DOK : SOP/004/KTT-PCN/PUAT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Eff. Date : September 2014
PENGOPERASIAN UNIT DI AREA Revision : 01
PERTAMBANGAN Page : 1 of 9
1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. TANGGUNG JAWAB
4. DEFINISI
5. DIAGRAM ALIR
6. RINCIAN
7. LAMPIRAN
8. REFERENSI
PENGESAHAN
Daud Kala
Yudha Karani Hasmunandar
Bombang
TIM HSE
Kepala Teknik Operation
Site Manager
Tambang Manager
No. DOK : SOP/004/KTT-PCN/PUAT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Eff. Date : September 2014
PENGOPERASIAN UNIT DI AREA Revision : 01
PERTAMBANGAN Page : 2 of 9
I. TUJUAN
1.1. Untuk memberikan arahan pedoman dan arahan pengoperasian kendaraan /unit
bagi Personel PT.Prolindo Cipta Nusantara,Kontraktor,Sub Kontraktor dan Tamu
perusahaan.
1.2. Mencegah kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan,kegagalan kerja,
hilangnya waktu kerja, dan penyakit akibat kelalaian pengoperasian kendaraan /unit
lainya dan melaksanakan peraturan perundangan sehingga seluruh operasi
kegiatan tambang dapat berjalan dengan lancar dan efisien
IV. DEFINISI
1.8. Lalu lintas adalah gerak kendaraan / unit dan orang di ruang lalu lintas jalan.
1.9. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan/ unit atau orang yang
secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar atau yang
sedang di tes mengemudikan kendaraan/unit
1.10. Kendaraan adalah alat transportasi yang memiliki fungsi utama sebagai
pengangkut orang atau alat support produksi berdasarkan ruang lingkup prosedur
ini atau alat support lainnya yang diizinkan oleh KTT PT.Prolindo Cipta Nusantara,
namun tidak terbatas pada kendaraan kecil roda empat ( Light vehicle,), bus dan
kendaraan pengangkut penumpang lainnya yang dipergunakan sebagai sarana
transportasi.
No. DOK : SOP/004/KTT-PCN/PUAT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Eff. Date : September 2014
PENGOPERASIAN UNIT DI AREA Revision : 01
PERTAMBANGAN Page : 3 of 9
1.11. Unit di dalam prosedur ini adalah alat - alat yang dapat digunakan sebagai
alat transportasi Akan tetapi tidak memiliki fungsi utama sebagai alat pengangkut
orang termasuk didalamnya, namun tidak terbatas pada (Coal Dump Truck, Water
Truck, Fuel Truck, Service Truck, Lub Truck, Excavator, Dozer, Wheel Dozer, Wheel
Loader, MotorGrader, Compactor, Low Buoy, dan Crane Truck).
1.12. Kendaraan PT. PCN adalah kendaraan yang menjadi asset P T.Prolindo Cipta
Nusantara atau kendaraan yang di sewa oleh PT.Prolindo Cipta Nusantara dan
berada di bawah pengawasan PT.Prolindo Cipta Nusantara.
1.14. Surat lzin Mengemudi Perusahaan( SIMPER) adalah Suatu surat tanda
bukti yang sah yang dikeluarkan oleh PT.Prolindo Cipta Nusantara dalam hal di
izinkannya seseorang dalam mengoperasikan kendaraan/unit yang berlaku sesuai
dengan surat izin mengemudi ( SIM ) yang dikeluarkan oleh kepolisian dan atau
sesuai dengan jenis kendaraan /unit yang dioperasikan.
1.15. Lokasi Kerja adalah seluruh daerah operasional PT.Prolindo Cipta Nusantara
sesuai ruang lingkup prosedur ini.
1.16. Jalan Tambang atau Jalan Produksi adalah jalan yang terdapat di area
pertambangan termasuk didalamnya dan tidak terbatas pada jalan hauling
batubara dan jalan di dalam pit yang digunakan dan dilalui oleh alat - alat pemindah
tanah mekanis dalam kegiatan mengambil, mengangkut dan menimbun bahan
galian tambang.
1.17. Jalan Proyek adalah jalan yang disediakan untuk kegiatan transportasi barang
maupun orang didalam area tambang sebagai sarana untuk mendukung kegiatan
operasi diarea tambang.
1.18. Area Tambang adalah area yang meliputi kegiatan teknis penambangan seperti
lokasi penambangan, dan area Hauling Road.
1.19. Lampu Hazard adalah lampu sein kanan dan kiri yang dihidupkan berarti
tanda bahaya pada saat kondisi bahaya.
1.20. Safety Cone/ Safety Triangle adalah alat yang berbentuk kerucut atau
segitiga yang memiliki warna reflektif yang dipasang dibelakang
kendaraan /unit saat mengalami masalah teknis dijalan.
1.21. Buggy Whip adalah bendera berbentuk segitiga dengan bagian tepi
berbahan reflektif dan memiliki ketianggaian tiang 3 meter dari permukaan
tanah, yang dipasang di setiap kendaraan jenis LV yang akan memasuki
daerah operasi yang mewajibkan buggy whip dipasang
2.RINCIAN
2.1. Kelayakan Kendaraan /Unit
No. DOK : SOP/004/KTT-PCN/PUAT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Eff. Date : September 2014
PENGOPERASIAN UNIT DI AREA Revision : 01
PERTAMBANGAN Page : 4 of 9
2.10. Parkir
2.10.1. K endaraan/unit dinyatakan parker ketika kendaraan/unit berhenti atau tidak
bergerak Untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
2.10.2. Parkir harus ditempat yang ditentukan untuk parkir atau ditempat yang rata
(datar),aman, sejajar dengan kontur dan diusahakan parker mundur.
2.10.3. Jika parker harus dilakukan dilokasi yang menanjak /menurun, aktifkan penuh
rem tangan( full hand brake) dan aktifkan gigi (persnelling) maju dilokasi
yang menanjak dan gigi (persnelling) mundur dilokasi yang menurun serta
mengganjal rodakendaraan/u nit dengan ganjal roda
2.10.4. Posisi parkir harus lebih dari 20 meter dari dinding tambang dengan slope
lebih besar 45 derajat.
2.10.5. Attachment (bucker, ripper, blade ) untuk alat - alat berat dalam kondisi turun
menyentuh tanah saat parker.
2.10.6. Unit harus diparkir pada dilokasi parker yang ditentukan untuk parkir sesuai
jenis unit Tersebut dan dilarang parkir depan belakang( memanjang)
melainkan harus parker Menyamping dengan jarak antar unit minimal 3
meter.
2.10.7. Kendaraan dapat parker depan belakang( memanjang) maupun menyamping
dengan ketentuan sebagai berikut :
2.10.7.1. Jarak parkir depan elakang( memanjang) antar kendaraan minimal 5
meter denganArah kendaraan seragam.
2.10.7.2. Jarak parkir menyamping antar kendaraan minimal 1.5 meter dengan
searah kendaraan
2.10.8. Semua kendaraan/unit dilarang parkir( kecuali rusak) , pada tempat sebagai
berikut:
2.10.8.1. Pada rambu atau tanda dilarang parker
2.10.8.2. Menutupi rambu- rambu lalulintas yang ada
No. DOK : SOP/004/KTT-PCN/PUAT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Eff. Date : September 2014
PENGOPERASIAN UNIT DI AREA Revision : 01
PERTAMBANGAN Page : 7 of 9
2.17.3. Bunyikan klakson 3 kali pada saat kendaraan/unit akan bergerak mundur
3. LAMPIRAN
4. REFERENSI
4.1. Undang - undang No. 11 tahun 1969 Tentang Pokok- Pokok Pertambangan.
4.2. Undang- Undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4.3. Undang - Undang No- 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
4.4. PP No. 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan.
4.5. PP No.4 4 tahun1 993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
4.6. Kepmen No. 555.K26 M.PE/1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Pertambangan umum.