Anamnesis Ginekologi
Anamnesis Ginekologi
A. TEMA :
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Ginekologi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan instruksional umum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis ginekologi dengan baik dan benar
2. Tujuan instruksional khusus
Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secara urut
Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup di akhir
Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan permasalahan terutama masalah
ginekologi
Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yang baik
Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yang baik
Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahami responden
Mahasiswa dapat menghindari sikap interogasi
Mahasiswa dapat melakukan cross check
Mahasiswa dapat bersikap netral
Mahasiswa dapat melaksanakan umpan balik
Mahasiswa dapat mencatat hasil anamnesis dengan jelas serta menyimpulkan hasil anamnesis.
D. SKENARIO
Seorang pasien wanita berumur 48 tahun, datang ke praktek anda dengan cemas dan terlihat pucat. wanita tersebut
mengeluh keluar darah segar dari kemaluannya. Keluhan tersebut mulai dirasakannya sejak ± 6 bulan yang lalu.
E. DASAR TEORI
Pembahasan isu-isu reproduksi dapat menjadi hal yang sulit bagi beberapa wanita. Oleh karena itu, penting bagi
pasien untuk mendapatkan suasana yang santai, nyaman dan terjaga kerahasiaannya pada saat proses anamnesis. Pasien
harus tetap berpakaian, terutama jika dia bertemu dokter untuk pertama kalinya. Biasanya, pasien diwawancarai seorang diri.
Pengecualian dapat dilakukan untuk pasien anak-anak, remaja, dan wanita cacat mental, atau jika pasien khusus meminta
kehadiran seorang teman, pengasuh, atau anggota keluarga. Walaupun begitu, adakalanya pasien membutuhkan waktu untuk
berbicara dengan dokter secara pribadi secara empat mata. Dalam keadaan tertentu, perawat dapat dilibatkan dalam proses
pengumpulan informasi, karena secara psikologis perawat dianggap tidak mengancam dan dapat meningkatkan kenyamanan
pasien.Untuk sebutan sapaan biasanya dilakukan dengan sapaan yang formal seperti nona, ibu, nyonya, bahkan gelar akademik
seperti Doktor, atau sesuai permintaan pasien.(Bowdler, N, Elson, M, 2008; Prawirohardjo 2008)
Dalam rangka meningkatkan tingkat kenyamanan pasien selama wawancara, pertanyaan yang ditanyakan harus secara
terbuka dan tidak menghakimi. Pada akhir wawancara, tanyakan pada pasien apakah masih ada hal-hal yang masih ingin
diutarakan yang belum terdiskusikan sebelumnya.Terlepas dari tujuan pasien datang ke dokter untuk pemeriksaan rutin ataupun
berkonsultasi tentang gangguan di organ kewanitaannya, anamnesis ginekologi harus mencakup evaluasi kesehatan pasien
secara keseluruhan.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat. Keluhan utama sangat dibutuhkan
dalam mengumpulan informasi masalah.Bahkan untuk pasien yang datang hanya untuk sekedar pemeriksaan rutin.
4. Riwayat Menstruasi
a. Kapan haid pertama (menarche). Pubertas pada wanita merupakan tanda awal matangnya organ reproduksi dan
mencakup serangkaian peristiwa yang terjadi selama 2-4 tahun termasuk peningkatan tinggi badan, perkembangan
payudara, tumbuhnya rambut kemaluan (pubarche atau adrenarche), dan onset menstruasi pertama kali
(menarche). Umur rata-rata menarche adalah 12-13 tahun, dengan rentang 9-17 tahun. Awalnya, siklus menstruasi
biasanya anovulasi dan menstruasi terjadi pada interval yang tidak teratur.
b. Periode menstruasi terakhir atau HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
c. Pola menstruasi dan gejala-gejala yang terkait
i. Lama Siklus. Lama siklus dihitung sejak hari pertama dari satu periode menstruasi sampai hari pertama periode
menstruasi berikutnya. Panjang siklus rata-rata adalah 28 hari.
ii. Durasi aliran menstruasi. Menstruasi biasanya berlangsung selama 3-5 hari, dengan kisaran 1-7 hari. Durasi
aliran menstruasi yang dialami oleh wanita pengguna kontrasepsi oral seringkali lebih pendek dari periode
menstruasi spontan.
iii. Jumlah darah yang keluar. Hilangnya darah rata-rata selama periode menstruasi adalah 30 mL, dengan kisaran
10 sampai 80 mL.. Metode kontrasepsi dapat mempengaruhi jumlah aliran. Jumlah darah yang keluar biasanya
lebih sedikit pada pasien pengguna kontrasepsi oral. Pasien yang menggunakan kontrasepsi dalam Rahim,
jumlah darah yang keluar biasanya lebih banyak.
iv. Munculnya gejala molimina (premenstrual). Gejala sering dilaporkan termasuk nyeri payudara, distensi abdomen,
berat badan, nafsu makan meningkat, lekas marah, dan suasana hati yang labil.
v. Munculnya nyeri yang berhubungan dengan menstruasi. Sakit perut atau punggung bawah pada saat menstruasi
(dismenore) adalah umum. Rasa sakit biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah onset menstruasi dan reda
pada hari kedua aliran.
vi. Pendarahan tambahan (Spotting/bercak).
5. Perimenopuse/menopause
a. Pola Menstruasi. Pada akhir siklus reproduksi wanita, interval intermenstrual biasanya menjadi sulit diprediksi.
Seringkali interval yang lebih pendek dan kemudian menjadi lebih bervariasi. Menopause didefinisikan sebagai
tidak adanya menstruasi selama 1 tahun. Pendarahan yang terjadi setelah fase ini biasanya merupakan
pendarahan yang abnormal. Usia rata-rata pada penghentian menstruasi adalah 51 tahun, dengan kisaran dari 40
tahun ke 50-an.
b. Gejala yang berhubungan. Beberapa gejala yang muncul berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi
sekitar waktu menopause. Gejala vasomotor, termasuk hot flushes dan berkeringat di malam hari, sering
dilaporkan. Ingatan yang melemah, gangguan tidur, dan sakit di leher, bahu, dan punggung memiliki prevalensi
yang sama. Vagina yang kering dan kesulitan mendapatkan gairah seksual.
c. Terapi penggantian hormon. Dalam rangka untuk mengevaluasi pola perdarahan pasien perimenopause atau
menopause dan gejala yang berhubungan, penting bagi kita untuk mengetahui apakah pasienmenggunakan
terapi penggantian hormone dari regimen estrogen, atau estrogen dan progesterone. Selain itu, penting untuk
mengetahui sediaan pbat pengganti hormone tersebut, apakah berbentuk herbal, tablet, atau bahan olahan
kedelai.
6. Kontrasepsi
a. Metode kontrasepsi saat ini. Jika pasien premenopause dan aktif secara seksual dengan laki-laki, penting untuk
bertanya tentang metode kontrasepsi saat ini, apakah ia puas dengan metode ini atau ada keinginan untuk
menggantinya
b. Metode kontrasepsi sebelumnya yang pernah digunakan. Sebuah daftar metode kontrasepsi masa lalu harus
diperoleh, termasuk kapan digunakannya, komplikasi yang terkait dengan penggunaan kontrasepsi tersebut, dan
mengapa pasien menghentikan penggunaannya.
8. Riwayat Infeksi
a. Tanyakan mengenai riwayat penyakit menular seksual dan cara penanganannya.
b. Riwayat mengalami vulvo-vaginitis atau bacterial vaginosis
c. Riwayat salphingo-oophorotis (Pelvic Inflamatory Desease)
9. Riwayat Kesuburan
Penting untuk mengetahui riwayat kesuburan sebelumnya.Tanyakan apakah ada gangguan fertilitas sebelumnya.Bila
ada, tanyakan riwayat kesuburannya, sebelum dan sesudah terapi.
b. Payudara.
Pasien harus ditanya tentang adanyamassapada payudara, debit, nyeri, dan riwayat biopsi payudara. Ketika
diketahui terdapat massa, tanyakan sudah berapa lama munculnya, dan apakah ukurannya berubah sesuai siklus
menstruasi. Discharge payudara harus ditanyakan apakah pada satu sisi atau dua sisi, dan juga warna dischare
payudaranya. Galaktorea (keluarnya airsusu) dapat unilateral atau bilateral, dan kemungkinan terjadi pada
hiperprolaktinemia, hipotiroidisme, dan dengan penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk kontrasepsi oral.
Discharge berdarah unilateral biasanya terjadi pada intraductal papilloma. Sebuah Discharge kehijauan unilateral
dapat terjadi pada ektasia duktal.Nyeri ringan pada saat menstruasi adalah hal yang wajar, hal ini terkait dengan
proses hormonal. Nyeri lebih lama atau berat dapat dikaitkan dengan adanya perubahan fibrokistik pada payudara.