Anda di halaman 1dari 2

What

 Kasus terduga Tuberkulosis (TB) adalah adanya temuan orang-orang yang memiliki
gejala utama TB paru (batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan
lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Mengingat prevalensi TB di
Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke fasyankes dengan
gejala tersebut di atas, dianggap sebagai seorang terduga pasien TB, dan perlu dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.

Where
 Penjaringan terduga pasien TB dilakukan di fasilitas kesehatan

When

Who
 Penjaringan terduga pasien TB didukung dengan promosi secara aktif oleh petugas
kesehatan bersama masyarakat.
 Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
1) Kelompok khusus yang rentan atau berisiko tinggi sakit TB seperti pada pasien
dengan HIV, Diabetes Mellitus dan malnutrisi
2) Kelompok yang rentan karena berada di lingkungan yang berisiko tinggi terjadinya
penularan TB, seperti : Lapas/Rutan, tempat penampungan pengungsi, daerah kumuh,
tempat kerja, asrama dan panti jompo
3) Anak dibawah umur lima tahun yang kontak dengan pasien TB
4) Kontak erat dengan pasien TB dan pasien TB yang resisten obat

Why
 Tujuan dari penemuan pasien TB adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

How
 Penemuan pasien bertujuan untuk mendapatkan pasien TB melalui serangkaian kegiatan
mulai dari penjaringan terhadap terduga pasien TB
 Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala :
o Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih.
Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari
satu bulan.
 Pasien yang memiliki gejala tersebut dianggap sebagai seorang terduga pasien TB, dan
perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung dengan mengumpulkan
3 contoh uji dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa
dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu. Ditetapkan sebagai pasien TB apabila minimal 1 dari
pemeriksaan uji dahak SPS hasilnya BTA positif.
o S (Sewaktu) : dahak ditampung pada saat terduga pasien TB datang pertama kali
ke fasyankes. Pada saat pulang, terduga pasien membawa sebuah pot dahak untuk
menampung dahak pagi pada hari kedua
o P (Pagi) : dahak ditampung di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun
tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di fasyankes
o S (sewaktu) : dahak ditampung di fasyankes pada hari kedua, saat menyerahkan
dahak pagi
 Pemeriksaan biakan dan tes cepat.

Anda mungkin juga menyukai