Es Krim Nabati
Es Krim Nabati
Es Krim Nabati
e-mail: dekisulkarnain21@gmail.com
ABSTRACT
Talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup
strategis dan mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan menjadi sebuah produk
pangan lokal yang unggul. Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui
kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan
produk susu, pemanis, penstabil, pengemulsi, serta penambah citarasa. Penelitian ini
menggatikan produk hewani dengan produk nabati sehingga es krim yang diolah menjadi
es krim nabati berbasis talas dengan penambahan santan dan karagenan. Tujuan penelitian
ini mendapatkan formulasi santan dan karagenan terhadap mutu es krim nabati terbaik
berdasarkan sifat fisik, kimia dan hedonik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok dengan 2 faktor perlakuan yaitu konsentrasi santan dan karagenan yang
dikombinasikan dan terdiri dari 9 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh
27 sampel. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik ……………
Overrun (%)
dibekukan selama 10 menit dan
diulangi sebanyak 3 kali.
7. Es krim dikemas dalam wadah-wadah s1a1 s1a2 s1a3 s2a1 s2a2 s2a3 s3a1 s3a2 s3a3
Gambar 3. Rata-rata Kadar Lemak Es Krim Hasil uji lanjut BNJ (Tabel 6) perlakuan
Nabati Pada Berbagai Jumlah santan 20%, 25% dan 30% menunjukkan
Penambahan Santan dan Karagenan. antar perlakuan berbeda nyata. Kadar lemak
tertinggi terdapat pada penambahan santan
Dari Gambar 4.2 diketahui kadar lemak 30% yaitu 21,66% dan terendah pada
es krim nabati tertinggi terdapat pada perlakuan penbahan santan 20% yaitu
perlakuan penambahan 30% santan dan 0,3% 15,91%. Tabel 6 menunjukan bahwa semakin
karagenan yaitu 22,30% dan kadar lemak es tinggi penambahan santan kelapa maka kadar
krim nabati terendah terdapat pada perlakuan lemak yang dihasilkan semakin meningkat.
penambahan 20% santan dan 0,5% karagenan Hal ini dikarenakan kandungan terbesar pada
yaitu 14,18%. Berdasarkan Analisis Sidik santan kelapa yaitu lemak. Santan kelapa
Ragam (Anova) diketahui bahwa perlakuan yang digunakan merupakan santan kelapa
santan dan karagenan pada es krim nabati murni tanpa adanya penambahan air yang
mengasilkan pengaruh nyata terhadap kadar memiliki kadar lemak sebesar 30%. Kadar
lemak yang dihasilkan sehingga dilakukan lemak kadar lemak es krim nabati bebasis
uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ), sedangkan talas dalam penelitian sedikit lebih tinggi
interaksi antara santan dan karagenan yaitu berkisar 14,05% sampai 22,63%. Rata-
diketahui tidak berpengaruh nyata. Hal ini rata kadar lemak semua perlakuan sudah
menunjukkan bahwa semakin meningkatnya memenuhi standar mutu es krim (SNI 01-
penambahan santan dan karagenan kadar 3713-1995) yaitu minimal 5%.
lemak es krim nabati akan semakin
meningkat. Pengaruh Perlakuan Karagenan terhadap
Kadar Lemak Es Krim Nabati
Pengaruh Perlakuan Santan terhadap
Kadar Lemak Es Krim Nabati Analisis sidik ragam pada data hasil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan
Analisis sidik ragam pada data hasil karagenan berpengaruh nyata terhadap kadar
penelitian menunjukkan bahwa penambahan lemak es krim nabati yang dihasilkan. Hasil
santan berpengaruh nyata terhadap kadar pengujian BNJ perlakuan santan terhadap
lemak es krim nabati yang dihasilkan. Hasil kadar lemak es krim nabati dapat dilihat pada
pengujian BNJ perlakuan santan terhadap Tabel 7.
kadar lemak es krim nabati dapat dilihat pada
Tabel 6.
Tabel 7 Uji BNJ Pengaruh Perbedaan Uji Hedonik Asymp Sign Keterangan
Karagenan terhadap Kadar Lemak Es Rasa 0,066 Tidak Nyata
Krim Nabati. Tekstur 0,006 Nyata
Perlakuan Rata-rata Aroma 0,349 Tidak Nyata
Warna 0,844 Tidak Nyata
a1 19,77 a
Kesukaan
a2 18,77 ab Nyata
Keseluruhan 0,002
a3 18,17 b Ket: Jika p < 0,05 maka berbeda nyata; jika p > 0,05
BNJ 5% = 1,43 maka berbeda tidak nyata
Ket: angka yang diikuti huruf yang sama berarti berbeda
tidak nyata pada uji BNJ 5 % Rasa
Hasil uji lanjut BNJ (Tabel 4.4) Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa
perlakuan karagenan 0,3%, 0,4% dan 0,5% perlakuan santan kelapa dan karagenan dalam
menunjukkan antar perlakuan berbeda nyata. pembuatan es krim memberikan pengaruh
Kadar lemak tertinggi terdapat pada yang tidak nyata terhadap rasa es krim yang
penambahan karagenan 0,3% yaitu 19,77% dihasilkan (Tabel 8). Setiap panelis memiliki
dan terendah pada perlakuan penbahan hak penilaian tersendiri terhadap rasa pada es
karagenan 0,5% yaitu 18,17%. Kadar lemak krim nabati yang dihasilkan. Pada Gambar
cenderung menurun dengan semakin 4.5 yang merupakan hasil rata-rata uji
banyaknya penambahan karagenan. Hal ini hedonik menunjukan bahwa perlakuan 20%
terjadi karena karagenan bersifat hidrofilik, santan dan 0,4% karagenan memiliki nilai
sehingga penambahan karagenan akan skor tertinggi dengan rata-rata 3,77 (agak
menyebabkan gugus hidrofilik menyerap air suka sampai suka) sedangkan perlakuan 25%
dan mampu meningkatkan emulsi dengan santan dan 0,5% karagenan memiliki nilai
cara meningkatkan kekentalan fase air skor terendah dengan rata-rata 3,10 (agak
sehingga mampu meningkatkan viskositas suka sampai suka)
(Fatoni dkk, 2016).
2. Kadar Protein
3.53 3.77 3.60 3.63 3.50
Rerata Rasa
3.60
3.10 3.37 3.23
……………………………….
Tekstur
masing perlakuan rasa memberikan pengaruh 3.07
2.77
berbeda tidak nyata terhadap es krim yang
dihasilkan. Hal ini disebabkan penambahan
santan kelapa pada setiap perlakuan (20%- s1a1 s1a2 s1a3 s2a1 s2a2 s2a3 s3a1 s3a2 s3a3
30%) tidak memberikan pengaruh terhadap Perlakuan
peningkatan rasa manis atau penurunan
sehingga menghasilkan rasa manis yang Ket: s= Santan ; s1= 20%; s2= 25%; s3= 30%
sama. Rasa manis pada es krim lebih a= Karagenan; a1= 0,3%; a2= 0,4%; a3= 0,5%,
dominan disebabkan oleh penambahan gula.
Gula akan melembutkan tekstur, Gambar 6. Rata-rata Uji Hedonik Es Krim
meningkatkan kecocokan pada es krim, Nabati Pada Berbagai Jumlah
memperkaya rasa dan biasanya merupakan Penambahan Santan dan Karagenan
sumber termurah dari padatan es krim. Gula Terhadap Tekstur yang Dihasilkan
merupakan sumber pemanis yang paling
banyak digunakan karena memberi rasa yang Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa
kuat. Nur (2012) menambahkan rasa pada es perlakuan santan kelapa dan karagenan dalam
krim dipengaruhi oleh bahan-bahan pembuatan es krim memberikan pengaruh
penyusun pada pembuatan es krim yaitu yang nyata terhadap tekstur es krim yang
lemak susu, gula, CMC dan susu skim. dihasilkan (Tabel 8). Pada Gambar 6
menununjukan perbedaan tingkat kesukaan
Tekstur panelis terhadap tekstur es krim nabati yang
dihasilkan. Faktor-faktor yang
Tekstur merupakan salah satu faktor mempengaruhi tekstur es krim adalah ukuran,
sensoris yang berkaitan dengan tingkat bentuk dan distribusi dari kristal es dan
kekerasan dan kelembutan suatu produk. partikel lainnya yang membentuk body es
Tekstur produk makanan dapat dirasakan krim, tingkat kelunakan tekstur serta
dengan menggunakan indera peraba salah ketahanan es krim sebelum mencair. Tekstur
satunya mulut yaitu dengan lidah dan bagian- pada es krim sangat dipengaruhi oleh lemak.
bagian di dalam mulut, dapat juga dengan Bahan baku dalam pembuatan es krim dalam
menggunakan tangan sehingga dapat penelitian ini berasal dari santan kelapa
merasakan tekstur suatu produk makanan. dengan kandungan lemak yang tinggi.
Tekstur juga menjadi salah satu faktor Kandungan tersebut pada es krim juga dapat
penentu kualitas yang perlu diperhatikan meningkatkan kekentalan es krim yang
(Kartika, dkk, 1988). Pada Gambar 6 yang kemudian akan mempengaruhi tekstur es
merupakan hasil rata-rata uji hedonik krim yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan
menunjukan bahwa perlakuan 20% santan pernyataan Ismunandar 2004 dalam Koyo
dan 0,4% karagenan dengan nilai skor rata- dkk. (2016) bahwa lemak berfungsi untuk
rata tertinggi 3,40 (agak suka sampai suka) memberi tekstur yang halus, berkontribusi
sedangkan pada perlakuan 30% santan dan dengan rasa serta memberi efek sinergis
0,3% karagenan memiliki nilai skor rata-rata dengan flavor yang ditambahkan dan
terendah 2,77 (kurang suka sampai agak memperindah penampakan. Tingkat
suka).
kekentalan juga akan mempengaruhi tekstur Gambar 7. Rata-rata Uji Hedonik Es Krim
pada bahan makanan (Winarno, 1997). Nabati Pada Berbagai Jumlah
Penambahan Santan dan Karagenan
Adanya bahan penstabil dalam
Terhadap Warna yang Dihasilkan
pembuatan es krim juga ikut memperbaiki
tekstur es krim karena bahan penstabil
Aroma pada es krim yang dihasilkan
berfungsi menjaga air di dalam es krim agar
umumnya dipengaruhi oleh bahan yang
tidak membeku benar serta mengurangi
digunakan. Santan kelapa menghasilkan
kristalisasi es. Bahan penstabil yang umum
aroma karena mengandung senyawa volatil
digunakan dalam pembuatana es krim adalah
keton. Hal ini sesuai dengan pendapat
CMC (Carboxymethyl cellulose), gelatin,
Perdani dkk. (2017) bahwa semakin banyak
alginat, agar-agar, karagenan, gum arab dan
kandungan santan pada es krim, maka
pektin. Menurut Winarno, (1996)
kandungan lemak dalam es krim semakin
penambahan karagenan dalam pembuatan es
tinggi, sehingga kandungan volatil keton
krim memiliki sifat sebagai penstabil,
semakin tinggi dan dapat mengakibatkan
sehingga semakin tinggi penambahan
ketengikan pada produk. Akan tetapi dalam
karagenan akan mempengaruhi rasa dan
penelitian ini penambahan santan (asal krim
tekstur es krim.
kelapa) menghasilkan aroma pada semua
Aroma
perlakuan yang tidak berbeda nyata dalam
Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa penilaian kesukaaan. Hal ini mungkin
perlakuan santan kelapa dan karagenan dalam disebabkan konsentrasi yang ditambahkan
pembuatan es krim memberikan pengaruh dalam perlakuan tidak jauh berbeda sehingga
yang tidak nyata terhadap aroma es krim yang aroma es krim nabati yang di hasilkan hampir
dihasilkan (Tabel 8). Pada Gambar 7 yang sama.
merupakan hasil rata-rata uji hedonik
menunjukan bahwa perlakuan 25% santan Warna
dan 0,3% karagenan memiliki nilai skor rata- Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa
rata tertinggi 3,57 (agak suka sampa suka) perlakuan santan kelapa dan karagenan dalam
sedangkan pada perlakuan 30% santan dan pembuatan es krim memberikan pengaruh
0,3% karagenan memiliki nilai skor rata-rata yang tidak nyata terhadap warna es krim yang
terendah 2,83 (kurang suka sampai agak dihasilkan (Tabel 4.6). Pada Gambar 4.8 yang
suka). merupakan hasil rata-rata uji hedonik
menunjukan bahwa Nilai skor warna yang
tertinggi terdapat pada perlakuan 20% santan
3.57 dan 0,4% karagenan dan 30% santan dan
3.17 2.97 3.03 2.93 2.83 2.97 2.97
Aroma
2.90
0,5% karagenan dengan rata-rata 3,20 (agak
suka sampai suka). Nilai terendah yang
disukai oleh panelis terdapat pada perlakuan
s1a1 s1a2 s1a3 s2a1 s2a2 s2a3 s3a1 s3a2 s3a3 25% santan dan 0,4% karagenan yaitu 3,03
Perlakuan (agak suka sampai suka).
Kesukaan Keseluruhan
Nabati Pada Berbagai Jumlah 3.77 3.80
3.27 3.37 3.27 3.10 3.43
3.07 3.10
Penambahan Santan dan Karagenan
Terhadap Warna yang Dihasilkan