di Lhoknga (Aceh), Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Tuban
(Jawa Timur) dengan total kapasitas maksimum 15 juta ton semen per tahun.
industri semen. PT. Holcim Indonesia hadir dengan rangkaian semen yang dapat
Serba Guna, Semen Andalas, serta rangkaian Holcim Mortar. Tidak hanya itu, PT.
Holcim Indonesia juga menyediakan solusi agregat dan beton inovatif seperti;
47
48
membangun rumah impian, Holcim juga hadir dengan Solusi RumahKu dan
MobileLab yang siap memberikan layanan konsultasi dan dukungan teknis yang
handal.
1. Semen - www.membangunbersama.com
Holcim Indonesia memiliki produksi tahunan sekitar 15 juta ton klinker dan
berbagai sak dan curah baik untuk pelanggan domestik maupun pasar ekspor
di regional.
Sebuah paradigma baru bagi sektor semen dan bahan material di Indonesia,
pemilik rumah dengan rancangan yang fleksible, informasi harga, jenis bahan
bangunan, tukang yang terlatih dan akses ke perbankan untuk pelanggan yang
3. Agregat
kebutuhan bagi sektor konstruksi dalam hal batu pecah, kerikil dan pasir.
4. Beton
Holcim Beton, merupakan anak usaha dari Holcim Indonesia yang beroperasi
beton yang bergerak, mini mixer dan juga truk mixer kami untuk memastikan
5. Geocycle - www.geocycle.co.id
memberikan keamanan dan solusi yang lengkap bagi limbah yang tidak
diinginkan.
perusahaan, maka PT. Holcim Indonesia Tbk. mempunyai visi dan misi yang
jelas.
inovatif
• Menciptakan nilai yang sama dan solusi-solusi yang berkelanjutan bagi para
pemangku kepentingan.
50
Modal Kerja yang di teliti dalam penelitian ini adalah modal kerja bersih.
modal kerja bersih (net working capital) adalah perbedaan aktiva lancar
perusahaan dengan hutang lancar perusahaan (Djakman, 2001: 385). Rumus untuk
menghitung modal kerja adalah sebagai berikut (Sundjaja dan Inge Barlian
(2002:110)):
Tabel 4.1
Di tahun 2011 dan 2012 saja perusahaan memiliki modal kerja bersih
sedangkan di tahun 2013 – 2016 perusahaan bisa dikatakan tidak memiliki modal
kerja bersih sama sekali. Dari tahun 2011 – 2012 modal kerja perusahaan
kerja sebesar 286,85% dari tahun sebelumnya. Di tahun 2014 kekurangan modal
modal kerja sebesar 108,73% dari tahun sebelumnya. Rata-rata kekurangan modal
52
kerja bersih pertahunnya sebesar 29,71%. Jadi modal kerja bersih pada PT Holcim
=
! "
dibawah ini:
#.%&'.()*
Rasio Produktivitas 2011 = +,.-./.0-12+,.13,.3,+
0
#.%&'.()*
= 45.)('.6#% = 0,70
(.544.5#)
Rasio Produktivitas 2012 = +,.13,.3,+2+0.+78.3+/
0
(.544.5#)
= 44.%%(.%5( = 0,78
(.)6).&)&
Rasio Produktivitas 2013 = +0.+78.3+/2+-.81-.11,
0
(.)6).&)&
= 4'.%'4.#%* = 0,72
53
45.%&6.#&'
Rasio Produktivitas 2014 = +-.81-.11,2+/.+13..30
0
45.%&6.#&'
= = 0,66
4).5*%.4#4
(.&'(.5&&
Rasio Produktivitas 2015 = +/.+13..302+/..0+.373
0
(.&'(.5&&
= 4#.&%6.*%( = 0,54
(.*%6.*5'
Rasio Produktivitas 2016 = +/..0+.3732+1./7..+..
0
(.*%6.*5'
= 46.%*&.'*( = 0,51
Hasil perhitungan diatas apabila disajikan dalam bentuk tabel dapat dilihat
Tabel 4.3
menjual dengan menggunakan aktiva yang dimiliki. Dari hasil perhitungan rasio
produktivitas selama enam tahun diperoleh hasil, pada tahun 2011 rasio
produktivitasnya sebesar 0,70 yang artinya bahwa dengan aktiva rata-rata sebesar
Sedangkan pada tahun 2012 rasio produktivitas meningkat menjadi 0,78 dan pada
empat tahun berikutnya rasio produktivitas terus mengalami penurunan yaitu 0,72
pada tahun 2013 yang artinya bahwa dengan aktiva rata-rata sebesar seratus
rupiah perusahaan dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 72, selanjutnya pada
tahun 2014 rasio produktivitasnya turun menjadi 0,66, pada tahun 2015 rasio
produktivitasnya turun lagi menjadi 0,54. Dan pada tahun 2016 rasio
produktivitasnya turun menjadi 0,51, yang berarti bahwa dengan aktiva rata-rata
sebesar seratus rupiah perusahaan dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 51.
Holcim Indonesia Tbk. dari tahun 2011 – 2012 mengalami peningkatan sebesar
dalam menjual dengan menggunakan aktiva yang dimiliki sangat baik. Akan
tetapi dari tahun 2012 – 2016 rasio produktivitasnya terus mengalami penurunan
yakni 8,17% di tahun 2013, 8,33% di tahun 2014, 18,42% di tahun 2015, dan
55
yang dimiliki sangat tidak baik. Rata-rata produktivitas PT Holcim Indonesia Tbk
berada di angka 0,65 dengan penurunan rata-rata pertahun sebesar 4,81 %. Jika
produktivitasnya rendah.
Ŷ = a + bX
Keterangan :
Ŷ = Produktivitas Perusahaan
∑ : ∑ ;& − ∑ ; ∑ ; :
=
= ∑ ;& − ∑ ; &
56
= ∑; : − ∑; ∑:
>=
= ∑ ;& − ∑ ; &
Dimana :
Y = Produktivitas Perusahaan
Tabel 4.4
Produkti
Modal Kerja vitas
No Bersih Perusah ;& :& X.Y
(X) aan
(Y)
1 0,70 549.061,1
784.373 615.241.003.129 0,49
2 0,78 491.339,16
629.922 396.801.726.084 0,61
Menghitung rumus a:
∑ : ∑ ;& − ∑ ; ∑ ; :
=
= ∑ ;& − ∑ ; &
57855467814748,5 − 16663301358152,3
=
89008412022690 − 30540444848281
41192166456596,2
=
58467967174409
= 0,7045
Menghitung rumus b:
= ∑; : − ∑; ∑:
>=
= ∑ ;& − ∑ ; &
−18091501,8 − −21552729,9
>=
89008412022690 − 30540444848281
−18091501,8 + 21552729,9
>=
89008412022690 − 30540444848281
3461228,1
>=
58467967174409
> = 0,00000005920
Ŷ = a + bX
Ŷ = 0,7045 + 0,00000005920 X
58
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif modal kerja
artinya setiap kenaikan satu persen modal kerja bersih akan diikuti dengan
berikut:
= ∑ ;: − ∑ ; . ∑ :
=
K{ =. ∑ ; & − ∑ ; & }. K{ =. ∑ : & − ∑ : & }
Keterangan :
r = koefisien korelasi
Y = Produktivitas perusahaan
= ∑ ;: − ∑ ; . ∑ :
=
K{ =. ∑ ; & − ∑ ; & }. K{ =. ∑ : & − ∑ : & }
−18091501,8 − −21552729,9
=
K{ 89008412022690 − 30540444848281 }. K{ 15,66 − 15,21 }
−18091501,8 + 21552729,9
=
√58467967174409 ∗ K0,45
−18091501,8 + 21552729,9
=
7646434,93 ∗ 0,6708
3461228,1
=
5129228,551
= 0,6748
koefisien korelasi Sugiyono (2009:231), angka tersebut berada pada kategori kuat
Tabel 4.5
Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara modal kerja
bersih (net working capital) dengan produktivitas perusahaan, yang artinya jika
KD = r2 x 100%
r = koefisien korelasi
KD = r2 x 100%
KD = 0,67482 x 100%
KD = 0,455355 x 100%
KD = 45,53%
determinasi secara simultan adalah sebesar 45,53 %, hal ini berarti 45,53 %
61
4.1.3.4.1 Uji F
&
/k
FRSTUVW = &
1− / Z− −1
Dimana :
R = koefisien korelasi
&
/k
FRSTUVW = &
1− / Z− −1
0,6748& /1
FRSTUVW =
1 − 0,6748& / 6 − 1 − 1
0,45535504/1
FRSTUVW =
1 − 0,45535504 /4
0,45535504
FRSTUVW =
0,54464496/4
0,45535504
FRSTUVW =
0,13616124
62
FRSTUVW = 3,344
df1 = k
df2 = n – k
Dimana :
df1 = k =1
df2 = n – k = 6 - 1 = 5
(3,344) < F tabel (6,61), maka hipotesis ditolak artinya modal kerja bersih (X)
4.1.3.4.2 Uji t
√= − 2
hitung =
√1 − &
Keterangan:
t = nilai uji t
r = koefisien korealasi
63
n = jumlah sampel
√= − 2
hitung =
√1 − &
0,6748√6 − 2
hitung =
K1 − 0,6748&
0,6748 ∗ 2
hitung =
K1 − 0,45535504
0,6748 ∗ 2
hitung =
K0,54464496
1,3496
hitung =
0,738
hitung = 1,8287
df = n – 2
Dimana :
df = n – 2 = 6 – 2 = 4
tabelnya 2,132. Jadi t hitung < t tabel, maka hipotesis ditolak. Dapat disimpulkan
perusahaan.
64
4.2 Pembahasan
penurunan modal kerja bersih. Turunnya modal kerja bersih tersebut disebabkan
karena penggunaan modal kerja bersih lebih besar dari sumber modal kerja bersih.
Selama periode 2013 – 2016 mengalami modal kerja bersih yang bernilai negatif.
Modal kerja bersih negatif tersebut disebabkan karena adanya jumlah kewajiban
lancar lebih besar dibandingkan dengan jumlah aktiva lancar. Dengan demikian
jumlah aktiva lancar PT Holcim Indonesia Tbk yang secara umum terdiri atas kas,
piutang dan persediaan pada akhir tahun tidak mencukupi untuk membayar
kewajiban perusahaan. Hal ini menunjukkan terlihat bahwa pada tahun 2013 –
2016 PT Holcim Indonesia Tbk memiliki pengelelolaan modal kerja bersih yang
kurang baik. Hal ini dapat telihat karena jumlah kewajiban lancar lebih besar
dibandingkan dengan jumlah aktiva lancar oleh karena itu perusahaan mengalami
penurunan modal kerja bersih yang cukup besar. Jika diperhatikan dalam neraca
disebabkan karena adanya pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo, sedangkan
jumlah kas dan setara kas yang dimiliki tidak mencukupi untuk pembayaran
kekurangan modal kerja perusahaan bisa melakukan pinjaman jika total ekuitas
65
perusahaan lebih besar daripada jumlah kewajiban yang harus dipenuhi, namun
apabila tidak memungkinkan perusahaan bisa menjual aset yang dimiliki. Atau
bisa juga dilakukan restrukturisasi hutang untuk meningkatkan efisiensi dan daya
saing yang lebih bagus dan juga perusahaan akan dapat memiliki lebih banyak
alternatif pilihan pembayaran hutangnya. Jadi modal kerja bersih pada PT Holcim
perusahaan dalam menjual dengan menggunakan aktiva yang dimiliki sangat baik.
Akan tetapi dari tahun 2012 – 2016 rasio produktivitasnya terus mengalami
dalam menjual dengan menggunakan aktiva yang dimiliki sangat tidak baik. Jadi
PT. Semen Gresik Tbk.” Jenis penelitiannya yaitu penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis modal kerja,
dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis
modal kerja, analisis laporan keuangan dan analisis rasio. Hasil penelitian
produktivitas perusahaan.
metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis modal kerja,
menunjukkan pengelolaan modal kerja secara ketat yang dilakukan oleh PT.
Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi CV. Adika Jaya Sakti)” Metode analisis
penelitian dalam skripsi ini menunjukkan hasil yang tidak konsisten dengan hasil
penelitian terdahulu, bahwa terdapat pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan
Indonesia Tbk. artinya kenaikan dan penurunan modal kerja bersih tidak