Anda di halaman 1dari 2

LINGKUNGAN DAN BUDAYA

Pengaruh yang besar terhadap budaya perusahan internal adalah lingkungan eksternal. Budaya dapat
bermacam-macam adanya di seluruh organisasi,namun organisasi-organisasi dalam industri yang sama
seringkali menunjukkan karakteristik budaya yang serupa. Budaya perusahan ada 2 yaitu budaya adaptif
dan tidak adaptif.

1. Budaya adaptif

Perilaku yang terlihat yaitu manajer sangat memperhatikan konstituensi,terutama pelanggan,dan


berinisiati melakukan perubahan ketika harus bahkan jika berisiko. Nilai-nilai yang diwujudkan
adalah manajer sangat peduli terhadap pelanggan,pemegang saham, dan pegawai. Ia pun sangat
menghargai orang-orang dan proses yang dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat (misalnya
inisiatif kepemimpinan yang naik turun dalam hirearki manajemen).

2. Budaya tidak adaptif

Manajer cenderung bersikap seolah picik,politis,dan birokratis. Sebagai hasilnya,manajer tersebut


tidak mengubah strategi mereka secara cekatan untuk menyesuaikan diri dengan atau mengambil
keuntungan dari perubahan-perubahan di lingkungan usaha. Manajer utamanya tidak peduli pada
diri sendiri,kelompok kerja dadakan,atau beberapa produk(atau teknologi) yang berhubungan
dengan kelompok kerja tersebut. Manajer seperti ini lebih menghargai proses manajemen yang
teratur dan rendah risikonya daripada inisiatif dalam memimpin.

Jenis-jenjs budaya

1. Budaya penyesuaian (adaptability culture) muncul dilingkungan yang mengharuskan adanya


respon cepat dan pengambilan keputusan yang berisiko tinggi. Manajer mendorong nilai-nilai
yang mendukung kemampuan perusahan dengan cepat mengenali,memahami, dan
mengartikan sinyal-sinyal dari lingkungan kedalam respon perilaku yang baru.
2. Budaya pencapaian (achievement culture) cocok bagi organisasi-organisasi yang bergerak dalam
pelayanan pelanggan dilingkungan eksternal tetapi tanpa keharusan untuk adanya fleksibilitas
dan melakukan perubahan.
3. Budaya keterlibatan (involvement culture) menekankan fokus internalnya terhadap keterlibatan
dan peranan pegawai untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kebutuhan lingkungan
yang terus berubah.
4. Budaya konsistensi (consistency culture) menggunakan fokus internal dari orientasi guna
menjaga lingkungan agar tetap stabil.

MEMBENTUK BUDAYA PERUSAHAAN UNTUK MENENTUKAN RESPON INOVATIF

Budaya perusahan memainkan peranan kunci dalam menciptakan iklim organisasi yang
memungkinkan diciptakannya pembelajaran dan respon inovatif terhadap ancaman-ancaman dari
lingkungan eksternal, peluang-peluang baru yang menantang,atau krisis organisasi.
Mengatur Budaya Berkinerja Tinggi

Nilai-nilai budaya dapat memberi tenaga dan memotivasi pegawai dengan mengacu pada cita-cita
yang lebih tinggi dan dengan mempersatukan orang-orang didalamnya untuk mencapi tujuan yang
hendak dicapai. Perusahan dibagi menjadi empat keluaran organisasi berdasarkan perhatian
tertentu yang diberikan manajer terhadap nilai-nilai kultural dan kinerja bisnis. Perusahan dikuadran
A memberikan perhatian yang sedikit pada nilai-nilai atau hasil bisnis dan kemungkinan besar tidak
akan bertahan lama. Manajer dikuadran B sangat fokus dalam menciptakan budaya kohesif yang
kuat, tetapi manajer tersebut tidak mengikat nilai-nilai organisasi secara langsung terhadap tujuan
dan hasil bisnis yang diinginkan. Kuadran C mewakili organisasi yang utamanya berfokus pada hasil
mendasari dan sedikit memberikan perhatian pada nilai-nilai organisasi. Perusahan-perusahaan
dikuadran D menempatkan tekanannya baik pada budaya dan kinerja bisnis yang solid sebagai
panduan untuk mencapai kesuksesan organisasi. Organisasi-organisasi di kuadran D mewakili
budaya kinerja tinggi yaitu ssbuah budaya yang:

1. Bekerja berdasarkan misi atau tujuan organisasi yang solid


2. Mewujudkan nilai-nilai adaptif yang dianut dalam pengambilan keputusan dan praktik-praktik
bisnis
3. Mendorong kepemilikan pegawai per individu baik akan hasil-hasil mendasar dan tulang
punggung budaya organisasi.

Kepemimpinan Budaya

Seorang pemimpin budaya mengartikan dan menggunakan tanda dan simbol untuk mempengaruhi
budaya dalam 2 area penting :

1. Pemimpin budaya mengartikulasikan sebuah visi untuk budaya organisasi yang dapat diyakini
para pegawainya
2. Pemimpin budaya memperhatikan aktivitas dari hari-ke-hari yang menperkuat visi budaya.

Anda mungkin juga menyukai