1, 4
Bagian Administrasi Rumah Sakit Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2, 3
Bagian Gizi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
ABSTRAK
Mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit sangat berpengaruh terhadap citra rumah
sakit dan kepuasan pasien yang berkunjung kerumah sakit tersebut. Salah satu faktor yang ber-
peran terhadap mutu pelayanan rumah sakit adalah pengelolaan obat yang dilakukan di rumah
sakit. Pengelolaan obat perlu untuk dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan obat
(stock out), kelebihan obat (over stock), dan pembelian obat secara cito. RSUD Syekh Yusuf
Gowa pernah terjadi kekosongan obat yang disebabkan oleh peningkatan jumlah pasien. Tu-
juan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran manajemen pengelolaan persediaan
obat di Gudang Farmasi RSUD Syekh Yusuf Gowa. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel pada penelitian ini mengguna-
kan Teknik Non Random (Non Probability) Sampling dengan metode purposive sampling.
Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Instalasi Farmasi, Penanggung Jawab
Sediaan Obat dan BMHP, Pengelola Obat dan Pengelola BMHP. Hasil penelitian menunjuk-
kan bahwa pengelolaan persediaan obat di gudang farmasi RSUD Syekh Yusuf Gowa sudah
cukup efektif, tetapi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kekosongan obat. Hal ini
terlihat dari beberapa komponen Input (Sarana terutama gudang penyimpanan yang kurang
representatif), Proses (ketidakkonsistenan terhadap penggunaan sediaan, perencanaan yang
kurang teliti, suhu ruangan yang berubah-ubah mempengaruhi sediaan yang ada, keterlam-
batan pelaporan sediaan yang kosong dan kelalaian petugas yang mengakibatkan sediaan men-
jadi rusak dan expired) dan Output (sudah sesuai dengan kebutuhan). Diharapkan kepada
Kepala Instalasi Farmasi RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk mempertimbangkan penambahan
luas gudang farmasi yang dianggap belum cukup memadai, pengadaan pendingin ruangan
yang sesuai dengan standar dan diharapkan kepada petugas gudang untuk lebih teliti dalam
proses perencanaan sediaan untuk meminimalisir sediaan yang terlupa.
ketersediaan obat yang selalu tidak ada, Jika stok terlalu besar maka menyebabkan
maka membuat pasien merasa tidak puas biaya penyimpanan yang terlalu tinggi, ke-
dan berdampak buruk dengan citra rumah mungkinan obat akan menjadi rusak atau
sakit tersebut (Haryanti dkk, 2015). Menu- kadaluarsa dan ada resiko jika harga bahan
rut WHO di Negara berkembang, biaya obat atau obat turun.
sebesar 24-66% dari total biaya kesehatan. Pada data sekunder yang
Belanja obat yang demikian besar tentunya diperolehdari RSUD Syekh Yusuf Gowa,
harus dikelola dengan efektif dan efisien. pada tahun 2017 selama periode Januari-Juli
Berdasarkan data Ditjen Kefarma- 2017 terdapat 84 dari 205 jenis obat yang
sian dan Alat Kesehatan 2017 mengenai mengalami kekosongan. Informan menye-
instalasi farmasi kabupaten/kota yang telah butkan bahwa pada gudang farmasi, kekos-
melakukan manajemen pengelolaan obat ongan terjadi diakibatkan oleh peningkatan
dan vaksin sesuai target, sebagian besar jumlah pasien yang secara otomatis mem-
provinsi telah memenuhi target 60%, yaitu pengaruhi jumlah permintaan obat dari
26 provinsi, tetapi masih terdapat 8 provinsi setiap bulannya. Jika pada bulan ini dis-
yang belum mencapai target Renstra 2016 ediakan sekitar 500 stok obat dengan jenis
diantaranya Maluku, NTT, Banten, Su- tertentu, di bulan selanjutnya stok obat
lawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua tersebut ditambahkan jika dirasa perlu. Na-
Barat, Sulawesi Barat dan DKI Jakarta. mun belum tentu dapat memenuhi kebutu-
Provinsi yang paling rendahialah DKI Ja- han obat sebab peningkatan jumlah pasien
karta dengan 53,67%. sewaktu-waktu dapat berubah. Hal inilah
Menurut Seto (2004), salah satu fac- yang membuat peneliti tertarik melakukan
tor yang sangat berpengaruh dalam penelitian untuk melihat gambaran pengel-
persediaan obat di rumah sakit adalah pen- olaan persediaan obat di Gudang Farmasi
gontrolan jumlah stok obat untuk memenuhi RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2017.
kebutuhan. Jika stok obat terlalu kecil maka
permintaan untuk penggunaan sering kali METODE PENELITIAN
tidak terpenuhi sehingga pasien atau kon- Penelitian ini merupakan penelitian
sumen tidak puas, sehingga kesempatan un- kualitatif dengan pendekatan studi kasus
tuk mendapatkan keuntungan dapat hilang melalui wawancara mendalam dengan in-
dan diperlukan tambahan biaya untuk men- forman yang terdiri dari 1 orang informan
dapatkan bahan obat dengan waktu cepat kunci, 1 orang informan utama dan 2 orang
guna memuaskan pasien atau konsumen. informan biasa dengan teknik pengambilan
V O L UM E 10, N O. 2, JUL I -D E SE M B E R 2018 AL -SIH AH 182
sampel Teknik Non Random (Non Prob- di ruangan. Klo untuk bagian obat
yaa staf di sini ada 1 staf ada
ability) Sampling dengan metode purposive
kepala penanggungjawab 1staf in-
sampling. stalasi terus ada staf administrasi
dan logistic. Terus kalo dibilang
terlibat yaa semua juga bagian lo-
HASIL PENELITIAN gistic dari masing-masing depo,
apotik toh.”
Input Pengelolaan Persediaan Obat
B, Laki-laki, 43 Tahun, 2017
Pada penelitian yang dilakukan di
“yaa di rumah sakit itukan sudah
Gudang Farmasi RSUD Syekh Yusuf ada namanya DPA, di DPA itu su-
Gowa diperoleh hasil bahwa sumber daya dah tertuang apa-apa yang mau
dibelanja jadi kalo misalnya angga-
manusia yang terlibat dalam pengelolaan ran A untuk belanja obat yaa kita
persediaan obat terdiri dari kepala instalasi harus belanja obat, B untuk belanja
obat B, anggaran C untuk pelatihan
farmasi, penanggung jawab pengelolaan yaa harus digunakan untuk pelati-
farmasi, pengelola obat dan pengelola han. Itu kayak sudah dipaket-
paketkan begitu”
BMHP. Adapun informan lain menjelaskan
TM, Perempuan, 46 Tahun, 2017
bahwa bagian logistik dari masing-masing
“kalau dianggap memadai yaa
depo dan apotek juga terlibat dalam
cukuplah tapi kalau kita mau yang
pengelolaan persediaan obat. Selanjutnya ideal kan kita maunya kayak pake
sistem yang komputerisasi, gudang
anggaran pengelolaan persediaan obat
yang memadai itu mungkin yang
digunakan untuk pembelian sediaan kurang tapi untuk melaksanakan
pelayanan kefarmasian yaa
farmasi yang mana seluruhnya itu telah
lumayan mi itu”
tertuang dalam DPA.Terkait sarana dan
TM, Perempuan, 46 Tahun, 2017
prasarana dianggap sudah cukup memadai
“Kalau untuk SOP yang sekarang
hanya saja beberapa informan menganggap iyaa sudah baik, ada sih satu-satu
perlunya penambahan komputer dan tapi kalo sifatnya cito kadang-
kadang dia langgar SOP nya gitu
penambahan luas gudang penyimpanan tpi itu tidak banyak sangat jarang
sediaan farmasi. Selanjutnya terkait jadi sudah lebih bagus”
B, Laki-laki, 43 Tahun, 2017
prosedur, seluruh kegiatan pengelolaan
persediaan farmasi telah mengacu pada Proses Pengelolaan Persediaan Obat
prosedur yang telah dibuat, berikut hasil Pada penelitian yang dilakukan di
“oiyaa di sini itu ada 2 dipake For- “Sistem penyimpanan kalau obat
mularium nasional dengan formu- kita atur abjad berdasarkan sediaan
larium rumah sakit” toh misalnya sediaan injeksi sama
injeksi, yang kedua berdasarkan
R, Perempuan, 39 Tahun, 2017 stabilitas yang stabilnya di ruangan
“Tahapannya yaa dari masing- dingin yaa di suhu dingin gitu”
masing unit depo, apa yang dia bu- B, Laki-laki, 43 Tahun, 2017
tuhkan berapa jumlahnya nah ke-
mudian di sini kita rangkum terus “…jadi distribusi obat itu ada 2 ada
dilihat juga sebulannya pakai dengan cara per-resep ada dengan
berapa gitu baru kita buat perenca- cara meng-ampra. Diperawatan itu
naannya” mereka tiap minggu mengampra
obat, ada permintaan khusus buat-
B, Laki-laki, 43 Tahun, 2017 kan berita acara naah kalau dari
“Pengadaan obatnya di sini itu pake pasien dia berdasarkan resep kan
berapa dokter resepkan itu yang
itu hmm e-purchasing”
dikeluarkan”
R, Perempuan, 39 Tahun, 2017
TM, Perempuan, 46 Tahun, 2017
Pihak RSUD Syekh Yusuf
Proses penghapusan yang dilakukan
membentuk panitia khusus untuk menerima
di RSUD Syekh Yusuf Gowa sesuai dengan
sediaan barang yang datang, panitia tersebut
prosedur yang ada. Penghapusan yang dila-
disebut Panitia Penerima Barang.Proses
kukan melibatkan pihak ketiga untuk mem-
penyimpanan obat di gudang farmasi RSUD
bantu proses penghapusan perbekalan
V O L UM E 10, N O. 2, JUL I -D E SE M B E R 2018 AL -SIH AH 184
suatu hal yang tidak mudah. Dari hasil poran terhadap kegiatan pengelolaan
penelitian melalui wawancara dengan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Ba-
keempat informan dan observasi di gudang han Medis Habis Pakai yang meliputi per-
farmasi RSUD Syekh Yusuf Gowa diketa- encanaan kebutuhan, pengadaan, peneri-
hui bahwa kegiatan pengendalian yang dila- maan, pendistribusian, pengendalian
kukan dengan melihat stock opname dan persediaan, pengembalian, pemusnahan dan
rutin melakukan pencatatan. Menurut Dir- penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
jend Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI, dan Bahan Medis Habis Pakai. Pelaporan
2010 dalam Febriawati, 2013stock opname dibuat secara periodik yang dilakukan In-
diperlukan untuk kebutuhan audit dan per- stalasi Farmasi dalam periode waktu ter-
encanaan yang wajib dilaksanakan. Stock tentu (bulanan, triwulanan, semester atau
opname merupakan salah satu cara menilai pertahun).
kelancaran kegiatan penyimpanan dan pen- Output Pengelolaan Persediaan Obat
catatanya. Oleh karena itu hasil stock op- Berdasarkan hasil penelitian
name harus sesuai antara data pencatatan diketahui bahwa ketersediaan obat di
dengan jumlah stok fisik di gudang farmasi. gudang farmasi telah sesuai dengan
Jika terdapat ketidaksesuaian harus segera kebutuhan, akan tetapi ada beberapa obat
dilakukan analisis untuk mengetahui terkadang masih terjadi terjadi kekosongan
kerugiannya. obat di gudang farmasi, hal ini disebabkan
Berdasarkan hasil wawancara men- salah satunya oleh peningkatan jumlah
dalam diketahui bahwa pencatatan obat ma- pasien. Berdasarkan data sekunder yang
suk dan obat keluar rutin dilakukan sebab diperoleh, pada tahun 2017 selama periode
melalui pencatatan yang dilakukan tersebut Januari-Juli 2017 terdapat 84 dari 205 jenis
pemasukan dan pengeluaran obat dapat obat yang mengalami kekosongan. Infor-
terkontrol. Pencatatan yang dilakukan juga man menyebutkan bahwa pada gudang
harus sesuai dengan pelayanan kebutuhan farmasi, kekosongan terjadi diakibatkan
di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Selain pen- oleh peningkatan jumlah pasien yang secara
catatan stok obat yang masuk dan keluar, otomatis mempengaruhi jumlah permintaan
pihak gudang farmasi juga melakukan pen- obat dari setiap bulannya. Jika pada bulan
catatan terhadap sediaan yang kadaluarsa ini disediakan sekitar 500 stok obat dengan
ataupun rusak hal ini bertujuan untuk men- jenis tertentu, di bulan selanjutnya stok obat
gendalikan sediaan yang ada.Menurut Per- tersebut ditambahkan jika dirasa perlu. Na-
menkes No. 72 Tahun Pencatatan dan pela- mun belum tentu dapat memenuhi kebutu-
V O L UM E 10, N O. 2, JUL I -D E SE M B E R 2018 AL -SIH AH 190
han obat sebab peningkatan jumlah pasien Adapun saran dari penelitian ini antara
sewaktu-waktu dapat berubah. lain sebagai berikut: (1) Diharapkan kepada
Kepala Instalasi Farmasi RSUD Syekh Yu-
KESIMPULAN suf Gowa untuk mempertimbangkan
Berdasarkan hasil penelitian men- penambahan luas gudang farmasi yang
genai gambaran pengelolaan persediaan dianggap belum cukup memadai. (2) Di-
obat di instalasi farmasi RSUD Syekh Yu- harapkan kepada Kepala Instalasi Farmasi
suf Gowa Tahun 2017 dapat disimpulkan RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk pen-
bahwa sebagai berikut: (1) Input Pengel- gadaan pendingin ruangan yang sesuai den-
olaan Persediaan Obat (sarana dan gan standar. (3) Diharapkan kepada petu-
prasarana terutama gudang penyimpanan gas gudang untuk lebih teliti dalam proses
masih kurang representatif). (2) Proses perencanaan sediaan untuk meminimalisir
Pengelolaan Persediaan Obat sediaan yang terlupa. (4) Bagi peneliti se-
(Ketidakkonsistenan terhadap penggunaan lanjutnya agar dapat mengkaji lebih dalam
sediaan, perencanaan kurang teliti sehingga dan melihat faktor-faktor yang lain se-
mengakibatkan ada item obat yang terlupa hingga dapat dibandingkan dengan peneli-
untuk direncanakan, suhu gudang yang tian ini dan diperoleh hasil yang lebih
berubah-ubah dapat mempengaruhi sediaan variatif.
yang ada, keterlambatan pelaporan sediaan
yang kosong dan kelalaian petugas yang DAFTAR PSUTAKA
mengakibatkan sediaan menjadi rusak dan Badaruddin, M. (2015). Gambaran
Pengelolaan Persediaan Obat di
expired). (3) Output Pengelolaan
Gudang farmasi Rumah Sakit
Persediaan Obat (Sudah sesuai kebutuhan, Umum Daerah Kota Sekayu kabu-
paten Musi Bayuasin Palembang
tetapi seringkali juga terjadi kekosongan
Tahun 2015. Jakarta: Universitas
obat yang disebabkan salah satunya oleh Islam Negeri SyarifHidayatullah
peningkatan jumlah pasien. Harapan dari Departemen Agama RI. (2010). Al-
Qur’an dan Terjemah-
para informan adalah sediaan yang ada sta-
nya.Semarang:CV. Toha Putra.
bil dan dapat memenuhi kebutuhan di Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
RSUD Syekh Yusuf Gowa selain itu Kefarmasian. (2010). Rencana
Strategi Kementrian Kesehatan 2010-
mereka mengharapkan angka kekosongan 2014
obat dan kelebihan obat diminimalisir se- Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
kecil mungkin). (2017). Menjamin Aksebilitas Obat
dan Alat Kesehatan di Daerah
SARAN
191 AL -SIH AH V O L UM E 10, N O. 2, JUL I -D E SE M B E R 2018