Strategi Pelaksanaan SP
Strategi Pelaksanaan SP
HARI I
1. Kondisi Klien
Para klien merupakan lansia yang berusia 60 tahun ke atas
2. Diagnosa keperawatan
Belum dapat ditegakkan
3. Tujuan
Tujuan umum
Coners mampu beradaptasi dengan lingkungan panti tresna werdha teratai
Tujuan khusus
- Klien tersenyum
- Klien banyak bertanya pada coners
2. Tindakan lanjut pasien
Menggali identitas, keluhan klien, mengungkapkan perasaan klien dan keinginan
klien
3. Kontrak yang akan datang
Topik : menggali identitas klien, melakukan pengkajian pada klien
Waktu : pagi hari, pukul 09.00 WIB
Tempat : teras ruang 4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
HARI 2
1. Kondisi Klien
Klien berinisial Ny.M umur 64 tahun, asli palembang, ia berada dipanti tresna werdha
diantar oleh adik kandungnya, Ny.M masih dapat melakukan aktivitas sendiri.
2. Diagnosa keperawatan
Belum dapat ditegakkan
3. Tujuan
Tujuan umum
Coners mampu beradaptasi dengan lingkungan panti tresna werdha dank lien kelolaan
Ny.M
Tujuan khusus
5. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
Salam Teraupetik :
- Menyapa lansia
- Perkenalan
Evaluasi/Validasi
- Menanyakan kabar dan perasaan klien, meminta lansia menyebutka kembali
nama coners
Kontrak/topic : melakukan pengkajian pada Ny.M, untuk dilakukan asuhan
keperawatan pada lansia
- Waktu : kotrak waktu dengan lansia ±60 menit
- Tempat : kotrak tempat untuk berbincang dengan lansia di ruang nonton tv
b. Fase Kerja
- Membina hubungan saling percaya
- Menyapa klien
- Menanyakan kabar dan perasaan klien
- Melakukan perkenalan dengan klien
- Melakukan pengkajian sesuai kebutuhan data untuk mendapatkan diagnose
keperwatan
c. Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subjective
- Klien menjawab sapaan coners dengan ramah
- Klien mengungkapkan perasaan senang pada coners
- Klien menyebutkan namanya Ny.M pda coners
- Klien menceritakan kehidupannya
- Klien menjawab pertanyaan coners dengan terarah dan sesuai
- Klien tersenyum
- Klien banyak bertanya pada coners
- Klien antusias dan aktif
2. Tindakan lanjut pasien
Menggali lagi identitas, keluhan klien, mengungkapkan perasaan klien dan
keinginan klien
3. Kontrak yang akan datang
Topik : pengkajian lanjutan menggali pengkajian fungsional yang belum tergali.
Waktu : pagi hari, pukul 09.00 WIB
Tempat : teras ruang 4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
HARI 3
1. Kondisi Klien
Klien berinisial Ny.M umur 64 tahun, asli palembang, ia berada dipanti tresna werdha
diantar oleh adik kandungnya, Ny.M masih dapat melakukan aktivitas sendiri. Klien
mengatakan bahwa ia sering menyapu dihalaman depan panti. Ny.M sering merasakan nyeri
pada kaki dan tangan ketika malam hari.
2. Diagnosa keperawatan
- Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit
- Resiko jatuh b.d Gangguan sistem sensori : pendengaran
3. Tujuan
Tujuan umum
Coners mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia sesuai dengan diagnose
yang di angkat
Tujuan khusus
Coners mampu membina dan mempertahankan hubungan saling percaya pada Ny.M
Coners mampu mengkaji Ny.M
Coners mampu melakukan asuhan keperawatan dengan berkomunikasi teraupetik dalam
melakukan tindakan keperawatan pada lansia
- Klien tersenyum
- Klien banyak bertanya pada coners
- Klien antusias dan aktif
HARI KE 4
1. Kondisi Klien
DS :
- Ny.M mengatakan bahwa ia sekarang berumur 64 tahun,
- Ny.M mengatakan bahwa ia sering merasa pegal-pegal pada malam hari
- Ny.M mengatakan pernah diberikan obat pilek
- Ny.M mengatakan dia spegal-pegal sering kambuh akibat setelah ia menyapu halaman
depan
- Ny.M mengatakan memiliki kesulitan dalam pendengaran
DO :
2. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit
- Resiko jatuh b.d Gangguan sistem sensori : pendengaran
3. Tujuan
Tujuan Umum :
- Pada klien Ny.M Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x pertemuan
diharapkan nyeri akut pada Ny.M dapat teratasi
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x pertemuan diharapka Ny.M dapat
Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatannya
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x pertemuan diharapka Ny.M dapat
menunjukkan prilaku yang aman untuk mencegah jatuh
4. Strategi komunikasi
a. Orientasi
1. Salam teraupetik :
- Menyapa klien
- Memperkenalkan diri kembali
2. Evaluasi/validasi :
- Menanyakan kabar klien
- Menanyakan keadaan klien
- Menanyakan kembali nama klien dan meminta klien menyebutkan ulang
namanya dan nama perawat
3. Kontrak/Topik : Mengenai penyakit asam urat yang diderita oleh klien
- Waktu : Membuat kontrak waktu dengan klien pukul 09.00 selama ± 60
menit
- Tempat : membuat kontrak tempat untuk memberikn edukasi ataupun terapi
dengan klien, membuat kontrak tepat berbincang-bincang di koridor
b. Fase Kerja
- Nyeri akut b.d peningkatan kadar asam urat
1. Mengkaji dan mengobservasi lokasi, intensitas, dan tipe nyeri.
2. Membantu pasien dalam mengidentifikasi factor pencetus.
3. Menjelaskan dan bantu pasien pasien terkait dengan tindakan pereda nyeri non
farmakologis.
4. Mengajarkan teknik relaksasi terkait ketegangan otot rangka yang dapat
mengurangi intensitas.
5. Hindarkan klien meminum alkohol, kafein dan diuretic
6. Kolaborasi tim medis
HARI KE 5
1. Kondisi Klien
DS :
- klien mengatakan kadang sesak, sesak bertambah jika banyak aktivitas dan mudah
lelah
- Klien mengatakan asma kambuh jika terjadi perubahan cuaca eksterm, debu,
aktivitas berlebihan, klien mengtakan bahwa ia akan menjauhii penyebab sesak
nafasnya muncul.
- Klien mengatakan sputum susah dikeluarkan
- Klien mengatakan sesak aktivitas berlebihan seperti berbicara banyak tanpa jedah,
(bersemangat dalam bercerita),berjalan terlalu jauh dll klien mengtakan bahwa ia
akan menjauhii penyebab sesak nafasnya muncul
- Klien mengatakan akan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya, seperti
menyapu dan membersihkan kamar semampunya, tidak berjalan-jalan terlalu jauh
dan lama
- Klien mengatakan sering terbangun tengah malam dan susah utuk tidur kembali
- Klien mengatakan sering tidur siang > 60 menit
DO :
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas
gangguan pola tidur dapat teratasi
Tujuan Khusus :
- Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan
RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt
Sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV
TTV daalam batas normal
Klien tampak tidak lemah
- Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur
Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
- Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi komunikasi
a. Orientasi
1. Salam teraupetik :
- Menyapa klien
- Memperkenalkan diri kembali
2. Evaluasi/validasi :
- Menanyakan kabar klien
- Menanyakan keadaan klien
- Menanyakan kembali nama klien dan meminta klien menyebutkan ulang
namanya dan nama perawat
- Menanyakan pada klien tentang pembahasan kemaren
3. Kontrak/Topik : Mengenai penyakit asma yang diderita oleh klien
- Waktu : Membuat kontrak waktu dengan klien pukul 10.00 selama ± 60
menit
- Tempat : membuat kontrak tempat untuk memberikn edukasi ataupun terapi
dengan klien, membuat kontrak tepat berbincang-bincang di ruang tv
b. Fase Kerja
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
1. Mengukur TTV
2. Menganjurkan klien untuk minum air hangat khususnya setelah bangun
tidur
3. Mengajarkan dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif
4. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
5. Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan
klien
6. Menganjurkan klien untuk mem buang tisue dan menganjurkan untuk
mencuci tangan, jika akan melakukan sesuatu (mis : makan)
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
1. Mengukur TTV
2. Menjelaskan pada klien pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan
3. Membantu klien pilih posisi nyaman untuk istirahat
c. Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan
Evaluasi Klien (subjektif)
klien mengatakan sesak masih dirasakan, sesak bertambah jika banyak
aktivitas dan mudah lelah
Klien bersedia minum air hangat serta diajarkan nafas dalam dan batuk
efektif
Klien bersedia untuk istirahat
Klien bersedia melakukan aktivitas semampunya klien
Klien bersedia melakukan anjuran yaitu mencuci tangan jika akan
makan
klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan
untuk mengurangi sesaknya
Klien bersedia untuk memilih dan melakukan posisi Nyman saat
istirahat
klien mengatakan terbangun saat malam sehingga susah tidur lagi
Klien mengatakan terbangun dari tidurnya karena tidur awal saat
malam terlalu cepat, kebanyakan tidur siang, karena sesak dan batuk.
Klien bersedia untuk mengikuti pola tidur yang disepakati
Evaluasi klien (Objektif) :
Suhu 36.50 C Rr : 24 x/mnt
HR: 86 x/mnt TD: 120/ 90 mmHg
Klien mencoba batuk efektif dan nafas dalam
Klien tidak banyak melakukan aktivitas
Klien antusian mendengarkan pengarahan dan penjelsan dari coners
Klien meninggikan sandaran kepala saat istrahat
HARI KE 6
1. Kondisi Klien
DS :
- klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu
menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
- Klien bersedia untuk istirahat
- Klien mengatakan ia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
- klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk
mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
- klien mengatakan ia merapikan kamar tidurnya agar nyaman
- klien mengatakan meninggikan sandaran senyaman mungkin saat istirahat tidur
- klien mengatakan melakukan teknik relaksasi
- klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat
sebelum tidur ataupun saat terbangun
- klien mengatakan mengurangi waktu tidur siang
- klien mengatakan ia tidur pukul 23.00 namun tidak terbangun saat malam, dan saat
bangun pagi ia merasa segar tidak pusing
DO :
2. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
- Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas
gangguan pola tidur dapat teratasi
Tujuan Khusus :
- Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan
RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt
Sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV
TTV daalam batas normal
Klien tampak tidak lemah
- Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur
Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
- Auskultasi bunyi napas
- Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
- Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
- Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas,
distres pernapasan, penggunaan otot bantu
- Identifikasi penyebab asma
- Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidur
- Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang
berhubungan dengan kondisi individu
- Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif
Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin,
Xantin : aminofilin, oxtrifilin
- Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
1. Salam teraupetik
- Menyapa klien, mengucapkan salam
2. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan dan keadaan klien
3. Kontrak/topic : mengevaluasi intervensi nafas dalam dan batuk efektif serta aktivitas
klien
4. Waktu : kontrak waktu melakukakan evaluasi ±60 menit
5. Tempat : kontrak tempat mengevaluasi di ruang TV
b. Tahap kerja
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
Mengukur TTV
Mengevaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan
membantu menyusun kegiatan klien
HARI KE 7
1. Kondisi Klien
DS :
- klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu
menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
- Klien bersedia untuk istirahat
- Klien mengatakan ia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
- klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk
mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
- klien mengatakan ia merapikan kamar tidurnya agar nyaman
- klien mengatakan meninggikan sandaran senyaman mungkin saat istirahat tidur
- klien mengatakan melakukan teknik relaksasi
- klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat
sebelum tidur ataupun saat terbangun
- klien mengatakan mengurangi waktu tidur siang
- klien mengatakan ia tidur pukul 23.00 namun tidak terbangun saat malam, dan saat
bangun pagi ia merasa segar tidak pusing
DO :
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas
gangguan pola tidur dapat teratasi
Tujuan Khusus :
- Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan
RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt
Sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV
TTV daalam batas normal
Klien tampak tidak lemah
- Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur
Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan
d. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
- Auskultasi bunyi napas
- Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
- Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
- Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas,
distres pernapasan, penggunaan otot bantu
- Identifikasi penyebab asma
- Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidur
- Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang
berhubungan dengan kondisi individu
- Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif
Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin,
Xantin : aminofilin, oxtrifilin
- Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi Pelaksanaan
d. Orientasi
6. Salam teraupetik
- Menyapa klien, mengucapkan salam
7. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan dan keadaan klien
8. Kontrak/topic : mengevaluasi intervensi nafas dalam dan batuk efektif serta aktivitas
klien
9. Waktu : kontrak waktu melakukakan evaluasi ±60 menit
10. Tempat : kontrak tempat mengevaluasi di ruang TV
e. Tahap kerja
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
Mengukur TTV
Mengevaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan
membantu menyusun kegiatan klien
HARI KE 8
1. Kondisi Klien
DS :
- klien mengatakan sesak berkurang namun ia mampu menerapkan nafas dalam dan
batuk efektif serta minum air hangat,
- klien mengatakan ia teratur minum obat
- klien mengatakan batuknya berkurang
- Klien bersedia untuk istirahat
- Klien mengatakan ia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
- klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk
mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
- klien mengatakan ia merapikan kamar tidurnya agar nyaman
- klien mengatakan meninggikan sandaran senyaman mungkin saat istirahat tidur
- klien mengatakan melakukan teknik relaksasi
- klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat
sebelum tidur ataupun saat terbangun
- klien mengatakan mengurangi waktu tidur siang
- klien mengatakan ia tidur pukul 23.00 namun tidak terbangun saat malam, dan saat
bangun pagi ia merasa segar tidak pusing
DO :
3. Tujuan
Tujuan Umum :
Pada klien Tn. TM Bersihan jalan nafas menjadi efektif, dan intoleransi aktifitas
gangguan pola tidur dapat teratasi
Tujuan Khusus :
- Bersihan jalan nafas efektif, Tidak ada suara nafas tambahan
RR dalam rentang normal 18-24 x/mnt
Sesak nafas berkurang
Pasien mengatakan mampu mengatasi sesaknya
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan TTV
TTV daalam batas normal
Klien tampak tidak lemah
- Pasien dapat istirahat dan tidur dengan teratur
Pasien mengatakan bahwa terbangun tengah malam berkurang
4. Rencana Tindakan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental
- Auskultasi bunyi napas
- Catat adanya bunyi napas, misal : mengi, krekels, ronchi
- Kaji/pantau frekuensi pernapasan. Catat rasio inspirasi/ekspirasi
- Catat adanya/derajat dispnea, misal : keluhan “lapar udara”, gelisah, ansietas,
distres pernapasan, penggunaan otot bantu
- Identifikasi penyebab asma
- Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, misal : peninggian kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidur
- Pertahankan polusi lingkungan minimum, misal : debu, asap dan bulu bantal yang
berhubungan dengan kondisi individu
- Dorong/bantu latihan napas dalam/abdomen/bibir/ batuk efektif
Kolaborasi dalam pemberian obat, misal Bronkodilator : Biagonis, epinefrin,
Xantin : aminofilin, oxtrifilin
- Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur
5. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
1. Salam teraupetik
- Menyapa klien, mengucapkan salam
2. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan dan keadaan klien
3. Kontrak/topic : mengevaluasi intervensi nafas dalam dan batuk efektif serta aktivitas
klien
4. Waktu : kontrak waktu melakukakan evaluasi ±60 menit
5. Tempat : kontrak tempat mengevaluasi di ruang TV
b. Tahap kerja
Mengukur TTV
Mengevaluasi dan Menganjurkan klien latihan nafas dalam, batuk efektif, dan jadwal
minu obat
Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dikerjakan klien dan
membantu menyusun kegiatan klien
Berikan lingkungan yang tenang
menciptakan suasana ruangan yang nyaman dengan cara merapihkan dan bersihkan
tempat tidur setiap hari
Atur posisi yang aman dan nyaman untuk pasien beristirahat dan tidur untuk istirahat
c. Tahap Terminasi
d. Evaluasi respon klien terhada tindakan keperawatan
Evaluasi Klien (subjektif)
- klien mengatakan sesak perlahan berkurang namun masih batuk, ia mampu
menerapkan nafas dalam dan batuk efektif serta minum air hangat,
- Klien bersedia untuk istirahat
- Klien bersedia melakukan aktivitas yang mampu ia lakukan
- klien mengatakan ia membatasi aktivitas yang berat dan berlebihan untuk
mengurangi sesaknya, klien sangat berhati-hati dengan aktivitasnya
- klien mengatakan ia akan merapikan kamar tidurnya agar nyaman
- Klien bersedia untuk memilih dan melakukan posisi Nyman saat istirahat
- klien mengatakaan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat
sebelum tidur ataupun saat terbangun