebagai komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya.
Topik : Komplikasi pencabutan gigi
23. Menjelaskan penanganan pencabutan gigi pada pasien anak.
24. Merencanakan penatalaksanaan pencabutan gigi pada pasien anak.
25. Melakukan peresepan obat secara rasional pada pasien anak.
Topik : Managemen pencabutan gigi pada pasien anak

11

c. Topik Kuliah
No
1.

Materi
Prinsip ilmu Bedah Mulut

Kode
BM.3.1

2.

Cara menegakkan diagnosa yang meliputi


anamnesa, pemeriksaan klinis intra-ekstra
oral serta pemeriksaan penunjang
Bantuan radiografi dalam menegakkan
diagnosa, rencana terapi ekstraksi gigi dan
prognosanya
-Indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi
-Perencanaan penatalaksanaan eksodonsi
pada pasien dewasa
Penatalaksanaan pasien kompromise medis
di bidang bedah mulut.
- Macam-macam alat yang dipakai
dan kegunaannya pada pencabutan
gigi
- Teknik manipulasi pada pencabutan gigi
Managemen pasien pasca pencabutan gigi :
Instruksi pasca pencabutan gigi dan
peresepan rasional pasca pencabutan gigi
Penyakit telinga hidung dan
tenggorakanyang berhubungan dengan
rongga mulut
Gangguan hemostasis

BM.3.2
BM.3.3

Komplikasi pencabutan gigi:


- fraktur gigi
- frakturalveolus dan tulangrahang
- laserasimukosa,
lesinervus
dan
luksasisendirahang
- komplikasipenyembuhan
Perforasi sinus maksilaris dan perdarahan
sebagai komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya
Gangguan mata dan penglihatan akibat
komplikasi perdarahan saat pencabutan gigi.
Penanganan ekstraksi gigi pada pasien anak

BM.3.10,
BM.3.11

3.

4.

5.
6.

7.

8.

9.
10.

11.

12.
13.

Bidang Ilmu
Bedah Mulut
(1 jam)
Bedah Mulut
(2 jam)

Staf Pengajar
drg. Eddy Ketaren Sp.BM

Radiologi
dental
(2 jam)
Bedah Mulut
(2 jam)

Cek Dara Manja, drg,


Sp.RKG

Bedah Mulut
(1 jam)
Bedah Mulut
(2 jam)

Hendry Rusdy, drg., Sp.BM,

BM.3.9

Bedah Mulut
( 1 jam)

Hendry Rusdy, drg., Sp.BM,

THT.3.1
THT.3.2

THT
(2 jam)

Prof.dr. Abd. Rachman


Saragih, Sp.THT KL (K) / dr.
Devira, Sp.THT KL
dr Gatot, Sp.PD KHOM

RD.3.1

BM.3.4
BM.3.5
BM.3.6
BM.3.7
BM.3.8

PD.3.1

Peny.Dalam
(1 jam)
Bedah Mulut
(2 jam)

BM.3.12

Bedah Mulut
(1 jam)

MT.3.1

Mata
(1 jam)
IKGA
(2 jam)

IKGA.3.1
IKGA.3.2

Isnandar, drg., Sp.BM

drg. Indra Basar, M.Kes

Ahyar Riza,drg.,Sp.BM

Rahmi Syaflida D,
drg.,Sp.BM

Isnandar, drg.,Sp.BM

dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,


Sp.M
drg.Taqwa Dalimunthe,
Sp.KGA

d. Tugas Kelompok:
1. Laporan Pemicu 3 (komplikasi pencabutan gigi)
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan
pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.
Bobot tugas kelompok pemicu: 2,5 %
e. Topik Skills Lab
1. Melakukan anamnesa, menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis kerja + diagnosis
banding serta mengisi status pasien bedah mulut (1x2 jam).
2. Teknik pencabutan gigi (1 x2jam).
Mahasiswa kelas A dan B dibagi menjadi 8 kelompok (kelompok A1 dan B1, A2 dan B2, A3 dan
B3, serta A4 dan B4), nama-nama anggota kelompok seperti pembagian kelompok sebelumnya,
jadwaldan tempat skills lab dapat dilihat pada lembar jadwal kegiatan blok.
12

MODUL 4. Infeksi Oromaksilofasial


a. Tujuan Terminal Modul
Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tujuan khusus:
Menjelaskan proses patofisiologis dari infeksi oromaksilofasial
Menjelaskan faktor yang berperan dalam terjadinya penyebaran infeksi oromaksilofasial.
Menjelaskan jenis dan gambaran klinis kasus infeksi akut di oromaksilofasial.
Menjelaskan jenis dan gambaran klinis kasus infeksi kronis di oromaksilofasial.
Menjelaskan gambaran radiografi infeksi oromaksilofasial.
Menjelaskan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial.
Menjelaskan penanganan infeksi pada oromaksilofasial.
Mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.
Topik : Infeksi oromaksilofasial

9. Menjelaskan etiologi osteomielitis pada tulang rahang.


10. Menjelaskan klasifikasi/tipe osteomielitis menurut bagian tulang yang terlibat.
11. Menjelaskan gambaran radiografi osteomielitis dan sinusitis pada kondisi akut dan kronis
12. Menjelaskan pencegahan dan perawatan osteimelitis di oromaksilofasial
Topik : Osteomielitis
13. Menjelaskan tanda-tanda inflamasi
14. Menjelaskan patofisiologis Sirs,sepsis,dan shock sepsis
15. Menjelaskan cara menegakkan diagnosa Sirs,sepsis,dan shock sepsis.
Topik : Sirs,Sepsis, dan Shock sepsis
16. Menjelaskan infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut.
17. Menjelaskan infeksi pada mata yang berhubungan dengan peradangan oromaksilofasial.
18. Menjelaskan Infeksi pada sinus yang berhubungan dengan peradangan oromaksilofasial
Topik : Perluasan infeksi oromaksilofasial
19. Mampu menjelaskan penggunaan obat-obatan dalam kedokteran gigi berupa antibiotika, analgesik,
antiinflamasi, muscle relaxan serta mekanisme kerja dalam menanggulangi infeksi
oromaksilofasialsecara farmakokinetik dan farmakodinamik.
20. Menjelaskan komplikasi obat-obatan analgesik, antibiotik dan steroid pada Mata, Telinga, Jantung,
Ginjal, dan Hepar
21. Interaksi obat-obatan terhadap penyakit sistemik yang di derita pasien
22. Interaksi antara obat-obatan yang akan di berikan kepada pasien.
Topik : Penggunaan obat-obatan pada kasus infeksi oromaksilofasial

13

c. Topik Kuliah
No

Materi

Kode

Infeksi oromaksilofasial:
-proses patofisiologis infeksi
- faktor yang berperan dalam terjadinya
penyebaran infeksi oromaksilofasial
- jenis dan gambaran klinis kasus infeksi
akut dan kronis di oromaksilofasial
Osteomielitis:
- etiologi osteomielitis pada tulang rahang
- tipe osteomyelitis menurut bagian tulang
yang terlibat
Penanganan infeksi pada oromaksilofasial
dan
komplikasi
dari
infeksi
oromaksilofasial
Gambaran radiografi infeksi
oromaksilofasial, osteomielitis dan
sinusitis karena gigi
Infeksi leher dalam yang berhubungan
dengan kelainan rongga mulut

BM.4.1
BM.4.2

Bidang
Ilmu
Bedah Mulut
( 2 jam)

BM.4.3
BM.4.4

Bedah Mulut
(2 jam)

Hendry Rusdy, drg., Sp.BM,


M.Kes

BM.4.5

Bedah Mulut
(1 jam)

Olivia A Hanafiah, drg., Sp.BM,

RD.4.1
RD.4.2

Radiologi
Dental
( 2 jam)
THT
(1 jam)

6.

Patofisiologi dan diagnosa sepsis

PD.4.1

7.

Infeksi pada mata yang berhubungan


dengan infeksi oromaksilofasial
Farmakokinetik dan farmakodinamik serta
peresepan rasional obat-obat
yangdigunakan pada kasus infeksi
oromaksilofasial:
-analgetik
-antibiotik aerob dan anaerob
-obat perdarahan
-vitamin
Komplikasi obat-obatan analgesik,
antibiotik dan steroid pada mata dan
penglihatan
Interaksi obat-obatan :
-Interaksi obat yang akan di berikan dengan
penyakit sistemik yang di alami pasien
-Interaksi antara obat-obatan yang akan
diberikan pada peresepan rasional

MT.4.1

1.

2.

3.

4.

5.

8.

9.

10.

THT.4.1

FM.4.1
FM.4.2

PD
(1 jam)
Mata
(1 jam)
Farmako
(2 jam)

Staf Pengajar
Eddy A Ketaren, drg., Sp.BM

Cek Dara Manja, drg, Sp.RKG

Prof .dr.Abd. Rachman Saragih,


Sp.THT KL (K)/ dr. Devira,
Sp.THT KL
dr. Josia, SP.PD KPTI
dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,
Sp.M
dr. Zulkarnain Rangkuti, Msi

MT.4.2

Mata
( 1 jam)

dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,


Sp.M

FM.4.3
FM.4.4

Farmako
(2 jam)

dr. Zulkarnain Rangkuti, Msi

d. Tugas Kelompok:
1. Laporan Pemicu 4 (Bengkak pada pipi bawah kanan).
Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok, dan masing-masing kelompok mengumpulkan laporan
pemicunya sesuai tanggal yang ditentukan.
Bobot tugas kelompok pemicu: 2,5 %.

14

TOPIC TREE
BEDAH UMUM DAN KEGAWAT
DARURATAN
-

Perawatan di ruang unit gawat darurat


(UGD)
Prinsip bedah
Persiapan prabedah
Sterilisasi pembedahan
Tata kerja di kamar bedah
Prosedur pembedahan
Perawatan dan penyembuhan luka
Perawatan di ruang rawat inap
Mekanisme injuri
Pemeriksaan dan penanganan awal
pada pasien trauma: Basic trauma life
support

ANESTESI
-

Perioperatif anestesi
maksilofasial
- Farmakokinetik dan dinamik
bahan anestesi
- Initial assessment predurante, post
- Komplikasi anestesi umum
- Managemen nyeri
- Anestesi lokal dan teknik nya
- Komplikasi anestesi lokal

Jenis-jenis trauma kepala dan


evaluasi trauma kepala
Dampak indirek dan direk trauma
kepala pada mata dan penglihatan
Resusitasi jantung, cairan
Evaluasi dan penanganan syok
Penanganan kegawat-daruratan
trauma maksilofasial
Nutrisi pasca operasi
Kerjasama tim

EKSODONSI
- Pemeriksaan fisik pasien
- Menegakkan diagnosis dan rencana
perawatan
- Indikasi dan kontraindikasi
- Instrumentasi
- Teknik eksodonsi dan pasca eksodonti
- Komplikasi eksodonsi
- Penyakit THT yang berhubungan dgn
rongga mulut
- Pasien dgn gangguan hemostatis

INFEKSI OROMAKSILO-FASIAL
-Patofisiologi infeksi
oromaksilofasial
-Faktor berperan dalam penyebaran infeksi
- Gambaran infeksi akut & kronis
- Osteomielitis
- Penanganan infeksioromaksilofasial
- Komplikasi infeksi oromaksilofasial
- Infeksi leher dalam yang berhubungan
dengan kelainan RM
- Infeksi pada mata yang berhubungan
dengan i oromaksilofasial
- Interaksi obat dan juga terhadap obat
sistemik
- Komplikasi obat analgesik, antibiotik dan
steroid pada mata dan penglihatan

MAKSILOFASIAL I

15

C. SKENARIO MODUL
1. Blok 14 mempunyai empat pemicu yaitu :
Pemicu 1: Jatuh dari sepeda motor
Pemicu 2: Ibu dan anak sakit gigi
Pemicu 3: Penatalaksanaan pencabutan gigi dan komplikasinya
Pemicu 4: Bengkak pada pipi sampai ke bawah mata
2. PEMICU DAN LEARNING ISSUE
Pemicu 1
Nama Pemicu: Jatuh dari sepeda motor
Penyusun:Hendry Rusdy, drg.,Sp.BM.,M.Kes, dr. Devira.,Sp.THT-KL, Cek Dara Manja, drg., Sp.RKG
Hari/ Tanggal: Jumat / 27 Mei 2016
Waktu
: 07.30-09.30 WIB

Kasus :
Pasien Laki-laki umur 25 tahun datang ke RSGMP dengan keluhan adanya pendarahan di rongga mulut.
Pada Anamese ditemukan bahwa os terjatuh dari tangga setinggi 1,5m6 jam smrs. Pingsan (-),
pendarahan hidung (+) darah keluar merembes dari hidung kanan, sumbatan hidung dijumpai setelah
mengalami trauma, halo test (-), pendarahan telinga (-), Maloklusi (+), tampak gigi mobility 24 dan 25.
Pada gambaran Radiogram ditemukan perkabutan pada sinus kiri. Pada pemeriksaan Panoramik
ditemukan soket gigi 13, pelebaran lamina dura 24 dan 25

Pertanyaan :
1. Jelaskan tindakan awal pada kasus diatas? (BM)
2. Tentukan Diagnosa pada kasus diatas! (BM-THT)
3. Jelaskan gambaran rontgen yang tampak pada kasus di atas! (Radiologi)
4. Jelaskan jenis rontgen apa saja yang dapat dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang
pada kasus di atas!
5. Jelaskan prosedur kerja yang harus dilakukan pada kondisi oral diatas? (BM)
6. Jelaskan perawatan post op serta instruksi pada pasien tersebut! (BM)
7. Jelaskan prinsip penatalaksanaan epistaksis! (THT)
8. Jelaskan klasifikasi epistaksis! (THT)
9. Jelaskan komplikasi yang terjadi akibat epistaksis! (THT)
10. Jelaskan penyebab dan penatalaksanaan epistaksis pada pasien ini! (THT))
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit dan
dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat tanggal 31 Mei 2016 kepada Hendry Rusdy, drg., Sp.BM., M.Kes
16

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %


Learning issue:
1. Maloklusi
2. Fraktur dentoalveolar
3. Fraktur maksilofasial
4. Epistaksis

Pemicu 2
Nama Pemicu: Nyeri gigi bawah
Penyusun:Abdullah, drg, Taqwa Dalimunthe, drg., Sp.KGA,dr. Zulkarnain Rangkuti, M.Si
Hari/ Tanggal: Jumat / 03 Juni 2016
Waktu
: 07.30 09.30 WIB
Kasus :
Seorang Ibu (P, 35 tahun) datang bersama anak pertamanya (R, 9 Tahun). Ibu tersebut mengeluhkan
gigi geraham pertama kiri bawahnya nyeri sejak 3 minggu yang lalu, Os merasakan nyeri setelah os
makan kacang. Nyeri dirasakan bila bersentuhan dengan makan atau dalam keadaan mengigit. Riwayat
demam (-). Dari pemeriksaan klinis di dapatkan gigi 26 karies mencapai pulpa. Pasien ingin mencabut
gigi tersebut dan menolah untuk dilakukan perawatan syaraf pada gigi tersebut.
Pertanyaan :
1. Jelaskan anestesi lokal yang akan digunakan untuk pencabutan gigi 26 tersebut?
2. Jelaskan informed consent yang harus di lakukan pada pasien tersebut?
3. Jelaskan alat dan teknik pencabutan yang digunakan pada kasus pasien tersebut!
4. Jelaskan instruksi pasca pencabutan gigi pada pasien tersebut!
5. Tuliskan resep yang rasional yang dapat diberikan pada pasien tersebut
Untuk pasien R, pasien tersebut mengeluhkan nyeri dan bengkak pada gigi geraham susu kedua kanan
bawah yang sudah berlubang besar. Sekitar 1 minggu yang lalu, terdapat bengkak pada daerah gusi gigi
tersebut, pasien kemudian berobat ke puskesmas, di beri obat antibiotik dan antisakit, bengkak hanya
mengecil sedikit. Riwayat demam (+). Pada pemeriksaan klinis, di dapatkan fistel di gusi bukal gigi 85,
mobiliti derajat 3.
Pertanyaan :
6. Jelaskan kemungkinan diagnosa dari kasus tersebut!
7. Jelaskan rencana perawatan pada pasien tersebut!
8. Apabila direncanakan pencabutan pada gigi tersebut, jelaskan prosedur dan teknik pencabutan
pada kasus pasien R!
9. Tuliskan resep yang rasional yang dapat diberikan pada pasien tersebut! (Farmakologi)
10. Jelaskan instruksi / edukasi pada pasien tersebut!
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit dan
dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
17

dikumpulkan paling lambat tanggal 7 Juni2016 kepada Hendry Rusdy, drg., Sp.BM., M.Kes
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %
Learning issue:
- Anestesi lokal pada pasien dewasa
- Pencabutan gigi pada pasien dewasa
- Peresepan rasional pada pasien dewasa

Pemicu 3
Nama Pemicu : Penatalaksanaan pencabutan gigi dan komplikasinya
Penyusun: Indra Basar Siregar, drg, M.Kes, Isnandar, drg., Sp.BM., Cek Dara Manja, drg., Sp.RKG
Hari/ Tanggal: Selasa / 07 Juni 2016
Waktu
: 07.30-09.30

Kasus :
Seorang pasien Wanita, usia 40 tahun, datang berobat ke drg dengan keluhan sering nyeri pada gigi
geraham pertama kiri atas, pasien ingin dilakukan pencabutan gigi pada gigi yang sakit tersebut dari.
Hasil pemeriksaan klinis di dapatkan gigi 22 radiks, gigi 35 dan 26 nekrose pulpa.Kemudian
dilakukan pencabutan gigi 26, pada saat pencabutan gigi tersebut hanya mahkota dan sebagian akar
gigi yang tercabut, tampak ada tulang yang melekat pada bagian bukal gigi,lalu dilakukan
pengambilan sisa akar yang tertinggal, setelahnya, saat pasien berkumur, pasien mengatakan ada air
yang keluar melalui hidung. Pasien kontrol keesokan harinya, terlihat pada bagian palatal regio 26,
terlihat adanya kehitaman serta perih. kemudiaan saat pasien kontrol hari ketiga, pasien mengeluh
masih ada rasa sakit pada sisi tersebut, terlihat warna keputihan dan sakit saat disentuh. Pasien juga
mengeluh sudut bibir kanannya perih.
Pertanyaan :
1. Apa yang menjadi penyulit pada kasus diatas?
2. Kapan waktu pencabutan dapat dilakukan pada pasien tersebut?
3. Komplikasi apa saja yang terjadi pada kasus diatas?
4. Kemungkinan apa saja yang menjadi penyebabnya?
5. Apakah yang menjadi kasus emergensi pada pasien diatas? Sebutkan dan bagaimana
penatalaksanannya?
6. Bagaimana penatalaksanaan komplikasi yang lain pada kasus diatas?
7. Jelaskan instruksi dan edukasi pada kasus pasien diatas!
8. Bagaimana menuliskan resep rasional pada kasus pasien diatas?
Produk:
- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit dan
dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat tanggal 10 Juni2016 kepada Hendry Rusdy, drg., Sp.BM.,
M.Kes
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

18

Learning issue:
- Kompromis Medis
- Pencabutan gigi komplikasi
- Peresepan rasional

Pemicu 4
Nama Pemicu: Bengkak pada pipi
Penyusun:drg Eddy A. Ketaren, SpBM, drg. Ahyar Riza, Sp.BM., dr Zulkarnain R
Hari/ Tanggal: Selasa/ 14 Juni 2016
Waktu
: 07.30-09.30
Kasus :
Seorang wanita usia 28 tahun 19ating ke klinik Bedah mulut RSGMP FKG USU dengan keluhan
bengkak pada pipi kanan5 hari yang lalu.. Dari anamnesis di dapatkan riwayat nyeri pada gigi
belakang ataskanan yang sudah dirawat saluran akar dan dimahkota sejak 2 minggu yang lalu,
kemudian muncul bengkak pada daerah pipi kanan dan disertai adanya demam sejak 6 hari yang
lalu. Bengkak pada pipi kanan tersebut semakin membesar sampai kelopak mata tertutup. 3 hari
yang lalu pasien berobat ke Puskesmas dan di beri obat amoksisilin dan parasetamol, bengkak agak
sedikit mengecil. Pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi, pasien meminum captopril setiap
harinya.
Dari pemeriksaan umum, di dapatkan pasien compos mentis, TD 150/90 mmHg, nadi 85x/menit,
respiratory rate 21x/menit, suhu tubuh 39,20C. Pada pemeriksaan ekstra oral di dapatkan asimetris
wajah, bengkak pada pipi kananukuran 3x2x2 cm, nyeri bila ditekan, warna kulit pipi kanan lebih
merah dari jaringan sekitar, suhu kulit di daerah pipi kanan lebih hangat dari sekitar dan konsistensi
lunak. Pemeriksaan intra oral di dapatkan pembengkakan di vestibulum kanan maksila ukuran 2x2x2
cm, nyeri tekan (-) fluktuatif, konsistensi lunak. Gigi 15radiks+mobiliti derajat 2, gigi 16 mobiliti
derajat 2.

Pertanyaan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah nama diagnosis kasus di atas dan sebutkan penyebabnya?


Bagaimana patogenesis terjadinya infeksi odontogenik tersebut?
Pemeriksaan penunjang apa yang harus dilakukan untuk kasus ini?
Jelaskan rencana perawatan yang harus dilakukan pada kasus diatas
Jelaskan adakah interaksi obat yang diberikan dengan penyakit sistemik tersebut
Bila pada pemberian obat AB secara empiris tidak menunjukkan perbaikan terhadap infeksi
yang ada, apa yang harus anda lakukan.

Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan
Sidang Pleno:
19

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit dan
dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random
Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)
Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat tanggal 17 Juni 2016 kepada drg. Hendry Rusdy, Sp.BM.,
M.Kes

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %


Learning issue:
- Infeksi oromaksilofasial dan penanganannya serta komplikasinya ke jaringan vital
- Penggunaan obat pada kasus infeksi oromaksilofasial
- Gambaran radiologi dental sebagai penunjang.

20

BAB 3
EVALUASI PROSES PEMBELAJARANDAN PENILAIAN

3.1 Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar


Setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan blok diakhiri dengan evaluasi.Untuk evaluasi blok,
mahasiswa wajib memenuhi persyaratan telah mengikuti minimal 80% kegiatan blok pada semester
berjalan.Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain
dengan :
Evaluasi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain
dengan :
1. Penilaian kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk pilihan ganda, Essay test,
yang dilaksanakan pada akhir blok.
2. Penilaian psikomotor (praktikum, skills lab), dapat dilakukan dengan observasi, portofolio dan
instrumen non tes (check list, rating scale).
3. Penilaian afektif/attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat dilakukan dengan observasi,
portofolio dan instrumen non tes (check list, rating scale).
3.2 Bobot Penilaian
a. Tugas kelompok (2% x 5 pemicu)
10%
b. Skills Lab
25%
c. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok
10%
d. Ujian Modul
55%
Total bobot penilaian =
100%
Keterangan:
Persentase bobot penilaian ujian modul:
Modul 1 = 36 %
Modul 2 = 36 %
Modul 3 = 12 %
Modul 4 = 16 %
Total nilai = 100%
Nilai 100 % dari nilai ujian modul tersebut merupakan 55% dari nilai ujian Blok.
3.3 Sistem Penilaian
Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) karena sesuai dengan
penilaian dalam KBK.
Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem yang digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan mahasiswa berdasarkan patokan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai
batas lulus untuk masing-masing blok.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Derajat Penguasaan
Nilai Akhir
85 - 100 %
A
80 - 84 %
B+
70 - 79 %
B
65 - 69 %
C+
55 - 64 %
C
45 - 54 %
D
0 - 44 %
E
21

Nilai blok ditentukan dari hasil ujian setiap modul blok dan nilai tugas-tugas atau kegiatan
terstruktur lainnya.

3.4 Perbaikan Nilai


Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai adalah sebagai
berikut:
Perbaikan nilai blok:
a. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok E dan D, wajib mengikuti ujian perbaikan nilai pada masa
ujian remedial di akhir semester.
b. Mahasiswa yang memperoleh nilai blok C dan C+, diperkenankan memperbaiki nilai pada masa
ujian remedial di akhir semester.
c. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai akhir blok yang
dicatat adalah nilai tertinggi.
d. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian blok (nilai E dan D) pada masa ujian remedial diberi
kesempatan mengulang ujian blok pada masa ujian remedial pada tahun-tahun berikutnya di semester
yang sama sebanyak 4 (empat) kali selama tidak melebihi masa studi 11 (sebelas) semester atau 1,5
N. Bila tidak lulus (nilai E), maka mahasiswa wajib mengerjakan tugas yang diberikan oleh
penganggung jawab blok.
e. Mahasiswa yang telah mengikuti program pendidikan profesi tidak diperkenankan memperbaiki nilai
blok yang ditawarkan pada program pendidikan akademik.
Mahasiswa dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai blok adalah sebagai
berikut:
a. Mahasiswa yang boleh memperbaiki nilai adalah mahasiswa yang mendapat nilai C+, C, D dan
E.
b. Perbaikan nilai dilakukan pada saat ujian remedial (lihat lampiran 5).
c. Nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa pada ujian remedial adalan nilai B.
d. Dalam hal mahasiswa mengulang ujian untuk perbaikan nilai E, D, C dan C+, nilai akhir blok
yang dicatat adalah nilai tertinggi.
e. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai C+ dan C hanya boleh mengikuti satu kali ujian
remedial reguler yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang berjalan pada semester
tersebut.
f. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai D dan E hanya boleh mengikuti dua kali ujian
remedial sampai semester 7. Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai D dan E setelah
semester 7, maka mahasiswa tersebut wajib mengikuti kuliah, diskusi kelompok dan sidang
pleno pada blok yang akan diperbaiki nilainya tersebut selama tidak melebihi masa studi 11
(sebelas) semester atau 1,5 N (selengkapnya lihat Lampiran 5).

22

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Contemporary oral and maxillofacial surgery.5 th Ed, Elseiver, 2008.
2. Deborah Pavan-Lingstone. Manual ocular diagnosis and therapy.4th Ed, 1991.
3. Ropper AH, Samuels MA. Adams and Victors principles of neurology.8 th Ed, 2005.
4. Mc Pherson RA. Henrys clinical diagnosis and management by laboratory methods. 21 th ed. WB
Saunders.
5. Nelson.Textbook of pediatric.18th ed. Saunders.
6. Simadibrata M. Buku ajar ilmu Penyakit Dalam, jilid 1-3. FK-UI.
7. Whaites E. Essential of dental radiography and radiology. 4 th ed. Churchill Livingstone, 2007.
8. ATLS Instructor and Student. ATLS Advanced trauma life support for doctors. 6 th Ed.Chicago:
American College of Surgeon, 1997.
9. Kim de Jong. Buku ajar ilmu bedah, 2007.

23

BAB V
JADWAL KEGIATAN BLOK 14
MAKSILOFASIAL I

M
G

PKL

Senin
16/05/16

Selasa
17/05/16

Rabu
18/05/16

Kamis
19/05/16

Jumat
20/05/16

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

07.30
08.30

A
Pengantar
Blok 14

B
Mandiri

A
Kuliah
AN.1.3

B
Kuliah
THT.1.1

A
Kuliah
AN.1.4

B
Kuliah
AN.1.5

A
Mandiri

B
Kuliah
AN.1.6

A
Kuliah
PD.1.2

B
Kuliah
PD.1.1

08.30
09.30

Kuliah
AN.1.1

Pengantar
Blok 14

Kuliah
THT.1.1

Kuliah
AN.1.3

Kuliah
AN.1.5

Kuliah
AN.1.4

Kuliah
AN.1.6

Kuliah
MT.1.1

Kuliah
PD.1.1

Kuliah
PD.1.2

09.30
10.30

Kuliah
AN.1.2

Kuliah
AN.1.1

Kuliah
BM.1.1

Kuliah
BU.1.2

Mandiri

Kuliah
MT.1.2

Kuliah
BM.1.2

Mandiri

10.30
11.30

Kuliah
NE.1.1

Kuliah
AN.1.2

Kuliah
PK.1.1

Kuliah
BM.1.1

Kuliah
RU.1.1

Kuliah
BU.1.4

Kuliah
MT.1.1

Kuliah
BU.1.6

Kuliah
BU.1.8

Kuliah
BM.1.2

11.30
12.30

Kuliah
NE.1.2

Kuliah
BU.1.1

Kuliah
PK.1.2

Kuliah
BU.1.3

Kuliah
RU.1.2

Kuliah
BU.1.5

Kuliah
MT.1.2

Kuliah
BU.1.7

Kuliah
BU.1.9

Mandiri

12.30
13.30

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

13.3014.30

Kuliah
BU.1.1

Kuliah
NE.1.1

Kuliah
BU.1.2

Kuliah
PK.1.1

Kuliah
BU.1.4

Kuliah
RU.1.1

Kuliah
BU.1.6

Kuliah
BM.1.3

Kuliah
BU.1.8

14.3015.30

Mandiri

Kuliah
NE.1.2

Kuliah
BU.1.3

Kuliah
PK.1.2

Kuliah
BU.1.5

Kuliah
RU.1.2

Kuliah
BU.1.7

Praktikum
Proseduras
eptik
danprinsip
sterilisasi
(B1 dan
B2)

Kuliah
BM.1.4

Kuliah
BU.1.9

Mandiri

Mandiri

24

M
G

II

PKL

Senin
23/05/16

Selasa
24/05/16

Rabu
25/05/16

Kamis
26/05/16

Jumat
27/05/16

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

A
Mandiri

B
Kuliah
AN.2.1

A
Kuliah
AN.2.3

B
Kuliah
PD.2.1

A
Kuliah
IKGA.2.1

08.30
09.30

Mandiri

Kuliah
AN.2.2

Kuliah
AN.2.4

Kuliah
PD.2.2

Kuliah
IKGA.2.2

09.30
10.30

Kuliah
AN.2.1

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30
11.30

Kuliah
AN.2.2

Kuliah
BU.1.10

Kuliah
PD.2.1

Kuliah
AN.2.3

11.30
12.30

Kuliah
BU.1.10

Mandiri

Kuliah
PD.2.2

12.30
13.30

Ishoma

Ishoma

Ishoma

13.3014.30

Praktikum
Proseduras
eptik
danprinsip
sterilisasi
(A1,A2
dan A3)

Kuliah
BM.1.3

07.30
08.30

14.3015.30

Kuliah
BM.1.4

B
Praktikum
RJPO (B1
dan B2)

A
Kuliah
BM.2.4

B
Kuliah
BM.2.5

Kuliah
BM.2.5

Kuliah
BM.2.4

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Kuliah
BM.2.1

Kuliah
IKGA.2.1

Kuliah
BM.2.3

Kuliah
MT.2.1

Kuliah
FM.2.1

Kuliah
AN.2.4

Kuliah
BM.2.2

Kuliah
IKGA.2.2

Kuliah
MT.2.1

Kuliah
BM.2.3

Kuliah
FM.2.2

Praktikum
Anestesi
Lokal (B1
dan B2)

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Praktikum
RJPO (A1
dan A2)

Kuliah
BM.2.1

Praktikum
RJPO
(A3, A4, B3 dan B4)

Praktikum
Anestesi
Lokal (A1
dan A2)

Kuliah
FM.2.1

Praktikum
Proseduraseptik
danprinsipsterilisasi
( A4 dan B4)

Kuliah
BM.2.2

A
B
Diskusi Kelompok
Pemicu 1

Kuliah
FM.2.2

25

M
G

III

PKL

Senin
30/05/16

Selasa
31/05/16

Rabu
1/06/16

Kamis
2/05/16

Jumat
3/06/16

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

A
Sidang
Pleno
Pemicu 1

B
Mandiri

A
Kuliah
BM.3.6

B
Mandiri

A
Kuliah
BM.3.9

B
Kuliah
RD.3.1

A
Kuliah
IKGA.3.1

B
Kuliah
BM.3.9

Mandiri

Mandiri

Kuliah
BM.3.6

Kuliah
RD.3.1

Kuliah
THT.3.1

Kuliah
IKGA.3.2

Kuliah
MT.3.1

09.30
10.30

Kuliah
BM.3.1

Sidang
Pleno
Pemicu 1

Mandiri

Mandiri

Kuliah
PD.3.1

Kuliah
THT.3.2

Kuliah
MT.3.1

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30
11.30

Kuliah
BM.3.2

Kuliah
BM.3.4

Kuliah
BM.3.7

Kuliah
THT.3.1

Kuliah
PD.3.1

Mandiri

Kuliah
IKGA.3.1

Kuliah
BM.3.12

Mandiri

11.30
12.30

Kuliah
BM.3.3

Mandiri

Kuliah
BM.3.5

Kuliah
BM.3.8

Kuliah
THT.3.2

Mandiri

Mandiri

Kuliah
IKGA.3.2

Mandiri

Kuliah
BM.3.12

12.30
13.30

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

13.3014.30

Mandiri

Kuliah
BM.3.2

Kuliah
BM.3.7

Kuliah
BM.3.4

Kuliah
RD.3.1

Mandiri

Praktikum
Rekam Medis
(A1, A2, B1 dan B2)

14.3015.30

Mandiri

Kuliah
BM.3.3

Kuliah
BM.3.8

Kuliah
BM.3.5

Mandiri

Kuliah
RD.3.1

07.30
08.30
08.30
09.30

A
B
Diskusi Kelompok
Pemicu 2

Praktikum
Anestesi Lokal (A3, A4,
B3 dan B4)

26

M
G

I
V

PKL

Senin
6/06/16

Selasa
7/06/16

Rabu
8/06/16

Kamis
9/06/16

Jumat
10/06 /16

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

A
Sidang
Pleno
Pemicu 2

B
Kuliah
BM.3.10

09.30
10.30

Mandiri

Mandiri

Mandiri

10.30
11.30

Kuliah
BM.3.10

Mandiri

11.30
12.30

Kuliah
BM.3.11

12.30
13.30

Ishoma

07.30
08.30
08.30
09.30

13.3014.30

14.3015.30

A
B
Diskusi Kelompok
Pemicu 3

A
Kuliah
BM.4.1

B
Mandiri

A
Mandiri

B
Mandiri

A
Kuliah
BM.4.3

B
Mandiri

Kuliah
BM.4.2

Mandiri

Kuliah
MT.4.1

Kuliah
FM.4.3

Kuliah
BM.4.4

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Kuliah
MT.4.2

Kuliah
FM.4.4

Mandiri

Kuliah
BM.4.3

Kuliah
FM.4.1

Kuliah
BM.4.1

Kuliah
THT.4.1

Kuliah
PD.4.1

Kuliah
FM.4.3

Kuliah
MT.4.1

Sidang
Pleno
Pemicu 3

Kuliah
BM.4.4

Kuliah
BM.3.12

Kuliah
FM.4.2

Kuliah
BM.4.2

Kuliah
PD.4.1

Kuliah
THT.4.1

Kuliah
FM.4.4

Kuliah
MT.4.2

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Mandiri

Kuliah
FM.4.1

Mandiri

Mandiri

Praktikum
Rekam Medis
(A1, A2, B1 dan B2)

Mandiri

Sidang
Pleno
Pemicu 3

Mandiri

Kuliah
FM.4.2

Mandiri

Mandiri

Kuliah
BM.3.11

Praktikum
Anestesi Lokal (A3, A4,
B3 dan B4)

Mandiri

Mandiri

27

PKL

Senin
13/06/16

Selasa
14/06/16

Rabu
15/06/16

Kamis
16/06/16

Jumat
17/06/16

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

07.30
08.30

A
Kuliah
BM.4.5

B
Mandiri

08.30
09.30

Mandiri

Kulia
BM.4.5

09.30
10.30

Mandiri

Mandiri

10.30
11.30

Praktikum
Eksodonsia (A1, A2, B1
dan B2)

11.30
12.30

A
B
Diskusi Kelompok
Pemicu 4

Mandiri

Mandiri

Kuliah
RD.4.1

Mandiri

Kuliah
RD.4.1

Mandiri

B
Praktikum
Eksodonsia (A3, A4, B3
dan B4)

Mandiri

Sidang
Pleno
Pemicu 4

A
Mandiri

B
Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Ujian Praktikum Kelas A

M
G

B
Mandiri

Mandiri

Mandiri

12.30
13.30

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

13.3014.30

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Kuliah
RD.4.1

Mandiri

Sidang
Pleno
Pemicu 4

Mandiri

Mandiri

Mandiri

14.3015.30

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Kuliah
PK.1.2

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Ishoma

28

PKL

07.30
08.30

Senin
20/06/16

Selasa
21/06/16

Rabu
22/06/16

Kamis
23/06/16

Jumat
24/06/16

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

KELAS

A
Mandiri

08.30
09.30

Mandiri

09.30
10.30

Mandiri

10.30
11.30

Mandiri

11.30
12.30

Mandiri

12.30
13.30

Ishoma

13.3014.30

14.3015.30

A
Mandiri

B
Mandiri

Ujian Modul 1
Jam 08.00 10.00
Ujian Praktikum Kelas B

M
G

A
Mandiri

B
Mandiri

Ujian Modul 2
Jam 08.00-10.00

A
Mandiri

B
Mandiri

Ujian Modul 3
Jam 08.00-10.00

A
Mandiri

B
Mandiri

Ujian Modul 4
Jam 08.00-10.00

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Ishoma

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

29

BAB VI
JADWAL KULIAH, DISKUSI KELOMPOK,
SIDANG PLENO, PRAKTIKUMBLOK 14 16 MEI 24 JUNI 2016
T
G
L

HA
- RI

JAM

MOD
UL

07.3008.30

08.3009.30

Senin

16 MEI 2016

09.3010.30

10.3011.30

11.3012.30

12.3013.30
13.3014.30

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

RUANG

Kelas A :
Pengantar Blok 14

A. Ahyar Riza drg.


Sp.BM

A. Lt 3R
IX

Kelas B :
Mandiri
Kelas A: Kuliah AN.1.1
Pengenalan pasien gawat
darurat/triase di ruang unit gawat
darurat (UGD)

B. A. dr Soejat Harto,
Sp.An

B. Lt 2 R
IV
A. Lt 3 R
IX

B. Ahyar Riza drg.


Sp.BM

B. Lt 2R
IV

A.dr. Nazaruddin
Umar, Sp.AN KNA

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah AN.1.1


Pengenalan pasien gawat
darurat/triase di ruang unit gawat
darurat (UGD)
Kelas A: Kuliah NE.1.1
Jenis-jenis trauma kepala dan
evaluasi trauma kepala
(comusio,contusio,GCS)

B. dr Soejat Harto,
Sp.An

B. Lt 2R
IV

A.dr. RA. Puji


Dwiastuti, Sp.S

A. Lt 3R
IX

Kelas B : Kuliah AN.1.2


Pemeriksaan dan penanganan awal
pada pasien trauma maksilofasial
(primary, secondary, reassessment
survey) antara lain Basic Trauma
Life Support
Kelas A: Kuliah NE.1.2
Jenis-jenis trauma kepala dan
evaluasi trauma kepala
(comusio,contusio,GCS) (lanjutan)

B. dr. Nazaruddin
Umar, Sp.AN KNA

B. Lt 2R
IV

A.dr.RA. Puji
Dwiastuti, Sp.S

A. Lt 3R
IX

Kelas B:Kuliah BU.1.1


Pengantar bedah dan prinsip bedah
ISHOMA

B.dr. Ronald
Sitohang, Sp.B
ISHOMA

B. Lt 2 R
IV
ISHOMA

Kelas A: Kuliah BU.1.1


Pengantar bedah dan prinsip bedah

A. dr. Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R
IX

Kelas B:
Pengantar Blok 14
Kelas A : Kuliah AN.1.2
Pemeriksaan dan penanganan awal
pada pasien trauma maksilofasial
(primary, secondary, reassessment
survey) antara lain Basic Trauma
Life Support

30

14.3015.30

T
G
L

HA
- RI

JAM

MODU
L

07.3008.30

Kelas B: Kuliah NE.1.1


Jenis-jenis trauma kepala dan
evaluasi trauma kepala
(comusio,contusio,GCS)
Kelas A:Mandiri

B. dr. RA. Puji


Dwiastuti, SP.S

B. Lt 2R
IV

A.Mandiri

A. Lt 3 R
IX

Kelas B: Kuliah NE.1.2


Jenis-jenis trauma kepala dan
evaluasi trauma kepala
(comusio,contusio,GCS) (lanjutan)

B. dr. RA. Puji


Dwiastuti, SP.S

B. Lt 2 R
IV

POKOK BAHASAN

Kelas A:Kuliah AN.1.3


Penanganan airway , breathing,
Circulation

SELASA

17 MEI 2016

09.3010.30

10.3011.30

11.3012.30

RUANG

A. dr Akhyar
Nasution, Sp.An
KAKV

A. Lt 3R
IX

B. Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL (K) /
dr. Devira, Sp.THT
KL
A. Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL (K)/
dr. Devira, Sp.THT
KL

B. Lt 2R
IV

Kelas B:Kuliah AN.1.3


Penanganan airway , breathing,
Circulation
Kelas A : Kuliah BM.1.1
Persiapan prabedah di bidang
Bedah mulut

B.dr Akhyar
Nasution, Sp.An
KAKV
A. Hendry Rusdy,
drg., Sp.BM., M.kes

B. Lt 2 R
IV

Kelas B:Kuliah BU.1.2


Perawatan di ruang unit gawat
darurat (UGD)
Kelas A: Kuliah PK. 1.1
Persiapan prabedah :
Persiapan laboratorium dan
menginterpretasikan hasil
laboratorium pasien prabedah

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lt 2 R
IV

A. Prof, dr Adi
Koesoema Aman
Sp.PK-KH

A. Lt 3R
IX

Kelas B : Kuliah BM.1.1


Persiapan prabedah di bidang
Bedah mulut
Kelas A: Kuliah PK. 1.2 (lanjutan)
Persiapan prabedah :
Persiapan laboratorium dan
menginterpretasikan hasil
laboratorium pasien prabedah

B. Hendry Rusdy, drg., B. Lt 2 R


Sp.BM., M.kes
IV

Kelas B : Kuliah THT.1.1


Penanganan kegawat-daruratan
trauma maksilofasial ditinjau dari
THT-KL

08.3009.30

FASILITATOR

Kelas A: Kuliah THT.1.1


Penanganan kegawat-daruratan
trauma maksilofasial ditinjau dari
THT-KL

A. Prof, dr Adi
Koesoema Aman
Sp.PK-KH

A. Lt 3 R
IX

A. Lt 3 R
IX

A. Lt 3R
IX

31

12.3013.30
13.3014.30

14.3015.30

T
G
L

HA
- RI

RABU

JAM

MOD
UL

07.3008.30

08.3009.30

18 MEI 2016

09.3010.30

10.3011.30

11.3012.30

Kelas B: Kuliah BU 1.3


Sterilisasi pembedahan dan
tata kerja di kamar bedah
ISHOMA

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lt 2 R
IV

ISHOMA

ISHOMA

Kelas A: Kuliah BU.1.2


Perawatan di ruang unit gawat
darurat (UGD)

A. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R
IX

Kelas B:Kuliah PK. 1.1


Persiapan prabedah :
Persiapan laboratorium dan
menginterpretasikan hasil
laboratorium pasien prabedah
Kelas A: Kuliah BU 1.3
Sterilisasi pembedahan dan
tata kerja di kamar bedah

B. Prof, dr Adi
Koesoema
Aman Sp.PKKH

B. Lt 2R
IV

A. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3 R
IX

Kelas B: Kuliah PK. 1.2 (lanjutan)


Persiapan prabedah :
Persiapan laboratorium dan
menginterpretasikan hasil
laboratorium pasien prabedah

B. Prof, dr Adi
Koesoema
Aman Sp.PKKH

B. Lt 2R
IV

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

RUANG

Kelas A: Kuliah AN.1.4


Resusitasi Jantung Paru

A.dr. Dadik, Sp.An

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah AN.1.5


Resusitasi cairan
Kelas A: Kuliah AN.1.5
Resusitasi cairan

B. Prof. Dr Hanafie,
Sp.An KIC
A.Prof. Dr Hanafie,
Sp.An KIC

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B : Kuliah AN.1.4


Resusitasi Jantung Paru
Kelas A dan B: Mandiri

B. dr. Dadik, Sp.An

Kelas A: Kuliah RU.1.1


Persiapan prabedah :
Pemeriksaan radiologi yang
dibutuhkan dan
menginterpretasikan hasil radiologi

A.dr. Henny Maisara,


Sp.Rad.

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah BU.1.4


Sterilisasi pembedahan dan
tata kerja di kamar bedah

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lt 2R
IV

Kelas A: Kuliah RU.1.2 (lanjutan)


Persiapan prabedah :

A. dr. Henny
Maisara, Sp.Rad.

A. Lt 3 R
IX

A dan B : Mandiri

32

Pemeriksaan radiologi yang


dibutuhkan dan
menginterpretasikan hasil radiologi

12.3013.30
13.3014.30

14.3015.30

T
G
L

HA
- RI

JAM

MOD
UL

07.3008.30

KAMIS

08.3009.30

19 MEI 2016

09.3010.30

10.3011.30

Kelas B: Kuliah BU.1.5


Persiapan Pra Bedah

B.dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lt 2R
IV

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

Kelas A:Kuliah BU.1.4


Sterilisasi pembedahan dan
tata kerja di kamar bedah

A.dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R
IX

Kelas B:Kuliah RU.1.1


Persiapan prabedah :
Pemeriksaan radiologi yang
dibutuhkan dan
menginterpretasikan hasil radiologi
Kelas A:Kuliah BU.1.5
Persiapan Pra Bedah

B. dr. Henny
Maisara, Sp.Rad.

B. Lt 2R
IV

A.dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah RU.1.2 (lanjutan)


B. dr. Henny
Persiapan prabedah :
Maisara, Sp.Rad.
Pemeriksaan
radiologi
yangdibutuhkan
dan
menginterpretasikan hasil radiologi

B. Lt 2R
IV

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

RUANG

Kelas A : Mandiri

A. Mandiri

A. Lt 3R IX

Kelas B: Kuliah AN.1.6


Evaluasi dan penanganan syok
karena perdarahan
Kelas A:Kuliah AN.1.6
Evaluasi dan penanganan syok
karena perdarahan

B. dr Hasanul
Arifin, Sp.An
KIC
A. dr Hasanul
Arifin, Sp.An
KIC

B. Lt 2R IV

Kelas B:Kuliah MT.1.1


Dampak indirek trauma kepala pada
mata dan penglihatan: gangguan
buta warna, kebutaaan, agnosia,
gangguan penglihatan, kelumpuhan.
Kelas A : Mandiri

B. dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M.

B. Lt 2R IV

A. Mandiri

A. Lt 3 R IX

Kelas B: Kuliah MT.1.2


Dampak direk trauma kepala pada
mata dan penglihatan: gangguan N
III, IV, VI dan VII
Kelas A: Kuliah MT.1.1
Dampak indirek trauma kepala pada
mata dan penglihatan: gangguan
buta warna, kebutaaan, agnosia,

B. dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M.

B. Lt 2R IV

A. dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M.

A. Lt 3R IX

A. Lt 3R IX

33

gangguan penglihatan, kelumpuhan.

11.3012.30

12.3013.30
13.3014.30

14.3015.30

T
G
L

HA
- RI

JAM

MOD
UL

07.3008.30

Kelas B:Kuliah BU 1.6


Prosedur pembedahan umum

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lt 2R IV

Kelas A: Kuliah MT.1.2


Dampak direk trauma kepala pada
mata dan penglihatan: gangguan N
III, IV, VI dan VII

A. dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M.

A. Lt 3
R IX

Kelas B: Kuliah BU 1.7


Perawatan dan penyembuhan luka
ISHOMA

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B
ISHOMA

B. Lt 2
R IV
ISHOMA

Kelas A : Kuliah BU 1.6


Prosedur pembedahan umum

A.dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R IX

Kelas B:Praktikum prosedur aseptik


dan prinsip sterilisasi (B1,B2 dan
B3)

B.Abdullah Oes, drg,


Olivia A.H, drg.,
Sp.BM, Ahyar Riza,
drg., Sp.BM
A. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lab BO

Kelas B:Praktikum prosedur aseptik


dan prinsip sterilisasi (B1,B2 dan
B3)

B. Abdullah Oes, drg,


Olivia A.H, drg.,
Sp.BM, Ahyar Riza,
drg., Sp.BM

B. Lab BO

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

RUANG

Kelas A:Kuliah BU 1.7


Perawatan dan penyembuhan luka

Kelas A: Kuliah PD.1.2


Nutrisi pasca operasi pada pasien
dewasa

A. Prof. dr. Harun


Alrasyid, Sp.PD
SpGK

A. Lt 3R
IX

B. dr. Zuhrial, Sp.PD


KAI
A. dr. Zuhrial, Sp.PD
KAI

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah PD.1.2


Nutrisi pasca operasi pada pasien
dewasa
Kelas A: Kuliah BM 1.2
Penatalaksanaan kegawat-daruratan
trauma maksilofasial ditinjau dari
Bedah Mulut

B.Prof Harun
Alrasyid, dr,
Sp.PD SPGK
A.drg.Ahyar Riza,
Sp.BM

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B: Mandiri

B. -

JUMAT

20 MEI 2016

Kelas B:Kuliah PD.1.1


Evaluasi dan penanganan syok
08.3009.30

09.3010.30

A. Lt 3R IX

Kelas A:Kuliah PD.1.1


Evaluasi dan penanganan syok

B. Lt 2R
IV

34

10.3011.30

11.3012.30

12.3013.30
13.3014.30

14.3015.30

T
G
L

HA
RI

A. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

Kelas B: Kuliah BM 1.2


Penatalaksanaan kegawat-daruratan
trauma maksilofasial ditinjau dari
Bedah Mulut
Kelas A: Kuliah BU.1.9
Mekanisme injuri

B. drg.Ahyar Riza,
Sp.BM

A. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Mandiri

B. Mandiri

ISHOMA

ISHOMA

B. Lt 2R
IV
ISHOMA

Kelas A : Kuliah BM 1.3


Kerjasama dalam tim secara
professional dan multidisiplin

A. Olivia, drg,
Sp.BM

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah BU 1.8


Perawatan di ruang rawat inap
Kelas A : Kuliah BM.1.4 (lanjutan)
Kerjasama dalam tim secara
professional dan multidisiplin

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B
A. Olivia AH,
drg.,Sp.BM

B. Lt 2 R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B : Kuliah BU.1.9


Mekanisme injuri

B. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

B. Lt 2R
IV

Kelas A:Mandiri

A.Mandiri

A. Lt 3R
IX

B.Prof. Dr Hanafie,
Sp.An KIC

B. Lt 2R
IV

Kelas B : Kuliah AN.2.1


Pengantar perioperatif anestesi
maksilofasial
Kelas A:Mandiri

A. Mandiri

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah AN.2.2 (lanjutan)


Pengantar perioperatif anestesi
maksilofasial
Kelas A:Kuliah AN.2.1
Pengantar perioperatif anestesi
maksilofasial

B.Prof. Dr Hanafie,
Sp.An KIC

B. Lt 2R
IV

A. Prof. Dr Hanafie,
Sp.An KIC

A. Lt 3R
IX

Kelas B : Mandiri

B. Mandiri

Kelas A:Kuliah AN.2.2 (lanjutan)


Pengantar perioperatif anestesi
maksilofasial

A. Prof. Dr Hanafie,
Sp.An KIC

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah BU.1.10


B.dr Ronald
Pemeriksaan dan penanggulangan
Sitohang, Sp.B
awal pada pasien trauma (primary

10.3011.30

FASILITATOR

B. Lt 2R
IV

07.3008.30

09.3010.30

POKOK BAHASAN

A. Lt 3R
IX

MODU
L

SENIN
2015

Kelas A: Kuliah BU 1.8


Perawatan di ruang rawat inap

JAM

08.3009.30

23 MEI 2016

RUANG

B. Lt 2R
IV

35

11.3012.30

12.3013.30
13.3014.30

14.3015.30

survey)
Kelas A:Kuliah BU.1.10
Pemeriksaan dan penanggulangan
awal pada pasien trauma (primary
survey)

A. dr Ronald
Sitohang, Sp.B

A. Lt 3R
IX

Kelas B:Mandiri

B.Mandiri

ISHOMA

ISHOMA

B. Lt 2R
IV
ISHOMA

Kelas A: Praktikum prosedur


aseptik dan prinsip sterilisasi
(A1,A2 dan A3)

A. Eddy A.Ketaren,
drg. Sp.BM, Hendry
Rusdy, drg., Sp.BM.
M.Kes, Isnandar,
drg., Sp.BM

A. Lab BO

B. Olivia AH,
drg.,Sp.BM

B. Lt3RIX

A. Eddy A.Ketaren,
drg. Sp.BM, Hendry
Rusdy, drg., Sp.BM.
M.Kes, Isnandar,
drg., Sp.BM

A. Lab BO

B. Olivia AH,
drg.,Sp.BM

B. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah BM 1.3


Kerjasama dalam tim secara
professional dan multidisiplin
Kelas A: Praktikum prosedur
aseptik dan prinsip sterilisasi
(A1,A2 dan A3)

Kelas B:Kuliah BM.1.4 (lanjutan)


Kerjasama dalam tim secara
professional dan multidisiplin
H
ARI

SELASA

24 MEI 2016

T
G
L

JAM

MODU
L

07.30-08.30

08.30-09.30

09.30-10.30

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

RUANG

Kelas A:Kuliah AN.2.3


Komplikasi anestesi umum

A. dr. Hasanul Arifin,


Sp.An KIC

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah PD.2.1


Hubungan penyakit sistemik
dengan anestesi lokal dan umum :
initial assessment pre-durante, post
operatif
Kelas A:Kuliah AN.2.4
Managemen nyeri

B. dr. Zainal Safri,


Sp.PD, Sp.JP

B. Lt 2R
IV

A. dr. Asmin Lubis,


Sp.An., KMN

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah PD.2.2 (lanjutan)


Hubungan penyakit sistemik
dengan anestesi lokal dan umum :
initial assessment pre-durante, post
operatif
Kelas A dan B: Mandiri

B. dr. Zainal Safri,


Sp.PD, Sp.JP

B. Lt 2R
IV

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

36

10.30-11.30

11.30-12.30

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-08.30

Kelas A: Kuliah PD.2.1


Hubungan penyakit sistemik
dengan anestesi lokal dan umum :
initial assessment pre-durante, post
operatif

A. dr. Zainal Safri,


Sp.PD, Sp.JP

A. Lt 3R
IX

Kelas B:Kuliah AN.2.3


Komplikasi anestesi umum

B.dr. Hasanul Arifin,


Sp.An KIC
A. dr. Zainal Safri,
Sp.PD, Sp.JP

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

B.dr. Asmin Lubis,


Sp.An., KMN
ISHOMA

B. Lt 2R
IV
ISHOMA
Lab BO:

Kelas A:Kuliah PD.2.2 (lanjutan)


Hubungan penyakit sistemik
dengan anestesi lokal dan umum :
initial assessment pre-durante, post
operatif
Kelas B:Kuliah AN.2.4
Managemen nyeri
ISHOMA
Kelas A dan B:Praktikum
Prosedur Aseptik dan prinsip
sterilisasi (Kelompok A3, A4, B3
dan B4)

POKOK BAHASAN

Kelas A: Kuliah IKGA.2.1


Teknik anestesi lokal pada anak

RABU

25 MEI 2016

Kelas B:Praktikum RJPO


(Kelompok B1 dan B2); Bila ada
manekin tambahan B3,B4 bs ikut

08.30-09.30

Kelas A: Kuliah IKGA.2.2


Teknik anestesi lokal pada anak
(lanjutan)
Kelas B:Praktikum RJPO
(Kelompok B1 dan B2); Bila ada
manekin tambahan B3,B4 bs ikut

09.30-10.30

Kelas A dan B: Mandiri

Indra Basar, drg.


M.Kes Olivia AH,
drg. SpBM
Hendry Rusdy,
drg., Sp.BM.
M.Kes
Isnandar, drg.,
Sp.BM
Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM
Ahyar Riza, drg.,
Sp.BM
FASILITATOR

RUANG

A.Taqwa
Dalimunthe, drg.,
Sp.KGA

A. Lt 3R
IX

B.Indra Basar, drg.


M.Kes, Isnandar,
drg., Sp.BM, Ahyar
Riza, drg., Sp.BM
A. Taqwa
Dalimunthe, drg.,
Sp.KGA

B. Lab
Multi
Purpose

B.Indra Basar, drg.


M.Kes, Isnandar,
drg., Sp.BM, Ahyar
Riza, drg., Sp.BM
A dan B : Mandiri

B. Lab
Multi
Purpose

A. Lt 3R
IX

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

37

10.30-11.30

11.30-12.30

Kelas A:Kuliah BM.2.1


Pengantar anestesi lokal, teknik
pemberian anestesi topikal dan
infiltrasi untuk pencabutan gigi dan
pembedahan sederhana

A. Abdullah Oes, drg

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah IKGA.2.1


Teknik anestesi lokal pada anak

B. Taqwa
Dalimunthe, drg.,
Sp.KGA
A. drg. Abdullah Oes

B. Lt 2R
IV

Kelas A:Kuliah BM.2.2 (lanjutan)


Pengantar anestesi lokal, teknik
pemberian anestesi topikal dan
infiltrasi untuk pencabutan gigi dan
pembedahan sederhana
Kelas B: Kuliah IKGA.2.2
Teknik anestesi lokal pada anak
(lanjutan)

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

ISHOMA
Kelas A:Praktikum RJPO
(Kelompok A1 dan A2); Bila ada
manekin tambahan maka A3, A4
ikut
Kelas B:Kuliah BM.2.1
Pengantar anestesi lokal, teknik
pemberian anestesi topikal dan
infiltrasi untuk pencabutan gigi dan
pembedahan sederhana
Kelas A:Praktikum RJPO
(Kelompok A1 dan A2)

Kelas B:Kuliah BM.2.2 (lanjutan)


Pengantar anestesi lokal, teknik
pemberian anestesi topikal dan
infiltrasi untuk pencabutan gigi dan
pembedahan sederhana

H
ARI

B. Lt 2R
IV
ISHOMA
A. Lab
Multi
Purpose

B. Abdullah Oes, drg

B. Lt 2R
IV

A.Eddy A.K, drg.,


Sp.BM., Olivia AH,
drg. SpBM, Rahmi
Syaflida, drg.Sp.BM

A. Lab
Multi
Purpose

B. drg. Abdullah Oes

B. Lt 2R
IV

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

07.30-08.30

Kelas A : Kuliah BM 2.4


Managemen kecemasan pasien pada
tindakan anastesi lokal

A.Rahmi
Syaflida,
drg.Sp.BM

A. Lt 3
R IX

Kelas B :Kuliah BM 2.5


Komplikasi Anastesi Lokal
Kelas A: Kuliah BM 2.5
Komplikasi Anastesi Lokal

B. drg. Indra Basar,


M.Kes
A. drg. Indra Basar,
M.Kes

B. Lt 2
R IV
A. Lt 3R
IX

KAMIS

26MEI 2016

T
G
L

B. Taqwa
Dalimunthe, drg.,
Sp.KGA
ISHOMA
A.Eddy A.K, drg.,
Sp.BM., Olivia AH,
drg. SpBM, Rahmi
Syaflida, drg.Sp.BM

A. Lt 3R
IX

08.30-09.30

RUANG

38

09.30-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30

12.30-13.30
13.30-15.30

B. Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM

B. Lt 2R
IV

A.Mnadiri

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Mandiri

B. Mandiri

Kelas A: Kuliah BM 2.3


Teknik anastesi blok untuk
pencabutan gigi dan pembedahan
sederhana

A. drg. Abdullah Oes

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah BM 2.4


Managemen kecemasan pasien pada
tindakan anastesi local
Kelas A: Mandiri

Kelas B : Kuliah MT 2.1


Komplikasi Anastesi lokal pada
penglihatan
Kelas A: Kuliah MT 2.1
Komplikasi Anastesi lokal pada
penglihatan
Kelas B : Kuliah BM 2.3
Teknik anastesi blok untuk
pencabutan gigi dan pembedahan
sederhana
ISHOMA
Kelas A dan B :
Praktikum RJPO
(Kelompok A3, A4 dan B3, B4)

B. dr.Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

B. Lt 2R
IV

A. dr.Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

A. Lt 3R
IX

B. drg. Abdullah Oes

B. Lt 2R
IV

ISHOMA

ISHOMA
Lab Multi
Purpose

Abdullah Oes, drg.


Olivia AH, drg.
SpBM
Hendry Rusdy,
drg., Sp.BM.
M.Kes
Isnandar,
drg.,Sp.BM
Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM
Ahyar Riza, drg.,
Sp.BM

39

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

07.30-09.30

Kelas A dan B : Diskusi Kelompok


Pemicu 1
Kelas A dan B: Mandiri

09.30-10.30

10.30-11.30

Kelas A: Kuliah FM.2.1


Farmakokinetik dan
Farmakodinamik bahan anestesi
umum dan lokal

JUMAT

27MEI 2016

Kelas B:Praktikum Anestesi


Lokal (Kelompok B1 dan B2)
11.30-12.30

Kelas A: Kuliah FM.2.2 (lanjutan)


Farmakokinetik dan
Farmakodinamik bahan anestesi
umum dan lokal
Kelas B:Praktikum Anestesi
Lokal (Kelompok B1 dan B2)

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

ISHOMA
Kelas A:Praktikum Anestesi
Lokal (Kelompok A1 dan A2)

FASILITATOR

A dan B : Mandiri

A. dr. Zulkarnain
Rangkuti, MSi

B. Abdullah Oes, drg.


Hendry Rusdy,
drg.,Sp.BM. M.Kes
Isnandar, drg.,
Sp.BM
A. dr. Zulkarnain
Rangkuti, MSi

B. Abdullah Oes, drg,


Hendry Rusdy,
drg.,Sp.BM. M.Kes
Isnandar, drg.,
Sp.BM
ISHOMA
A. Indra Basar, drg.
M.Kes, Olivia AH,
drg. SpBM, Ahyar
Riza, drg., Sp.BM

RUANG

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

B.
Lab
Multi
Purpose
A. Lt 3R
IX

B. Lab
Multi
Purpose
ISHOMA
A. Lab
Multi
Purpose

Kelas B : Kuliah FM.2.1


Farmakokinetik dan
Farmakodinamik bahan anestesi
umum dan lokal
Kelas A:Praktikum Anestesi
Lokal (Kelompok A1 dan A2)

B. dr. Zulkarnain
Rangkuti, MSi

B. Lt 2R
IV

A. Indra Basar, drg.


M.Kes, Olivia AH,
drg. SpBM, Ahyar
Riza, drg., Sp.BM

A. Lab
Multi
Purpose

Kelas B : Kuliah FM.2.2 (lanjutan)


Farmakokinetik dan
Farmakodinamik bahan anestesi
umum dan local

B. dr. Zulkarnain
Rangkuti, MSi

B. Lt 2R
IV

40

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-08.30

08.30-09.30

09.30-10.30

3
3

SENIN

30 MEI 2016

10.30-11.30

11.30-12.30

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

POKOK BAHASAN

Kelas A:
Sidang Pleno Pemicu 1

FASILITATOR

A. Hendry Rusdy, drg.,


Sp.BM., M.Kes, dr.
Devira, Sp.THT KL,
Cek Dara Manja, drg.,
Sp.RKG

RUANG

A. Lt 3R
IX

B. Lt 2R
IV

Kelas B:Mandiri
Kelas A:
Sidang Pleno Pemicu 1

B. Mandiri
A. Hendry Rusdy, drg.,
Sp.BM., M.Kes, dr.
Devira, Sp.THT KL,
Cek Dara Manja, drg.,
Sp.RKG

A. Lt 3R
IX

Kelas B:Kuliah BM 3.1


Prinsip ilmu Bedah Mulut

B. Eddy A.Ketaren,
drg. Sp.BM
A. Eddy A.Ketaren,
drg. Sp.BM

B. Lt 2R
IV

Kelas B:
Sidang Pleno Pemicu 1

B. A. Hendry Rusdy,

B. Lt 2R
IV

Kelas A: Kuliah BM 3.2


Cara menegakkan diagnosa yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan
klinis intra dan ekstra oral

A. drg.Isnandar,
Sp.BM

A. Lt 3R
IX

Kelas B:
Sidang Pleno Pemicu 1

B. A. Hendry Rusdy,

B. Lt 2R
IV

Kelas A: Kuliah BM 3.1


Prinsip ilmu Bedah Mulut

Kelas A: Kuliah BM 3.2 (lanjutan)


Cara menegakkan diagnosa yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan
klinis intra dan ekstra oral

drg., Sp.BM., M.Kes,


dr. Devira, Sp.THT KL,
Cek Dara Manja, drg.,
Sp.RKG

drg., Sp.BM., M.Kes,


dr. Devira, Sp.THT KL,
Cek Dara Manja, drg.,
Sp.RKG

,
B. drg.Isnandar,
Sp.BM

A. Lt 3R
IX

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Mandiri

B. Mandiri

ISHOMA
Kelas A: Mandiri

ISHOMA
A. Mandiri

B. drg.Isnandar,
Sp.BM

B. Lt 2
R IV

Kelas B : Kuliah BM 3.2


Cara menegakkan diagnosa yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan
klinis intra dan ekstra oral
Kelas A: Mandiri

A. Mandiri

A. Lt 3
R IX

B. Lt 2R
IV
ISHOMA
A. Lt 3
R IX

41

Kelas B : Kuliah BM 3.3 (lanjutan)


Cara menegakkan diagnosa yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan
klinis intra dan ekstra oral
T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-08.30

08.30-09.30

12.30-13.30

31 MEI 2016

Kelas B: Mandiri

B : Mandiri

Kelas A: Mandiri

A.Mandiri

B. Hendry Rusdy,
Kelas B: Kuliah BM.3.6
Penatalaksanaan pasien kompromis drg., Sp.BM. M.Kes
medis di bidang bedah mulut
Kelas A dan B: Mandiri
A dan B : Mandiri

SELASA
11.30-12.30

FASILITATOR

Kelas A: Kuliah BM .3.6


A.Hendry Rusdy,
Penatalaksanaan pasien kompromis drg., Sp.BM. M.Kes
medis di bidang bedah mulut

09.30-10.30

10.30-11.30

POKOK BAHASAN

B. drg.Isnandar,
Sp.BM

B. Lt 2
R IV`

RUANG

A. Lt 3R
IX

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

Kelas A:Kuliah BM.3.4


-Indikasi dan kontra-indikasi
pencabutan gigi.
-Perencanaan penatalaksanaan
eksodonsia pada pasien

A. drg. Indra Basar


Siregar. M.Kes

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3
R IX

Kelas B: Kuliah BM.3.7


- Macam-macam alat yang dipakai
dan
kegunaannya
pada
pencabutan gigi
- Teknik manipulasi
pada
pencabutan gigi
Kelas A: Kuliah BM.3.5 (lanjutan)
-Indikasi dan kontra-indikasi
pencabutan gigi.
-Perencanaan penatalaksanaan
eksodonsia pada pasien

B. Ahyar Riza, drg.,


Sp.BM

B. Lt 2
R IV

A. drg. Indra Basar


Siregar. M.Kes

A. Lt 3
R IX

Kelas B : Kuliah BM.3.8 (lanjutan) B. Ahyar Riza, drg.,


- Macam-macam alat yang dipakai Sp.BM
dan
kegunaannya
pada
pencabutan gigi
- Teknik manipulasi
pada
pencabutan gigi
ISHOMA
ISHOMA

B. Lt 2
R IV

ISHOMA

42

13.30-14.30

14.30-15.30

H
ARI

RABU

1 JUNI 2016

T
G
L

Kelas A:Kuliah BM.3.7


A. Ahyar Riza, drg.,
- Macam-macam alat yang dipakai Sp.BM
dan
kegunaannya
pada
pencabutan gigi
- Teknik manipulasi
pada
pencabutan gigi

A. Lt 3
R IX

Kelas B: Kuliah BM.3.4


-Indikasi dan kontra-indikasi
pencabutan gigi.
-Perencanaan penatalaksanaan
eksodonsia pada pasien
Kelas A : Kuliah BM.3.8 (lanjutan)
- Macam-macam alat yang dipakai
dan
kegunaannya
pada
pencabutan gigi
- Teknik manipulasi
pada
pencabutan gigi

B. drg. Indra Basar


Siregar. M.Kes

B. Lt 2
R IV

A. Ahyar Riza, drg.,


Sp.BM

A. Lt 3
R IX

Kelas B: Kuliah BM.3.5 (lanjutan)


-Indikasi dan kontra-indikasi
pencabutan gigi.
-Perencanaan penatalaksanaan
eksodonsia pada pasien

B. drg. Indra Basar


Siregar. M.Kes

B. Lt 2
R IV

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

07.30-08.30

Kelas A: Kuliah BM 3.9


- Managemen pasien pasca
pencabutan gigi
- Instruksi pasca pencabutan gigi
dan peresepan rasional pasca
pencabutan gigi

A. Hendry R, drg.,
Sp.BM.,M.Kes

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah RD.3.1


Bantuan
radiografi
dalam
menegakkan diagnosa, rencana
terapi
ekstraksi
gigi
dan
prognosanya
Kelas A: Kuliah RD.3.1
Bantuan
radiografi
dalam
menegakkan diagnosa, rencana
terapi
ekstraksi
gigi
dan
prognosanya

B.Cek Dara Manja,


drg., Sp.RKG

B. Lt 2
R IV

A.Drg. Cek Dara


Manja, Sp.RKG

A. Lt 3
R IX

Kelas B : Kuliah THT.3.1


Penyakit telinga hidung dan
tenggorokan yang berhubungan
dengan rongga mulut

B. Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL
(K)/ dr. Devira,
Sp.THT KL

B. Lt 2
R IV

08.30-09.30

FASILITATOR

RUANG

43

09.30-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30

12.00-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

H
ARI

A.dr. Gatot, Sp.PD.


KHOM

A. Lt 3
R IX

Kelas B : Kuliah THT.3.2 (lanjutan)


Penyakit telinga hidung dan
tenggorokan yang berhubungan
dengan rongga mulut
Kelas A: Kuliah THT.3.1
Penyakit telinga hidung dan
tenggorokan yang berhubungan
dengan rongga mulut

B. Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL
(K)

B. Lt 2
R IV

A.Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL
(K)

A. Lt 3
R IX

Kelas B: Kuliah PD 3.1


Gangguan Hemostasis
Kelas A: Kuliah THT.3.2 (lanjutan)
Penyakit telinga hidung dan
tenggorokan yang berhubungan
dengan rongga mulut

B. dr. Gatot, Sp.PD.


KHOM

B. Lt 2
R IV
A. Lt 3
R IX

Kelas B: Mandiri

B. Mandiri

ISHOMA
Kelas A: Kuliah RD.3.1
Bantuan
radiografi
dalam
menegakkan diagnosa, rencana
terapi
ekstraksi
gigi
dan
prognosanya

ISHOMA
A. Drg. Cek Dara
Manja, Sp.RKG

Kelas B: Mandiri

B. Mandiri

Kelas A: Mandiri

A : Mandiri

Kelas B: Kuliah RD.3.1


Bantuan
radiografi
dalam
menegakkan diagnosa, rencana
terapi
ekstraksi
gigi
dan
prognosanya

B: Drg. Cek Dara


Manja, Sp.RKG

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

07.30-08.30

Kelas A: Kuliah IKGA.3.1


Penanganan ekstraksi gigi pada
pasien anak

KAMIS

2 JUNI 2016

T
G
L

Kelas A: Kuliah PD 3.1


Gangguan Hemostasis

08.30-09.30

Kelas B: Kuliah BM 3.9


- Managemen pasien pasca
pencabutan gigi
- Instruksi pasca pencabutan gigi
dan peresepan rasional pasca
pencabutan gigi
Kelas
A:
Kuliah
IKGA.3.2
(lanjutan)

A.Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL
(K)

B. Lt 2 R
IV
ISHOMA
A. Lt 3 R
IX
B. Lt 2
R IV

FASILITATOR

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

RUANG

A.Taqwa
Dalimunthe, drg.,
Sp.KGA

A. Lt 3 R
IX

B. Hendry Rusdy,
drg.,Sp.BM.,M.Kes

B. Lt 2R
IV

A.Taqwa
Dalimunthe, drg.,

A. Lt 3 R
IX

44

09.30-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30

12.3013.30
13.30-14.30
14.30-15.30

T
G
L

H
ARI

JUMAT

Sp.KGA

Kelas B: Kuliah MT.3.1


Gangguan mata dan penglihatan
akibat komplikasi perdarahan saat
pencabutan gigi
Kelas A: Kuliah MT.3.1
Gangguan mata dan penglihatan
akibat komplikasi perdarahan saat
pencabutan gigi

B.dr.Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

B. Lt 2 R
IV

A.dr.Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

A. Lt 3 R
IX

Kelas B: Mandiri

B. Mandiri

Kelas A: Mandiri

A. Mandiri

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3 R
IX

Kelas B: Kuliah IKGA.3.1


Penanganan ekstraksi gigi pada
pasien anak
Kelas A: Mandiri

B.Taqwa
Dalimunthe, drg.,
Sp.KGA
A. Mandiri

B. Lt 2
R IV

Kelas A dan B :
Praktikum Rekam Medis
(Kelompok A1, A2 dan B1, B2.)

Eddy A.K, drg.,


Sp.BM, Hendry
Rusdy, drg., Sp.BM,
Isnandar, drg.,
Sp.BM, Rahmi
Syaflida, drg., Sp.BM

Lab. Multi
Purpose

FASILITATOR

RUANG

MODU
L

POKOK BAHASAN

07.30-09.30

Kelas A dan B : Diskusi Kelompok


Pemicu 2

10.30-11.30

Kelas A dan B: Mandiri

B. Lt 2
R IV
A. Lt 3 R
IX

Kelas
B:
Kuliah
IKGA.3.2 B.Taqwa
(lanjutan). Penanganan ekstraksi Dalimunthe, drg.,
gigi pada pasien anak
Sp.KGA
ISHOMA
ISHOMA

JAM

09.30-10.30
3 JUNI 2016

Penanganan ekstraksi gigi pada


pasien anak

A dan B : Mandiri

Kelas A: Kuliah BM.3.12


A. drg. Isnandar
Perforasi sinus maksilaris dan Sp.BM
perdarahan sebagai komplikasi
pencabutan
gigi
dan
penanggulangannya
Kelas B : Mandiri

B. Mandiri

ISHOMA

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3
R IX

B. Lt 2 R
IV

45

11.30-12.30

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-08.30

SENIN

6 JUNI 2016

08.30-09.30

3
09.30-10.30

10.30-11.30

Kelas A : Mandiri

A: Mandiri

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Kuliah BM.3.12


Perforasi sinus maksilaris dan
perdarahan sebagai komplikasi
pencabutan
gigi
dan
penanggulangannya
ISHOMA
Kelas A dan B :
Praktikum
Anestesi
Lokal
(Kelompok A1, A2, B1 dan B2)

B. drg. Isnandar
Sp.BM

B. Lt 2R
IV

ISHOMA
Abdullah Oes, drg.
Olivia AH, drg.
SpBM
Hendry Rusdy, drg.,
Sp.BM. M.Kes
Isnandar, drg.,
Sp.BM
Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM
Ahyar Riza, drg.,
Sp.BM

ISHOMA
Lab Multi
Purpose

POKOK BAHASAN

Kelas A:
Sidang Pleno Pemicu 2
Kelas B: Kuliah BM.3.10
Komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya:
-fraktur gigi
-fraktur alveolus dan tulang rahang
-laserasi mukosa, lesi nervus dan
luksasi sendi rahang
-komplikasi penyembuhan
Kelas A:
Sidang Pleno Pemicu 2

Kelas B: Kuliah BM.3.11 (lanjutan)


Komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya
Kelas A dan B: Mandiri

Kelas A:Kuliah BM.3.10


Komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya:
-fraktur gigi
-fraktur alveolus dan tulang rahang
-laserasi mukosa, lesi nervus dan
luksasi sendi rahang
-komplikasi penyembuhan

FASILITATOR

A. Abdullah Oes, drg,


Taqwa Dalimunthe,
drg., Sp.KGA

RUANG

A. Lt 3
R IX

B. drg. Rahmi
Syaflida Sp.BM

B. Lt 2
R IV

A. Abdullah Oes, drg,

A. Lt 3
R IX

Taqwa Dalimunthe,
drg., Sp.KGA,

B. drg. Rahmi
Syaflida Sp.BM

B. Lt 2
R IV

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3
R IX

A. drg. Rahmi
Syaflida Sp.BM

46

Kelas B:
Sidang Pleno Pemicu 2

B. Abdullah Oes, drg,


Taqwa Dalimunthe,
drg., Sp.KGA,

11.30-12.30

12.3013.30
13.30-15.30

T
G
L

H
ARI

Kelas A:Kuliah BM.3.11 (lanjutan)


Komplikasi pencabutan gigi dan
penanggulangannya

A. drg. Rahmi
Syaflida Sp.BM

A. Lt 3
R IX

Kelas B:
Sidang Pleno Pemicu 2

B. Abdullah Oes, drg,

B. Lt 2
R IV

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

JAM

MODU
L

07.30-09.30

09.30-10.30

11.30-12.30

POKOK BAHASAN

Taqwa Dalimunthe,
drg., Sp.KGA,

FASILITATOR

RUANG

Kelas A dan B :
Diskusi Kelompok Pemicu 3

Kelas A dan B: Mandiri

SELASA

7JUNI 2016

10.30-11.30

B. Lt 2
R IV

A dan B : Mandiri

Kelas A: Kuliah FM.4.1


A.dr.Zulkarnain
Interaksi obat dan aplikasi klinis Rangkuti, MSi
dan juga terhadap obat-obatan
penyakit sistemik:
-Analgetik
-Antibiotik aerob dan anaerob
-Obat perdarahan
-Vitamin
Kelas B: Kuliah BM.4.1
Infeksi Oromaksilofasial
-Proses patofisiologis infeksi
-Faktor yang berperan dalam
terjadinya penyebaran infeksi
oromaksilofasial
-Jenis dan gambaran klinis kasus
infeksi akut dan kronis di
oromaksilofasial
Kelas A: Kuliah FM.4.2 (lanjutan)
Interaksi obat dan aplikasi klinis
dan juga terhadap obat-obatan
penyakit sistemik
Kelas B: Kuliah BM.4.1 (lanjutan)

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3
R IX

B. Eddy A. Ketaren,
drg., SpBM

B. Lt 2R
IV

A.dr.Zulkarnain
Rangkuti, MSi

A. Lt 3
R IX

B. Eddy A. Ketaren,

B. Lt 2R

47

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

Infeksi Oromaksilofasial
ISHOMA
Kelas A : Mandiri

drg., SpBM
ISHOMA
A. Mandiri

Kelas B: Kuliah FM.4.1


B.dr.Zulkarnain
Interaksi obat dan aplikasi klinis Rangkuti, MSi
dan juga terhadap obat-obatan
penyakit sistemik:
-Analgetik
-Antibiotik aerob dan anaerob
-Obat perdarahan
-Vitamin
Kelas A : Mandiri
A. Mandiri
Kelas B: Kuliah FM.4.2 (lanjutan)
B.dr.Zulkarnain
Interaksi obat dan aplikasi klinis Rangkuti, MSi
dan juga terhadap obat-obatan
penyakit sistemik

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-08.30

POKOK BAHASAN

Kelas A:Kuliah BM.4.1


Infeksi Oromaksilofasial
-Proses patofisiologis infeksi
-Faktor yang berperan dalam
terjadinya penyebaran infeksi
oromaksilofasial
-Jenis dan gambaran klinis kasus
infeksi akut dan kronis di
oromaksilofasial
Kelas B : Mandiri

RABU

8JUNI 2016

08.30-09.30

09.30-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30

FASILITATOR

IV
ISHOMA
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2
R IV

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2
R IV

RUANG

A.Eddy A. Ketaren,
Sp.BM

A. Lt 3
R IX

B. Mandiri

B. Lt 2 R
IV
A. Lt 3
R IX

Kelas A:Kuliah BM.4.2 (lanjutan)


Infeksi Oromaksilofasial

A. Eddy A. Ketaren,
Sp.BM

Kelas B : Mandiri

B. Mandiri

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

Kelas A: Kuliah THT.4.1


Infeksi
leher
dalam
yang
berhubungan
dengan
kelainan
rongga mulut

A.Prof Abd.
Rachman Saragih
dr, Sp.THT KL (K)

Kelas B: Kuliah PD 4.1


Patofisiologi dan diagnosa sepsis
Kelas A: Kuliah PD 4.1
Patofisiologi dan diagnosa sepsis

B. dr. Josia, Sp.PD,


KPTI
A. dr. Josia, Sp.PD,
KPTI

B. Lt 2
R IV
A. Lt 3
R IX

Kelas B: Kuliah THT.4.1

B.Prof Abd.

B. Lt 2

B. Lt 2 R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3
R IX

48

12.00-13.30
13.30-15.30

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-08.30

08.30-09.30

KAMIS

9JUNI 2016

09.30-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30

Infeksi
leher
dalam
yang
Rachman Saragih
berhubungan
dengan
kelainan
dr, Sp.THT KL (K)
rongga mulut
ISHOMA
ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri
A dan B : Mandiri

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

R IV

ISHOMA
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
RUANG

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

Kelas A:Kuliah MT.4.1


Peradangan pada mata yang
berhubungan dengan peradangan
oromaksilofasial

A.dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

Kelas B : Kuliah FM 4.3


Interaksi obat-obatan :
-Interaksi obat yang akan di berikan
dengan penyakit sistemik yang di
alami pasien
-Interaksi antara obat-obatan yang
akan diberikan pada peresepan
rasional
Kelas A:Kuliah MT.4.2
Komplikasi obat-obatan analgesik,
antibiotik dan steroid pada mata dan
penglihatan

B. dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi

B. Lt 2 R
IV

A.dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

A. Lt 3
R IX

Kelas B : Kuliah FM 4.4 (lanjutan)


Interaksi obat-obatan
Kelas A : Kuliah FM 4.3
Interaksi obat-obatan :
-Interaksi obat yang akan di berikan
dengan penyakit sistemik yang di
alami pasien
-Interaksi antara obat-obatan yang
akan diberikan pada peresepan
rasional

B. dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi
A. dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi

B. Lt 2
R IV
A. Lt 3
R IX

B.dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

B. Lt 2
R IV

A. dr. Zulkarnain
Rangkuti, Msi

A. Lt 3
R IX

B.dr. Rodiah
Rahmawaty Lubis
Sp.M

B. Lt 2
R IV

Kelas B : Kuliah MT.4.1


Peradangan pada mata yang
berhubungan dengan peradangan
oromaksilofasial
Kelas A : Kuliah FM 4.4 (lanjutan)
Interaksi obat-obatan
Kelas B : Kuliah MT.4.2
Komplikasi obat-obatan analgesik,
antibiotik dan steroid pada mata dan

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3 R
IX

49

penglihatan
ISHOMA
Kelas A dan B :
Praktikum Rekam Medis
(Kelompok A1, A2 dan B1, B2.)

12.30-13.30
13.30-15.30

T
G
L

H
ARI

MODU
L

POKOK BAHASAN

FASILITATOR

07.30-08.30

Kelas A : Kuliah BM 4.3


Osteomielitis:
- etiologi osteomielitis pada tulang
rahang
- tipe osteomielitis menurut bagian
tulang yang terlibat

A.drg. Hendry Rusdy


Sp.BM, M.Kes

A. Lt 3
R IX

- Kelas B: Mandiri

B. -

B. Lt 2
R IV

Kelas A : Kuliah BM 4.4 (lanjutan)


Osteomielitis:
- etiologi osteomielitis pada tulang
rahang
- tipe osteomielitis menurut bagian
tulang yang terlibat

A.drg. Hendry Rusdy


Sp.BM, M.Kes

A. Lt 3
R IX

Kelas B : Mandiri

B. -

B. Lt 2
R IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3
R IX

JUMAT

ISHOMA
Lab. Multi
Purpose

JAM

08.30-09.30

10 JUNI 2016

ISHOMA
Indra Basar, drg.,
M.Kes, Olivia A.H,
drg., Sp.BM,
Isnandar, drg.,
Sp.BM, Ahyar Riza,
drg., Sp.BM,

09.30-10.30

10.30-11.30

11.30-12.30

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

Kelas A :
Sidang Pleno Pemicu 3

A. Indra Basar Siregar,

Kelas B : Kelas B : Kuliah BM 4.3


Osteomielitis:
- etiologi osteomielitis pada tulang
rahang
tipe osteomielitis menurut bagian
tulang yang terlibat
Kelas A :
Sidang Pleno Pemicu 3

Kelas B : Kuliah BM 4.4 (lanjutan)


Osteomielitis:

drg., M.Kes, Isnandar,


drg., Sp.BM, Cek Dara
Manja, drg., Sp.RKG

B. drg. Hendry Rusdy


Sp.BM, M.Kes

A. Indra Basar Siregar,


drg., M.Kes, Isnandar,
drg., Sp.BM, Cek Dara
Manja, drg., Sp.RKG

B. drg. Hendry Rusdy


Sp.BM, M.Kes

RUANG

B. Lt 2 R
IV

A. Lt 3
R IX

B. Lt 2 R
IV

50

- etiologi osteomielitis pada tulang

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

T
G
L

H
ARI

SENIN

JAM

MODU
L

07.30-08.30

ISHOMA
A. Mandiri

ISHOMA
A. Lt 3R
IX

Kelas B :
Sidang Pleno Pemicu 3

B Indra Basar Siregar,


drg., M.Kes, Isnandar,
drg., Sp.BM, Cek Dara
Manja, drg., Sp.RKG

B. Lt 2
R IV

Kelas A : Mandiri

A. Mandiri

A. Lt 3R
IX

Kelas B :
Sidang Pleno Pemicu 3

B. Indra Basar Siregar,

B. Lt 2
R IV

POKOK BAHASAN

drg., M.Kes, Isnandar,


drg., Sp.BM, Cek Dara
Manja, drg., Sp.RKG

FASILITATOR

RUANG

Kelas A : Kuliah BM.4.5


Penanganan infeksi pada
oromaksilofasial dan komplikasi
dari infeksi oromaksilofasial

A. Olivia AH., drg.,


SpBM

A. Lt 3R
IX

Kelas B: Mandiri

B : Mandiri

Kelas A :Mandiri

A.Mandiri

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3 R
IX

B. Olivia AH., drg.,


SpBM

Kelas B : Kuliah BM.4.5


Penanganan infeksi pada
oromaksilofasial dan komplikasi
dari infeksi oromaksilofasial
Kelas A dan B: Mandiri

11.30-12.30

Kelas A dan B :
Praktikum Eksodonsia
(Kelompok A1, A2 dan B1, B2)

12.30-13.30
13.30-15.30

ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri

Abdullah Oes, drg.


Hendry Rusdy, drg.,
Sp.BM. M.Kes
Isnandar, drg.,
Sp.BM
Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM
ISHOMA
A dan B : Mandiri

08.30-09.30

13 JUNI 2016

rahang
tipe osteomielitis menurut bagian
tulang yang terlibat
ISHOMA
Kelas A : Mandiri

09.30-10.30

10.30-11.30

A dan B : Mandiri

B. Lt 2 R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
Lab. Multi
Purpose

ISHOMA
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

51

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

07.30-09.30

09.30-10.30

SELASA

14 JUNI 2016

10.30-11.30

11.30-12.30

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

H
ARI

FASILITATOR

RUANG

Kelas A dan B :
Diskusi Kelompok Pemicu 4

Kelas A dan B :Mandiri

A dan B : Mandiri

Kelas A : Kuliah RD.4.1


Gambaran radiografi infeksi
oromaksilofasial, osteomielitis dan
sinusitis karena gigi

A. Cek Dara Manja,


drg., Sp.RKG

Kelas B. Mandiri

B. Mandiri

Kelas A : Kuliah RD.4.1 (lanjutan)


Gambaran radiografi infeksi
oromaksilofasial, osteomielitis dan
sinusitis karena gigi

A. Cek Dara Manja,


drg., Sp.RKG

Kelas B. Mandiri

B. Mandiri

B. Lt 2R
IV

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

A. Lt 3R
IX

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

ISHOMA
4

Kelas A: Mandiri

A. Mandiri
B. Cek Dara Manja,
drg., Sp.RKG

Kelas B. Kuliah RD.4.1


Gambaran radiografi infeksi
oromaksilofasial, osteomielitis dan
sinusitis karena gigi
Kelas A: Mandiri

A. Mandiri

A. Lt 3R
IX

Kelas B. Kuliah RD.4.1 (lanjutan)


Gambaran radiografi infeksi
oromaksilofasial, osteomielitis dan
sinusitis karena gigi

B. Cek Dara Manja,


drg., Sp.RKG

B. Lt 2R
IV

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

07.30-08.30

Kelas A dan B :
Praktikum Eksodonsia
(Kelompok A3, A4 dan B3, B4)

08.30-09.30

Kelas A dan B : (Lanjutan)


Praktikum Eksodonsia

RABU

15 JUNI 2016

T
G
L

POKOK BAHASAN

B. Lt 2R
IV

FASILITATOR

RUANG

Eddy A.Ketaren, drg.


Sp.BM
Olivia AH, drg.
SpBM
Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM
Ahyar R,drg., Sp.BM
Eddy A.Ketaren, drg.
Sp.BM

Lab. Multi
Purpose

Lab. Multi
Purpose

52

(Kelompok A3, A4 dan B3, B4)

09.30-10.30

Kelas A dan B: Mandiri

10.30-11.30

Kelas A :
Sidang Pleno Pemicu 4

Kelas B : Mandiri

11.30-12.30

Kelas A :
Sidang Pleno Pemicu 4

Kelas B : Mandiri

12.30-13.30
13.30-14.30

14.30-15.30

H
ARI

KAMIS

16JUNI 2016

T
G
L

ISHOMA
Kelas A. Mandiri

Olivia AH, drg.


SpBM
Rahmi Syaflida,
drg.Sp.BM
Ahyar R,drg., Sp.BM
A. Mandiri
B. Mandiri

A..drg Eddy A.

Ketaren, SpBM,
drg. Ahyar Riza,
Sp.BM., dr
Zulkarnain
B. Mandiri
A..drg Eddy A.

Ketaren, SpBM,
drg. Ahyar Riza,
Sp.BM., dr
Zulkarnain
B. Mandiri
ISHOMA
A. Mandiri

Kelas B :
Sidang Pleno Pemicu 4

B. .drg Eddy A.

Kelas A. Mandiri

A. Mandiri

Kelas B :
Sidang Pleno Pemicu 4

B. .drg Eddy A.

POKOK BAHASAN

Ketaren, SpBM,
drg. Ahyar Riza,
Sp.BM., dr
Zulkarnain

Ketaren, SpBM,
drg. Ahyar Riza,
Sp.BM., dr
Zulkarnain

JAM

MODU
L

FASILITATOR

07.30-08.30

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

08.30-09.30

Kelas A dan B :Mandiri

A dan B: Mandiri

09.30-10.30

Kelas A dan B :Mandiri

A.dan B: Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX

B. Lt 2R
IV
ISHOMA
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

RUANG

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R

53

10.30-11.30

Kelas A dan B : Mandiri

A dan B: Mandiri

11.30-12.30

Kelas A dan B : Mandiri

A dan B: Mandiri

ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

12.30-13.30
13.30-15.30

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

FASILI TATOR

IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV
RUANG

07.30-08.30
08.30-09.30
09.30-10.30
Kelas A

JUMAT

17JUNI 2016

UJIAN
PRAKTIKUM

1.Eddy A
Ketaren,drg., Sp.BM
2.Abdullah, drg
3.Indra Basar siregar,
drg., M.Kes
4.Olivia, drg.,Sp.BM
5. Hendry Rusdy
drg.,Sp.BM.,M.Kes
6. Rahmi S,
drg.,Sp.BM
7. Isnandar,
drg.,Sp.BM
8. Ahyar, drg.,
Sp.BM

10.30-11.30
11.30-12.30
12.30-13.30
13.30-14.30
14.30-15.30
T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

FASILI TATOR

RUANG

SENIN

20JUNI 2016

07.30-08.30
08.30-09.30
09.30-10.30
Kelas B
UJIAN
PRAKTIKUM

1.Eddy A
Ketaren,drg., Sp.BM
2.Abdullah, drg
3.Indra Basar siregar,
drg., M.Kes
4.Olivia, drg.,Sp.BM
5. Hendry Rusdy

54

drg.,Sp.BM.,M.Kes
6. Rahmi S,
drg.,Sp.BM
7. Isnandar,
drg.,Sp.BM
8. Ahyar, drg.,
Sp.BM
10.30-11.30
11.30-12.30
12.30-13.30
13.30-14.30
14.30-15.30
T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

08.30-09.30
09.30-10.30
SELASA

21JUNI 2016

07.30-08.30

10.30-11.30
11.30-12.30
12.30-13.30
13.30-14.30

POKOK BAHASAN

FASILI TATOR

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

Kelas A dan B :
UJIAN
MODUL 1
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R
IX
B. Lt 2R
IV

14.30-15.30

T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

08.30-09.30
09.30-10.30
RABU

22 JUNI 2016

07.30-08.30
2

10.30-11.30
11.30-12.30
12.00-13.30
13.30-14.30

RUANG

POKOK BAHASAN

FASILI TATOR

RUANG

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

Kelas A dan B :
UJIAN
MODUL 2
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

14.30-15.30
T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

POKOK BAHASAN

FASILI TATOR

RUANG

55

08.30-09.30
09.30-10.30
KAMIS

23 JUNI 2016

07.30-08.30
3

10.30-11.30
11.30-12.30
12.30-13.30
13.30-14.30

Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

Kelas A dan B :
UJIAN
MODUL 3
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri

A dan B : Mandiri

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

14.30-15.30
T
G
L

H
ARI

JAM

MODU
L

JUMAT

24 JUNI 2016

07.30-08.30
08.30-09.30
09.30-10.30
10.30-12.30
12.30-13.30
13.30-15.30

POKOK BAHASAN

Kelas A dan B: Mandiri


4

Kelas A dan B :
UJIAN
MODUL 4
Kelas A dan B: Mandiri
ISHOMA
Kelas A dan B: Mandiri

FASILI TATOR

A dan B : Mandiri

RUANG

A. Lt 3R IX
B. Lt 2R IV

A dan B : Mandiri
A dan B : Mandiri

56

LAMPIRAN 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK


TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:
1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.
2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/ usulan kelompok dan membantu ketua
kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan, mencatat hal-hal
yang didiskusikan, menghargai pendapat/ pandangan kawan, bersikap kritis terhadap literatur,
belajar secara mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara efektif, dan memiliki
ketrampilan dalam presentasi.
TUGAS FASILITATOR:
1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.
2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan bukan cakap dalam
subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/ penjelasan yang berkaitan dengan content
blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses diskusi kelompok
(fasilitator mendengarkan/ memperhatikan secara aktif, meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis),
sekaligus pemandu untuk pencarian dan bukannya sebagai pemberi informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan masalah (pemicu)
secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah merefleksikan atau menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah
memahami apa yang telah mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai hubungan antarkolega.
Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara radikal, tidak lagi bersikap paternalistik
(boss, cop, judge) melainkan sikap kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya, melaporkannya pada
tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika diperlukan.
8. Menyerahkan lembar penilaian dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada tim blok
(sekretaris Blok) atau memasukkan ke Kotak Lembar Penilaian Fasilitator di Ruang DEU segera
setelah diskusi berakhir.

57

LAMPIRAN 2

TATA TERTIB FASILITATOR DAN NARASUMBER


1. Fasilitator diskusi kelompok wajib mengikuti Tutorial Briefing.
2. Fasilitator yang telah mengikuti Tutorial Briefing bila datang terlambat lebih dari 15 menit tanpa
pemberitahuan kepada Divisi SDM akan digantikan oleh fasilitator cadangan.
3. Fasilitator harus menempati ruang diskusi kelompok yang sudah ditentukan pada saat Tutorial
Briefing.
4. Apabila fasilitator yang telah mengikuti Tutorial Briefing berhalangan hadir pada waktu diskusi
kelompok, maka fasilitator tersebut wajib memberitahu Divisi SDM selambat-lambatnya 1 hari
sebelum diskusi kelompok berlangsung.
5. Narasumber berkewajiban memberikan jawaban untuk Tutorial Briefing selambat-lambatnya 2
hari sebelum Tutorial Briefing berlangsung. Apabila narasumber baru memberikannya 1 hari
sebelumnya atau pada hari Tutorial Briefing, maka narasumber wajib memperbanyak jawabannya
sendiri untuk dibagikan pada saat Tutorial Briefing.
6. Narasumber wajib hadir pada saat Tutorial Briefing. Apabila narasumber tidak dapat hadir pada
saat Tutorial Briefing, maka narasumber berkewajiban mencari penggantinya sebagai narasumber
dari bidang ilmu yang sama di dalam kegiatan Tutorial Briefing.

58

LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA


TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................

Nama Blok
: ............................
No.Kelompok : ............................
Hari / Tanggal : ............................

Fasilitator : ..........................
Pukul
: ..........................

Petunjuk Pengisian : Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l ( Tally Method )
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa
NO NIM NAMA
KUALITAS KONTRIBUSI
Sangat Penting Meragukan
Tidak
TOTAL
Berarti (skor 3)
(skor 2)
relevan
(skor 4)
(skor 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Keterangan :
Sangat berarti
Penting
Meragukan
Tidak Relevan

: Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.


: Alasan alasan penting dalam pendapatannya
: Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
: Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang didiskusikan

Mengetahui,
Pengelola Tutorial,
Wakil Dekan I FKG USU

Fasilitator,

M.Zulkarnain, drg, M.Kes


NIP. 19570919 1986 01 1 002

.........................................................
NIP.

59

LAMPIRAN 3

PETUNJUK PENILAIANLAPORAN TUGAS INDIVIDUAL


DISKUSI KELOMPOK
ASPEK
Pelengkap

URAIAN
a. Judul Pemicu/Judul makalah
b. Nama mahasiswa

Pengetikan

a.
b.
c.
d.

NILAI
5

Jumlah halaman : 6-10 halaman


(termasuk Daftar Pustaka)
Kertas ukuran A4
Font : Times New Roman 12
Jarak pengetikan :1,5 spasi

Pendahuluan :

a. Latar belakang
b. Deskripsi topik

20

Pembahasan

Lengkap sesuai dengan learning issues setiap pemicu


yang bersangkutan

45

Ringkasan/Penutup Inti dari pendapat tentang topik

10

Referensi

a. Sistematika pengutipan (Vancouver)


b. Sistematika Pengetikan (Vancouver)

Bahasa

a. Mudah dimengerti
b. Kalimat logis dan jelas
c. Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

10

TOTAL NILAI

100

60

LAMPIRAN 4
TATA CARA PERSIAPAN PENILAIAN, JENIS UJIAN DAN WAKTU PELAKSANAAN UJIAN
DAN PENGUMUMAN HASIL UJIAN BLOK

1. Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Blok:


a. Tipe soal ujian modul blok dapat MCQ test atau essay test dalam bentuk kasus (vignette).
b. Pengampu mata kuliah pada modul menyusun soal ujian modul blok dengan perbandingan jumlah
soal : waktu kuliah, yang akan didiskusikan pada rapat blok. Jumlah minimal soal/bobot dalam
satu modul adalah 50 soal/bobot dan jumlah maksimal soal/bobot adalah 100 soal/bobot.
c. Alokasi waktu ujian blok disesuaikan dengan jumlah soal ujian modul blok. Alokasi waktu ujian
maksimal dalam satu modul adalah 2 jam
d. Soal ujian modul blok diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy kepada ketua/sekretaris/
divisi Penilaian dan Evaluasi/ Assesment Tim blok selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaaan ujian modul blok. Apabila soal ujian diserahkan melalui e-mail, maka alamat e-mail
hanya dikirimkan melalui alamat e-mail dari divisi assessment blok.
e. Soal ujian modul blok diketik / diperbanyak oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU
FKG USU.
f. Jadwal ujian blok diatur oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
g. Pelaksanaaan ujian modul blok diawasi oleh semua dosen pengampu blok dikoordinir oleh divisi
Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU. Pengawas ujian wajib hadir 10-15 menit
sebelum waktu ujian berlangsung
2. Hasil Nilai Blok terdiri atas nilai:
a. Laporan tugas kelompok diskusi kelompok
b. Laporan tugas individu
c. Laporan tugas kelompok makalah
d. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok
e. Ujian blok, berasal dari materi kuliah per-modul
3. Waktu pelaksanaan ujian sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim
Blok DEU FKG USU.
4. Tempat ujian berada di ruang kelas FKG USU
5. Pengawas ujian adalah pengampu kuliah, anggota Tim blok dan atau tim yang ditunjuk oleh divisi
Penilaian dan Evaluasi Tim Blok FKG USU.
6. Tata Cara Pengumuman Hasil Ujian Blok.
a. Setelah ujian blok selesai, penanggung jawab modul dari setiap blok menyerahkan nilai masingmasing modul (nilai ujian tulisan), nilai tugas individual, nilai laporan tugas kelompok,
attitude/keaktifan dalam diskusi kelompok, praktikum, skills lab kepada Ketua/Sekretaris Tim
Penanggung jawab blok.
b. Ketua dan Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menghitung nilai dari masing-masing modul
menjadi nilai blok.
c. Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menyerahkan nilai DPNA Blok yang terdiri atas
nilai ujian setiap modul dan nilai Blok, kepada Wakil Dekan I FKG USU selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah ujian blok berakhir.
d. Subbagian Pendidikan FKG USU mengumumkan nilai DPNA blok kepada mahasiswa.

61

LAMPIRAN 5

PELAKSANAAN UJIAN REMEDIAL


1. Pengertian
Ujian remedial Blok adalah ujian ulangan blok untuk memperbaiki nilai bagi mahasiswa, yang
pelaksanaannya diadakan pada akhir semester setelah dilaksanakan ujian blok reguler.
2. Tujuan Ujian Remedial:
a. Memberi kesempatan mahasiswa memperbaiki nilai blok dan meningkatkan indeks prestasi
kumulatif.
b. Mengantisipasi masa studi mahasiswa yang panjang karena terkendala memiliki nilai yang tidak
mencukupi untuk dapat mengambil blok 22 Penulisan skripsi, dan atau syarat kelulusan Sarjana
Kedokteran Gigi.
3. Ujian Remedial
1.1 Ujian remedial adalah ujian remedial blok yang dilaksanakan pada akhir semester setelah selesai
ujian blok semester berjalan.
Contoh: pada semester genap berjalan terdapat blok 5, 6, 7, 8, 12, 13, 19, 20 dan 21. Pada akhir
semester genap tersebut akan dilaksanakan ujian remedial semua blok.
1.2 Persyaratan Mahasiswa yang mengikuti Ujian Remedial
g. Mahasiswa yang boleh mengikuti ujian remedial adalah mahasiswa yang hendak memperbaiki
nilai C+, C, D dan E. Nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa pada ujian remedial adalan
nilai B.
h. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai C+ dan C hanya boleh mengikuti satu kali ujian
remedial reguler yaitu pada waktu ujian remedial blok yang sedang berjalan pada semester
tersebut.
i. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai D dan E hanya boleh mengikuti dua kali ujian
remedial sampai semester 7. Apabila mahasiswa tersebut masih mendapat nilai D dan E setelah
semester 7, maka mahasiswa tersebut wajib mengikuti kuliah, diskusi kelompok dan sidang
pleno pada blok yang akan diperbaiki nilainya tersebut. Nilai maksimal yang dapat diperoleh
pada mahasiswa yang mengulang Blok adalah nilai A.
j. Mahasiswa wajib mendaftar ke subbag Pendidikan FKG USU untuk mengikuti ujian remedial
pada waktu yang ditentukan, apabila tidak mendaftar pada waktu yang ditentukan, maka
mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian remedial.
k. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai C+ dan C dan telah mendaftar ujian, namun tidak
hadir pada saat ujian remedial, maka dianggap telah menggunakan kesempatannya untuk
mengikuti remedial dan tidak diperkenankan mengikuti ujian remedial.
l. Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai D dan E dan telah mendaftar ujian, namun tidak hadir
pada saat ujian remedial, hanya memiliki satu kali kesempatan untuk mengikuti ujian
remedial.
1.3 Bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian remedial skills lab, wajib melapor kepada ketua
departemen/pengelola skills lab yang terkait dengan ketentuan:
1.
Kegiatan remedial skills lab dilaksanakan maksimal dua kali setelah ujian skills
lab/praktikum regular dilakukan, apabila masih ada yang tidak lulus ujian skills lab, maka
nilai skills lab mahasiswa tersebut dibuat Tidak Lulus (TL).
2.
Jadwal remedial skills lab diserahkan kebijaksanaannya pada departemen yang terkait
atau dapat mengikuti jadwal yang dikeluarkan oleh DEU.
3.
Nilai remedial skills lab maksimal yang dapat diperoleh adalah 70/nilai B.Apabila
mahasiswa masih tidak lulus dalam ujian remedial skills lab regular maka mahasiswa
tersebut diperkenankan mengikuti ujian skills lab pada tahun berikutnya pada semester
yang sama.
62

LAMPIRAN 6

PETUNJUK UJIAN REMEDIAL BLOK


1. Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Remedial Blok:
a. Mahasiswa yang boleh mengikuti remedial adalah :
- Mahasiswa yang
b. Penanggung jawab modul menyusun soal ujian modul untuk ujian remedial Blok dengan alokasi
waktu 60 menit/ modul/blok. .
c. Soal ujian remedial blok dapat berbentuk MCQ test dan essay test. Jumlah minimal
soal/bobotdalam satu modul adalah 35 soal/bobot dan jumlah maksimal soal/bobotadalah 50
soal/bobot.
d. Soal ujian modul untuk ujian remedial blok diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy
kepada Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok/Divisi assesment selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pelaksanaan ujian remedial blok. Apabila soal ujian diserahkan melalui e-mail,
maka alamat e-mail hanya dikirimkan melalui alamat e-mail dari divisi assessment blok.
e. Soal ujian remedial blok diketik/diperbanyak oleh divisi assesment dalam blok.
f. Jadwal ujian remedial blok diatur oleh Tim Penyusun KBK FKG USU.
g. Pelaksanaan ujian remedial diawasi oleh semua dosen pengampu blok dikoordinir oleh Ketua Tim
Penanggung jawab blok.
2. Tata Cara Penilaian dan Penyerahan Nilai Ujian Remedial Blok
a. Setelah ujian berakhir, naskah soal dan jawaban ujian diserahkan kepada penanggung jawab modul
untuk dinilai.
b. Nilai ujian remedial dari masing-masing penanggung modul diserahkan kepada Ketua Tim
Penanggung jawab blok paling lambat 3 (tiga) hari setelah ujian remedial selesai.
c. Ketua dan Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menghitung nilai remedial blok.
d. Nilai ujian remedial modul dimasukkan sebagai pengganti nilai ujian modul sebelumnya dan nilai
yang diambil adalah nilai yang lebih tinggi.
e. Cara penghitungan perbaikan nilai akhir blok setelah ujian remedial blok sama dengan cara
penghitungan nilai ujian blok.
f. Ketua Tim Penanggung jawab blok menyerahkan nilai remedial blok selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah ujian remedial blok berakhir kepada Wakil Dekan I FKG USU untuk diumumkan
kepada mahasiswa.

63

Anda mungkin juga menyukai