Cara Kerja
I. Pengukuran suhu mulut
1. Bersihkan thermometer maksimum dengan alkohol
2. Turunkan meniskus air raksa sampai dibawah dengan mengayunkan sentakan termometer
tersebut beberapa kali
3. letakkan teservoir thermometer di bawah lidah dan suruh orang percobaan menutup
mulutnya rapat-rapat.
4. Setelah 10 menit, baca dan catat suhu mulut orang percobaan .
II. Pengaruh bernafas melalui mulut dan berkumur air es pada suhu mulut dan berkumur air es pada
suhu mulut.
1. Turunkan meniskus air raksa sampai dibawah skala dengan cara seperti diatas
2. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah orang percobaan
3. Baca dan catat suhu mulut setelah 5 menit
4. Tanpa menurunkan meniskus air raksa , letakkan kembali reservoir thermometer dibawah
lidah orang percobaan
5. Baca dan catat lagi suhu mulut setelah 5 menit
6. Suruh orang percobaan bernafas tenang melalui mulut selama 2 menit sambil menutup
lubang hidung. segera setelah tindakan ini ulangi percobaan 1-5
7. Suruh orang percobaan berkumur berulang ulang dengan air es selama 1 menit. segera
setelah tindakan ini ulangi percobaan 1-5.
VI. Perbandingan pengeluaran panas pada kendi tanah yang dipernis dan kendi tanah yang tidak
dipernis
1. Kedua kendi telah dişisi dengen air yang suhunya sama
2. Baca dan catat suhu air yang terdapat dalam kendi tanah itu.
Dasar Teori
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen-elemen dari homeostasis.Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin dan
hewan berdarah panas (Suripto, 2010).Makhluk homoitermal adalah makhluk yang suhunya tidak
atau sedikit sekali dipengaruhi oleh temperature sekitar.Hal ini dapat terjadi karena adanya
mekanisme pengaturan panas badan yang berpusat pada hipotalamus melalui saraf-saraf terutama
saraf otonom.Di samping tentu adanya pengaruh kelenjar endokrin walau masih belum jelas
peranannya.Mekanisme pengaturan panas adalah dengan menjaga adanya keseimbangan antara
thermogenesis (produksi panas) dengan thermolisis (pembuangan panas). Produksi panas
tergantung dari metabolisme, jadi tergantung pada proses kimia eksotermal, misalnya otot,
menggigil dan lain-lain. Pembuangan panas adalah dengan cara konduksi, radiasi, konveksi,
penguapan, dan sebagian melalui feses dan urine.
Hewan berdarah dingin atau disebut juga Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya
kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Yang
termasuk dalam Poikiloterm adalah bangsa Ikan, Reptil, dan Amfibi.
Suhu yang tinggi menjelaskan mengapa banyak organisme berdarah dingin seperti ikan, ampibi,
crustacea, dan kadal hidup lebih lama di daerah bergaris lintang besar daripada bergaris lintang
kecil, menurut penelitian baru-baru ini diterbitkan dalam "Proceedings of the National Academy of
sciences (PNAS) online". Asisten Profesor Dr Stephan Munch dan Ph.D. calon "Santiago Salinas",
keduanya dari Universitas Stony Brook School of Atmospheric dan Ilmu Kelautan, ditemukan
bahwa bermacam macam jarak suhu dari spesies untuk mengubah temperatur tubuhnya dengan
temperatur lingkungannya, temperatur lingkungan adalah faktor dominan mengendalikan geografis
variasi dalam jangka hidup spesies.
Hasil Pengamatan
Orang Pertama
Waktu (menit) Axilla Oral (Nafas) Oral (Air Es)
Orang Kedua
Waktu (menit) Axilla Oral (Nafas) Oral (Air Es)
5 36,8 °C 37 °C 36,6 °C
0 59 60
5 56 56
10 53 51
15 50 48
20 48 45
Paraffin Non-Paraffin
75
60
45
30
15
0
0 5 10 15 20
0 51 60
5 48 54
10 46 47
15 45 45
20 43 41
Pernis Non-Pernis
75
60
45
30
15
0
0 5 10 15 20
Pengukuran Kelembaban
udara:
Bola Basah : 25°C = 79,7 °F
Bola Kering : 27°C = 80,6 °F
Kelembaban 90%
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini adalah mengenai pengukuran suhu manusia. Dalam
praktikum ini kita memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui suhu badan makhluk hidup
homoithermal. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut, maka kita perlu mempersiapkan
segala alat dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum ini. Alat-alat yang
dibutuhkan adalah termometer klinis yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh
probandus di bagian mulut atau oral dengan tanpa perlakuan, pengukuran suhu di mulut
dengan bernafas melalui mulut, pengukuran suhu di mulut setelah berkumur dengan air es
serta pengukuran suhu tubuh melalui ketiak atau aksilar.
Nilai suhu tubuh juga ditentukan oleh lokasi pengukuran, pengukuran suhu bertujuan
memperoleh nilai suhu jaringan dalam tubuh. Lokasi pengukuran untuk suhu inti yaitu rektum,
membran timpani, arteri temporalis, arteri pulmonalis, esophagus dan kandung kemih. Lokasi
pengukuran suhu permukaan yaitu kulit, oral dan aksila. Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C –
37,5°C. Pada pagi hari suhu akan mendekati 35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati
37,7°C. Pengukuran suhu di rektum juga akan lebih tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan
suhu mulut 0,5°C lebih tinggi dibandingkan suhu aksila.
Paraffin adalah minyak mineral yang sangat halus dan digunakan dalam kosmetikdan untuk
tuuam medis. paraffin adalah bahas yang sangat baik untuk menyimpan panas,sifat ini
dimanfaatkan dalam modifikasi drywall untuk bahan bangunan rumah. Percobaan diatas
membuktikan bahwa paraffin adalah senyawa yang menghambat penurunan panas. Pernis adalah
bahan finishing transparn yang sering digunakan pada finishing bahan kayu dan semen. Pernis
berhubungan dengang pori-pori pada kendi. Por-pori pada kendi ditutupi oleh pernis sehungga
memperlambat penurunan suhu.
Percobaan bola basah dan kering bertujuan untuk mengetahui tingkat kelembaban udara
pada suatu ruangan tertentu. Kelembaban adalah konsenterasi uap air di udara.Angka konsenterasi
ini dapat diekspresikan dalam kelembaban absolute,spesifik dan relatif. Pada praktikum dilakukan
pengukuran kelembaban udara pada ruangan labolatorium fisiologi universitar yarsi yang
menunjukan tingkat kelmbabannya adalah 90%.
Katak merupakan hewan poikilotermik atau berdarah dingin. Hewan berdarah dingin adalah
hewan yang mengatur suhu di dalam tubuhnya sesuai dengan suhu di lingkungannya dan cara
hewan beradabtasi dengan lingkungannya. Jadi suhu tubuh hewan berdarah dingin kurang lebih
sama dengan suhu lingkungannya.
Hewan berdarah dingin akan menjemur tubuhnya di bawah sinar matahari meningkatkan suhu
tubuh dan juga untuk meningkatkan sistem metabolisme tubuh mereka. Beberapa jenis hewan
berdarah dingin, seperti reptil, akan menjemur tubuh mereka tegak lurus terhadap arah matahari
sehingga jumlah sinar matahari yang jatuh ke kulit menjadi lebih maksimal. Ketika reptil merasa
terlalu panas di bawah sinar matahari, mereka akan pergi ke tempat yang teduh dan membuka mulut
mereka lebar-lebar, kemuadian akan masuk ke liang dalam tanah. Beberapa jenis hewan berdarah
dingin, seperti lebah dan capung akan menggigil untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat
pada saat cuaca di lingkungannya sedang dingin.
Kesimpulan:
• Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan thermometer.
• Organ yang tepat untuk mengukur tubuh adalah oral dan axilla pada dewasa dan bayi pada
dubur.
• Paraffin yang ditambahkan pada larutan memiliki kemampuan untuk menghambat penurunan
temperatur suhu.
• Pernis yang berfungsi untuk menutupi pori-pori pada kendi sehingga menghambat panas yang
akan keluar.
• Percobaan bola basah dan bola kering dilakukan untuk mengetahui tingkat kelembaban pada
suatu ruangan atau tempat.
• Katak merupakan hewan poikilotermik atau hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya hampir
sama dengan suhu lingkungannya.
Daftar Pustaka