OLEH :
1
A. Latar Belakang
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka makalah yang berjudul
a. Kelompok Aseksual
Yang termasuk kelompok ini antara lain: 1) jenis tanaman buah-buahan, seperti:
pisang, mangga, jambu air, jambu biji, jeruk, durian, rambutan, sukun, lengkeng, leci,
apel, nenas, anggur. 2) Jenis tanaman hias seperti: puring-puringan, kembang kertas,
mawar, kamboja, pakis, padan, leli, tulip, beberapa jenis palem, soka, handoang, bintaro,
dadap. 3). Jenis tanaman umbi-umbian, seperti : ketela pohon, ketela rambat, kentang,
talas, gadung, suweg, ubi sikep, ubiaung, sabrang. 3) tanaman industri, seperti: tebu,
panili, kopi, karet, kakao. Perkembangbiakan tanaman secara vegetatif dapat dibedakan
menjadi:
1). Pembiakan vegetatif secara alami.
(a). Modifikasi batang, terdiri dari:
- Umbi lapis (bulbus), merupakan pertumbuhan calon batang yang memendek,
menebal, dan membentuk lapisan-lapisan. Umbi lapis yang berkembangn penuh
disebut offset. Bulbus dijumpai pada keluarga Liliaceae seperti brambang, lili,
bakung dan lain-lain.
- Umbi batang (cormus), merupakan pertumbuhan calon batang yang memendek
dan menebal, tertapi tidak diikuti oleh lapisan-lapisan. Dijumpai pada bunga
gladiul, bawang putih, talas, dan lain-lain.
- Rimpang (rhizome), merupakan batang yang tumbuh di bawah permukaan
tanah. Rhizome dibedakan menjadi dua yaitu: a). Rhizome tidak berdaging di
jumpai pada alang-alang, b) Rhizome berdaging dijumpai pada tanaman temu-
temuan, jahe, kunir, bangle, laos, cana dan lain-lain.
- Sulur / stolon/ runner, adalah suatu organ batang yang tumbuh menggantung
dari mata tunas dan menjulur di atas permukaan tanah. Sulur beruas-ruas dan
bila dipotong-potong akan mudah tumbuh akar dari bukunya. Sulur jumpai
pada stroberi, tapak liman dan lain-lain.
- Umbi batang (tuber), adalah bagian batang di bawah tanah yang menjulur dan
membesar sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, pada bagian kulit
banyak di jumpai tunas. Tuber dijumpai pada tanaman kentang.
- Tunas pucuk (crown) dan tunas lateral (offshoots) dijumpai pada tanaman
nenas. Tunas air (sucker) dijumpai pada tanaman pisang.
(b). Modifikasi akar/ umbi akar, adalah akar yang membesar dan berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan dan mengandung mata tunas.
Umbi akar dijumpai pada ubi jalar, gadung, ubi sikep, ubiaung dan lain-lain.
(c). Biji apomiksis, merupakan pembiakan vegetattif yang ditandai dengan
terjadinya proses reproduksi seksual yang tidak normal. Tanaman yang
dihasilkan dari priristiwa apomiksis disebut apomicts. Tanaman yang
tumbuh hanya dari embrio apomicts disebut obligate apomict, sedangkan
tanaman yang tumbuh dari biji dengan embrio apomicts dan embrio seksual
normal sekaligus isebut facultative apomicts. Peristiwa apomiksis dapat
terjadi karena adanya peristiwa partenogenesis dan apogami. Patenogenesis
merupakan peristiwa dimana embrio tumbuh dari sel telur yang tidak buahi.
Bila sel telur tersebut tidak mengalami pembelahan miosis, maka embrio
yang tumbuh bersifat diploid. Tetapi bila embrio tumbuh dari sel telur yang
telah mengalami miosis, maka embrio yang tumbuh bersifat haploid.
Pristiwa ini banyak dijumpai pada tanaman bawang merah dan apel.
Makrosporogenesis merupakan peristiwa pembelahan reduksi dari sel induk
megaspora, yang disamping menghasilkan sel telur juga menghasilkan sel
antipoda dan sel sinergid. Bila embrio tumbuh berasal dari sel sinergid atau
antipoda maka disebut apogami.
2). Pembiakan vegetatif secara buatan dibedakan menjadi:
(a) Layerage, yaitu mengakarkan bagian tanaman yang masih berhubungan dengan
tanaman induk.
Layerage dibedakan:
- Merunduk, yaitu merundukan cabang tanaman di dalam tanah, dan bila sudah
tumbuh akar dapat disapih. Contoh pada mawar, anggur, melati dan lain-lain.
- Mencangkok (air layerage), mengakarkan bagian tanaman yang telah
dihilangkan kambiumnya dan ditambahkan media tumbuh seperti tanah
humus. Bila telah tumbuh akar dapat disapih. Contoh pada Jambu air,
mangga, sawo dan lain-lain.
(b). Setek (cuttage), perbanyakan sengan memotong organ tanaman.
Setek dibedakan menjadi:
- setek akar, pada jambu biji, sukun, costal batu .
- stek daun, pada wijaya kusuma, cocor bebek.
- stek batang, pada ketela pohon, panili, dadap, gamal dan lain-lain.
(c). Menempel (okulasi), mata tunas batang atas yang ditempelkan pada batang
bawah tanpa kayu (kulit dengan mata saja). Okulasi banyak dilakukan pada
tanaman buah-buahan , seperti: mangga, rambutan, durian, jeruk.
(d). Menyambung (grafting), yaitu mata tunas dari batang atas yang
disambungkan pada batang bawah masih mengandung kulit dan kayu.
Grating banyak diterapkan pada: kopi, kakao, sawo, melinjo, duku, kembang
kertas, dan lain-lain.
Semua individu yang berasal dari perbanyakan vegetatif satu individu tanaman,
disebut klon Semua keturunan hasil perbanyakan vegetatif mempunyai keseragaman
genotipe. Keragaman genotipe dalam populasi tanaman klonal dapat pula terjadi karena
kemungkinan adanya mutasi gen, mutasi kromosom atau mutasi genom. Perbaikan
tanaman dapat dilakukan dengan melakukan hibiridisasi antar tanaman klonal,
selanjutnya dilakukan seleksi pada turunan. Bila didapatkan turunan yang memiliki
karakter agronomi/ hortikulturik baik, dapat diperbanyak kembali secara vegetatif.
b. Kelompok Seksual
Perbanyakan secara seksual/ generatif adalah perbanyakan tanaman dengan
menggunakan biji yang dihasilkan dari persatuan gamet betina dan gamet jantan.
Perbanyakan secara generatif didahului dengan proses pembentukan gamet atau
gametagenesis. Gametagenesis dibedakan menjadi dua, yaitu: macrosporogenesis dan
microsporogenesis. Makrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet betina
(n kromosom) dari sel induk megaspor (2n kromosom). Macrosporogenesis terdiri dari:
pembelahan miosis sel induk megasprora (2n) menjadi 4 buah sel anak (n), tiga dari sel
anak tersebut mengalami degenerasi/ susut sehingga tinggal hanya satu sel anak (n) yang
berkembang menjadi bakal biji (ovule). Sel anak yang tersisa mengalami pembelahan
inti tiga kali sehinga menjadi sel berinti 8 (delapan). Delapan inti sel tersebut
selanjutnya berkembang menjadi antipoda (3 inti), inti kandung lembaga sekuder (2 inti
= 2n), synergid (2 inti), dan sel telur (1 inti = 1n).
Mikrosporogenesis terdiri dari: pembelahan miosis sel induk microsprora (2n)
menjadi 4 buah sel anak (n) dan disebut tepung sari (pollen). Inti dari masing-masing sel
tepung sari tersebut membelah satu kali menghasilkan sel berinti dua yaitu inti generatif
(n) dan inti vegetatif (n). Inti generatif (n) membelah sekali lagi sehingga menjadi 2 inti
generatif masing-masing n kromosom. Bila terjadi penyerbukan yaitu tepung sari jatuh
pada kepala putik maka tepungasi akan berkecambah disebut spermatozoid. Bila terjadi
pembuahan maka satu inti generatif (n) membuahi sel terlur (n) menjadi zigote (2n) dan
satu ini generatif lagi (n) akan membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) menjadi
endosperm (3n). Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan ganda (double
fertilization) Untuk lebih jelasnya proses macrosporogenesis dan microsporogenesis
disajikan pada Gambar berikut.
Kelompok tanaman yang melakukan perbanyakan secara seksual, dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: kelompok tanaman menyerbuk sendiri dan kelompok
tanaman menyerbuk silang/ bersari bebas. Perbedaan cara penyerbukan ini akan
membedakan metode pemuliaan yang diterapkan.
1). Tanaman menyerbuk sendiri (self-pollinated plants).
Penyerbukan sendiri (self pollination) adalah bersatunya tepung sari dengan putik
yang masing-masing berasal dari tanaman itu sendiri. Penyerbukan sendiri hanya terjadi
pada tanaman berumah satu (monoecious), yaitu bunga jantan dan betina terdapat dalam
satu tanaman. Bunga tanaman menyerbuk sendiri dapat berupa bunga lengkap atau
bunga sempurna. Bunga lengkap adalah munga yang mempunyai empat organ bunga
yaitu kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stament) dan
putik.(pistilum). Sedangkan bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua organ
kelamin jantan dan betina.
Kharakteristik tanaman menyerbuk sendiri, adalah setiap lokus gen tanaman
dalam populasi adala…………….h homosigot. Hal itu terjadi karena: tanaman yang
homosigot bila diserbuk sendiri maka turunannya juga akan homsigot. Sedangakan
tanaman yang heterosigot bila disebuk sendiri secara terus-menerus akan mendapatkan
proporsi tanaman homosigot semakin besar pada keturunan, dan akhirnya akan menjadi
homosigot (resesif dan dominant) pada seluruh populasi.
Beberapa mekanisme bunga melakukan penyerbukan sendiri adalah: bunga tidak
membuka (kleistogamie), tepung sari luruh sebelum bunga membuka, benang sari dan
putik ditutup oleh bagian bunga sesudah bunga membuka, dan putik memanjang segera
setelah tepung sari masak.
Spesies tanaman menyerbuk sendiri kadang-kadang dapat melalukan penyerbukan
silang. Persentase terjadinya penyerbukan silang tergantung dari spesies/ varietas dan
pengaruh lingkungan. Misalnya kapas umumnya 5-25 % dalam keadaan tertentu dapat
mencapai 50 %, padi 0-3% rata-rata 0,5 %, sogum rata-rata 6 %, kedelai rata-rata 1 %,
tomat kurang dari 1 %.
Allard, R.W. 1960. Principles of Plant Breeding. JohnWilley & Sons Inc. New York,
London, Sydney.
Halloran, G.M.; R. Knight; K.S.Mc. Whirter and D. H.B. Sparrow 1974. Plant
Breeding. A Course Manual in Plant Breeding. Autralian Vice-Chancellors’
Committee. A.A.U.C.S. p. 193-209.
Poehlman, J.M. 1977. Breeding Field Crops. University of Missouri. The Avi
Publishing Company, Inc.Westport, Conecticut.
Welsh, J.R. 1991. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Alih bahasa J.P.
Mogea. Penerbit Erlangga. Jakarta.