04restoran 1 PDF
04restoran 1 PDF
4.1. Pendahuluan
85
4.2. Kondisi Rumah Makan
86
4.3. Karakteristik Limbah Rumah Makan
87
4.4. Teknologi Pengolahan Limbah Cair
88
b. Proses pemisahan lemak & minyak. Bangunan pemisah
lemak & minyak merupakan suatu bak untuk memisahkan
lemak dan minyak dari limbah cair. Di dalam bak ini minyak
dan lemak yang terapung dipermukaan harus diambil
secara periodik, dan limbah cair yang sudah bebas lemak
dan minyak kemudian dialirkan bersama limbah dari kamar
mandi/wc menuju ke bangunan pengolahan limbah cair.
89
Hal ini bertujuan agar komponen polutan yang berlainan
tersebut tidak mengganggu selama proses degradasi di IPAL.
Secara garis besar diagram alir pengolahan limbah cair rumah
makan dengan sistem anaerobic-aerobik tersebut dapat dilihat
seperti pada Gambar 4.5, namun sistem ini tidaklah mutlak harus
demikian. Pengetahuan dan pengalaman para pendisain IPAL
diperlukan untuk membuat sistem yang lebih tepat, dimana dalam
mendisain sistem tersebut harus mengacu pada teknik-teknik
dasar pengolahan limbah disesuaikan dengan karakteristik dari
limbah yang akan diolah.
90
91
Gambar 4.6. Ilustrasi Sistem Pengelolaan Limbah Cair Usaha Rumah Makan
4.8. Prototipe Alat
92
merata ke seluruh ruangan. Untuk mencapai pendistribusian ke
seluruh ruangan, maka dilengkapi dengan alat pendistributor
udara yang diletakkan di bagian dasar bak.
93
94
Gambar 4.7. Rancangan Sistem Pengolahan Air Limbah Dengan Kombinasi Proses
Biofilter Anaerob–Aerob Rumah Makan
Kriteria Perencanaan Bak Pengendap
95
4.9. Proses Pengolahan Secara Detail
Air limbah yang telah bebas dari minyak dan lemak dialirkan
ke alat pengolahan melalui lubang pemasukan (inlet) masuk ke
ruang (bak) pengendapan awal. Selanjutnya air limpasan dari bak
pengendapan awal air dialirkan ke zona anaerob. Zona anaerob
tersebut terdiri dari dua ruangan yang diisi dengan media dari
bahan plastik sarang tawon untuk pembiakan mikroba. Pada
zona anaerob pertama air limbah mengalir dengan arah aliran
dari atas ke bawah, sedangkan pada zona anaerob ke dua air
limbah mengalir dengan arah aliran dari bawah ke atas.
Selanjutnya air limpasan dari zona anaerob ke dua mengalir ke
zona aerob melalui lubang (weir).
96
Sebagian air limbah di dalam bak pengendapan akhir yang
kaya akan bakteri aerobik dan fakultatif disirkulasikan ke zona
anaerob pertama sebagai sumber benih (bibit) pertumbuhan
bakteri untuk proses degradasi limbah. Air limpasan dari bak
pengendapan akhir yang keluar melalui lubang pengeluaran
merupakan air hasil olahan limbah, selanjutnya outlet ini masuk
ke bak kontaktor khlor untuk membunuh berbagai bakteri yang
terkandung di dalam buangan. Selanjutnya air limpasan dari bak
kontaktor khlor tersebut dapat dibuang ke saluran umum atau
dapat dimanfaatkan sebagai air penyiram tanaman di taman.
97
DAFTAR PUSTAKA
98