PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bagian bawah, melekat pada tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan
suatu kesatuan penyakit dengan batasan yang jelas, dan penyakit grave
kali lebih serimg dibandingkan laki-laki dan insiden nya akan memuncak
dalam dekade usia ketiga serta keempat (schimke,1992) keadaan ini dapat
timbul setelah terjadinya syok emosional, stress atau infeksi tetapi makna
ini juga sangat sensitive pada bayi dan anak-anak namun gejala dan tanda-
individu, baik itu fisik maupun mental. Jika hal ini dibiarkan dan tanpa ada
keterbelakangan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi lobus piramidalis kelenjar tiroid. Facia coli media dan facia
bisasanya lebih besar dan lebih vascular dibandingkan lobus kiri. Kelenjar
ini kaya akan pembuluh darah dengan aliran darah 4-6 ml/menit/gram.
kolinergik yang berasal dari ganglia servikal dan saraf vagus. Kedua
system saraf ini mempengaruhi aliran darah pada kelenjar tiroid yang
langsung. Folikel atau acini yang berisi koloid merupakan unit fungsional
kelenjar tiroid. Dinding folikel dilapisi oleh sel kuboid yang merupakan
sel tiroid dengan ukuran bervariasi tergantung dari tingkat stimulasi pada
kelenjar. Sel akan berbentuk kolumner bila dalam keadaaan aktif, dan
berbentuk kuboid bila dalam keadaan tidak aktif. Setiap 20-40 folikel
dibatasi oleh jaringan ikat yang disebut septa yang akan membentuk
2. Fisiologi
dilepaaskan dari kelenjar tiroid. Hormon ini dibentuk ketika satu atau dua
besar (90%) HT yang dilepaskan dalam aliran darah adalah T4, tetapi T3
3. Metabolism iodine
Iodin memasuki tubuh dalam makanan atau air dalam bentuk ion
iodida atau iodat, dalam lambung ion iodat diubah menjadi iodida. Dalam
perjalanan 100 tahun, iodin telah larut dari tanah dan terkuras ke dalam
lautan, sehingga di daerah pegunungan dan pedalaman pasokan iodin
kemungkinan sangat terbatas, sementara unsur ini melimpah di daerah-
daerah pantai. Kelenjar tiroid memekatkan dan menjebak iodida dan
mensintesa serta menyimpan hormon tiroid dalam tiroglobulin, yang
mengkompensasi kelangkaan dari iodin.
Anjuran asupan iodin adalah 150 mikro g/hari; jika asupan di
bawah 50mikrogram/hari, maka kelenjar ini tidak mampu untuk
mempertahankan sekresi hormon yang adekuat, dan akibatnya timbul
hipertrofi tiroid (goiter) dan hipotiroidisme.
Sumber-sumber dari iodin makanan termasuk garam beriodin,
preparat vitamin, obat yang mengandung iodin, dan media kontras
beriodin. Iodin, seperti klorida, diabsorbsi dengan cepat dari saluran
gastrointestinal dan didistribusikan dalam cairan ekstraselular demikian
juga dalam sekresi kelenjar liur, lambung dan ASI.
Konsentrasi I dalam cairan ekstraselular adalah 0,6 mikrogram/dL,
atau sejumlah 150 mikrogram I dalam pool ekstraselular 25 L. Dalam
kelenjar tiroid, terdapat transpor aktif dari I serum melintasi membrana
basalis sel tiroid. Tiroid mengambil sekitar 115 mikrogram I per 24 jam;
sekitar 75 mikrogram I digunakan untuk sintesis hormon dan disimpan
dalam tiroglobulin; sisanya kembali ke dalam pool cairan ekstraselular.
Dari pool ini, sekitar 75 ug I sebagai T3 dan T4 diambil dan dimetabolisir
oleh jaringan. Sekitar 60 mikrogram I dikembalikan ke pool iodida dan
sekitar 15 mikrogram I hormonal dikonjugasi dengan glukoronida atau
sulfat dalam hati dan diekskresikan ke dalam feses.
B. Definisi Hipertiroid
kelenjar tiroid (penyakit goiter toksik nodular). (Dr. Andri Hartono, 2012).
terhadap pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price &
Wilson: 337)
ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
C. Etiologi Hipertiroid
1. Penyakit Graves
Penyakit graves termasuk kondisi turunan yang bisa muncul pada usia 20
– 40 tahun. Penyakit ini menyerang kelenjar tiorid yang akhirnya memicu
(TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah
stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif
terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar
hingga double vision.Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak
banyak.
dapat terjadi karena adanya virus, berhubungan dengan demam dan sakit
ketika menelan. Kelenjar tiroid ini juga lunak saat disentuh. Peradangan
ini bisa terjadi karena adanya akumulasi sel-sel darah putih yang dikenal
dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum
obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan
banyak.
D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala umum termasuk:
a. Keringat berlebihan
b. Ketidaktoleranan panas
d. Gemetaran
e. Kegelisahan; agitasi
h. Kelelahan
teratur dan gagal jantung dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya,
hipertiroid yang tidak di rawat mungkin berakibat pada” thyroid storm”, suatu
kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan gagal jantung.
mungkin terjadi.
halus
b. Rambut halus
bagian atas. Gejala-gejala yang lebih lanjut biasanya lebih mudah di deteksi,
namun gejala-gejala awal, terutama pada orang-orang yang lebih tua mungkin
Apatis, mudah lelah, kelemahan otot, mual, muntah, gemetaran, kulit lembab,
berat badan menurun, takikkardi, mata melotot, dan kedipan mata berkurang
badan (yang terjadi jika asupan kalori tidak dapat mengimbangi laju
mengancam jiwa. Keadaan ini dipicu oleh stressor fisiologis, seperti infeksi,
E. Patofisiologi Hipertiroid
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu
berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat
TSH. Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil
TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek
perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda
dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon
tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH
hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori
kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka
hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat
peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses
mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung
tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor
otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita
mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal
juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler.
terdesak keluar
pertumbuhan organ seksual akan terlambat pada kedua jenis kelamin. Jika terjadi
tiroid. Antibodi ini merangsang reseptor tyroid stimulating hormone. TSH pada
kelenjar tiroid dan menyebabkan aktivitas kelenjar tiroid yang berlebih sehingga
produksi hormon tiroksin berlebih. Akibatnya, TSI menyerupai kerja TSH pada
kelenjar tiroid. Pengendalian regulasi umpan balik negatif normal pada TSH tidak
bekerja pada TSI sehingga kelenjar tiroid menjadi aktif secara berlebihan,
F. Penatalaksanaan
kelompok obat ini yaitu: obat antitiroid, penghambat transport iodida, iodida
dalam dosis besar menekan fungsi kelenjar tiroid, yodium radioaktif yang
merusak sel-sel kelenjar tiroid. Obat antitiroid bekerja dengan cara menghambat
yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak
3. Persiapan tiroidektomi
konsentrasi thyroid stimulating antibody (TSAb) yang bekerja pada sel tiroid.
operasi adalah:
radioaktif.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas klien
Ruangan : Muzdalifah
Alamat : jl kemala
b. Keluhan utama
Klien mengatakan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu, sesak semakin
bertambah saat beraktivitas dan sedikit berkurang saat istirahat. Saat
dikaji respirasi rate klien 28 kali/menit.
h. Terapi
IVFD RL 20 Tpm PTU 1x100 mg
Inj. pantomex 1x 1 vial Neurodex 1x1
Oral. Propanolol 10 mg 1x1 Inj. Paracetamol 500 mg 3x1
2. Analisa data
No Simptom Etiologi problem
1. DS: Klien mengeluh sesak, Produksi hormone tiroid Ketidakefektifan
terutama saat beraktivitas meningkat pola napas
DO:
- RR 28x/mnit Peningkatan metabolic
- Nadi 102x/mnt
tubuh
Ketidakefektifan pola
napas
2. DS : Klien mengeluh Produksi hormone tiroid Hipertermi
badannya panas meningkat
DO :
- Kulit teraba hangat, Peningkatan metabolic
tampak kemerahan tubuh
- Mukosa bibir kering
- Suhu 38,3 oC
Peningkatan suhu tubuh
Hipertermi
3. DS : Klien mengatakan Produksi hormone tiroid Ketidakseimbangan
makan 2 kali sehari dan meningkat nutrisi kurang dari
menghabiskan 3 sendok kebutuhan tubuh
Peningkatan metabolic
makan dari porsi makanan
tubuh
yang disediakan di rumah
sakit Masukan nutris menurun
DO :
- TB 160 cm Ketidakseimbangan nutrisi
- BB (saat sakit) 45 kg
kurang dari kebutuhan
tubuh
4. DS: Produksi hormone Hambatan mobilitas
- Klien mengatakan sesak
meningkat fisik
setelah beraktivitas
- Klien mengatakan sering
gemetar Peningkatan kalsitonin
DO:
- Klien tampak lemah
Ca dalam darah menurun
- Aktivitas dibantu oleh
keluarga dan perawat
- Pergerakan klien lambat Otot kekurangan Ca
B. Diagnosa
Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data, maka tahap selanjutnya
adalah perumusan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan yang
muncul pada klien Ny. N adalah sebagai berikut :
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan yang ditandai
dengan :
DS: Klien mengeluh sesak, terutama saat beraktivitas
DO: - RR 28x/mnit
- Nadi 102x/mnt
2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme (masukan
nutrisi kurang) yang ditandai dengan:
DS : Klien mengeluh badannya panas
DO : - Kulit teraba hangat, tampak kemerahan
-Suhu 38,3 oC
- BB (saat sakit) 45 kg
DS:
DO:
28
nutrisi kurang) yang - Tidak terjadi penurunan tentang kebutuhan
ditandai dengan: berat badan yang berarti nutrisi
- Mampu 4. Kolaborasi dengan
DS : Klien mengatakan
mengidentifikasi ahli gizi untuk
makan 2 kali sehari
kebutuhan nutrisi menentukan jumlah
dan menghabiskan 3
- Tidak ada tanda-tanda
kalori yang
sendok makan dari
malnutrisi
dibutuhkan klien
porsi makanan yang
5. Monitor adanya
disediakan di rumah
penurunan berat
sakit
badan
DO : - TB 160 cm
- BB (saat sakit) 45
kg
4. Hambatan mobilitas fisik Tujuan: setelah dilakukan 1. Monitor vital sign
berhubungan dengan tindakan keperawatan sebelum/sesudah
penurunan kekuatan otot selama 1x24 jam latihan dan lihat
yang ditandai dengan: diharapakan tidak terjadi respon klien saat
keterbatasan dalam latihan
2. Kaji kemampuan
mobolitas fisik
Kriteria hasil: klien dalam
DS:
- Klien meningkat dalam
mobilisasi
- Klien mengatakan
aktivitas fisik 3. Ajarkan pasien
sesak setelah - Mengerti tujuan dari
bagaiamana
beraktivitas peningkatan mobilitas
merubah posisi dan
- Klien mengatakan - Memverbalisasikan
berikan bantuan jika
sering gemetar perasaan dalam
perlu
DO: meningkatkan kekuatan
4. Damping dan bantu
- Klien tampak lemah dan kemampuan
klien saat mobilisasi
- Aktivitas dibantu oleh
berpindah
dan bantu
keluarga dan perawat - Memperagakan
- Pergerakan klien pemenuhan
penggunaan alat bantu
lambat kebutuhan ADL
untuk mobilisasi
5. Berikan alat bantu
(walker)
jika klien
memerlukan
6. Bantu klien untuk
menggunakan
29
tongkat saat
berjalan dan cegah
terhadap cedera
7. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai kemampuan
D. Implementasi
30
ditandai dengan: 2. Melakukan badannya
DS : Klien mengeluh kolaborasi dengan tidak panas
badannya panas dokter untuklagi
O: Suhu 37,5 oC
DO : - Kulit teraba mengatasi penyebab
A: Masalah
hangat, tampak demam, klien diberi
teratasi
kemerahan obat PTU 1x100 mg P: Pertahankan
3. Melakukan
-Mukosa bibir intervensi 1
kolaborasi dengan
kering
-Suhu 38,3 oC dokter untuk
memberikan cairan
intra vena, klien
diberi IVFD RL 20
Tpm
4. Melakukan
kolaborasi dengan
dokter untuk
memberikan
antipiretik, klien
diberi paracetamol
infus 500 mg
5. Mengajarkan klien
dan keluarga untuk
menggunakan
kompres air hangat
pada daerah dahi
klien
3. 15-12- Ketidakseimbangan 1. Menanyakan S: Klien
2017 nurtisi kurang dari kepada klien mengatakan
Pukul
kebutuhan tubuh tentang adakah menghabiska
11.45
berhubungan dengan makanan yang n porsi
peningkatan dialerginya? makan yang
2. Menganjurkan
metabolisme(masukan disediakan
pasien untuk O: Tidak terjadi
nutrisi kurang) yang
meningkatkan penurunan
ditandai dengan:
makan dan berat badan
DS : Klien mengatakan
31
makan 2 kali minumnya yang
3. Memberikan
sehari dan signifikan
informasi tentang
menghabiskan 3 (BB 45 kg)
kebutuhan nutrisi A: Masalah
sendok makan
dengan menjelaskan teratasi
dari porsi
P: Pertahankan
makanan apa saja
makanan yang
intervensi 2,
yang baik
disediakan di
3, 4, 5
dikonsumsi klien.
rumah sakit
4. Melakukan
DO : - TB 160 cm
kolaborasi dengan
- BB (saat sakit)
ahli gizi tentang
45 kg
jumlah gizi klien
5. Mengukur berat
badan klien dengan
timbangan berat
badan
4. 15-12- Hambatan mobilitas 1. Mengukur vital S: Klien
2017 fisik berhubungan sign mengatakan
dengan penurunan sebelum/sesudah merasa rileks
kekuatan otot yang latihan dan melihat saat telah
ditandai dengan: respon klien saat beraktivitas
O: Klien tampak
latihan
2. Mengkaji meningkat
kemampuan klien dalam
DS:
dalam mobilisasi aktivitas fisik
- Klien mengatakan
3. Mendampingi dan A: Masalah
sesak setelah
membantu klien teratasi
beraktivitas P: Pertahankan
saat mobilisasi dan
- Klien mengatakan
intervensi 1,
bantu pemenuhan
sering gemetar
2, 4
kebutuhan ADL
DO:
(medampingi klien
- Klien tampak
menggapai toilet)
lemah
4. Mengajarkan pasien
- Aktivitas dibantu
bagaiamana
oleh keluarga dan
merubah posisi
perawat
- Pergerakan klien dengan cara
32
lambat menjelaskan dan
mempraktikan
posisi fowler atau
semi fowler dan
meletakkan bantal
di belakang pasien
ketika sedang sesak,
ketika hendak
makan, atau minum
obat
5. Melatih pasien
dalam pemenuhan
aktivitas mandiri
yang sederhana,
yaitu klien makan
sendiri tanpa
dibantu perawat
atau keluarga.
33
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini
menyebabkan beberapa perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang
disebut dengan thyrotoxicosis. Lebih dari 90% hipertiroid adalah akibat penyakit
(thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid
yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien
hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung
34
Hipertiroid yang menyebabkan komplikasi terhadap jantung, termasuk fibrilasi
atrium dan kelainan ventrikel akan sulit terkontrol. Pria dengan hipertiroid dapat
ginekomastia. Diagnosis pada wanita hamil agak sulit karena perubahan fisiologis
seperti tirotoksikosis.
B. SARAN
dapat memahami dan mengaplikasikan apa yang telah dibahas. Untuk meningkatkan
pengetahuan, mahasiswa dapat membaca atau mencari pengetahuan lebih banyak lagi
dari sumber lain terkait dengan materi ini. Apabila dalam makalah ini pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Saputra, Lyndon. 2012. Medikal Bedah Endokrin. Tangerang. Binapura Aksara
Guyton, Arthur. 2012. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.Jakarta. EGC
http://bayukusnandar06.blogspot.com/2017/05/askep-hipertiroidisme.html
https://dokumen.tips/download/link/hipertiroid-referat-siti-fauziah
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+hipertiroid+&btnG=&oq=hipertiroid
35