Anda di halaman 1dari 4

Nama Alat Ukur Kelebihan Kekurangan

Solarimeter Type a. Dapat menyesuaikan a. Kertas pias yang


Compbell-Stokes letak kedudukan matahari dipasang harus tepat agar
pada saat alat dipasang cahaya matahari dapat
dengan menggunakan tepat jatuh ke kertas
kertas pias yang tersebut.
bentuknya berbeda-beda. b. Mengganti kertas pias
b. Tidak peka terhadap setelah terbakar bila ingin
radiasi baru. mengukur lama
penyinaran matahari pada
hari selanjutnya. Jadi
dinilai kurang praktis.
c. Alat ini harus
diletakkan di tempat
terbuka dan tempat yang
banyak mengenai cahaya
matahari.
Solarimeter Type Jordan a. Langsung dapat a. Harus diperhatikan
diketahui besarannya. standar dari kepekaan
b. Dapat diatur pengatur baku terhadap sinar
kemiringannya ditentukan oleh ketelitian
tergantung letak tempat penyiapan kertas pias.
pengamatan yang b. Pengamatan atau
berdasarkan datangnya pencatatan data tidak
sinar matahari di tempat boleh ditunda
pengamatan. c. Penyimpanan alat ini
harus rapat.
d. Kurang praktis.
Aktinograf a. Pencatat data otomatis a. Alat ini perlu
tercatat pada kertas dikalibrasi secara
grafik. periodic selama 6 bulan
b. Kedap terhadap radiasi sekali dengan
gelombang panjang dan menggunakan
hanya mengukur radiasi piranometer.
gelombang pendek. b. Pencatatan mengalami
kelambanan sekitar 5
menit dengan nilai
kesalahan sekitar 10-
15%.
(Herlina, 2015)

Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur suhu a) Kelebihan Termometer Maximum


Kelebihan termometer maksimum yaitu jika suhu panas maka air raksa bergerak keatas tetapi
jika suhu turun, permukaan air raksa tetap pada kedudukan seperti pada waktu suhu panas, hal
ini disebabkan adanya konstruksi yang menutup air raksa ke tandon (reservoir) kembali ke term,
ommeter harus dikitas-kitaskan dengan kuat.
Kelemahannya harus diletakan pada posisi hampir mendatar agar mudah terjadi pemuaian.

b) Termometer minimum
yaitu agar gaya grafitasi tidak ada maka termometer minimum diletakkan mendatar.
Kelemahannya bekerja hanya gaya permukaannya saja. (Kurniawan, 2002)
Kurniawan, 2002. Alat-alat Pengukur Cuaca. Bandung : Intstitut Teknologi Bandung.

Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Kelembapan


1. Psicrometer Assman
a) Kelebihan
alat ini yaitu bisa dipasang di dalam sangkar atau digantung pada tiang/dipegang, biasanya alat
ini dipasang pada balon berawak.
b) Kekurangannya
yaitu kemampuan kecepatan angin terbatas sekitar 5m/detik.
2. Higrograph
a) Kelebihannya
Kelebihan alat ini yaitu dapat mengukur kelembaban relatif secara langsung dan terdapat tabel
untuk mengubah pembacaan temperatur ke data kelembaban udara.
b) Kekurangannya
hubungan kelembaban dan pemasangan tidak linear, tidak terlalu teliti (sekitar 5%), meskipun
rambut kuda mempunyai sifat higroskopis yang baik (Kurniawan, 2002).

Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Evaporasi


1. Piche Evaporimeter :
a) Kelebihan
Memiliki konstruksi yang sederhana karena mudah pengamatan dan penggunaanya yang
praktis.
Dapat diketahui besarnya penguapan dari penyusutan air dalam tabung pada waktu
pengamatan berikutnya.
Ukuran alat kecil sehingga mudah dipasang atau ditempatkan di lapang
Harganya relative murah.

b) Kekurangan
Ukuran sensor yang terlalu kecil menyebabkan representative untuk mewakili permukaan
alamiah.
Permukaan sensor mudah tertutup oleh debu atau ditumbuhi lumut atau jamur, hilangnya
sejumlah air yang diuapkan tidak lagi dapat menggambarkan tinggi air dalam reservoir.
Tidak ada keseragaman bahan sensor, warna, dan ukuran, menyebabkan kesulitan penggunaan
data/hasil atmosfer dari berbagai tipe.
Mudah rusak
Hasilnya tidak seragam karena hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim,
dan debu.

2. Panci Evaporasi :
a) Kelebihan
Alat ini mempunyai ketelitian 0,02 mm lebih teliti dibandingkan evaporimeter piche.
Dapat mengukur evaporasi setiap hari.
Evaporasi dapat diukur walau terjadi hujan.

b) Kekurangan:
Apabila terjadi hujan lebat minimal 54 ml, air akan tumpah air dari bak sehingga besarnya
penguapan yang terjadi tidak dapat diukur dan pengukuran volume air dengan cara
menambahkan atau mengurangi. Hal ini dirasa kurang praktis. Selain itu, harus diamati secara
rutin.
Sering terjadi gangguan oleh debu, burung (binatang), dan lumut, serta percikan air hujan
sehingga nilai kebenaran dan ketelitiannya masih kurang (Danda, 2015)

3.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Curah Hujan


Pengukuran dengan alat penakar curah hujan yang terdapat di lapangan (Ebert, 2003) :
1. Type Hellman :
a) Kelebihan :
b) Kekurangan :
1. Type hell man ini sewaktu-waktu dapat mengalami gangguan
2. Hilangnya beberapa data curah hujan
3. memerukan perawatan yang cukup intensif
2. Type Ombrometer :
a) Kelebihan :
1. Mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan tipe perekam data(otomatis).
2. Satuan alat sama dengan satuan pengukuran sehingga memudahkan pengukuran.
3. Pengukuran : jika gelas penakar pecah dan diganti dengan mengukur volume airyang
terpampang dengan jelas ukuran biasa sebab penampang curah hujan 100cm² sehingga setiap
volume 1000 berarti sama dengan 1 mm muka air.
b) Kekurangan :
1. Alat ini harus dipasang dengan ketinggian 120 m sehingga dibutuhkan alatkhusus untuk
menjangkau ketinggian tersebut.
2. Alat ini tidak bisa mengukur intensitas curah hujan.
3. Alat ini kurang praktis dan efisien dalam waktu dan tenaga kerja sebab setiaphari harus ada
yang membuka kran tersebut agar hari berikutnya dapat diukur curah hujannya lagi dan tiap hari
juga pengamat harus rutin mengukur curahhujan tersebut.

3.7.4 Kelebihan dan Kekurangan Alat Pengukur Angin


a) Cup Anemometer
Kelebihan :
a. Tercatat
b. Sensitif
c. Hasil yang diperoleh akurat
Kekurangan:
a. Butuh kemampuan instalasi
b. Rentan terhadap kesalahan teknis alat (baterai, tinta, kertas grafik)
c. Sulit di bawa – bawa
b) Biram Anemometer
kelebihannya yaitu bersifat portable dan ringan. Serta mudah dalam pengamatan.
kekurangannya, hanya untuk mengukur kecepatan angin periode pendek dan kurang efisien
karena penempatanya harus tepat (Kurniawan, 2002).

Machfud, M. S., Sanjaya, M., dan G. Ari. 2015. Rancang bangun automatic weather station
(AWS) menggunakan raspberry pi. Alhazen Journal of Physics. 2(2) : 48-57.
(Machfud et al., 2015)

Anda mungkin juga menyukai