LP Kolesterol
LP Kolesterol
1. Pengertian Kolestrol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol
dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi
tubuh sehari-hari (Simple Guide kolesterol,2007.
Pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program,
Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa :
1. Total kolesterol : Nilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239
mg/dl Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi >
190 mg/d
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi
200 – 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh,
kolesterol bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian
menjadi berbahaya bagi tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih
dari 200, merupakan faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit
jantung koroner.
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit,
karena kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari
kolesterol. Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein :
lipoprotein berdensitas rendah (Low Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein
berdensitas tinggi (High Density Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol
yang “jahat”, atau merusak, karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh
dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian tinggal di dalam sel-sel
yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL dianggap “baik”, atau melindungi,
karena membaawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana kolesterol
dipecah untuk dibuang dari tubuh.
5. Penyakit Tertentu
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi
kolesterol masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu
seperti diabetes atau hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol
kita menjadi tinggi.
6. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di
tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa
berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang
bisa
4. Penanganan Hiperkolesterol
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak MUFA (mono-
unsaturated fatty acid)dan PUFA (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi
minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol
dalam darah, maka kita harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan
yaitu:
1. Golongan Fenofibrate dan Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL.
LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung,
sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan resin à Kolestirmin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu
di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3. Golongan Penghambat HMGCoa Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin,
Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja
enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu
molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat
mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4. Golongan Asam nikotinat
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan
HDL atau kolesterol baik dalam darah
5. Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL selain itu juga meningkatkan
HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
5. Cara Mencegah Hiperkolesterol
Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti
hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur
yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang
menyebabkan berbagai penyakit.Berikut langkah-langkah yang diketahui dapat
mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :
1) Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter
menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200
mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL
(kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada
dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk
melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani
terapi pengendalian kolesterol.
2) Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara
untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan
bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh
menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit
lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi
2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan
diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam
seminggu.
3) Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga
secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara
rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda
berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4) Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi,
dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-
hati, jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya.
Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak
jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitundan kanola, serta
kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini
membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan
meningkatkan HDL.
5) Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan
tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini,
para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan
suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko
penyakit jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Soekirman. 2005. Kecenderungan Masalah dan Program Gizi dalam PJP. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.