Anda di halaman 1dari 8

Apa Arti Allahumma Suq Ilayya yang Kerap Dijadikan Wirid Agar Doa Cepat Terkabul?

Beginilah Maknanya

Minggu, 1 Agustus 2021 12:46 WIB


Penulis: Tria Agustina
Editor: Welly Hadinata

AA

Arti Allahumma Suq Ilayya

SRIPOKU.COM - Apa arti Allahumma Suq Ilayya yang dijadikan wirid agar doa cepat
terkabul? Ternyata ini maknanya.
Ada banyak sekali wirid dan amalan yang bisa dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan bacaan wirid dan amalan tersebut memiliki keutamaannya masing-masing.
Misalnya saja kita memiliki hajat untuk memperoleh rezeki, maka ada doa yang bisa
diamalkan selepas sholat subuh.

Termasuk pula wirid dan amalan jika agar doa kita cepat terkabul.
Yakni dengan membaca Allahumma Suq Ilayya, apa artinya?
Berikut ulasan selengkapnya mengenai arti Allahumma Suq Ilayya yang diuraikan
Sripoku.com di bawah ini.

Baca juga: Apa Arti Allahumma Yaa Barik sebagai Dzikir di Saat Kesukaran? Ternyata
Diambil dari Asmaul Husna
Bacaan wirid Allahumma Suq Ilayya ini merupakan amalan dari KH. Husein Ilyas.

Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Misbhar, Karangnongko, Mojokerto.


Berikut adalah tulisan teks arab dalam huruf hijaiyah lengkap dengan harakat dan syakalnya.
Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu (angin itu) menggerakkan awan, maka Kami
arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan
bumi setelah mati (kering).
Seperti itulah kebangkitan itu.
Dalam kamus al ma’any menyebutkan arti fasuqnaahu dalam alquran artinya adalah
menggiring. Sedangkan dalam terjemahan ini menerjemahkan dengan “mengarahkan”.
Secara makna sama saja yaitu membuat sesuatu menuju ke tempat atau lokasi tertentu.

Baca juga: Apa Arti Irhamna Ya Allah yang Kerap Dijadikan Doa Permohonan? Ini Bacaan
Surat Al-Baqarah Ayat 286
Arti Allahumma Suq Ilayya
Setelah mengulas arti berbagai informasi dari kamus ma’any maupun terjemahan dalam
mushaf, maka secara kesimpulan arti dari Allahumma suq ilayya adalah, “ Ya Allah giringlah
kepadaku ….. kemudian lanjut isi doa kita.

Misalnya anda meminta doa kelulusan, Allahumma suq ilayya annajaaha fil imtihaan kalau
pakai bahasa Arab semuanya.
Kalau memakai bahasa Arab kombinasi Indonesia misalnya Allahumma suq ilayya lulus
ujian, dan lain sebagainya.

Demikianlah arti Allahumma Suq Ilayya yang kerap dijadikan wirid dan amalan agar doa
cepat terkabul. Semoga bermanfaat.
⚪⚪⚪⚪⚫⚫⚫⚫
Asal-muasal Keinginan
Saturday, November 24, 2007
By nias
Oleh Pdt. Em. HADA ANDRIATA

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia (I Yohanes 2 : 16)

Kita sering menyaksikan kehidupan sesama kita di tengah masyarakat yang terasa janggal dan
sulit kita pahami. Sebagai contoh, orang yang berkelakuan jujur, benar, rendah hati, penuh
kasih terhadap sesamanya, namun ia justru mengalami banyak kesulitan. Ia hidup dalam
perekonomian yang morat-marit, tempat tinggalnya bermasalah, pendidikan anak-anaknya
kacau, dan sulit mendapat pekerjaan.

Apa yang diperjuangkan dan dilakukannya tidak mendapat penghargaan orang lain,
dicemoohkan, dan dilecehkan karena status sosial ekonominya rendah. Saat ia meninggal
dunia, pelayatnya pun sedikit dan sebentar lagi namanya dilupakan oleh sesama warga
kampung.

Berbeda dengan orang yang sombong, curang, licik, kejam, kehidupannya bergemerlapan
dengan harta, justru ia mendapat dukungan dan dielu-elukan oleh banyak orang. Apa yang
diusahakannya selalu mendapat respons dari banyak orang, entah orang-orang dekatnya,
maupun orang-orang yang sebenarnya tak mengenalnya sekalipun. Begitulah keanehan yang
kita jumpai di dunia ini. Oleh karena itu, sebenarnya di mana rahasianya?
Menanggapi kenyataan semacam itu, ada orang yang berpendapat bahwa hal itu merupakan
kehendak Allah. Akibatnya, jika terjadi sesuatu yang buruk dalam kehidupan manusia, orang
pun cenderung menyalahkan Allah. Ada sejumlah pernyataan yang dialamatkan kepada Allah,
misalnya Allah tak adil, Ia melupakan orang benar, Ia mengabaikan orang yang jujur, Ia telah
menjadikan manusia seperti wayang yang dipermainkan-Nya, dll.

Khusus yang terakhir sering dikomentari orang dengan ucapan, “Hirup mah darma
wawayangan bae”. Sekiranya semua pernyataan itu benar, manusia tak lebih sebagai benda
mati yang tak berdaya dan Allah bertindak sewenang-wenang terhadap manusia. Padahal
sebagaimana kita baca pada kutipan ayat di atas, jelas semua keinginan dan sikap yang buruk
pada diri manusia itu bukan berasal dari Bapa yakni Tuhan Allah. Terlebih jika kita mengacu
kepada sifat Allah yang Mahasuci, mustahil yang buruk dan jahat itu berasal dari Dia.

Oleh sebab itu, asal-muasal semua keinginan yang ada pada manusia itu berasal dari ulah
manusia sendiri. Hal ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia diciptakan Allah dengan
kebebasannya untuk berkeinginan yang baik atau berkeinginan yang jahat. Didorong oleh
keinginannya itu, manusia pun dapat melakukan tindakan yang baik atau jahat.

Ternyata manusia justru lebih sering dan lebih banyak mengembangkan keinginan yang jahat
dan melakukan perbuatan jahatnya itu di dalam dunia ini. Manusia memiliki akal budi yang
dikaruniakan Allah, namun manusia mengabaikan peran akal budi itu dan kendati tak masuk
akal, manusia tetap menjalankan praktik kejahatannya dengan cara-cara yang sadis, entah
terhadap anggota keluarganya sendiri, terlebih terhadap orang-orang lain.

Berikutnya, Allah mengaruniakan firman-Nya yang dapat dibaca dan dipelajari oleh manusia.
Namun sering manusia tak menaati firman-Nya itu dan melanggarnya tanpa rasa bersalah.

Ya, keinginan daging (tubuh) dan keinginan mata lebih menarik hati dan pikiran manusia,
ketimbang rambu-rambu yang disediakan Allah agar tidak dilanggar. Demikian pula dengan
keangkuhan hidup lebih menguasai diri manusia sehingga merajalela semua tindakan yang
merusak di tengah komunitas manusia dalam bentuk perselisihan, persengketaan, dan
peperangan.

Mengapa terjadi perkara-perkara yang tak sesuai dengan maksud Allah pada awal penciptaan
manusia itu? Jawabannya, manusia telah jatuh ke dalam dosa, lalu semua olah pikiran,
ucapan, dan tindakan manusia pun dipengaruhi oleh dosa-dosa itu.
Di lingkungan tertentu, kita jumpai ulah orang-orang muda dengan geng motornya yang
dilakukan oleh senior-senior terhadap para juniornya dan mengingatkan kita kepada kasus
STPDN dan IPDN pada masa lalu. Juga upaya untuk memenuhi keinginan mata dalam
pelbagai fenomena mulai dari video porno, film-film layar lebar yang vulgar, hingga semua
tampilan seronok yang disajikan dalam pelbagai pertunjukan. Kemudian keangkuhan hidup
dalam bentuk tindak kriminal, pembalakan liar, sikap sok kuasa, penghinaan terhadap sesama,
dll.

Bahkan, terdengar kata-kata orang yang menantang, “Mana mungkin ada orang yang berani
mencegah aku berbuat demikian!” Sungguh menyedihkan praktik kehidupan semacam itu
sehingga orang pun bertanya, “Beginikah wajah kehidupan orang di negeri kita?”

Selaku orang beriman, kita terpanggil untuk melakukan langkah-langkah untuk mengurangi
dan jika mungkin mencegah semua keinginan yang buruk dan jahat itu. Kita berharap terjadi
perbaikan di sana sini sehingga suasana kehidupan di negeri kita semakin baik, aman, dan
nyaman. Untuk sampai pada langkah-langkah tersebut, kita perlu menggunakan pedoman
firman Allah sehingga benar-benar ada kewibawaan di atas kita yang kita junjung tinggi.

Bukankah kita adalah umat dan bangsa yang beragama? Ajaran agama berperan besar dalam
kehidupan kita. Wajarlah jika kita melakukan semua itu atas dasar ajaran agama demi
perbaikan hidup bangsa kita dewasa ini dan untuk bekal anak cucu kita pada masa mendatang.
Kiranya kita dengan penuh rasa tanggung jawab segera mewujudkannya, mengingat kita tak
mungkin menunda-nundanya pada tahun depan.

Memang kita cukup jelas menerima pencerahan yang didasarkan pada ayat di atas bahwa
keinginan-keinginan dan sikap itu bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia ini. Oleh
karena itu, menjadi tugas kita agar yang berasal dari Allah yakni yang baik, yang adil, yang
benar, dan yang berkenan kepada Allah itu, dapat kita realisasikan dalam kenyataan hidup kita
masing-masing.

Lantas secara berantai kita kembangkan ke seluruh lapisan bangsa kita sehingga terjadilah
proses yang menuju ke arah perbaikan itu. Kendati hasilnya tak dapat kita petik dalam waktu
singkat, namun setidaknya kita melihat masa depan yang berpengharapan itu. Sungguh,
sebuah langkah yang baik dan mudah-mudahan kita ikhlas melakukannya karena untuk itulah
kita hadir di tengah masyarakat, bukan untuk mengembangkan keburukan dan kejahatan,
melainkan untuk mengembangkan kebaikan dan kebenaran.

Kehidupan yang semacam inilah yang sebenarnya amat kita harapkan ada di tengah
masyarakat kita, khususnya dewasa ini dan kita masing-masing menjadi para pelaksana untuk
memperbaikinya. Amin.***

Penulis pendeta emeritus Gereja Kristen Pasundan Jemaat Awiligar Bandung. (Pikiran
Rakyat, 24 November 2007)

Like
Related Posts

Natal 2007, Melalui Jalan Lain


⚫⚫⚫⚫⚪⚪⚪⚪
Rahasia dan Manfaat dari Mantra ‘Om Namah Shivaya’ Menurut Hindu Jika Diamalkan
Setiap Sembahyang
Genta Sugiwa
12 Agustus 2021, 08:36 WIB

Ilustrasi. Umat Hindu Bali yang melantunkan Mantra Om Namah Shivaya saat
bersembahyang. /Antarafoto/Mohammad Ayudha

TABANANBALI - “Om Namah Shivaya” dalam bahasa sansekerta berarti saya mohon
perlindungan, tuntunan dan keselamatan dari Dewa Shiva. Tapi maknanya tidak hanya sampai
disitu.

Mantra “Om Namah Shivaya” memiliki kandungan kekuatan luar biasa, dimana setiap suku
kata mempunyai karunia tersendiri dalam menyelamatkan jiwa dari belenggu pikiran dan
belenggu samsara.

Baca Juga: Drama Korea Hospital Playlist Season 2, Tentang Persahabatan dan Kehidupan
Rumah Sakit

Seperti dilansir dalam instagram @filasafat_hindu menyebut mantra OM Namah Shivaya


diambil dari hymne Sri Rudman pada Krsna Yajurveda. (Taittirya Samhita 4.5.4.7)” Namah
Sivaya berarti salam (namah) pada maha beruntung (Siva) atau sembah kami pada tuhan Siva.

Namah Sivaya disebut Panchaksari Mantra karena terdiri dari 5 suku kata (Na, Ma, Si, Va,
dan Ya) atau Bali disebut Aksara Panca Tirtha (Na, Ma Si, Wa, dan Ya) Nama Sivaya berubah
menjadi mantra 6 suku kata jika didahului awalan Om didepannya menjadi Om Namah
Sivaya.
Baca Juga: Drama Korea Taxi Driver dan Aktor Tampan Lee Je Hoon Yang Nyamar Jadi
Sopir Taksi

Jika diartikan lebih setiap suku kata dari Mantra “Om Namah Shivaya” dalam panca aksara
yakni sebagai karunia kemaha-sucian tertinggi Dewa Shiva sebagai keseluruhan alam semesta
kepada jiwa-jiwa.

Na berarti karunia Beliau, Ma berarti alam semesta, Si adalah Shiva, Va mengungkap rahasia
karunia-Nya dan Ya adalah jiwa.
Na adalah unsur padat (pertiwi), Ma adalah unsur air (apah), Si adalah unsur cahaya (teja), Va
adalah unsur udara (bayu) dan Ya adalah unsur ruang (akasha).

Selain itu makna dari Mantra “Om Namah Shivaya” secara tidak langsung mengatur masing-
masing dari lima lapisan badan kita.

Baca Juga: Istri Jerinx Nora Alexandra Ingin Lekas Damai, Ini Jawaban Adam Deni

Na terkait pada badan fisik (annamayakosha), Ma terkait pada badan prana


(pranamayakosha), Shi terkait pada badan pikiran (manomayakosha), Va terkait pada badan
kebijaksanaan (vijnanamaya kosha) dan Ya terkait pada badan kesadaran [anandamayakosha].
Sedangkan pranava mantra Om /Aum di depan terkait pada Atman.

Nah bila diamalkan dengan tekun setiap kali sembahyang Mantra “Om Namah Shivaya”
ternyata memiliki manfaat yang luar biasa diantaranya.

Baca Juga: Seorang PNS Ditemukan Meninggal di Parit Sawah Tabanan, Riwayat Sakit
Diduga Kambuh

Manfaat seketika mengisi pikiran kita dengan limpahan energi-energi maha suci dari
kesadaran kosmik Dewa Shiva. Ini membuat badan dan pikiran kita lebih murni dan tingkat
kesadaran kita secara niskala lebih tinggi. Karena kita melakukan upaya mengakses energi
maha suci kesadaran kosmik. Maka kita mendapatkan ketenangan pikiran.
Baca Juga: Intip Bocoran Sinopsis Penthouse 3 Episode 10, Cheon Seo Jin dan Joo Dan Tae
di Ambang Kehancuran
Manfaat jangka waktu tertentu, mantra ini dapat mengembalikan semua tulah kutukan dan
mantra lainnya yang berusaha melukai kita. Semua hal yang berupa rintangan dan tidak baik
akan dilontarkan kembali pada asalnya. Mantra ini memberi perlindungan dari kekuatan-
kekuatan negatif. Selain dapat meredakan keliaran pikiran kita, seperti keserakahan, rasa
takut, trauma, keinginan-keinginan liar, iri hati, marah dan benci.
⚪⚪⚪⚫⚫⚫
Om Mantra

Mantra Om (juga ditulis sebagai Aum) memiliki memurnikan efek dan membantu kesadaran
kita untuk beralih ke tingkat yang lebih tinggi.

Mengapa adalah penting untuk memurnikan kami jiwa? Tubuh manusia dan pikiran yang
mampu memproyeksikan dan menerima pesan seperti perangkat elektronik seperti radio
nirkabel yang menangkap sinyal. Kita bisa sebenarnya merasa jika orang yang duduk di
sebelah kami bahagia atau marah atau tertekan. Bagaimana hal itu terjadi? Karena kita bisa
memilih naik emosi dari orang lain. Orang yang bahagia dan jolly dapat membuat kita
bahagia. Suram seseorang dapat membuat kita sedih. Jadi, bayangkan jumlah orang yang
kami jumpai sepanjang hari. Berapa banyak macam emosi yang baik dan buruk Anda
mungkin mengambil sepanjang hari? Ini menjelaskan mengapa yogi-yogi hebat tinggal jauh
dari area penduduk. Hal ini dapat dijelaskan dalam cara yang lebih baik. Kapan kita
menengahi, kita bisa melihat banyak pikiran dan emosi yang datang ke pikiran kita. Semua
emosi atau pikiran itu tidak sepenting kita. Kami menjemput mereka dari orang-orang sekitar
kita.

Pemurnian

Oleh nyanyian Om Mantra atau Aum, Kami benar-benar dapat memurnikan jiwa kita
menjelma. Hal ini penting kita mensucikan jiwa menjelma kita sehingga kita dapat mencapai
kesatuan dengan jiwa lebih tinggi. Jika seseorang menderita rasa sakit psikologis atau
beberapa masalah lain, nyanyian mantra Om selama jangka waktu mungkin akan sangat
membantu.

Keberadaan Universal Mantra Om

Om mantra adalah tidak hanya sebuah mantra Hindu atau India. Jika kita melihat di seluruh
dunia kita dapat menemukan keberadaannya dalam berbagai budaya dan agama. Dalam
kekristenan Allah digambarkan sebagai- Mahakuasa, yang berarti bahwa Allah berkuasa;
Mana-mana, yang berarti Allah ada di mana-mana; Maha, yang berarti Allah adalah maha
tahu. Jika kita melihat sekali kata-kata yang menggambarkan Allah kita akan melihat semua
kata-kata yang dimulai dengan "OM". Hal ini menarik untuk melihat bahwa di dalam
Kabbalah dan di buku Zohar salah satu dari 72 nama-nama Tuhan adalah "Aleph Vav Mem"
mana Aleph mulai a, Vav singkatan dari Anda dan Mem singkatan M. Oleh karena itu, lain
nama Allah oleh Kabbalah adalah juga Aum. Semua pengikut Judaisme, Doa-doa Islam dan
Kristen berakhir dengan Amin. Kata Amin juga adalah versi sederhana dari mantra Aum.
Makna dari kata Amin adalah "In the name of Allah, Jadi itu."

Kita dapat mengerti bagaimana kuat atau kuat Om mantra adalah dengan percobaan
sederhana. Kita perlu untuk melantunkan mantra Om 12 kali perlahan-lahan dan dengan
konsentrasi. Kami juga mungkin melantunkan Amin. Setelah kami selesai, kita akan
perhatikan bahwa semua kemarahan dan kebencian adalah meleleh. Kami tidak akan merasa
seperti mengkritik orang lain atau tidak akan merasa seperti melukai siapa pun saat itu.
Keseluruhan, kita akan merasakan ketenangan tertentu dalam pikiran kita. Dalam Kembar
jantung meditasi, Kami menggunakan mantra Om bergeser kesadaran kita ke tingkat yang
lebih tinggi atau untuk bergerak lebih dekat ke jiwa kita lebih tinggi.
⚪⚪⚪⚫⚫⚫

Anda mungkin juga menyukai