PANJI HENDAR R
17 MARET 2017
Semua anestesi lokal yang disuntikkan efektif secara klinis memiliki derajat aktivitas vasodilatasi yang
berbeda-beda. Vasoaktivitas tergantung dari jenis anestesi lokal, tempat injeksi dan respon individu
pasien. Setelah anestesi lokal diinjeksikan ke dalam jaringan, pembuluh darah di tempat tersebut
menjadi berdilatasi, mengakibatkan kenaikan perfusi pada tempat injeksi disertai beberapa reaksi:
a. Kenaikan kecepatan absorpsi anestesi lokal ke dalam sistem kardiovaskuler yang berfungsi
untuk mengeliminasi obat tersebut dari tempat injeksi.
b. Konsentrasi anestesi lokal dalam plasma darah yang tinggi dapat meningkatkan resiko toksisitas.
c. Penurunan kedalaman anestesi dan durasi aksi karena anestesi lokal berdifusi lebih jauh dari
tempat injeksi lebih cepat.
Vasokonstriktor adalah obat yang dapat mengkontraksikan pembuluh darah dan mengontrol perfusi
jaringan. Vasokonstriktor ditambahkan pada anestesi lokal untuk melawan efek vasodilatasi anestesi
lokal karena:
a. Dapat menurunkan perfusi (aliran darah) dari tempat administrasi karena mengkonstriksi
pembuluh darah.
b.Absorpsi anestesi lokal ke sistem kardiovaskuler melambat sehingga kadar dalam plasma juga
rendah.
c.Meminimalkan resiko toksisitas anestesi lokal karena kadar dalam plasma lebih rendah.
d. Meningkatkan durasi aksi anestesi lokal
e. Menurunkan perdarahan pada tempat injeksi sehingga berguna saat prosedur pembedahan untuk
mengantisipasi perdarahan.
v Alasan penggunaan:
a. Aman.
Potensi untuk reaksi toksik (overdosis) untuk anestesi dikurangi dengan memperlambat laju
masuknya sirkulasi.
b. Longevity
c. Keefektifan
d. Hemostatis
2.Masalah kesehatan
3.Interaksi obat
4.Tingkat risiko medis dikompromikan pasien, termasuk mereka dengan penyakit jantung,
bervariasi. Penggunaan vasokonstriktor dalam dosis rendah dianggap aman.
v Larutan Vasokonstriktor
Larutan vasokonstriktor biasanya dinyatakan sebagai rasio (misalnya 1 hingga 1000, ditulis sebagai
1:1000).Konsentrasi 1:1000 diartikan bahwa ada 1 gram (atau 1000 mg) obat yang terdapat pada 1000
ml larutan.Sehingga larutan 1:1000 mengandung 1000 mg dalam 1000 ml atau larutan 1,0 mg/ ml
(1000 mug/ ml).
Larutan vasokonstriktor yang digunakan serta dalam larutan anestesi pada praktik dental biasanya
lebih encer. Untuk menghasilkan konsentrasi 1:10.000, 1 ml dari larutan 1:1000 ditambahkan dengan
9 ml pelarut (misalnya air steril) sehingga menjadi 1:10.000 = 0,1 mg/ ml.
Epinefrin digunakan luas sebagai penambah anestesi local sejak tahun 1897. Meskipun epinefrin
merupakan vasokonstriktor yang paling sering digunakan di kedokteran dan kedokteran gigi, epinefrin
bukan merupakan obat yang ideal. Epinefrin diabsorpsi dari tempat injeksi. Kenaikan kadar epinefrin
dalam plasma tergantung pada dosis secara linier dan bertahan beberapa menit hingga beberapa jam.
Pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler dan penyakit tiroid, efek samping epinefrin yang
diabsorpsi harus diperhatikan. Bagaimanapun, meski operator sudah melakukan tindakan
pencegahan yang standar seperti aspirasi dan injeksi perlahan, epinefrin secukupnya dapat diabsorpsi
sehingga mengakibatkan reaksi simpatomimetik seperti ketakutan, takikardi, berkeringat dan
palpitasi yang diistilahkan sebagai reaksi epinefrin.
Administrasi intravaskuler vasokonstriktor dan administrasi pada individu yang sensitif atau adanya
interaksi obat-obat yang tidak terantisipasi dapat mengakibatkan manifestasi klinis yang signifikan.
Manifestasi klinis yang sering terjadi antara lain gangguan ritme occasional dan PVC (premature
ventricular contraction).
Vasokonstriktor lain yang digunakan di kedokteran dan kedokteran gigi lainnya antara lain
norepinefrin, fenilefrin, levonordefrin dan oktapresin. Norepinefrin, dengan aksi 2 lemah
menghasilkan vasokonstriksi peripheral yang hebat dengan kenaikan tekanan darah yang dramatis.
Norepinefrin yang digunakan sebagai vasopresor di kedokteran gigi tidak dianjurkan.