TOPONIMI
Oleh :
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Toponimi mengenai kondisi Kelurahan
Dukuh Sutorejo.
Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, tidak lupa penulis beterimakasih kepada
pihak yang telah membimbing dan membantu yaitu kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo
Sukojo, DEA, DESS selaku Dosen Mata Kuliah Toponimi.
Laporan praktikum ini berisi sejarah penamaan, data pembahasan kondisi fisik maupun
non fisik, serta permasalahan dan solusi Kelurahan Dukuh Sutorejo. Penulis menyadari masih
banyak kesalahan pada laporan praktikum ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sehingga untuk selanjutnya laporan penulis menjadi lebih baik. Semoga
laporan praktium ini bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
I.2 Tujuan .......................................................................................................................................... 1
I.3 Manfaat ........................................................................................................................................ 1
BAB II HASIL DAN PEMBAHSAN................................................................................................... 2
II.1 Sejarah Nama ............................................................................................................................. 2
II.2 Kondisi Fisik............................................................................................................................... 2
II.3 Kondisi Non Fisik....................................................................................................................... 6
II.4 Permasalahan dan Solusi ........................................................................................................ 10
II.5 Landmark .................................................................................................................................. 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 14
III.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 14
III.2 Saran........................................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 15
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Toponimi merupakan ilmu tentang penamaan unsur rupabumi atau totalitas dari
toponim dalam suatu region. Hal-hal yang mempengaruhi toponim atau nama-nama geografi
di suatu tempat akan sangat dipengaruhi oleh masyarakat yang bermukim di daerah tersebut.
Seorang surveyor dalam kegiatan survey dan pemetaan harus memperhatikan unsur unsur
penamaan rupa bumi. Kesalahan penulisan nama tempat dapat menyebabkan kesalahan
orientasi dan menimbulkan kebingungan bagi pengguna peta.
Kelurahan Dukuh Sutorejo merupakan Kelurahan yang berada di Kecamatan
Mulyorejo Kota Surabaya. Nama Kelurahan Dukuh Sutorejo merupakan warisan budaya yang
perlu menjadi inventaris. Posisinya yang terletak di Kota Surabaya, membuat daerah ini
mengalami perkembangan yang pesat. Dengan terus dilakukannya perkembangan dan
pembangunan di wilayah tersebut, maka perlu mengetahui kondisi baik fisk maupun non fisik
wilayah tersebut. Hal ini dilakukan salah satunya agar mudah untuk perencanaan pembangunan
selanjutnya dalam mengembangkan daerah tersebut.
I.2 Tujuan
Tujuan laporan toponimi adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejarah penaamaan suatu daerah atau rupa bumi.
2. Mengetahui kondis fisik dan non fisik suatu daerah agar dapat mengoptimalisasi
pengelolaan dan pemanfaatan serta pembangunan daerah itu sendiri.
3. Mengetahui potensi serta berbagai permasalahan suatu daerah untuk dicarikan solusi.
I.3 Manfaat
Manfaat dari laporan toponimi antara lain :
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah penamaan suatu daerah atau rupa bumi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kondis fisik dan non fisik suatu daerah agar dapat
mengoptimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan serta pembangunan daerah itu sendiri.
3. Mahasiwa dapat Mengetahui potensi serta berbagai permasalahan suatu daerah untuk
dicarikan solusi.
1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHSAN
II.1 Sejarah Nama
Dukuh Sutorejo atau biasa masyarakat menyebut Sutorejo merupakan kelurahan di kecamatan
Mulyorejo kota Surabaya. Menurut sumber yang diperoleh, sejarah kelurahan Sutorejo berawal ketika
dahulu orang yang pertama kali masuk adalah Mbah Sampan, beliau inilah yang mengajarkan dan
mensyiarkan ajaran Islam di Kampung Sutorejo. Tak heran jika di daerah ini berdiri sejumlah masjid
dengan arsitektur Timur Tengah yang megah. Di sepanjang Jalan Sutorejo, Jalan Labansari hingga
Jalan Kalisari, warga muslim tidak akan kesulitan untuk menemukan masjid, dari kejauhan akan tampak
kubah masjid itu. Ditambah lagi sekolah dan gedung dakwah Islam juga banyak di kawasan Sutorejo.
Cerita mengenai mbah Sampan ini tidak asing bagi warga sekitar, namun dari mana asal usulnya belum
ada yang mengetahui. Menurut sumber yang diperoleh, Mbah Sampan itu orang perantauan, yang
mungkin saat itu kedatangannya di Dukuh Sutorejo ini menggunakan sampan (perahu) karena itu ia
dijuluki Mbah Sampan. Untuk mengenang jasa dari Mbah Sampan, hingga kini punden atau pesarean
dari Mbah Sampan ini masih terawat dengan baik. Selain Mbah Sampan di kampung ini juga dikenal
dua orang pejuang di kampung tersebut yakni Suto dan Rejo. Maka untuk mengenang jasa pahlawan
dari kedua orang tersebut maka kampung itu dinamakan Sutorejo.
2
Batas wilayah Kelurahan Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa
Timur adalah sebagai berikut yaitu :
Sebelah barat : Kelurahan Mulyorejo dan Kalijudan
Sebelah selatan : Kelurahan Kalisari dan Kelurahan Mulyorejo
Sebelah timur : Kelurahan Kalisari
Sebelah utara : Kecamatan Bulak
Jenis Tanah
Berdasarkan Peta Jenis Tanah Kota Surabaya dan data kondisi fisik dasar UP. Kertajaya
Kelurahan Dukuh Sutorejo memiliki jenis tanah alluvial hidromorf yang memiliki warna
kelabu, coklat, dan hitam. Jenis tanah alluvial ini memiliki banyak kelebihan seperti memiliki
unsur hara yang masih tinggi dikarenakan tanah alluvial cenderung masih muda dan juga baik
untuk penyerapan air sehingga menjadi cadangan air bagi tanaman saat musim kemarau,
sehingga dapat disimpulkan jenis tanah yang berada di Kelurahan Sutorejo sangat berpotensi
besar untuk kegiatan pertanian seperti tanaman padi sawah, polowijo dan juga perikanan darat.
Jenis Batuan
Berdasarkan data dari data kondisi fisik dasar UP. Kertajaya, keseluruhan lapisan batuan
yang terdapat pada wilayah Kelurahan Dukuh Sutorejo merupakan seri batuan aluvium. Batuan
alluvium sendiri merupakan endapan yang tersusun oleh material rombakan berukuran
3
lempung hingga kerakal, berwarna kelabu-kelabu tua, yang secara setempat-setempat dijumpai
pecahan cangkang fosil, endapan ini juga termasuk hasil pengendapan sedimen-sedimen oleh
aliran sungai.
2) Topografi
Topografi merupakan gambaran tentang bentuk morfologi permukaan yang mencakup
ketinggian dan kemiringan tanah sebuah wilayah. Kondisi fisik topografi secara spesifik akan
mempengaruhi daya dukung dan daya tampung dalam penentuan fungsi kawasan, peruntukan
lahan, serta penempatan sarana dan prasarana wilayah.
Kelurahan Dukuh Sutorejo memiliki lahan berupa daratan dengan luas total ± 2,14 km².
Secara garis besar penggunaan lahan di wilayah Kelurahan Dukuh Sutorejo meliputi
perumahan dan fasilitas umum seperti sekolah, lapangan olahraga, puskesmas dan lain-lain.
Sedangkan luas wilayah Kelurahan Dukuh Sutorejo yang dihuni pada tahun 2017 adalah
226,964 ha/m2 dengan penggunaan lahan sebagai berikut :
Kelurahan Dukuh Sutorejo memiliki ketinggian berkisar antara 3-6 meter di atas permukaan
laut. Sebagian besar wilayah Kelurahan Dukuh Sutorejo adalah dataran dan memiliki perairan
berupa tambak di wilayah timur kelurahan. Terdapat aliran sungai serta bantaran sungai.
4
Didaerah ini juda terdapat beberapa wilayah persawahan yang berada di wilayah sebelah barat
kelurahan. Letak wilayahnya berbatasan dengan kelurahan lain dan dengan keadaan bebas
banjir.
3) Hidrologi
Kelurahan Dukuh Sutorejo sudah memiliki system hidrologi seperti system darinase dan
gorong-gorong yang sudah memadai. Terdapat juga sungai yang mengalir melintasi wilayah
ini namun dalam kondisi yang tidak sehat dan memprihatinkan. Perawatan dan kepedulian
pemerintah dan masyarakat pada bidang ini masih sangat kurang karena banyak ditemukan
sampah dan gorong-gorong yang sudah tidak berfungsi lagi karena alirannya terhambat.
4) Klimatologi
5) Vegetasi
Kondisi vegetasi di wilayah Kelurahan Dukuh Sutorejo didominasi oleh tanaman dikotil
seperti pepohonan yang berada di bahu kiri dan kanan jalan. Pohon ini meliputi Pohon Kiara
Payung dan Pohon Tanjung. Di wilayah perumahan warga juga dapat kita jumpai beberapa
5
tanaman semak dan pohon pisang. Wilayah ini sudah termasuk dalam kelompok wilayah
yang rindang vegetasi.
Sumber : kode dan data wilayah administrasi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur
2. Jumlah Penduduk
Jumlah
Penduduk
2014 15.783
2015 16.118
2016 16.472
6
2017 16.559
2018 16.791
3. Pendidikan
Pendidikan dibagi menjadi 6 jenjang yaitu Tidak / Belum Sekolah, Belum Tamat SD,
Tamat SD, SLTP, SLTA, D I/II, D III, D IV/S1, S2, dan S3. Pada setiap kelurahan di
Kecamatan Mulyorejo jenjang yang paling banyak jumlahnya adalah SMA sementara
jenjang yang paling sedikit adalah S3. Tabel dan grafik komposisi penduduk berdasarkan
Pendidikan dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2 4 tabel tingkat pendidikan Kel. Dukuh Sutorejo
Tidak / Belum
Sekolah 1712
Tamat SD 810
SLTP 843
D I/II 63
D III 81
D IV / S1 1717
S2 130
S3 14
Di Kelurahan Dukuh Sutorejo terdiri dari sarana pendidikan formal dan non-formal.
Sarana pendidikan formal yang dimaksud meliputi KB/TK, SD/Sederajat, SMP/Sederajat,
dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non-formal meliputi Pondok Pesantren, dan
Sekolah luar biasa (SLB). Berikut merupakan data jumlah sarana dan perincian persebaran
sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Sutorejo.
7
Tabel 2 5 Jumlah sarana pendidikan Kel. Dukuh Sutorejo
1 Dukuh 7 4 2 1 2 1
Sutorejo
8
Perguruan Sutorejo Prima Utara II No.1,
16 Tinggi Universitas Widya Kartika Swasta Kalisari
Pondok Pondok Pesantren Serbabakti JL. Laban Sari I, No. 63, Dukuh
17 Pesantren Surabaya Swasta Sutorejo, Mulyorejo
4. Kesehatan
Dukuh
1 Sutorejo 0 0 1 8 3 1 12
3 Apotek Apotik Darmo Permai JL. Darmo Permai Timur 9 No.1, Dukuh Sutorejo
4 Apotek Apotek Alba Medika Ruko, Jl. Babatan Pantai Ut. No.1A, Dukuh Sutorejo
10 Apotek Aneka Obat Herbal Jl. Sutorejo Tengah VII Blok FF No.9, Dukuh Sutorejo
9
Praktek
11 Dokter Praktek Dokter Anak Sutorejo Prima Utara Blok PDD No. 9
Praktek Praktek Dr. dr Paulus Jl Raya Sutorejo Prima PD-25, No. 3, Surabaya, Dukuh
12 Dokter Sugianto Sutorejo
5. Ekonomi
Perekonomian rata-rata penduduk Kelurahan Dukuh Sutorejo berasal dari Ekonomi Lokal
berupa industri kecil dan industri mikro. Rincian industri tersebut dapat dilihat di tabel.
Tabel 2 9 Banyaknya Industri Mikro dan Kecil Menurut Jenis Bahan Baku 2018
Kulit 2
Kayu 7
Anyaman 0
Gerabah/Keramik/Batu 2
Kain 29
Makanan/Minuman 54
1) Kelurahan Dukuh Sutorejo belum memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
yang mandiri dan masih bergantung pada IPAL Surabaya yang berada Kedung Baruk.
Solusi :
Polusi limbah air bukan hanya diakibatkan oleh kurangnya fasilitas pengolahan limbah
air, namun juga kurangnya akses air bersih bagi penduduk desa. Mereka terpaksa
10
mendatangi sumber air untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sehingga pada
akhirnya justru mencemari badan air. Oleh karena itu infrastruktur air bersih seperti
pengolahan air sederhana (seperti saringan air) dan sistem distribusi (seperti pemipaan
ke daerah pemukiman) harus tersedia.
2) Masih terdapat banyak lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah
dadakan, yang kemudian digunakan sebagai tempat menyembelih hewan qurban.
Solusi :
Menyediakan tempat pengolahan sampah-reduce reuse recycle (TPS3R). Di tempat ini,
sampah-sampah yang masuk akan dipilah dan dipilih untuk kemudian di daur ulang.
Sampah organik akan dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah an organik, seperti
plastik dan lain sebagainya akan dipisahkan.
3) Pasar tradisional yang kalah pamor dengan pasar modern, serta pengembangannya yang
cenderung lambat, para pengusaha makanan-minuman pun mayoritas mengambil
bahan baku mereka dari pasar tempurejo, padahal jika dioptimalkan fungsi dan
aksesibiltasnya bisa menjadi sumber utama bahan mentahan para pengusaha makan-
minum di Dukuh Sutorejo.
Solusi :
Mengoptimalkan kerjasama dengan stakeholder dan pihak swasta, sosialisasi untuk
meningkatkan partisipasi pedagang bersama dengan pengelola Pasar Tradisional
Tempurejo, mengupayakan penambahan sarana dan prasarana di Pasar Tradisional
Tempurejo dan koordinasi antara Dinas, Pemerintah, DPR, pengelola pasar dan
pedagang untuk meningkatkan anggaran Pasar Tradisional Tempurejo
4) Kualitas pembuangan sanitasi yang ada di Kelurahan Dukuh Sutorejo dapat
dikategorikan kurang baik, karena masih sering terlihat beberapa drainase di Kelurahan
Dukuh Sutorejo tersumbat dengan sampah yang mengakibatkan air menggenang dan
menimbulkan dampak negatif, seperti nyamuk yang semakin liar.
Solusi :
11
Mengatur limpasan melalui fasilitas-fasilitas yang bisa menahan air hujan,
menyimpan air hujan dan membuat resapan air.
II.5 Landmark
Markah Tanah (Landmark) merupakan fitur geografis baik alami maupun buatan yang
mengindentifikasikan suatu kota berdasarkan bentuk visual tertentu karena memiliki khas yang
tidak dimiliki daerah lain serta berada pada tempat strategis dimana arah atau aktivitas saling
bertemu. Berikut merupakan landmark Kelurahan Dukuh Sutorejo :
12
Gambar 2. 7 Universitas Muhammadiyah Surabaya
13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kelurahan Dukuh Sutorejo memiliki sejarah penamaan sendiri serta sejarah religiusnya
yang masih bisa dilihat sampai sekarang.
Kondisi Fisik Kelurahan Dukuh Sutorejo dapat dilihat dari kondisi geologi, topologi,
klimatologi, dan hidrografi.
Sedangkan kondisi non-fisik dapat dilihat dari ID wilayah, jumlah penduduk,
pendidikan, kesehatan, serta perekonomian masyarkat.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kelurahan Dukuh Sutorejo seperti yang
biasa terjadi pada kota Surabaya pada umunya yaitu keadaan sampah, saluran air, serta
ketimpangan antara pasar tradisional dengan pasar modern.
III.2 Saran
Dalam mencari berbagai informasi mengenai suatu tempat diusahakan untuk survei
langsung kepada masyrakat atau stakeholder terkait, agar memperoleh data akurat
yang terpercaya.
Diusahakan untuk melakukan dokumentasi terbaru mengenai tempat-tempat terkait
sebagai pembaharuan informasi.
14
Daftar Pustaka
https://surabaya.tribunnews.com/2011/05/19/berkat-jasa-suto-rejo
https://openstreetmap.id/peta-kelurahan-surabaya-2/
15