Anda di halaman 1dari 3

Fotogrametri ilmu yang mempelajari tentang ekstraksi informasi dari citra yang diambil dengan metode

foto.

Produk fotogrametri:

1. Peta foto -> sudah georeferensi dan proyeksinya sudah orthogonal

Kelebihan:

a. Proses pengambilan/akuisisi data lebih cepat


b. Lebih murah
c. Waktunya lebih cepat dan SDMnya lebih

Kelemahan:

a. Proses pengolahan data yang lebih panjang


b. Operator mesti memiliki kecapakan khusus, seperti lisensi
2. Peta vektor/planimetris
3. DTM (digital terrain model)
4. Mozaik foto -> gabungan dari foto-foto, belum ada kontrolnya, tidak ada rektifikasi dan
penambahan titik kontrol

Orientasi dalam pengolahan data foto

1. Orientasi dalam -> Merekonstruksi berkas cahaya agar sama ketika foto tersebut diambil.
Kondisi foto tersebut disesuaikan dengan kondisi di lapangan ketika foto tersebut diambil,
misalnya levelling foto, dia positif, dll. Menghasilkan koordinat-koordinat piksel foto.
Parameternya: fokus kamera, fiducial mark, distorsi kamera.
2. Orientasi relatif -> menyamakan/menghimpitkan 2 berkas sinar dari 2 foto yang berbeda. Dua
berkas cahaya yang telah disatukan akan membentuk model 3D maya yang tidak terikat oleh
referensi apapun. Jumlah titik berkas cahaya minimal yang diperlukan untuk membentuk model
3D adalah 5 titik berkas cahaya. Sesungguhnya yang harus diamati ada 6, supaya memiliki
ukuran lebih untuk kontrol proses tersebut.
3. Orientasi absolut -> mengingatkan model 3D yang telah dihasilkan di absolut relatif ke GCP.
Yang dilakukan:
a. Scaling, minimal titik kontrol yang diperlukan ada 2
b. Pendataran/levelling, minimal 3 titik

Hasil: model 3D yang telah terikat ke GCP.

Overlap dan sidelap

1. Overlap -> pertampalan yang terjadi searah jalur terbang (minimal 60%)
2. Sidelap -> pertampalan yang terjadi antar jalur terbang (minimal 30%)

Yang mempengaruhi nilai overlap dan sidelap: Topografi, luas area, dan rintangan.

Overlap dan sidelap yang tidak memperhitungkan topografi akan menghasilkan single coverage
(hanya ada satu foto) dan gap (ada suatu area yang tidak terambil gambarnya).

Kesegarisan dan kesebidangan


Restitusi adalah proses merapihkan foto supaya bisa menjadi peta. Yang biasa dilakukan adalah
stereo-restitusi:

a. Pengamatan melalui berkas -> mereseksi kemudian diinterseksi.


a. Reseksi -> proses mencari parameter orientasi luar (x,y,z)lensa dan (omega, phi, kappa).
Dalam reseksi minimal membutuhkan 3 titik, karena 1 titik akan menghasilkan 2
persamaan.
b. Interseksi -> menentukan koordinat tanah dari titik-titik yang berada di foto.
b. Pengamatan melalui model

Melakukan reseksi dan interseksi secara bersamaan, sehingga menghasilkan model relatif yang
tidak terikat dengan tanah. Saat telah menghasilkan model, barulah ditransformasi, dengan
mencari titik sekutu.

Dalam menentukan koordinat di foto, menggunakan orientasi dalam. Orientasi luar itu dari foto ke
tanah. Orientasi relatif dari foto ke model. Orientasi absolut dari model ke tanah.

Principal point perpotongan antara pusat proyeksi dengan bidang proyeksinya yang harus
dihubungkan dengan garis tegak lurus.

Persamaan kesegarisan = xa = xo-f …

Tahapan Orientasi Dalam:

Aerial triangulasi = proses memperbanyak GCP yang telah ada. Titik-titik hasil perbanyakan tersebut
disebut titik minor. Dilakukan sebelum orientasi, karena hasil dari AT dibutuhkan untuk reseksi. AT
terbagi menjadi 3:
a. Strip
b. Model
c. Block

Relief displacement -> faktor-faktornya yang mempengaruhi adalah topografi dan tinggi rendahnya
terbang pesawat

Parallax -> jarak yang dibentuk dari sebuah titik yang dipandang dari 2 perspektif yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai