Anda di halaman 1dari 6

BENTUK DAN TIPE ATAP

Untuk melindungi penghuni yang ada di dalamnya, atap rumah merupakan salah satu bagian
yang paing krusial dari sebuah hunian. Tak hanya bersifat sebagai pelindung, atap rumah
jugamengandung nilai estetika yang dapat menyempurnakan bangunan sebuah rumah. Bentuknya tak
hanya monoton layaknya trapesium karena ternyata banyak terdapat variasi bahkan beberapa
diantaranya jarang terlihat di sekitar karena hampir tak digunakan di Indonesia. Berikut ini adalah
beberapa bentuk dan tipe dari atap ini.

1. Atap Datar

Bentuk atap ini bisa terbilang sangat sederhana dari tipe atap lainnya. Atap datar hanya
berbentuk horizontal tanpa adanya pertemuan sisi. Biasanya, atap ini digunakan untuk bangunan
bertingkat.
Bentuknya yang datar memungkinkan untuk digunakan sebagai taman atau teras (roof top)
diatas rumah. Sebagai balkon, atapnya biasa terbuat dari beton bertulang, sedangkan asbes atau seng
tebal digunakan untuk teras. Tak serta merta datar saja, ternyata salah satu sisinya dibuat sedikit miring
kebawah meskipun tak terlihat agar air hujan bisa mengalir. Kekurangan tipe ini yaitu membutuhkan
perawatan ekstra untuk membersihkan kotoran yang menumpuk dan melakukan deteksi ketika terjadi
kebocoran.

2. Atap Sandar

Beberapa arsitek kerap menyebutnya atap sandar atau sengkuap. Model atap ini biasa
digunakan pada bangunan tambahan seperti selasar, balkon, atau teras. Seiring berkembangnya
arsitektur, atap sandar kini juga banyak digunakan pada rumah bergaya modern maupun minimalis.
Biasanya atap ini digabungkan dengan atap pelana.
Tepi atas pada atap sandar biasanya menempel dengan tembok vertikal, atau disebut juga atap
temple. Konstruksinya adalah setengah kuda-kuda atau dapat diganti dengan dinding sofi-sofi. Akan
tetapi tak jarang ada juga perumahan baru yang menggunakan model atap ini sebagai atap utama.
Sebut saja Pancanaka Green Leaf di Cibubur.

3. Atap Pelana

Bentuk atap rumah paling umum ini terlihat lebih sederhana karena terdiri dari dua bidang
trapesium dengan kemiringan 30 hingga 40 derajat. Sisi paling atas dari kedua trapesium menyatu
sebagai puncak yang terhubung dan disebut sebagai bubungan. Model atap rumah pelana ini sudah
pasti familiar karena banyak digunakan sebagai atap rumah masyarakat Indonesia.
Atap Pelana ini sangat cocok dipakai di Indonesia yang memiliki curah hujan cukup tinggi sebagai
negara tropis karena atap dapat dengan mudah mengalirkan air hujan otomatis kebawah. Selain itu, tak
perlu khawatir untuk urusan bocor karena mudah untuk mendeteksi letak kebocorannya.
Seringkali digunakan untuk bangunan rumah masyarakat Indonesia, bangunan semacam
sekolah, puskesmas, dan kantor administratif juga banyak menggunakan atap jenis ini.

4. Atap Tenda

Terdiri dari 4 bidang atap dengan bentuk, ukuran maupun lereng yang sama, yang bertemu pada
satu titik. Ukuran panjang bangunan sama dengan lebarnya. Garis pertemuan dari bidang-bidang atap
yang miring disebut hubungan miring atau jurai, karena sudut yang dibentuk berupa sudut keluar
dinamakan jurai luar.
Atap ini banyak digunakan pada bangunan induk, pendopo, serta bangunan-bangunan kantor
dan tempat-tempat tinggal.
5. Atap Limas (perisai)

Atap limas, perisai, atau hip roof, merupakan penyempurnaan dari bentuk atap pelana yang
terdiri dari dua bidang miring berbentuk trapesium. Dua bidang atapnya berbentuk segitiga siku-siku
dengan kemiringan yang biasanya sama.
Namun bukan berarti atap perisai tak punya kelebihan. Dengan sudut 30 hingga 40 derajat pada
bagian atapnya, bentuk ini mampu memberikan perlindungan terhadap dinding rumah bagian luar dari
panasnya sinar matahari dan derasnya air hujan.
Dampaknya, resiko kerusakan struktur bangunan dapat diminimalisir, karena dapat
membelokkan arah angin ke atas dengan sudut miringnya.

6. Atap Mansard

Bentuk atap model ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat.
Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di daerah kita, karena sebetulnya atap ini
dibangun oleh pemerintah belanda saat menjajah di negara kita.
Sebelum kemerdekaan Indonesia, jenis atap rumah ini merupakan peninggalan Kerajaan
Belanda pada zaman dahulu sehingga kini tak lagi lumrah digunakan di Indonesia. Model atap rumah
mansard banyak digunakan di hunian di Eropa, bentuk atap ini paling banyak dipakai di Perancis.
Terbentuk dari 4 sisi dan sisi atasnya terdapat atap datar sebagai penghubung keempat sisi yang berdiri.
Dari segi estetika, desain atap rumah ini sangat cantik berderet menghiasi permukiman penduduk
disana. Biasanya, jendela-jendela kecil dibuat 4 dimensi sehingga seakan tumbuh dari langit-langit
utama. Tak hanya cantik, dari segi fungsional, jenis ini juga menguntungkan karena bisa menjadi loteng
untuk menyimpan barang.
7. Atap Menara

Bentuk atap menara sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi
sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan – bangunan gereja, atap
menara masjid dan lain – lain.

8. Atap Piramida

Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan
dapat segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya.

9. Atap Minangkabau

Atap minangkabau seolah – olah berbentuk tanduk pada tepi kanan dan kiri. Bentuk atap ini
banyak kita jumpai di Sumatra.
10. Atap Joglo

Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya seperti bertingkat.
Atap ini banyak dibangun di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

11. Atap Setengah Bola (Kubah)

Model atap berbentuk melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk bangunan
masjid dan gereja.

12. Atap Gergaji

Atap gergaji terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Biasanya lereng-lereng
bidang atap tersebut mempunyai sudut 30° dan 60°. Atap semacam ini banyak dibuat pada pabrik-
pabrik, gudang-gudang dan bengkel-bengkel.
Cahaya siang hari sangat diharapkan/dibutuhkan untuk dapat masuk dalam ruangan, oleh
karena itu bidang atap dari tiap bubungan, dibuat dari kaca. Pemasangan kaca pada bidang atap tadi
harus diperhatikan/difikirkan agar sinar matahari tidak langsung masuk kedalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai