Anda di halaman 1dari 2

Jam 6.30 malam kau pulang kantor dan langsung bermain game favoritmu.

Aku tak melarang, mungkin itu adalah hiburanmu setelah seharian bekerja,
Jam 7.30 malam kita makan malam setelah itu kau lanjut kembali bermain game dan
bercengkrama dengan teman – teman di game online mu.
Jam 8.00 malam aku mulai mencari – cari perhatianmu berharap kau dapat berhenti dengan
permainan onlinemu, tapi game online mu mungkin lebih menarik.
Jam 9.00, jam 10.00 malam ternyata dirimu masih asyik dengan permainanmu.
Aku yang mengharap waktumu, mungkin harus bersabar mungkin esok kita bisa berbincang.
Malam pun berlalu, berganti dengan pagi hari.
Pukul 4.55 pagi alarm di handphone ku berbunyi, aku membangunkanmu untuk shalat subuh,
ku lihat kau begitu berat untuk bangun menunaikan kewajiban kepada Allah, mungkin karena
kau kelelahan begadang bermain game.
Lagi – lagi aku harus bersabar.
Jam 6.45 pagi akhirnya kau bangun dari tidurmu dan bersiap – siap ke kantor.
Kita berdua sibuk menyiapkan keperluan masing – masing.
Jam 7.10 kita berngkat ke kantor.
Kita tidak sempat lagi untuk berbincang bersama.
Jam 12.00 siang aku mengecek Whats App berharap ada kabar darimu, tapi tak ku lihat ada
pesan dari mu. Jujur aku sedih..
Hingga pulang kantor lagi, masih taka da waktu untukku..
___________________________

Yank..
Mungkin kau berfikir aku wanita yang mudah marah, kesal, emosian.
Atau mungkinkah aku tak seperti wanita yang kau harapkan?

Yank..
Aku tidak meminta kau menjadi suami yang ada 24 jam untukku,
Aku tidak meminta kau menjadi suami sempurna untukku.

Yank..
Saya tidak tau harus berbincang dengan siapa, bercanda dengan siapa?
Sedangkan kau berada didekatku tapi seakan – akan ada jarak yang memisahakan.

Yank..
Seberharga itukah permainanmu hingga istrimu sampai harus mengemis perhatianmu..
Sepenting itukah permainananmu hingga kau tidak bisa membagi waktu lagi.

Yank..
2 bulan pernikahan kita, aku merasa seperti berjalan di tempat, aku merasa gagal menjadi istri
yang baik.
Untuk berbincang tentang masa depan rumah tangga pun tak ada waktu..
Kita mau punya anak berapa?
Bagaimana kalau kita menabung untuk beli rumah?
Bagaimana pekerjaanmu hari ini?
Kita mau weekend kemana?
Makanan kesukaanmu apa?
Warna kesukaanmu apa?
Ayo sholat jama’ah…
Banyak hal yang ingin kubicarakan dengan suamiku..
Tapi mungkin itu hanyalah harapanku.

Yank..
Sebenarnya aku kesal dengan dirimu yang lebih mementingkan game daripada istrimu.
Rasanya ingin menjauh menenangkan diri..
Rasanya ingin menangis menghilangkan sesak di dada..
Rasanya ingin berteriak meluapkan perasaan di hati..

Yank..
Sebenarnya apa arti pernikahan untukmu?
Apakah aku hanya jadi pemuas nafsu?
Apakah hanya untuk membuat keturunan?
Bagiku bukan itu yank…
Aku ingin kita membangun rumah tangga yang harmonis..
Bersama – sama menjadi orang yang lebih baik..
Membersamai dalam suka dan duka..
Saling menasehati dalam kebaikan..
Menjadi pasangan dunia akhirat...
Atau mungkin aku yang terlalu berharap lebih padamu?

Yank..
Aku tidak tau sampai kapan aku bisa bertahan dengan situasi ini.
Aku hanya berharap Allah selalu memberiku kesabaran dengan sikapmu.
Mungkin ini adalah ujian bagi kita berdua untuk menjadi insan yang lebih baik..
Semoga Allah memberikan hidayah untukku dan untukmu.
Semoga Allah menjadikan rumah tangga kita sakinah, mawaddah dan wa rahmah.
Semoga Allah menganugrahi kita dengan senyuman bayi kecil pada keluarga kecil kita.

Sayang, aku butuh waktu dan perhatianmu…

Anda mungkin juga menyukai