SIAP
MENIKAH
BY PANJI RAMDANA
- Aku siap menikah -
Penulis:
Panji Ramdana
Editor :
Panji Ramdana
Diterbitkan oleh :
MDP MEDIA
Soreang, Kab. Bandung.
Dilarang !!!
Memperbanyak atau
memberikan (share),
mengirimkan ke pihak mana
pun tanpa izin dari penulis
dan penerbit.
D
i ebook seri aku menikah jilid
pertama yang berjudul Aku Ingin
Menikah, kita sudah mengetahui
bahwa untuk menikah tidak cukup hanya
dengan perasaan sekadar ingin saja.
T
idak banyak perempuan yang
sebelum menikah sudah
mempersiapkan mental dan
ilmunya untuk siap taat kepada suami.
Bahkan dipikirkannya pun jarang,
mengapa? Karena dia menganggap taat itu
mudah, tidak perlu dipikirkan, dan
menganggap perihal taat ini enteng.
Y
ang dimaksud na ah adalah harta
yang dikeluarkan oleh suami
untuk istri dan anak-anaknya
berupa makanan, pakaian, tempat tinggal
dan hal lainnya. Na ah seperti ini adalah
kewajiban suami berdasarkan Al-Qur’an,
hadits, dan ijma’.
M
endidik dan mengajarkan perkara
atau kewajiban-kewajiban dalam
agama kepada istrinya adalah
kewajiban seorang suami.
S y a i k h M u s t h a f a A l - ‘A d a w i
ha dzahullahu Ta’ala berkata, “Seorang
suami hendaknya mendidik
(mengajarkan) istrinya hal-hal yang
bermanfaat untuk perkara agama dan
dunianya.” (Fiqh Ta’aamul baina Az-
Zaujain, hal. 10)
fi
Kemudian beliau berdalil dengan
rman Allah Ta’ala,
A
ku begitu kagum dengan
perempuan yang menyatakan
lebih betah di rumah daripada di
luar rumah, yang tidak sedikit-sedikit
ingin jalan-jalan pergi keluar, bukan
berarti karena ia paham keutamaan
tinggal di rumah, melainkan karena
hatinya berucap yang seperti itu.
Sy a i k h u l I s l a m I b n u T a i m i y a h
rahimahullah mengatakan, “Tidak halal
bagi seorang istri keluar dari rumah
kecuali dengan izin suaminya.” Beliau
juga berkata, “Bila si istri keluar rumah
suami tanpa izinnya berarti ia telah
berbuat nus yuz (pembangkangan),
bermaksiat kepada Allah Ta’ala dan Rasul-
Nya, serta pantas mendapatkan siksa.”
(Majmu’ Al-Fatawa, 32: 281)
Jangan jadikan beban kalau apa-apa
harus izin kepada suami, tapi jadikan
kebiasaan saja, dan kalau bisa jadikan
sebagai kebutuhan.
D
alam hadits dari ‘Abdullah bin
‘Umar radhiyallahu ‘anhu, di
dalamnya Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
Syihabuddin al-Qasthalani
rahimahullah menjelaskan: “[Ist r i
bertanggung jawab terhadap rumah
suaminya], yaitu dengan berusaha
mengurus urusan rumah tangga
dengan baik, serta berkomitmen untuk
melayani keperluan suaminya serta
tamu-tamu dari suaminya. [Dan anak-
anak suaminya] dengan mendidiknya
dan berkomitmen untuk mengurusnya.
[Ia akan ditanya di akhirat tentang semua
itu], yaitu ditanya tentang rumah
suaminya, juga tentang anak-anaknya
dan semua orang-orang yang ada di
rumah tersebut, selain mereka.”
M
ungkin kamu sudah tahu
mengapa neraka dihuni paling
banyak oleh perempuan, iya,
jawabannya karena istri tidak bersyukur
dengan pemberian suaminya.