Makalah Sistem Pendengaran
Makalah Sistem Pendengaran
PENDAHULUAN
1.2 Masalah
1. Apa sajakah anatomi dari telinga?
2. Apa sajakah fisiologi dari telinga?
4
BAB II
PEMBAHASAN
7
terpisah sehingga lumen terbuka dan udara dapat masuk ke rongga telinga tengah.
Dengan demikian tekanan udara pada kedua sisi membran timpani menjadi seimbang.
8
mediolus. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus membentuk rabung spiral
dengan suatu tumpukan tulang yang disebut lamina spiralis. Lamina spiralis ini
terdapat pembuluh darah dan ganglion spiralis, yang merupakan bagian koklear
nervus akustikus.
2. Labirin Membranasea
Labirin membransea terletak di dalam labirin tulang, merupakan suatu sistem
saluran yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung endolimf. Labirin
ini dipisahkan dari labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan perilimf.
Pada beberapa tempat terdapat lembaran-lembaran jaringan ikat yang mengandung
pembuluh darah melintasi ruang perilimf untuk menggantung labirin
membranasea. Labirin membranasea terdiri atas:
1. Kanalis semisirkularis membranasea
2. Ultrikulus
3. Sakulus
4. Duktus endolimfatikus merupakan gabungan duktus ultrikularis dan duktus
sakularis.
5. Sakus endolimfatikus merupakan ujung buntu duktus endolimfatikus
6. Duktus reuniens, saluran kecil penghubung antara sakulus dengan duktus
koklearis
7. Duktus koklearis mengandung organ Corti yang merupakan organ
pendengaran.
Terdapat badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula saluran semisirkularis
(krista ampularis) dan dalam ultrikulus dan sakulus (makula sakuli dan ultrikuli)
yang berfungsi sebagai indera statik dan kinetik.
Sakulus dan Ultrikulus, dinding sakulus dan ultrikulus dibentuk oleh lapisan
jaringan ikat tebal yang mengandung pembuluh darah, sedangkan lapisan
dalamnya dilapisi epitel selapis gepeng sampai selapis kuboid rendah. Pada sakulus
dan ultrikulus terdapat reseptor sensorik yang disebut makula sakuli dan makula
9
ultrikuli. Makula sakuli terletak paling banyak pada dinding sehingga berfungsi
untuk mendeteksi percepatan vertikal lurus sementara makula ultrikuli terletak
kebanyakan di lantai /dasar sehingga berfungsi untuk mendeteksi percepatan
horizontal lurus.
Makula disusun oleh 2 jenis sel neuroepitel (disebut sel rambut) yaitu tipe I dan
II serta sel penyokong yang duduk di lamina basal.Serat-serat saraf dari bagian
vestibular nervus vestibulo-akustikus (N.VIII) akan mempersarafi sel-sel
neuroepitel ini. Sel rambut I berbentuk seperti kerucut dengan bagian dasar yang
membulat berisi inti dan leher yang pendek. Sel ini dikelilingi suatu jala terdiri atas
badan akhir saraf dengan beberapa serat saraf eferen, mungkin bersifat
penghambat/ inhibitorik. Sel rambut tipe II berbentuk silindris dengan badan akhir
saraf aferen maupun eferen menempel pada bagian bawahnya. Kedua sel ini
mengandung stereosilia pada apikal, sedangkan pada bagian tepi stereosilia
terdapat kinosilia. Sel penyokong (sustentakular) merupakan sel berbentuk silindris
tinggi, terletak pada lamina basal dan mempunyai mikrovili pada permukaan
apikal dengan beberapa granul sekretoris. Pada permukaan makula terdapat suatu
lapisan gelatin dengan ketebalan 22 mikrometer yang dikenal sebagai membran
otolitik. Membran ini mengandung banyak badan-badan kristal yang kecil yang
disebut otokonia atau otolit yang mengandung kalsium karbonat dan suatu protein.
Mikrovili pada sel penyokong dan stereosilia serta kinosilia sel rambut terbenam
dalam membran otolitik. Perubahan posisi kepala mengakibatkan perubahan dalam
tekanan atau tegangan dalam membran otolitik dengan akibat terjadi rangsangan
pada sel rambut. Rangsangan ini diterima oleh badan akhir saraf yang terletak di
antara sel-sel rambut.
10
yang serupa dengan sel rambut pada makula. Mikrovili, stereosilia dan
kinosilianya terbenam dalam suatu massa gelatinosa yang disebut kupula serupa
dengan membran otolitik tetapi tanpa otokonia.
2.3.1 Koklea
Koklea tulang berjalan spiral dengan 23/4 putaran sekiitar modiolus yang juga
merupakan tempat keluarnya lamina spiralis. Dari lamina spiralis menjulur ke
dinding luar koklea suatu membran basilaris. Pada tempat perlekatan membran
basilaris ke dinding luar koklea terdapat penebalan periosteum yang dikenal
sebagai ligamentum spiralis. Di samping itu juga terdapat membran vestibularis
(Reissner) yang membentang sepanjang koklea dari lamina spiralis ke dinding
luar. Kedua membran ini akan membagi saluran koklea tulang menjadi tiga bagian
yaitu
Membran basilaris yang merupakan landasan organ Corti dibentuk oleh serat-
serat kolagen. Permukaan bawah yang menghadap ke skala timpani diliputi oleh
jaringan ikat fibrosa yang mengandung pembuluh darah dan sel mesotel. Membran
vestibularis merupakan suatu lembaran jaringan ikat tipis yang diliputi oleh epitel
selapis gepeng pada bagian yang menghadap skala vestibuli.
Organ Corti, terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel yang
terdapat di organ Corti adalah
1. Sel tiang dalam merupakan sel berbentuk kerucut yang ramping dengan bagian
basal yang lebar mengandung inti, berdiri di atas membran basilaris serta
bagian leher yang sempit dan agak melebar di bagian apeks.
2. Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang dalam hanya
lebih panjang. Di antara sel tiang dalam dan luar terdapat terowongan dalam.
12
3. Sel falangs luar merupakan sel berbentuk silindris yang melekat pada
membrana basilaris. Bagian puncaknya berbentuk mangkuk untuk menopang
bagaian basal sel rambut luar yang mengandung serat-serat saraf aferen dan
eferen pada bagian basalnya yang melintas di antara sel-sel falangs dalam
untuk menuju ke sel-sel rambut luar. Sel-sel falangs luar dan sel rambut luar
terdapat dalam suatu ruang yaitu terowongan Nuel. Ruang ini akan
berhubungan dengan terowongan dalam.
4. Sel falangs dalam terletak berdampingan dengan sel tiang dalam. Seperti sel
falangs luar sel ini juga menyanggah sel rambut dalam.
6. Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk silindris terletak
antara sel falangs luar dengan sel-sel Claudius yang berbentuk kuboid. Sel-sel
Claudius ter- letak di atas sel-sel Boettcher yang berbentuk kuboid rendah.
14
b. Mekanisme Keseimbangan
Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran
setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus dan sakulus. Ujung dari setup
saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor,
sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.
Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan
yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang
mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka
terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus
terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang
melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala
mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang
akan dikirim ke otak.
15
1. Gangguan pendengaran konduktif
bertambahnya usia
keturunan
penyakit
kondisi congenital
trauma akustik
a. Penyebab-penyebab umum gangguan pendengaran konduktif
1. Infeksi bagian tengah telinga (otitis media)
Infeksi telinga bagian tengah merupakan kelainan yang umum terjadi,
terutama pada anak-anak kecil. Infeksi akut telinga tengah sangat menyakitkan
dan harus segera ditangani. Jika tidak segera ditangani, gendang telinga bisa
rusak. Gendang telinga yang sehat akan membaik sendiri dengan menutup
kerusakan tersebut dengan jaringan parut. Namun, akumulasi jaringan parut
sebagai akibat dari sering terjadinya infeksi bisa juga menyebabkan gangguan
pendengaran konduktif yang lebih sulit diatasi.
17
iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan
serumen secara adekuat.
3. Perikondritis
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Perikondritis bisa terjadi akibat:
- cedera
- gigitan serangga
- pemecahan bisul dengan sengaja.
Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya
(perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago,
menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan
bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis
cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang
nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk
infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang
lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan
beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. (medicastore)
Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya
tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organ pendengaran merupakan organ yang komplek pada bagian tubuh manusia.
Hal itu terlihat dari struktur anatomi, bahasan tentang fisiologi, proses mendengar yang
rumit dan berbagai gangguan yang dapat ditimbulkan oleh sistem pendengaran.
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20