Makalah Anemia
Makalah Anemia
Oleh :
Haifa Saadah
C1AA09038
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-
Nya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.
Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ANEMIA”.
Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
mataajar KAP (Kecakapan Antar Personil). Dalam Penyusunan makalah ini, saya
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
ilmu pengetahuan yang saya miliki.
saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada
khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Saya sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam Penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun.
Penyusun
Maternitas Page i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anemia................................................................................3
2.2 Penyebab Anemia.............................................................................4
2.3 Gejala Anemia..................................................................................5
2.4 Jenis-jenis Anemia............................................................................6
2.5 Pencegahan Primer pada Anemia.....................................................9
2.6 Pencegahan Sekunder pada Anemia...............................................10
2.7 Pencegahan Tersier pada Anemia...................................................13
2.8 Pengobatan Anemia........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
Maternitas Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dan pada masalah gizi pada anemia gizi disini merupakan kondisi sakit
seseorang yang disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu:
perdarahan, kekurangan makanan yang mengandung besi, dan lain-lain.
Anemia gizi defisiensi besi dapat dilihat dari kadar Hb, dan penderita yang
sering mengalaminya yaitu pada wanita, disebabkan karena menstruasi,
kehamilan dan pada bayi: karena membutuhkan gizi zat besi yang tinggi
karena proses pertumbuhan yang cepat.
Maternitas Page 1
1.3 Tujuan
Makalah ini tiada lain yaitu untuk memenuhi tugas ilmu gizi, dimana memberi
pengetahuan tentang kurangnya gizi yang lebih khususnya pada anemia
defisiensi besi dan juga memberi pengetahuan bagi pembaca.
Maternitas Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
Maternitas Page 3
seperti zat besi , asam folat maupun vitamin B 12. (Soebroto
Ikhsan,Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia,Cetakan 1,
Yogyakarta 2009)
Maternitas Page 4
dengan pembekuan darah.Kehilangan darah yang banyak
karena menstruasi pada remaja atau perempuan juga dapat
menyebabkan anemia.Semua faktor ini akan meningkatkan
kebutuhan tubuh akan zat besi ,karena zat besi dibutuhkan
untuk membuat sel darah merah baru.
3. Produksi sel darah merah yang tidak optimal.
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel
darh merah dalam jumpah cukup.ini diakibatkan infeksi
virus,paparan terhadap kimia beracun atau obat-
obatan(antibiotic, antikejang atau obat kanker).
Maternitas Page 5
2.4 Jenis-jenis Anemia
a) Anemia Defisiensi zat besi
Anemia yang paling banyak terjadi adalah anemia
akibat kurangnya zat besi . Zat besi merupakan bagian dari
molekul hemoglobin.Oleh sebab itu , ketika tubuh
kekurangan zat besi , produksi hemoglobin akan menurun.
Meskipun demikian , penurunan hemoglobin sebetulnya
baru akan terjadi jika cadangan zat besi (Fe) dsala tubuh
sudah benar-benar habis .Kurangnya zat besi dalam tubuh
bisa disebabkan banyak hal .Kekurangan zat besi pada bayi
mungkin disebabkan prematuritas, atau bayi tersebut lahir
dari seorang ibu yang menderita kekurangan zat besi.Pada
anak-anak mungkin disebabkan oleh asupan makanan yang
kurang mengandung zat besi . Sedabgkan pada orang
dewasa , kurangnya zat besi pada prinsipnya hampir selalu
disebabkan oleh pendaraah menahun atau berulang-ulang
yang bisa berasal dari semua bagian tubuh.
Faktor resiko terjadinya anemia memang lebih besar
pada perempuan di bandingkan kaum pria .cadangan besi
dalam tubuh perempuan lebih sedikit daripada pria
,sedangkan kebutuhan perharinya justru lebih tinggin
.setiap harinya seorang wanita akan kehilangan sekitar 1-2
mg zat besi melalui ekskresi secara normal .pada saat
mentruasi ,kehilangan zat besi bisa bartambah hingga 1 mg
lagi.
Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat
pada saat hamil dan melahirkan .ketika hamil seorang ibu di
tuntut untuk memenuhi kebutuhan zat besi untuk
dirinya,tetapi juga harus memenuhi kebutuhan zat besi
untuk pertumbuhan janinya.selain itu ,pendarahan saat
Maternitas Page 6
melahirkan juga dapat menyebabkan seorang ibu
kehilangan banyak zat besi.
c)Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan
vitamin B12 atau asam folat. Anemia ini memiliki ciri sel-sel darah
abnormal dan berukuran besar (Makrositer) dengan kadar
hemoglobin per eritrosit yang normal atau lebih tinggi (hiperkrom)
dan MCV tinggi. MCV atau Mean Corpuscular Volume
merupakan salah satu karakteristik sel darah merah. Sekitar 90%
anemia makrositik yang terjadi adalah anemia pernisiosa.
Selain menggangu proses pembentukan sel darah merah
kekurangan vitamin b12 juga mempengaruhi sistem saraf,sehingga
penderita anemia ini akan merasakan kesemutan ditangan dan
kaki ,tungkai dan kaki,dan tangan seolah mati rasa,serta kaki dalam
bergerak.gejala lain yang dapat terlihat diantaranya adalah buta
warna tertentu,termasuk warna kuning dan biru,luka terbuka
dilidah atau lidah seperti terbakar,penurunan berat badan,warna
Maternitas Page 7
kulit menjadi lebih gelap,linglung,depresi,penurunan fungsi
intelektual.
Biasanya kekurangan vitamiin b12 terdiagnosis pada
pemeriksaan darah rutin untuk anemia.pada contoh darah yang
diperiksadibawah mikroskop ,tampak selah merah berukuran
besar .juga dapat dilihat perubahan sel darah putih dan
trombosit,terutama jika penderita anemia dalam jangka waktu yang
lama.jiika diduga terjadi kekurangan ,maka dilakukan pengukuran
kadar vitamin b12 dalam darah.
d) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan
jauh lebih cepatdari normal.umur sel darah merah normalnya 120
hari .pada anemia hemolitik,umur sel darah merah lebih pendek
sehingga sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.
Maternitas Page 8
f) Anemia Aplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat
mengancam jiwa.
Maternitas Page 9
b) Pola istirahat
Mengacu pada kegiatan/aktifitas yang mengakibatkan tubuh
mengalami/beresiko terkena anemia.menghindari kondisi dimana
tubuh mengalami gangguan pembentukan sel darah merah.dan
istirahat yang dianjurkan adalah minimal 8 jam per hari.
b) Pola Hidup
menjaga agar sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit.
Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah
mengikat oksigen berkurang.
c) Pola Aktifitas
Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12
dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam
kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik,
keracunan obat, dan sebagainya. Menghindari situasi
kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.
Melakukan tes darah secara rutin untuk melihat profil darah
dan mencegah terjadinya anemia.
d) Melakukan tes laboratorium
Mengetahui kandungan B12 dalam darah sehingga bisa
membedakan antara anemia biasa dengan anemia pernicious.
Bila ternyata kadar vitamin B12 normal, maka dapat dilakukan
pemberian asam folat dengan dosis 0,1-1,0 mg/hari.
Maternitas Page 10
tepat telah terbukti dapat menyusutkan lama serta beratnya
infeksi. Tindakan yang penting sekali dilakukan selama
penyakit berlangsung adalah mendidik keluarga penderita
tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit.
Pengawasan penyakit infeksi memerlukan upaya kesehatan
seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan
dan kebersihan perorangan. Jika terjadi infeksi parasit, tidak
bisa disangkal lagi, bahwa cacing tambang (Ancylostoma dan
Necator) serta Schistosoma yang menjadi penyebabnya.
Sementara peran parasit usus yang lain terbukti sangat kecil.
Ada banyak bukti tertulis, bahwa parasit parasit dalam jumlah
besar dapat menggaggu penyerapan berbagai zat gizi. Karena
itu, parasit harus dimusnahkan secara rutin. Bagaimanapun
juga, jika pemusnahan parasit usus tidak dibarengi dengan
langkah pelenyapan sumber infeksi, reinfeksi dapat terjadi
sehingga memerlukan obat lebih banyak. Pemusnahan cacing
itu sendiri dapat efektif dalam hal menurunkan parasit, tetapi
manfaatnya di tingkat hemoglobin sangat sedikit. Jika asupan
zat besi bertambah, baik melalui pemberian suplementasi
maupun fortifikasi makanan, kadar hemoglobin akan
bertambah meskipun parasitnya sendiri belum tereliminasi.
Maternitas Page 11
dipertimbangkan untuk memfortifikasi garam, gula, beras dan
saus ikan.
c). Tranfusi Darah
Suatu tindakan medis yang bertujuan mengganti kehilangan darah
pasien. Darah yang tersimpan di dalam kantong darah dimasukan
ke dalam tubuh melalui selang infus.
Maternitas Page 12
2.7 Pencegahan Tersier pada Anemia
a) pemberian suntikan untuk menghentikan pendarahan
pemberian suntikan untuk menghentikan pendarahan seperti
vitmin B12 atau B kompleks.
b) Mengonsumsi bahan makanan sumber utama zat besi, asam
folat, vitamin B6, dan vitamin B12 seperti daging dan sayuran
sesuai kecukupan gizi yang dianjurkan.
c) Melakukan tes laboratorium untuk mengetahui kandungan B12
dalam darah sehingga bisa membedakan antara anemia biasa
dengan anemia pernicious. Bila ternyata kadar vitamin B12
normal, maka dapat dilakukan pemberian asam folat dengan
dosis 0,1-1,0 mg/hari.
d) Mengkonsumsi Suplemen asam folat dapat merangsang
pembentukan sel darah merah.
e) Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12
dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam
kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik,
keracunan obat, dan sebagainya. Menghindari situasi
kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.
Maternitas Page 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut
oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya.
(Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999)
2.Kehilangan darah.
Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia karena perdarahan
berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan darah.Kehilangan
darah yang banyak karena menstruasi pada remaja atau perempuan juga dapat
menyebabkan anemia.Semua faktor ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan
zat besi ,karena zat besi dibutuhkan untuk membuat sel darah merah baru.
Maternitas Page 14
3.Produksi sel darah merah yang tidak optimal.
Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membentuk sel darh merah
dalam jumpah cukup.ini diakibatkan infeksi virus,paparan terhadap kimia beracun
atau obat-obatan (antibiotic, antikejang atau obat kanker).
3.2 Saran
Bagi pembaca dan masyarakat sebaiknya harus menjaga kesehatan
lingkungan dan makanan serta pola makan agar memenuhi kecukupan akan Fe
pada tubuh kita.Sehingga kita terjauh dari penyakit terlebih anemia yang di
sebabkan karena kurangnya zat besi untuk memproduksi darah.
Maternitas Page 15
DAFTAR PUSTAKA
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/gejala-anemia-penyebab-faktor-
risiko.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://anemia029.blogspot.com