Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA PROFESIONAL KLINIK DAN

KOMUNITAS 1.

1. Pengertian Kesehatan Jiwa Masyarakat


Kesehatan jiwa masyarakat adalah suatu keadaan setiap manusia dapat mencapai
prestasi kerja semaksimal mungkin, anak sekolah dapat mencapai prestasi belajar
semaksimal mungkin karena tidak adanya hambatan emosi. Setiap manusia dapat
mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin, yang ditandai dengan adanya optimalisasi
prestasi, kreativitas dan produktivitas dalam dunia kerja. Tidak ada upaya saling
menghambat, permusuhan, dan menghalangi pencapaian kinerja seseorang. Setiap orang
dalam kelompok saling membantu menyelesaikan pekerjaan sesuai kemampuan,
kewenangan, dan keahliannya. Dengan demikian, setiap orang dapat mencapai kepuasan
dalam menampilkan prestasi kerja, sehingga terciptalah kesehatan jiwa di masyarakat.
Setiap anak sekolah dapat mencapai prestasi belajar semaksimal mungkin
merupakan suatu yang ideal bisa terjadi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sering
terjadi konflik antara keinginan orang tua dan anak. Misalnya, anak yang harus masuk
sekolah jam 07.00 WIB, orang tua menginginkan anak bangun 04.30, salat, mengaji,
mempersiapkan alat sekolah, mandi, sarapan, dan jam 06.00 harus sudah berangkat. Saat
di sekolah tidak boleh jajan sembarangan sehingga anak diberi bekal kue atau nasi untuk
makan siang. Sepulang sekolah harus tidur, les, mengaji, dan seterusnya. Bagaimana
dengan keinginan anak ? Jika memungkinkan bangun jam 06.00, mandi, berangkat, tidak
perlu sarapan, minta uang saku saja, serta jika diberi bekal, maka ditukar dengan teman.
Sepulang sekolah bersepeda, main ke rumah semua teman yang dikenalnya, bila perlu
tidak pulang, karena jika sudah pulang tidak boleh keluar lagi, dan seterusnya. Nah, siapa
yang salah? Keinginan siapa yang harus diikuti? Kemauan orang tua benar (menurut orang
tua), bagaimana dengan keinginan anak?
Jika memperhatikan tugas pertumbuhan dan perkembangan usia sekolah adalah
kerja keras (industry) vs inferioritas (inferiority). Pada usia ini, anak mulai mengenal
lingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan sekolah. Anak harus mulai beradaptasi dengan
sekian banyak teman dan guru dari berbagai macam latar belakang. Dalam diri anak mulai
tumbuh sifat kompetitif, mengembangkan sikap saling memberi dan menerima, setia
kawan dan berpegangan pada aturan yang berlalu. Apabila ini tidak terjadi pada anak, maka
sikap inferioritas yang akan berkembang dalam diri anak.
Keinginan orang tua harus diprioritaskan, tetapi keinginan anak tetap harus
dipertimbangkan, untuk menyiapkan anak dalam mengembangkan tugas pertumbuhan dan
perkembangannya. Norma dan nilai orang tua diterapkan kepada anak sesuai dunia anak.
Dengan
3
demikian, hubungan orang tua dengan anak akan tetap berjalan sesuai dengan tugas
pertumbuhan dan perkembangan.
Keluarga adalah merupakan unit terkecil dari masyarakat. Oleh karena itu,
kesehatan jiwa masyarakat ditentukan pula oleh kondisi keluarga. Menurut Good & Good,
kesehatan jiwa masyarakat dapat terjadi apabila keluarga dan masyarakat dalam keadaan
sejahtera. Pertanyaannya adalah, apakah keluarga dan masyarakat kita saat ini sudah dalam
keadaan sejahtera? Jika belum, upaya mencapai keadaan sejahtera harus mulai dari
keluarga atau masyarakat?
Anak dipersiapkan dengan baik oleh orang tua dalam tata aturan keluarganya.
Apabila anak dilepaskan dalam masyarakat yang tidak kondusif, maka ketika anak pulang
dari sekolah, dia bisa menirukan ucapan kotor yang didengar dari teman sekolah kepada
orang tuanya. Dengan demikian, untuk mendapatkan kondisi masyarakat yang sehat jiwa,
harus dilakukan upaya bersama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat. Peningkatan kesejahteraan keluarga menjadi tanggung jawab keluarga, serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi tanggung jawab keluarga, tokoh
masyarakat, dan pimpinan masyarakat.

Gambar 21.1 Peningkatan Kesehatan Jiwa Masyarakat


Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan
kesehatan jiwa masyarakat perlu memperhatikan beberapa stresor di masyarakat yang
sangat memengaruhi kesehatan jiwa masyarakat. Beberapa stresor di masyarakat antara
lain timbulnya harapan yang terlalu banyak, meningkatnya permintaan kebutuhan, dampak
teknologi modern, urbanisasi, dan kepadatan penduduk. 1. Timbulnya harapan yang
banyak. Sebelum merdeka terjadi kebobrokan, kejelekan, dan kebodohan akibat penjajah.
Setelah merdeka ternyata harapan belum tentu sama kenyataan, serta terdapat kekecewaan
dan kecemasan. 2. Meningkatnya permintaan kebutuhan Tuntutan kebutuhan dalam
meningkatkan harga diri, yang meliputi perumahan, perlengkapan isi rumah, sarana
transportasi dan komunikasi, pendidikan, serta gaya hidup.

Anda mungkin juga menyukai