Anda di halaman 1dari 22

PENGENDALIAN GULMA

ALANG-ALANG (Imperata cylindrica)

MENGUNAKAN HERBISIDA SISTEMIK (Glyphosate)

DI PT. TUNAS AGRO SUBUR KENCANA 03

Oleh

Nama : M. Fajar Rahmansyah

Kelas : XII ATP 2

NIS : 1720431

Disusun Sebagai Tugas Akhir

Praktik Industri

PROGRAM KEAHLIAN AGRABINIS TANAMAN

KOMPETISI KEAHLIAN AGRABISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SMK NEGERI 1 CEMPAGA

2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : M . Fajar Rahmansyah

NIS : 1720431

Progam studi : AGRABISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Hari/Tanggal :....................................2019

Dinyatakan :Sangat baik/ Baik/ Cukub/Menggulang

CEMPAGA........................2019

Di sahkan oleh

Dewan penguji 1 : Guru Pembibing :

TRAIMA, SP. HERLINA ERLIANY,S.pd


NIP : NIP :

Dewan Penguji 2 :

HERLINA SARI,S.pd
NIP

Kaprodi ATP

TRAIMA,SP.

NIP :082009116

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH Subhanahu wata'ala atas segala
rahmat-nya sehingga laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul
Pengendalian Gulma Alang-alang (imperata cylindrica)Mengunakan
Herbisida Sistemik (Glyphosate) Di Pt. Tunas Agro Subur Kencana. laporan
ini berhasil di kerjakan dan di selesaikan tempat waktu. Laporan PKL ini di susun
berdasar kan pedoman PKL progam studi budidaya tanaman perkebunan praktek
kegiatan di lakukan penulisan di lapangan.

Prakerin berlansung sesuai dengan kompetensi siswa masing-masing. Jadi


prakerin akan lebih dalam mengenal dan mempelajari apa itu dunia kerja karena
saat prakerin siswa akan benar-benar di lepas di dunia kerja.

Tentu saja dalam penulisan ini laporan ini terdapat banyak kekurang baik dalam
penyajian maupun teknik penyususnan nya,oleh sebab itu kritik dan saran yang
senantiasanya membangun yang saya harapkan.

Cempaga.........................2019

MUHAMMAD FAJAR RAHIMANSYAH


iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iv

DAFTAR ISI........................................................................................................v

ABSTRAK...........................................................................................................vii

BAB I. PENDAHULUAN  
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan
masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan.........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................4
BAB II DASAR TEORI........................................................................................5
2.1. Klasifikasi Imperata
cylindrica..................................................................5
2.2. Marfologi Tumbuhan Alang-
alang ..........................................................6
2.3. PTCara guna herbisida
sistemikl....................................................................7
BAB III MOTODOLOGI.....................................................................................8
3.1. Waktu Dan Tempat
Pelaksanaan...............................................................8
3.2. Alat Dan Bahan........................................................................................8
3.3. Metode Pelaksanaan .................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................10

4.1. Pemecahan
masalah..............................................................................................10
vi
BAB VI PENUTUP..............................................................................................13
5.1. Kesimpulan.............................................................................13
5.2. Saran..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................15
v

ABSTRAK

M.FAJAR RAHIMANYA,1720431,Pengendalian Gulma Alang-


alang(imperata cylindrica) Mengunakan Herbisida (Glyphosate).

Tujuan umum laporan yang berjudul Pengendalian Gulma Alang-alang


(Imperata cylindrica) Menggunakan Herbisida Sistemik(Glyphosate. adalah untuk
mengetahui proses perkerjaan/dampak terhadap tanaman kelapa sawit (Elais
guineensis jacq) selain itu, laporan ini merupakan olahan data dari kegiatan PKL
yang wajib di laksanaka pada sekolah kejuruan. Pengendalian gulma pada
tanaman menghasilkan adalah salah satu cara supaya pokok kelapa sawit dapat
tumbuh subur dan menghasilkan bayak buah dan dapat mempermudah pekerjaan
para pemanen.
vii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis tanaman pionir yang


menyukai sinar matahari dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan
akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah. Alang-alang
memiliki ketahanan yang tinggi, sehingga tanaman lain harus bersaing dalam
memperoleh air, unsur hara, dan cahaya matahari Jenis tanaman tersebut
memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
lain di sekitarnya, hal ini di karenakan alang-alang merupakan tumbuhan
pengganggu yang mampu melepaskan senyawaalelopati. Alelopati merupakan
senyawa kimia yang terdapat pada tubuh tumbuhan (jaringan tumbuhan) yang
dikeluarkan ke lingkungannya dan dapat menghambat atau mematikan individu
tumbuhan lainnya (Odum, 1971 terjemahan Samingan, 1993).

Pertumbuhan alang-alang sangat cepat, menyebar secara luas dan mampu tumbuh
pada berbagai kondisi tanah. Sehingga alang-alang banyak tumbuh pada lahan
kritis.Lahan kritis merupakan sebidang lahan yang penggunaan atau
pemanfaatannya tidak sesuai dengan kemampuannya. Oleh sebab itu lahan kris
tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena mengalami proses kerusakan
fisik, kimia, maupun biologi yang2 pada akhirnya akan membahayakan fungsi
hidrologis, orologis, produksi lahan, pemukiman dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat (Djunaedi, 1997).

Lahan kritis juga disebut sebagai lahan marginal yaitu lahan yang memiliki
beberapa faktor pembatas. Faktor pembatas adalah faktor lingkungan, misalnya
unsur hara, air, suhu, kelembapan dan sebagainya yang ketersediaannya dalam
jumlah sangat kurang atau berlebihan. Ciri utama lahan kritis adalah gundul,
gersang, produktivitas rendah, dan umumnya lahan kritis didominasi vegetasi
alang-alang. Oleh karena itu salah satu cara mengatasinya adalah dengan
menanam jenis tanaman lain yang tumbuh lebih cepat (fast growing). Akasia
(Acacia auriculiformis), mangium (Acacia mangium), dan akasia putih
(Acaciaalba) merupakan spesies pohon anggota famili Mimosaceae yang
memiliki sifat cepat tumbuh (fast growing), sistem perakaran yang padat, dan
mampuberadaptasi pada berbagai kondisi tempat tumbuh, sehingga cocok
digunakan untuk rehabilitasi lahan kritis yang ditumbuhi alang-alang. Sedangkan
alang-alang menghasilkan zat alelopati yang diduga akan memengaruhi
pertumbuhan pohon akasia, mangium, dan akasia putih yang ditanam di
sekitarnya. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh zat
allelopathy yang dikeluarkan alang-alang terhadap pertumbuhan akasia, mangium,
dan akasia putih.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana habitat dan penyebaran alang alang ?


2. Bagaimana kandungan dan zat aktif alang-alang?
3. Bagaimana racun herbisida sistemik menghabiskan Imperata cylindric

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui cara pengendalian gulma imperata cylindrica pada


tanaman kelapa sawit
2. Untuk mengurangi terjadinya kompetetisi unsur hara,air,dan cahaya
matahari
3. Untuk mengetahui racun yamg di gumakan sehingga tidak salh racun
dalam peaplikasinya

1.4 MANFAAT

Supaya meningkatka pemahaman siswa tentang pentingnya perawatan serta


pemeliharaan tanaman kelapa sawit. Menganalisi fakto-faktor yang akan
mempengaruhi keberhasilan pengendalian tanaman Imperata cylindrica pada
tanaman kelapa sawit.
BAB II

2.1 DASAR TEORI

A.Klalifikasi Imperata cylindrica

Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak


suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagaibladygrass,
cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail,
mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus.
Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam
melukai.

Nama ilmiah ilalang atau nama latin ilalang adalah Imperata cylindrica (L.)
Raeusch. Klasifikasi tumbuhan ilalang adalah sebagai berikut:

KINGDOM              : Plantae
SUB KINGDOM     : Viridiplantae
INFRA KINGDOM : Streptophyta
SUPER DIVISI        : Embryophyta
DIVISI                     : Tracheophyta
SUB DIVISI            : Spermatophytina
KELAS                    : Magnoliopsida
SUPER ORDO        : Lilianaeom
ORDO                      : Poales
FAMILI                    : Poaceae
GENUS                    : Imperata Cirillo
SPESIES                  : Imperata cylindrica (L.) Raeuscth

2.2 Morfologi Alang Alang

Morfologi adalah pengetahuan tentang bentuk. Morfologi dalam ilmu


biologi adalah kajian pengetahuan tentang bentuk. Terutama hewan dan tumbuhan
mencakup bagiannya. Jadi apa saja morfologi alang alang dan sedikit
penjelasannya. Akar tanaman alang alang adalah akar berbentuk rimpang yang
menjalar, dan berbuku buku. Akarnya keras meskipun berbentuk rimpang. Akar
alang alang dapat digunakan obat. Seperti demam dan memudahkan kencing.
Batang Alang Alang Batang alang alang berbentuk menjulang naik dan pendek,
tingginya 20 cm sampai 1,5 meter. Batang berbentuk silinder berdiameter 2
sampai 3m dan beruas-ruas.Di bagian ujung di tumbuhi tunas baru. Maka dari itu
pertumbuhan alang alang bisa di katakana cepat. Rumpun alang alang tumbuh
tegak lurus, dan ada bulu bulu jika sudah mulai tinggi tumbuhnya.

2.3 Bahan Kimia Herbisida Sistemik (Glyphosate)

Cara membasmi gulma alang-alang yang pertama adalah dengan cara


wmengunakan herbisida yang memiliki bahan aktif glyphosate atau isopropyl
amina glyphosate (anda dapat lihat pada kemasan) yang mana herbisida ini bisa
anda beli di toko pertanian terdekat. Penjelasan cara melakukan akan di bahas di
bawah ini
BAB III

METODOLOGI

3.1 waktu dan tempat pelaksanaan

Praktek percobaan di lakukan pada hari jum at tamggal 13 september


2018 dari pukul 14:00-16:30. Di laksanakan di kebun perusahaan PT.TASK 03

3.2 Alat dan bahan

NO ALAT JUMLAH
1 keef 1
2 masker 1
3 Sepatu 1
boot sepasang
4 Apron 1
5 Kaos 1
tanggan sepasang
6 topi 1
Bahan

1 Air
2 Pestisida

3.3.Metode Pelaksanaan

-Pengendalian Gulma

1. Lahan sebaiknya di periksa sebelum pengapilkasian herbisida sistemik


berlangsung
2. siapkan keff dan gen berisi air yang telah di campur herbisida dan metil
metsulfuro
3. racun aplikasikan ke lahan yang akan di kendalikan
BAB IV

PEBAHASAN

4.1 Pemecahan masalah

A.Habitat dan Penyebaran Alang-alang

Untuk memudahkan kita menemukan alang-alang, maka akan dijelaskan


mengenai habitat dan penyebaran alang-alang dari berbagai sumber.

Dalimartha (2006:2) berpendapat,  “Alang-alang tumbuh liar di hutan, ladang,


lapangan rumput, dan tepi jalan pada daerah kering yang mendapat sinar
matahari.” Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
alang-alang dapat tumbuh dan menyebar di berbagai tempat asal terkena sinar
matahari.

B.Kandungan atau Zat Aktif dari Alang-alang (imperata cylindrica)

Supaya kita bisa mendapatkan manfaat baik alang-alang, tentu harus


mengetahui dulu kandungan apa saja di dalam alang-alang. Oleh karena itu, akan
dipaparkan kandungan atau zat aktif dalam alang-alang dari berbagai sumber.

Latief (2012:17) berpendapat, “Kandungan kaliumnya yang sangat tinggi...”.


Agoes (2010:1) berpendapat,  “Alang-alang diketahui mengandung manitol,
glukosa, sukrosa, asam malat, asam sitrat, coixol, anindom, dan masih banyak
lagi”.

Arief (2011:8) berpendapat, “Beberapa bahan yang terkandung dalam alang-alang


di antaranya manitol, glukosa, sukrosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin,
cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, logam alkali,
saponin, tanin, dan polofenol”.

Dalimartha (2006:2) berpendapat, “Akar dan batang alang-alang mengandung


manitol, glukosa, sakarosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrene,
cylindol A, graminone B, imperanene stigmasterol, campesterol, β-sitosterol,
fernenol, arborinol, isoarborinol simiarenol, anemonin, dan tanin”.

Dapat disimpulkan bahwa alang-alang mempunyai banyak kandungan atau zat


aktif yang berguna bagi kesehatan.

C.Kegunaan Racun Herbisida Sistemik pada imperata cylindrica

Pengendalian gulma kimia terutama di semprot merupaka usaha menekan


tanaman gulma hingga alamg akan layu dan mati, dalam praktik sering dilakukan
secar tradisional dengan alat semprot sampai dengan moderen. Pengen dalian
gulma secara kimiawi merupaka cara yang cukup lama dan himgga saat iniia
masih bayak yang menggunakan terutama kalanggan masyarakat ataupun
perusahaan yang membutuhkannya, meskipun secara ekonomis bisa lebih mahal
di banding cara-cara lain nya. Alang-alang dapat hidup di tempat yang ekstrim
sperti kekeringan dan minimnya unsure hara. Namun tanaman ini tidak dapat
bertahan hidup pada tempat yang tergenang maupu ternaungi. Alang-alang sangat
membutuhkan cahaya matahari dan termasuk tumbuhan golongan C-4 atau empat
karbon asam organik. Golongan ini mempunyai nilai pertukaran CO2 relatif tinggi
dan membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi (light demanding) dalam
proses fotosintesis dibandingkan dengan tumbuhan golongan C-3, sehingga alang-
alang tidak toleran terhadap naungan. Tanaman ini dapat berkembang biak dengan
biji dan rhizoma. Biji alang-alang yang sangat ringan dapat menyebar ketempat
lain melalui angin, air, hewan dan manusia (Pudjiharta, Widyati, Adalina, &
Syafruddin, 2008). Proses pembungaannya sering terjadi pada musim kemarau dan
sering terjadi akibat stress oleh adanya pembakaraan, pembabatan hutan atau
kekeringan (Murniati, 2002). Alang-alang mwmiliki bagian yang disebut tunas
batang. Tunas batang (bagian tempat tumbuhnya bunga) tidak akan tumbuh
memanjang hingga menjelang saatnya berbunga. Pangkal tunas batang terdiri atas
ruas yang pendek, sedangkan tunas yang membawa bunga terdiri atas ruas yang
panjang hingga tiga ruas. Tunas ini tumbuh vertikal dan terbungkus di dalam
daun.Rhizoma atau biasa disebut akar rimpang tanaman alang-alang tersebar luas
di permukaan tanah. Rimpang alang-alang tumbuh memanjang dan bercabang-
cabang. Akar serabut alang-alang tumbuh pada ruas-ruas rimpangnya dan juga dari
pangkal batang. Tanaman alang-alang dianggap sebagai gulma yang sangat
merugikan anaman produksi. Jenis tanaman tersebut memberikan pengaruh negatif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain di sekitarnya, hal ini
dikarenakan alang-alang merupakan tumbuhan pengganggu yang mampu
melepaskan senyawa alelopati
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan dan pengamatan, dapat di simpulkan:

A. pengendalian gulma alan-alang dengan cara kimiawi sangat efektif. Hal ini
bisa dilihat bahwa gulma pada areal pokok kelapa sawit yang telah di
semprot mati dalam 2 miggu setelah di semprot.
B. Herbisida berbahan aktif glyphosate, merupaka herbisida sistemik bagi
gulma sasaran dan dapat mengendalikan gulma hingga mati sampai ke
akar-akar nya.

5.2 SARAN

A. Ketelitian dalam penakaran dosis sangat di perlukan karna sangat


berpengaruh pada saat melakukan pemprotan jika meggunakan herbisida
yang berlebihan.
B. Bahan yang di gunakam harus sesuai dengan gulma.
C. APD harus lengkap dengan pemggen dalian gulma secara kimiawi.
DAFTAR PUSTAKA

Barus E. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta: Kanisus.

Johny M. 2006. Dasar-dasar Mata Kuliah Gulma di Jurusan Biologi. Bali:


Universitas Udayana.

Mangoensoekarjo, B. P. 1983. Gulma dan Cara Pengendalian Pada Budidaya


Perkebunan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen.

Moenandir J. 1988. Fisiologi Herbisida. Jakarta: Rajawali.

Moenandir J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.
Sastroutomo S. 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Stennis. 1978. Flora. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Sukman, Yemelis dan Yaqup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya.Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada.

Tjitrosoedirdjo S et al. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Jakarta: PT.


Gramedia.

Wibowo A. 2006. Gulma di Hutan Tanaman dan Pengendaliannya. Bogor: Pusat


Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.
Lampiran kegiatan

Anda mungkin juga menyukai