Gerontik Teori Sosial
Gerontik Teori Sosial
Disusun Oleh :
KELOMPOK III
HARDYANTI 1714201008
DAHNIAR 1714101039
SEMESTER VI
UNIFERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Gerontik Teori Sosial ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami tentu menyadari bahwa
tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami minta maaf atas kekurangan tugas
ini.
Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen Keperawatan Gerontik yang telah membimbing kami dalam
menulis laporan pendahuluan ini
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi...................................................................................................3
Kesimpulan................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa
hidup manusia yang terakhir, dimana pada manusia seseorang mengalami
kemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak
dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana
seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia,
yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang
70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65
tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian lansia?
2. Bagaimana batas umur lansia?
3. Apa Karakteristik penyakit pada lansia ?
4. Bagaimana Teori-Teori Proses Penuaan ?
5. Apa Pengertian Dukungan Sosial ?
6. Bagaimana Sumber-Sumber Dukungan Sosial ?
7. Bagaimana Komponen-komponen Dalam Dukungan Sosial ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian lansia
2. Menjelaskan batas umur lansia
3. Menjelaskan Karakteristik penyakit pada lansia
1
2
Menurut Depkes RI :
1. Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 th) sebagai masa virilitas
2. Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai masa presenium
3. Kelompok usia lanjut (65 th >) sebagai masa senium
Sedangkan menurut WHO ada 3 kategori, yaitu :
1. Usia lanjut : 75-89 tahun
2. Usia tua : 75-89 tahun
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun
3
4
Teori sosial :
5
teori penarikan diri dan teori aktivitas, proses penuaan merupakan suatu
pergerakan dan proses yang searah, akan tetapi pada teori kesinambungan
merupakan pergerakan dan proses banyak arah, tergantung dari bagaimana
penerimaan seseorang terhadap status kehidupannya.
Pokok-pokok dari Continuity Theory :
1. Lanjut usia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus
aktif dalam proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada
pengalamannya di masa lalu, dipilih peran apa yang harus
dipertahankan atau dihilangkan.
2. Peran lanjut usia yang hilang tak perlu diganti.
3. Lanjut usia dimungkinkan untuk memilih berbagai macam cara
adaptasi.
sosial yang disebut sebagai "The Social Provision Scale", dimana masing-
masing komponen dapat berdiri sendiri-sendiri , namun satu sama lain
saling berhubungan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah:
1. Kerekatan Emosional (Emotional Attachment)
Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan
seseorang memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional sehingga
menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Orang yang
menerima dukungan sosial semacam ini merasa tenteram, aman
dan damai yang ditunjukkan dengan sikap tenang dan bahagia.
Sumber dukungan sosial semacam ini yang paling sering dan
umum adalah diperoleh dari pasangan hidup, atau anggota
keluarga/teman dekat/sanak keluarga yang akrab dan memiliki
hubungan yang harmonis. Bagi lansia adanya orang kedua yang
cocok, terutama yang tidak memiliki pasangan hidup, menjadi
sangat penting untuk dapat memberi dukungan sosial atau
dukungan moral (moral support).
2. Integrasi sosial (Social Integration)
Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan lansia
untuk memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang
memungkinkannya untuk membagi minat, perhatian serta
melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif secara bersama-sama.
Sumber dukungan semacam ini memungkinkan lansia
mendapatkan rasa aman, nyaman serta merasa memiliki dan
dimiliki dalam kelompok. Adanya kepedulian oleh masyarakat
untuk mengorganisasi lansia dan melakukan kegiatan bersama
tanpa ada pamrih akan banyak memberikan dukungan sosial.
Mereka merasa bahagia, ceria dan dapat mencurahkan segala
ganjalan yang ada pada dirinya untuk berceritera, atau
mendengarkan ceramah ringan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia. Hal itu semua merupakan dukungan sosial yang sangat
bermanfaat bagi lansia.
11
Jenis dukungan sosial jenis ini bersumber dari guru, alim ulama,
pamong dalam masyarakat, figur yang dituakan dan juga orang tua.
6. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)
Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan
perasaan dibutuhkan oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini
memungkinkan lansia untuk memperoleh perasaan bahwa orang
lain tergantung padanya untuk memperoleh kesejahteraan. Menurut
Weiss (Cotuna dkk,1994), sumber dukungan sosial ini adalah
keturunan (anak-anak) dan pasangan hidup. Itulah sebabnya sangat
banyak lansia yang merasa sedih dna kurang bahagia jika berada
jauh dari cucu-cucu atau pun anak-anaknya.
Kesimpulan
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya.
Menurut Rook dan Dooley (1985) ada dua sumber dukungan sosial
yaitu sumber artifisial dan sumber natural. Dukungan sosial yang natural
diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara
spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya anggota
keluarga (anak,istri, suami dan kerabat), teman dekat atau relasi.
Dukungan sosial ini bersifat non-formal. Sementara itu yang dimaksud
dengan dukungan sosial artifisial adalah dukungan sosial yang dirancang
ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan sosial akibat
bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial.
13