Anda di halaman 1dari 4

Dzaky Athariq Ferreira

10511710000043

Sistem Instrumentasi Industri.

Flight Altimeter.

Gambar 1. 1 Altimeter pesawat Cassa 212

Flight Altimeter merupakan salah satu dari flight instrument yang menggunakan prinsip
tekanan udara pada pitot static. Altimeter adalah suatu instrumen yang dipakai untuk mengetahui
ketinggian pesawat terbang terhadap suatu landasan atau tinggi pesawat terhadap permukaan
laut. Altimeter ini dikenal dengan istilah barometer atau pressure altimeter. Pressure altimeter
adalah pengukur perbedaan tekanan yang hasil pengukurannya dinyatakan dalam satuan feet.

Komponen pada Altimeter :

Gambar 1. 2 Komponen pada Altimeter


1. Static Port/ Pitot Static
Pitot Static merupakan sebuah sensor tekanan udara yang berfungsi untuk jalan
masuknya udara yang stabil pada tiap ketinggian tiap ketinggian memiliki tekanan
udara yang berbeda jika pesawat terbang semakin tinggi maka tekanan (psi) akan
semakin berkurang. maka jumlah bagian-bagian udara pada kesatuan isi juga
berkurang. Dengan pengertian lain berat jenis udara menjadi kecil atau kepadatannya
menjadi tipis. Tekanan udara yang berbeda-beda pada ketinggian yang berlainan ini
dipakai pada altimeter untuk menunjukkan perubahan ketinggian.

Gambar 1. 3 Tekanan udara

2. Static Chamber
Static Chamber merupakan ruang udara dimana udara yang telah masuk lewat static
port akan langsung menuju ruangan static.

3. Anneroid Wafers/ Diafrag


Anneroid Wafers atau yang sering disebut Diafragma adalah salah satu komponen
pada Altimeter yang berfungsi untuk jalannya alat ini dikarena udara yang berada
pada ruang static akan tersedot oleh diafragma ini yang membuatnya mengembang
dan mengempis sehingga alat dapat bergerak.

4. Shaft
Shaft merupakan batang penghubung antara Diafrag dengan Spiral gear.

5. Spiral Gear
Spiral Gear merupakan gigi penggerak yang akan bergerak jika diafragma
mengembang atau mengempis karena adanya tekanan udara dan spiral gear ini yang
akan memutarka pointer pada bagian depan altimeter.

6. Pointer
Pointer merupakan komponen pada altimeter yang berfungsi sebagai alat penunjuk
ketinggian yang akan bergerak berputar. Pada pointer ini ada 3 jarum jam yang ada
fungsi tiap jarumnya.

Gambar 1. 4 Bagian depan altimeter

Pada gambar diatas merupakan tampak depan dari altimeter yang akan dijelaskan
pembacaan jarum jam altimeter. Jarum yang paling panjang menandakan jika kita
berputar selama satu putaran makan kita akan berada pada 100feet maka dari itu
dari 0-1 akan menghasilkan ketinggian 10feet. Dan yang kedua adalah paling
pendek tetapi agak besar jika jarum tersebut berputar satu putaran penuh akan
menghasilkan ketinggian 1000feet. Yang terakhir jarum yang paling kecil jika
berputar satu putaran penuh maka akan menghsilkan ketinggian 10000feet.
Cara Kerja Altimeter :
Diafragma yang terdapat di dalam case instrument akan “mengembang“ bila pesawat
“naik“. Hal ini disebabkan karena tekanan di dalam aneroid “lebih besar“ dari tekanan static.
Diafragma yang terdapat di dalam case instrument akan “mengkerut“ bila pesawat “turun“. Hal
ini disebabkan karena tekanan didalam diaftagma “lebih kecil“ dari tekanan static. Mengembang
dan mengkerutnya aneroid ini disambungkan dengan diteruskan melalui sebuah tuas mekanik.
Tuas mekanik ini pada satu ujungnya dihubungkan pada rocking shaft sehingga berputar.
Rocking shaft ini memutar gear yang di hubungkan dengan 3 (tiga) buah jarum penunjuk dial
pointer. Jarum penunjuk dial pointer akan diam bila terjadi keseimbangan tekanan udara di
dalam diafragma dan di dalam case instrument/ static chamber.

Anda mungkin juga menyukai