Filosofi Alam
Filosofi Alam
yang hanya satu itu diberi nama “philosophia” yang artinya cinta akan pengetahuan. Orang
yunani tidak memiliki ilmu yang spesial melainkan ilmu yang universil.
I. FILOSOFI ALAM
Filosofi bangsa Yunani muncul di tanah perantauan yaitu di Asia Minor. Mereka berlayar
dan berdagang sehingga memiliki waktu senggang. Waktu senggang itu digunakan untuk
mempermuliakan hidup yaitu dengan seni dan buah pikiran. Miletos adalah tempat filosof-
filosof yunani yang pertama seperti Thales, Anaximandros dan Anaximenes (filosof alam)
1. THALES
Filosofi Thales di tuliskan oleh Aristoteles. Menurut Aristoteles inti ajaran Thales adalah
“semuanya adalah air”. Air itu adalah dasar dan pokok dari segalanya semua barang itu
beraasal dari air dan kembali kepada air. Dan semuanya itu satu.
2. ANAXIMADROS
Inti ajaran Anaximadros sama dengan Thales, hal yang dapat diterimanya adalah
semuanya yang asal itu “satu” tetapi yang “satu” bukan air. Yang asal itu tidak berhingga dan
tidak berkeputusan. Dia menamainya “apeiron” di mana apeiron itu tidak dapat di rupakan,
tak ada persamaan dengan salah satu barang yang ada di dunia.
3. ANAXIMENES
Murid Anaximandros guru terakhir dari filosofi alam yang berkembang di miletos.
Inti ajarannya sama dengan Anaximandros yaitu semuanya itu satu dan tidak berhingga
tetapi menurutnya yang asal itu pasti salah satu dari barang yang ada dan nampak. Yaitu
udara.
yaitu api, dia memandang api itu membakar semuanya, bergerak menjadikan semuanya itu
jadi api dan akhirnya menukarnya kembali menjadi abu. Api yang selalu bergerak dan
berubah rupa itu menyatakan bahwa tidak ada yang tenang dan tetap semuanya akan selalu
mengalami pergerakan. Tetapi dia juga medapat dunia baru yang tidak diketahui oleh
pendahulunya yaitu dunia pikiran atau logos. Menurutnya tak ada gunanya usaha yang
dilakukan untuk mencari asal segala yang ada. Karena logos itu berkuasa adalah bukti yang
Yang mengajarkan pertama kali adalah Xenophane. Filosofi Elea mengajarkan bahwa
“yang ada “ itu satu, tidak ada seluk beluknya dan tidak berubah-ubah. Yang ada dalam
kebenarannya tidak dapat diketahui dengan penglihatan melainkan dengan pikiran yang
memperhatikan. Ada tiga orang lagi yang dikenal sebagai tua-tua filosofi Elea yaitu
1. XENOPHANES
Mengajarkan bahwa Tuhan tidak banyak melainkan satu. Tuhan hanya satu, yang
paling besar di antara dewa dan manusia tidak sama dengan makhluk yang fana dan tidak
2. PARMENIDES
Manurutnya Yang satu itu tidak dianggap sebagai persatuan Tuhan dan Alam,
melainkan Adanya yang sepenuh-penuhnya. Yang lahir itu Ada! Kebenaran terletak pada
pengakuan yang ada itu ada, dan kesalahan prasangkaan orang ialah bahwa yang tidak ada
itu dikatakan juga ada mesti ada. Banyak orang yang kurang setuju dengan ajaran
Parmendines. Muncullah muridnya yaitu Zeno daan Melissos yang menangkis bantahan atas
ajaran parmenides. Cara mereka berbeda Zeno memilih mempertahankan ajaran gurunya
lewat membalikkan serangan terhadap dalil-dalil lawannya, sedang Melissos dengan
Menurut kepercayaan Phytagoras manusia itu brasal dari Tuhan. Di mana Jiwa
adalah penjelmaan dari Tuhan yang turun ke dunia karena berdosa. Dan akan kembali ke
dalam lingkungan Tuhan apa bila dia telah suci. Menurutnya hidup di dunia adalah
adalah Empledoks, menurutnya alam ini pada mulanya satu disatukan oleh cinta, cinta itu
menyatukan tetapi kemudian pecah karena benci dan benci membuat segala sesuatu menjadi
sulit di dunia. Menurutnya alam tersusun atas anasir yang asal yan terdisi dari udara, api, air
dan tanah (“timbul” dan “hilang”). Intinya dia menyatukan paham yang terpisah dan
meneruskan jala pikiran yang berkembang. Yang kedua adalah Anaxagoras menurutnya
anasir yang asal itu bukan empat tapi banyak dan tak terhitung jumlahnya. Barang yang asal
itu tidak bisa berubah menjadi baru tetapi slalu tetap keadaannya. Menurutnya campuran dan
perpisahan anasir yang asal itu di gerakkan oleh kodrat yang dari luar dan dia menamainya
dengan Nus. Yang ke tiga adalah Leukippos mengajarkan tentang atom, menurutnya atom itu
ada untuk selamnya tak bermula dan tak berakhir. Memakai dua dasar yang penuh dan yang
kosong. Yang ke empat adalah Demokritus sependapat dengan leukippos tentang atom, tapi
dia juga sependapat dengan Herakleitos bahwa anasir yan utama adalah api yang mudah
bergerak dan terdiri dari atom yang halus, licin dan bulat yang jadi dasar bergerak dalm
Daftar Pustaka