Doa Memanusiakan Manusia-Ferdy
Doa Memanusiakan Manusia-Ferdy
Kuitipan di atas adalah potongan-potongan lirik lagu Bingung yang dinyanyikan oleh
Iksan Skuter. Pada lagu tersebut Skuter sedang meratapi dirinya dan manusia-manusia lain
yang sedang bingung. Dengan kata lain, ia sedang menyadarkan manusia bahwa mereka
sedang mengalami krisis kebingungan.
Pada posisi ini, saya setuju dengan Skuter. Manusia sedang mengalami kebingungan.
Modernitas dan pasar bebas tidak bisa dibendung lagi. Manusia dituntut untuk bergerak
dalam dinamika yang ada. Jika tidak, manusia tampaknya aneh. Semua orang diwajibkan
untuk bersekolah, mendapat pekerjaan, dan mendapatkan upah. Sayangnya, setelah mendapat
gelar sarjana mereka tidak mendapat pekerjaan. Selain itu, di Indonesia, penduduk beragama
Islam yang memakai surban dikatai kearab-araban. Tetapi, jika mengenakan Levis, mereka
dikatai kebarat-baratan.
Seorang filsuf modern, Schopenhauer, sudah mengkaji masalah yang mirip seperti di
atas. Menurutnya, fenomena tersebut adalah kesia-siaan mencari kebahagiaan sejati. Karena
kebahagiaan yang sejati itu abstrak, manusia berupaya menyederhanakan itu dalam hal-hal
yang konkret.
Kebahagiaan disederhanakan dalam cita-cita manusia. Jika ditanya, setiap manusia
ingin hidup sehat, punya pasangan hidup, dapat pekerjaan, berpenghasilan tinggi, dan
sebagainya. Hal ini berarti terlalu banyak jika kebahagiaan sejati itu dikonkretkan. Hal inilah
yang membuat manusia pesimis untuk mencapai kebahagiaan sejati itu. Semua cita-cita
manusia, yang adalah bentuk sederhana dari kebahagiaan, tidak dapat dicapai.
Tidak mengherankan jika Skuter mengatakan makin hari makin susah saja menjadi
manusia yang manusia. Dalam usaha mencapai kebahagiaan yang sia-sia itu, manusia saling
tidak memanusiakan. Beberapa mengatakan bahwa yang “kanan” itu kapitalis dan “keras” itu
fasis. Manusia bingung mencari wadah di mana mereka dapat dimanusiakan! Oleh karena itu,
saya mengusulkan salah satu wadah di mana manusia dapat dimanusiakan. Wadah tersebut
adalah doa.
2
Tuhan tentu akan memanusiakan manusia tanpa harus menghilangkan segala
dorongan dan keinginan manusia. Namun, manusia hendaknya membangun persahabatan
dengan Tuhan lewat doa. Dalam doa tersebut, sampaikanlah secara jujur segala dorongan
seksualitas, keinginan, dan agresi. Di satu sisi, manusia akan legah setelah berdoa dengan
jujur. Di sisi lain, Tuhan akan mentransformasi kodrat manusia itu dengan cara-Nya sendiri.
Tuhan akan memanusiakan manusia seturut tujuan Dia menciptakannya. Manusia,
termasuk dorongan dan keinginannya, dikuatkan oleh Tuhan untuk hidup di dunia sesuai
kehendak-Nya. Dengan kata lain, “Oleh-Nya kamu boleh mangambil bagian dalam kodrat
Ilahi” (bdk. 2 Ptr 1:4). Manusia diajak menjadi kristus yang lain dalam usaha membangun
kerajaan-Nya di dunia.
Dorongan seksualitas, agresi, dan keinginan manusia diberikan oleh Tuhan untuk
menjadi kristus baru. Dorongan seksual diubah menjadi mengasihi sesama seperti Tuhan
mengasihi ciptaan-Nya. Agresi ditransformasikan untuk melawan segala iblis baik dalam
perkataan dan perbuatan. Segala keinginan manusia dapat dimanfaatkan untuk cinta Ilahi
yang dicurahkan ke dalam hati manusia oleh Roh Kudus. Namun, yang perlu dingat adalah
semua itu akan terjadi jika manusia membangun persahabatan dengan Tuhan dalam doa yang
jujur.
Dengan demikian, kebingungan dan perasaan tidak dimanusiakan dapat diatasi
dengan berdoa. Dengan berdoa, manusia membangun sebuah relasi intim bersama Tuhan.
Akibatnya, kodrat manusia digunakan oleh Tuhan untuk membangun kerjaan-Nya di dunia
ini. Dengan kata lain, manusia semakin dimanusiakan oleh doa.