Npm : 40403120024 Prodi : Rangka Pesawat B 2020 Airspeed Indicator Airspeed indicator (ASI), atau dalam bahasa Indonesia berarti Indikator kecepatan udara atau pengukur kecepatan udara adalah instrumen penerbangan yang menunjukkan kecepatan udara pesawat dalam mil per jam (MPH), knot, atau keduanya. ASI mengukur perbedaan tekanan antara tekanan statis dari port statis, dan tekanan total dari tabung pitot. Istilah Istilah Airspeed Indicator 1. Indicated airspeed. Adalah besarnya kecepatan yang ditunjukkan oleh jarum pada airspeed indicator. 2. Calibrated airspeed. Adalah indicated airspeed yang sudah dikoreksi terhadap kesalahan–kesalahan indicator dan kesalahan kedudukan/position error. 3. Equivalent air speed. Adalah calibrated air speed yang sudah dikoreksi terhadap compressibility. 4. True air speed. Adalah equivalent air speed yang sudah dikoreksi terhadap kepadatan udara (density) dan suhu (temperature). Kecepatan Suara Kecepatan suara dapat dirumuskan dengan persamaan ɑ = 20,047 sqrt (T) di mana T adalah temperatur udara (K) dan a adalah kecepatan suara (m/s). Persamaan tersebut berlaku untuk gas sempurna. Harga kecepatan suara untuk atmosfer standar berdasarkan U.S. Standard Atmosphere, 1962 dapat dilihat pada tabel berikut: Kecepatan Suara
• Dibagi menjadi 4 yaitu
1. Subsonic 2. Transonic 3. Supersonic 4. Hipersonic Subsonic • Paling banyak berupa pesawat berpendorong baling-baling dan turbofan komersial dengan sayap beraspek rasio tinggi (ramping) dan desain tumpul seperti pada hidung dan tepi depan sayap.Rentang kecepatan subsonik adalah rentang kecepatan ketika semua alira udara di sekeliling pesawat memiliki kecepatan kurang dari Mach 1. Angka Mach kritis (Mcrit) adalah kecepatan alir bebas terendah yang mana aliran udara di sekitar pesawat mencapai Mach 1 untuk pertama kalinya. Maka rentang kecepatan subsonik adalah rentang kecepatan terbang yang kurang dari Mcrit. Transonic Pesawat transonik hampir selalu memiliki sayap menyapu, menyebabkan penundaan divergensi gaya hambat, dan sering kali memiliki desain yang menyesuaikan prinsip aturan luas Whitcomb.Rentang kecepatan transonik adalah rentang kecepatan ketika aliran udara di sekeliling sebuah pesawat memiliki kecepatan antara subsonik dan supersonik. Maka rentang kecepatan terbang antara Mcrit dan Mach 1,3 disebut sebagai rentang transonik. Supersonic Rentang kecepatan supersonik adalah rentang kecepatan ketika semua aliran udara di sekeliling sebuah pesawat memiliki kecepatan supersonik (lebih dari Mach 1). Namun, aliran udara yang mengenai tepi depan sayap akan diperlambat, maka kecepatan alir bebas harus sedikit lebih tinggi dari Mach 1 untuk menjamin semua aliran di sekitar pesawat berkecepatan supersonik. Secara umum disepakati bahwa rentang kecepatan supersonik dimulai saat kecepatan alir bebas lebih tinggi dari Mach 1.3.Pesawat yang dirancang untuk terbang pada kecepatan supersonik memiliki perbedaan drastis dalam desain aerodinamisnya karena adanya perbedaan radikal pada perilaku aliran udara di atas Mach 1. Tepi ujung bersudut tajam, bagian aerofoil tipis, dan bidang ekor/kanarad sering dipakai. Desain peswat supersonik yang "sebenarnya" termasuk F-104 Starfighter, SR-71 Blackbird, dan BAC/Aérospatiale Concorde. Hipersonic X-15, dengan kecepatan Mach 6,72 adalah salah satu pesawat berawak tercepat. Biasanya kendaraan dengan kecepatan ini memiliki kulit nikel- titanium berpendingin; rangka yang sangat terintegrasi, sayap kecil, seperti pada X-51A Waverider (Mach 5). Angka Mach Mach bukan suatu singkatan atau akronim, tetapi nama seorang ahli fisika asal Austria yaitu Ernst Mach (1838-1916), yang pada tahun 1897 menerbitkan karya ilmiah yang penting tentang prinsip-prinsip dasar supersonik. Mach mengusulkan sebuah bilangan untuk menyatakan perbandingan kecepatan suatu benda terhadap kecepatan suara. Ialah orang pertama yang mengerti prinsip-prinsip aerodinamika supersonik. Ketika sebuah benda (dimisalkan sebuah pesawat) menembus udara, molekul udara di dekat pesawat terganggu. Jika pesawat melintas pada kecepatan rendah (umumnya kurang dari 250 mph), kecepatan udara akan tetap . Namun pada kecepatan yang lebih tinggi, sebagian energi pesawat menekan udara dan mengubah kerapatan udara setempat. Efek kompresibilitas ini meningkatkan jumlah gaya resultan pesawat. Efek ini kian penting sejalan dengan pertambahan kecepatan. Saat mendekati atau melampaui kecepatan suara (sekitar 330 m/s atau 760 mph) gangguan kecil pada aliran udara tersalurkan ke wilayah lain dalam kondisi konstan. Gangguan besar akan memengaruhi daya angkat dan hambatan pesawat. Bisa dikatakan rasio kecepatan suatu benda dengan kecepatan suara di udara (gas) menentukan efek kompresibilitas. Karena itu rasio kecepatan tersebut menjadi penting dan dijadikan parameter. Belakangan para ahli aerodinamika menyebut parameter ini sebagai bilangan Mach (mach number). Mach number (M) memungkinkan untuk mendefinisikan "perilaku" pesawat terhadap efek kompresibilitas. Cara Kerja dan Fungsi ASI Airspeed indicator ini yang termasuk kelompok instrumen pitot-static instruments seperti juga termasuk altimeter dan vertical speed indicator, karena memerlukan masukan (input) dari port pitot dan static agar dapat memberikan penunjukan yang valid. Pitot dan static adalah saluran (port) udara yang terpasang di bagian depan (nose) dari pesawat. Berfungsi untuk menangkap tekanan udara yang ada di luar pesawat. Seperti apa sih fungsi Airspeed indicator? Bila kita bergerak, selain mendapat tekanan statis kita merasakan pula tekanan yang lain; tekanan ini kita rasakan pada bagian depan, kearah mana kita bergerak. Dan tekanan ini makin kuat kita rasakan bila gerak kita bertambah cepat, tekanan yang ada hubungannya dengan kecepatan gerak ini dinamakan tekanan dinamis ( dynamic pressure). Prinsip Kerja Airspeed indicator
Bagian utama dari airspeed indicator adalah sebuah diafragma dari logam yang
fleksibel. Diafragma ini dihubungkan dengan pitot tube; bila pesawat bergerak maju maka tekanan dinamis masuk melalui pitot tube dan menekan diafragma sehingga mengembang diafragma akan mengembang dan mengempis sesuai dengan besar kecilnya tekanan dinamis yang masuk melalui pitot tube.
Gerakan mengembang dan mengempisnya diafragma akan diteruskan melalui
sebuah tuas yang akan memutarkan sebuah rocking shaft. Dengan berputarnya rocking shaft, maka tuas yang lain akan menggerakan sector yang bergigi. Sector yang bergigi akan memutarkan hand shaft dimana terpasang pointer dari air speed indicator. Tekanan yang masuk dalam diafragma disamping dinamis juga tekanan statis, kedua tekanan ini dinamakan tekanan pitot (pitot pressure). Tekanan statis ini tidak tergantung pada kecepatan jadi diafragma harus bebas dari pengaruh tekanan ini. Untuk menghilangkan pengaruh tekanan statis, diafragma ditempatkan dalam rumah instrument yang kedap udara dan dihubungkan dengan atmosfir melalui lubang static ( static vent ).
Dengan demikian static pressure yang terdapat
dalam diafragma dinetralkan dengan static pressure yang berada di luar diafragma. Jadi diafragma hanya mengembang dan mengempis karena pengaruh tekanan dinamis saja. Machmeter
Machmeter adalah juga pengukur kecepatan pesawat terbang yang
menunjukkan perbandingan antara True Air Speed (TAS) dengan kecepatan suara (Speed Of Sound) secara terus menerus.
Bisa dirumuskan dengan M= (True Air Speed)/(Speed Of Sound)= V/a
Mekanisme machmeter indicator terdiri dari 2 diafragma. Diafragma pertama
adalah yang mengukur perbedaan tekanan dinamis (pitot) dan tekanan statik (seperti pada ASI) yang disebut dengan disebut airspeed diafragma. Diafragma kedua adalah yang mengukur perbedaan tekanan statik dengan vakum (seperti pada altimeter) yang disebut dengan altitude diafragma. Kalau dua diafragma tersebut, dimasukan ke dalam sebuah case instrumen yang kedap udara dan dihubungkan dengan static vent, maka akan didapat mach number (M). Pengembangan dari airspeed diafragma dan altitude diafragma diteruskan melalui mainshaft dan ringing arm ke ratio arm dan ke jarum penunjukan dial pointer. Hubungan mekanisme tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga gerakan dari pointer sebanding dengan angka mach (M). Kecepatan Max yang diizinkan • Pesawat yang terbang dengan kecepatan subsonik tinggi dilengkapi dengan indikator kecepatan udara maksimum yang diizinkan Kecepatan Udara Standar Indikator, dikalibrasi dalam knots, tetapi memiliki penunjuk tambahan, berwarna merah, kotak-kotak, atau bergaris
• Ada 3 macam penjelasan dalam Airspeed Indicator.
1. Rentang Operasi Flap 2. Rentang Operasi Normal 3. Caution Range 1. Rentang Operasi Flap Busur putih (white arc) menentukan rentang kecepatan di mana sayap dapat diperpanjang • Stall speed dengan Flaps Extended dan Landing Gear Deployed (VS0) Batas bawah busur putih menunjukkan kecepatan minimum di mana pesawat dapat diterbangkan dalam konfigurasi pendaratan tanpa terhenti. Setelah terhenti, sayap cepat kehilangan daya angkat dan pesawat menjadi sulit atau tidak mungkin untuk dikendalikan oleh pilot
• Maksimum Flaps Extended Speed (VFE) Batas atas dari busur
putih menentukan kecepatan udara maksimum di mana sayap dapat sepenuhnya di extend. Kecepatan yang lebih tinggi akan menyebabkan beban pada flap yang mungkin melebihi batas strukturalnya yang mengakibatkan kerusakan pada pesawat. 2. Rentang Operasi Normal Busur hijau (green arc) menentukan rentang kecepatan udara tempat pesawat dapat diterbangkan dengan aman dalam cruise konfigurasi dengan flap dan roda pendaratan ditarik. • Stall speed dengan Flaps dan Landing Gear Retracted (VS1) Batas bawah dari busur hijau menunjukkan kecepatan minimum di mana pesawat dapat diterbangkan dalam cruise konfigurasi tanpa terhenti. • Kecepatan Operasi Normal Maksimum (VNO) Batas atas busur hijau menentukan kecepatan jelajah maksimum dalam konfigurasi yang bersih 3. Caution Range • Busur kuning (yellow arc) Menentukan rentang kecepatan yang harus dihindari pilot kecuali terbang di aliran udara yang sangat halus • Never Exceed Speed (VNE) Garis merah (red line)menentukan kecepatan maksimum di mana pesawat dapat dioperasikan di udara yang halus. Pilot tidak boleh terbang lebih cepat dari kecepatan udara ini atau akan terjadi risiko kerusakan struktural.
Penjelasan ada di gambar berikut
Penjelasan tanda pada indikator Pengujian ASI adalah satu-satunya instrumen penerbangan yang menggunakan sistem statis dan sistem pitot. Tekanan statis memasuki kasus ASI, sementara tekanan total melenturkan diafragma, yang terhubung ke pointer ASI melalui hubungan mekanis. Tekanannya sama ketika pesawat tidak bergerak di darat, dan karenanya menunjukkan angka nol. Ketika pesawat bergerak maju, udara yang memasuki tabung pitot berada pada tekanan yang lebih besar daripada garis statis, yang melenturkan diafragma, menggerakkan penunjuk. ASI diperiksa sebelum lepas landas untuk pembacaan nol, dan selama lepas landas itu meningkat dengan tepat. Tabung pitot dapat tersumbat, karena serangga, kotoran atau kegagalan melepas penutup pitot. Penyumbatan akan mencegah udara ram memasuki sistem. Jika lubang pitot diblokir, tetapi lubang pembuangan terbuka, tekanan sistem akan turun ke tekanan sekitar , dan penunjuk ASI akan turun ke nol pembacaan. Jika lubang pembukaan dan saluran tersumbat, ASI tidak akan menunjukkan perubahan kecepatan udara. Namun, pointer ASI akan menunjukkan perubahan ketinggian, karena tekanan statis yang terkait berubah. Jika kedua tabung pitot dan sistem statis diblokir, penunjuk ASI akan membaca nol. Jika port statis diblokir tetapi tabung pitot tetap terbuka, ASI akan beroperasi, tetapi tidak akurat. SEKIAN TERIMAKASIH