Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

Anti Korupsi dalam Prospektif Agama

Kelompok Utsman Bin 'Affan


Nama Anggota kelompok :

Pambudi Brian W
NIPD : 19.07.01.0046
Rahmad Herwin Alifianto
NIPD : 19.07.01.0048

Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh


Jl. Laksamana Malahayati

, Durung, Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh 23373

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Anti Korupsi dalam Prospektif
Agama” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
bidang studi Pendidikan Agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang antikorupsi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sariyulis, selaku dosen Pendidikan
Agama yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis,

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i

Daftar isi ……………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1


Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………... 1
Rumusan Masalah ……………………………………………………....………………. 2
Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………... 3


Pengertian Korupsi ………………………………………………………………………. 3
Kondisi yang Mendukung Munculnya Korupsi………………………………………….. 3
Pemahaman Anti Korupsi dalam Bidang Agama …………………………... …………... 3

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………… 5


Kesimpulan ………………………………………………………………………………. 5
Saran ……………………………………………………………………………………... 5

Daftar Pustaka …………………………………………………………….……………… 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Namun, di sisi lain Indonesia adalah salah satu negara demokrasi yang mengadopsi sistem
kapitalisme dan sekulerisme dalam pelaksanaan roda pemerintahan. Hal ini berdampak pada
pemisahan konsep syariah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga agama hanya
dianggap sebagai salah satu nilai kultural yang diwariskan secara turun temurun. Adanya
pemisahan konsep syariah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menyebabkan adanya
pandangan bahwa kehidupan materialisme pada sebagian orang menjadi tujuan utama. Oleh
karena itu, muncul berbagai pelanggaran norma sebagai dampak dari keinginan yang berlebihan
untuk saling berlomba dalam mencapai tujuan materialistik.
Salah satu bentuk pelanggaran norma dalam masyarakat yang marak saat ini adalah
korupsi. Dan indonesia adalah salah satu negara dengan kasus korupsi tertinggi di dunia. Korupsi
telah masuk ke dalam berbagai elemen masyarakat, baik pejabat publik, lembaga legislatif dan
bahkan lembaga agama dan peradilan sekalipun. Korupsi agaknya telah menjadi persoalan yang
amat kronis. Ibarat penyakit, korupsi dikatakan telah menyebar luas ke seantero negeri dengan
jumlah yang dari tahun ke tahun cenderung semakin meningkat.
Korupsi di alam demokrasi saat ini telah merasuk ke setiap instansi pemerintah
(eksekutif), parlemen/wakil rakyat (legislatif), peradilan (yudikatif), dan juga swasta. Mantan
Ketua MK (mahkamah konstitusi) Mahfud MD pernah menyebutkan pusat-pusat korupsi di
Indonesia terdapat di empat sektor lembaga pemerintah, yaitu: pajak, bea cukai, pertamina dan
pertanahan ( Laporan Transparency international-Indonesia/ TII).
Berdasarkan fakta-fakta yang ada bahwa hukum yang berlaku dalam pemerintahan
demokrasi tidak memiliki kekuatan untuk memberantas korupsi sehingga perlu adanya solusi
alternatif yang lebih progresif dan representatif serta tepat sasaran untuk memberantas kejahatan
publik ini. Saatnya al-Quran tidak lagi diletakkan sebagai kesadaran normatif yang hanya
bergerak pada wilayah cultural, namun harus mampu menyelinap dalam perbaikan pada ruang-
ruang structural, dimana al-Quran sesungguhnya bisa menjadi landasan teoritik yang bisa dipakai
untuk melakukan pembebasan kemanusiaan, bahkan untuk masalah seperti korupsi ini.

1
B. Rumusan Masalah
 Apakah pengertian dari korupsi?
 Kondisi yang mendukung munculnya Korupsi?
 Pemahaman Anti Korupsi dalam Bidang Agama

C. Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui pengertian korupsi
 Untuk mengetahui penyebab atau latar belakang terjadinya korupsi
 Untuk mengetahui macam-macam dari korupsi
 Untuk mengetahui dampak adanya korupsi
 Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupunpegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legalmenyalahgunakan kepercayaan publik
yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

B. Kondisi yang Mendukung Munculnya Korupsi


 Konsentrasi kekuasaan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab
langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang
bukandemokratik.
 Kurangnyatransparansi di pengambilan keputusan pemerintah
 Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari
pendanaan politik yang normal.
 Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
 Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”.
 Lemahnyaketertiban hukum.
 Lemahnyaprofesi hukum.
 Kurangnyakebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
 Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

C. Pemahaman Anti Korupsi dalam Bidang Agama


Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi petunjuk Allah Swt. bagi umat manusia;
karena itu subyek utamanya adalah pengkajian terhadap manusia serta bentuk-bentuk
kehidupan sosialnya. Agar petunjuk ini mencapai sukses, maka hal yang paling penting
ialah bahwa petunjuk itu harus mengandung pengetahuan yang bersifat menyeluruh
mengenai masalahmasalah social manusia, wataknya, tradisi-tradisi sosial, moral dan
agama, nilai-nilai dan cara hidup mereka. Dalam al-Qur’an telah dijelaskan bagaimana
seharusnya manusia bertingkah laku di bumi ini, dan bagaimana ia menjalankan amanah
dan berbuat adil dari Allah Swt. Surat an-Nisa’ ayat 58 yang di antara intinya adalah
menganjurkan manusia untuk tidak menyalahgunakan atau menyelewengkan amanat
serta perintah berbuat adil. Begitu pentingnya untuk menjalankan amanat dan berbuat
adil itu sehingga Allah Swt. memfirmankan dalam ayat al-Qur’an, yang dengan firman
tersebut manusia diharapkan mampu memahami maksud dan kandungan dari ayat itu.
Nilai-nilai pendidikan antikorupsi yang terdapat dalam surat an-Nisa’ ayat 58, yaitu
diberikannya kita perintah dan teguran untuk menjalankan amanat dan berbuat adil.

3
Perintah dan teguran tersebut ada karena melihat fenomena kehidupan yang kadang
mengabaikannya.

Ibnu Taimiyah dalam komentarnya mengenai surat an-Nisa’ ayat 58 di atas


menyebutkan, “Wahai para pemimpin Muslim, Allah memerintahkan kepada kalian
untuk berlaku amanat dalam kepemimpinan kalian, tempatkanlah sesuatu pada tempat
dan tuannya, jangan pernah mengambil sesuatu kecuali Allah mengizinkannya, jangan
berbuat zalim, berlaku adil adalah keharusan dalam menetapkan keputusan hukum di
antara manusia. Semua ini adalah perintah Allah yang ditetapkan dalam Alquran dan
Sunnah. Jangan pernah melanggarnya, karena itu perbuatan dosa. Dalam pendidikan
antikorupsi sikap amanah dan berlaku adil sangatlah erat kaitannya. Salah satu contoh
dari amanat adalah berlaku adil. Bila manusia telah mengingkari keadilan dan tidak
berlaku adil dalam kehidupan di dunia ini, maka akan menyebabkan terdholiminya
manusia yang lain akibat ketidakadilan sebagian manusia tersebut. Terdholiminya
sebagian manusia oleh sebagian yang lain, mengakibatkan penderitaan, kesengsaraan
sebagian yang lain dan kelebihan atau kelapangan (baik harta, kedudukan dan
kesempatan) bagi sebagian yang lain oleh perbuatan tidak adilnya tersebut, serta
terlanggarnya hak sebagian yang lain terhadap sebagian yang lainnya (yang berbuat tidak
adil atau tidak memegang amanat).

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Korupsi pada dasarnya ada disekeliling kita, mungkin terkadang kita tidak
menyadari itu. Korupsi bisa terjadi dirumah, sekolah, masyarakat, maupun diintansi
tertinggi dan dalam pemerintahan. Korupsi adalah suatu tindak perdana yang
memperkaya diri yang secara langsung merugikan negara atau perekonomian negara.
Jadi, unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri
dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang negara untuk
kepentingannya. Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan pemimpin,
kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme, penjajahan rendahnya pendidikan,
kemiskinan, tidak adanya hukuman yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk
perilaku korupsi, rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi. Korupsi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat, dan tujuan. Dampak korupsi dapat
terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan kesejahteraan
negara. Dibutuhkan kecerdasan dan keberanian untuk mendobrak dan merobohkan pilar-
pilar korupsi yang menjadi penghambat utama lambatnya pembangunan ekonomi nan
paripurna di Indonesia. Korupsi yang telah terlalu lama menjadi wabah yang tidak pernah
kunjung selesai, karena pembunuhan terhadap wabah tersebut tidak pernah tepat sasaran.
Oleh sebab itu dibutuhkan kecerdasan masyarakat sipil untuk mengawasi dan membuat
keputusan politik untuk mencegah makin mewabahnya penyakit kotor korupsi di
Indonesia.

B. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.

5
DAFTAR PUSTAKA

 https://abdulmuhidzakia.blogspot.com/2014/05/korupsi-dalam-perspektif-
islam.html
 https://mikykholle.wordpress.com/makalah-anti-korupsi/
 http://repository.radenintan.ac.id/3779/
 https://www.kompasiana.com/nurhafidah871/58b38bfd397b61b904d14eed/pe
ndidikan-anti-korupsi-dalam-ajaran-islam

Anda mungkin juga menyukai