Fix
Fix
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan besar di dunia yang memasuki pasar internasional secara umum telah memiliki
departemen R & D dan Quality Control secara profesional begitu pula perusahaan yang
memasuki industri formula bayi sangat diwajibkan memiliki departemen research and
development (R & D) ini dan seharusnya pula melakukan riset-riset detail bersama ahli-ahli gizi
untuk melakukan pengembangan produk secara berkelanjutan dan semakin baik berdasar pada
Dalam industri formula bayi ini, perusahaan diwajibkan mempunyai ijin-ijin lengkap sesuai
kesehatan dan menitikberatkan pada kesehatan bayi. Selain itu dukungan sarana lengkap baik
departemen R & D beserta peralatan risetnya maupun departemen quality controlnya. Dimana
kedua departemen ini sangat menentukan output produk khususnya formula bayi yang benar-
benar higienis dan bebas kontaminasi. Penggunaan dan pemakaian produk formula bayi memiliki
resiko efek secara jangka panjang dan tidak kecil. Sehingga adanya tuntutan persayaratan yang
tinggi dari organisasi internasional maupun pemerintah lokal sangat dikedepankan mengingat
terjadinya kegagalan produk mempunyai resiko kehilangan nyawa atau kematian pada sasaran
pemakainya yaitu bayi. Peranan organisasi kesehatan baik internasional maupun lokal dan
pemerintah lokal sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan dari produk formula bayi ini.
Research and Development ( R & D ) Department pada Nestle juga telah melakukan riset-
riset penting dan pengembangan produk secara berkala disesuikan dengan permintaan pasar
dengan tetap mengikuti aturan dan persyaratan yang berlaku. Kegiatan ini berlangsung terus-
menerus dengan tanpa melupakan evaluasi-evaluasi tindakan untuk menemukan solusi serta
pembuatan produk-produk inovasi terbaru yang paling tepat sasaran dan benar dalam rangka
Quality Control ( QC ) Department pada Nestle juga telah melakukan kontrol kualitas
terhadap mutu dan higienitas produk formula bayi khususnya susu bubuk sebagai nutrisi
tambahan pada bayi. Ketepatan dan disiplin kontrol sangat menentukan hasil produk hingga
Sasaran utama Nestle pada dasarnya adalah memasarkan produk formula bayi berupa susu
bubuk ke dunia internasional mulai negara maju, negara berkembang, hingga ke negara dunia
ketiga. Perbedaan budaya dari berbagai negara ini dapat menentukan keputusan memakai atau
tidak serta kemampuan daya beli dari berbagai segmen sangat mempengaruhi penggunaan atau
Nestle Adalah salah satu perusahaan besar dan berkelas internasional yang berkantor pusat
di Switzerland dan pada tahun 1866 yang lebih dari 100 tahun yang lalu yang pada saat ini juga
telah dikenal perusahaan yang bergerak dalam industri formula bayi. Nestle pada tahun 1974-an
mulai memasuki dan memasarkan produk formula bayinya di dunia ketiga seperti negara-negara
dunia ketiga, mereka Nestle mendapat kecaman dari berbagai pihak yang berkepentingan seperti
ibu-ibu bayi, organisasi kesehatan lokal negara, dan pemerintah lokal karena produk susu
bayinya diindikasikan telah terkontaminasi dan malnutrisi untuk bayi yang mengakibatkan
kematian pada bayi. Susu bubuk yang beredar di negara mereka yang diproduksi oleh Nestle
dianggap merupakan hasil produksi untuk percobaan penggunaan pemakaian pada bayi guna
menemukan solusi terbaik dan evaluasi untuk produk-produk baru selanjutnya. Banyak pendapat
khususnya di negara dunia ketiga ini mengatakan Nestle membunuh bayi generasi muda mereka
Dengan berjalannya waktu, Nestle melakukan riset dan lobi internasional dengan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk diskusi pemecahan masalah yang terjadi guna diambil solusi
yang tepat, salah satunya dengan WHO dan UNICEF. Jalan ini ditempuh Nestle untuk jangka
panjang karena dapat digunakan sebagai acuan atau dasar pemakaian produk Nestle serta dapat
diberikan jaminan aman. Dengan penggunaan WHO Code sebagai standarisasi serta requirement
Kesalahan dan kelalaian persepsi dalam pemakaian produk formula bayi khususnya susu
bubuk oleh personal atau pemakainya merupakan salah satu faktor penyebab bisa terjadinya
kematian pada bayi usia 1 – 2 tahun, karena dapat terjadi kontaminasi buatan serta kurangnya
pengetahuan mendasar pentingnya air susu ibu. Dimana ibu-ibu di negara dunia ketiga ini
menganggap bahwa susu bubuk formula dapat membuat bayi terlihat lebih tumbuh dan bersinar
adalah kurang tepat menurut Nestle. Dikatakan oleh Nestle bahwa air susu ibu tetaplah yang
utama dan tidak dapat tergantikan oleh susu bubuk formula apapun.
Dari uraian latar belakang masalah diatas mengenai penggunaan susu bubuk formula pada
bayi usia 1 – 2 tahun khususnya dalam pemasarannya di negara-negara dunia ketiga yang
mendapatkan kecaman dari pihak-pihak yang berkepentingan maka dalam studi kasus ini akan
diambil langkah-langkah solusi terbaik mengingat adanya permasalahan baru terkait dengan
adanya perubahan budaya dan perilaku beberapa manusia dalam cara-cara pemasaran susu bubuk
formula bayi dan peranan dari Nestle dalam kegiatannya melawan HIV dan AIDS pada negara-
negara berkembang.
Pengelolaan bisnis internasional menjadi sesuatu yang sangat penting apabila perusahaan
ingin unggul dalam kompetisi global, dengan pengelolaan yang baik akan menyebabkan
keunggulan perusahaan meningkat. Pengelolaan ini dimulai dari analisis pasar luar negeri lalu
dilanjutkan dengan menetapkan strategi untuk memasuki pasar lua negeri. Setelah itu dilakukan
barulah perusahaan menentukan aktivitas yang akan dilakukan untuk masuk ke pasar global.
Analisis pasar luar negeri merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan
oleh perusahaan yang ingin berkecimpung dalam kegiatan bisnis internasional. Analisis pasar ini
a) Penyaringan Pasar, dimana metode analisis dan penilaian pasar yang memungkinkan
b) Riset Pasar, kegiatan yang dilakukan untuk menentukan potensi kebutuhan pasar.
Penyaringan pasar dapat membantu dua pihak perusahaan yaitu perusahaan yang
multinasional tetapi ingin memastikan bahwa kondisi yang berubah tidak akan menciptakan
pasar-pasar yang disadari oleh manajemen perusahaan. Dalam penyaringan pasar dilakukan jenis
yaitu :
a) Penyaringan Negara, yaitu penggunaan negara sebagai dasar untuk seleksi pasar
b) Penyaringan Segmen, yaitu penggunaan segmen pasar sebagai dasar untuk seleksi pasar
Dalam proses penyaringan pertama ini di nilai potensi kebutuhan dasar dimana jika tidak
ada kebutuhan maka tidak ada satupun pengorbanan usaha dan uang yang secara wajar akan
memungkinkan perusahaan itu untuk memasarkan barang dan jasanya, selain itu perdagangan
dan investasi luar negeri berdasar pada penerbitan beragam data perdagangan industri, dimana
banyak diantaranya dipublikasikan dalam situs internet perusahaan tersebut. Dari penyaringan
pertama ini kita dapat ketahui bahwa impor tidak sepenuhnya mengukur potensi pasar. Hal ini
disebabkan karena kurangnya valuta asing, terjadinya pajak dan markup harga proyek dan
tekanan politik.
b) Proses Penyaringan Kedua
1. Bidang Keuangan, seperti tingkat inflasi, nilai tukar, suku bunga, ketersediaan
investasi serupa
2. Indikator Pasar, dimana data-data ekonomi berfungsi sebagai tolok ukur untuk
3. Faktor Pasar yang cenderung memiliki korelasi yang tinggi untuk suatu produk
tertentu.
4. Analisis Tren teknis statistik atau rata-rata aritmatik dimana observasi berikutnya
dari suatu variabel dengan interval waktu yang teratur dianalisis untuk
pembatasan kuota impor yang akan bernilai positif apabila manajemen sedang
mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik di luar negeri dan bernilai negatif apabila
manajemen ingin melakukan ekspor. Pertimbangan manajemen dalam berinvestasi ke luar negeri
Pada proses penyaringan keempat dilakukan terhadap para kandidat yang tersisa
berdasarkan faktor sosiokultural, hal ini menjadi sangat sulit karena sosiokultural sangat
subjektif dan data sulit untuk dikumpulkan dari jarak jauh. Yang sesungguhnya ingin diketahui
pihak manajemen adalah manakah dari negara tersebut yang akan menjadi prospek terbaik bagi
produk perusahaan.
b. Pangsa pasar
c. Strategi pemasaran
i. Saluran distribusi
j. Lingkup pasar
Ekspor – Impor
Ekspor adalah sebuah kegiatan menjual produk-produk yang dibuat di negara sendiri untuk
digunakan atau dijual kembali ke negara-negara yang lain. Sedangkan impor adalah membeli
produk-produk yang dibuat di negara-negara lain untuk digunakan atau dijual kembali di negara
sendiri.
Dalam ekspor impor ada dua jenis produk yang diperdagangkan yaitu barang dan jasa.
Perbedaan antara barang dan jasa itu sendiri sudah pasti terletak pada tangible dan intangible
sebuah produk.
Investasi Internasional
Investasi internasional adalah modal yang dipasok oleh penduduk suatu negara ke
penduduk negara lainnya. Ada dua macam kategori dari investasi internasional ini, yaitu:
yang terdapat di negara-negara tujuan. Negara dimana terdapat kantor pusat induk disebut
negara asal (home country) dan setiap negara lainnya di mana perusahaan tersebut
di luar pengendalian. Yang menjadi tujuan dari portofolio investment ini hanyalah
keuntungan finansial belaka, bukan untuk memegang penuh kendali atas sebuah perusahaan atau
Lisensi, adalah kesepakatan kontrak dimana suatu perusahaan di suatu negara memberikan
lisensi penggunaan hal kekayaan intelektualnya (paten, merek dagang, nama merek, hak cipta,
atau rahasia dagang) kepada suatu perusahaan di negara kedua dengan mendapatkan pembayaran
Franchise (Waralaba), adalah suatu bentuk khusus lisensi , terjadi apabila suatu
perusahaan di suatu negara (pemberi waralaba) memberikan wewenang kepada suatu perusahaan
di negara kedua (pemegang waralaba) untuk menggunakan sistem pengoperasiannya dan juga
nama merek, merek dagang, dan logo dengan mendapatkan pembayaran royalti. Contoh: Mc
di suatu negara setuju untuk mengoperasikan fasilitas atau memeberikan jasa manajemen lainnya
kepada perusahaan di negara lain dengan mendapatkan imbalan yang telah disepakati.
Lisensi Internasional
Lisensi adalah pemberian beberapa hak (intangible rights) kepada perusahaan asing, yang
meliputi pemberian hak untuk memproses, hak paten, program, merek, hak cipta, atau keahlian.
a) Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding hanya terpaku pada suatu
c) Pemberi lisensi mengalami peningkatan penjualan atas pergantian suku cadang di luar
negeri
d) Penerima lisensi akan mendapatkan hak memproses dan teknologi sehingga mengurangi
Sedangkan beberapa kerugian yang mungkin terjadi akibat penerapan lisensi adalah :
memberikan kepada perusahaan lain hak untuk menggunakan suatu jenis keahlian dan
Waralaba Internasional
Waralaba internasional adalah cara yang strategis untuk mengurangi ketergantungan pada
permintaan domestik dan tumbuh baru, pusat pendapatan dan laba masa depan di seluruh dunia.
Memperluas merek global melalui waralaba melibatkan risiko rendah, membutuhkan investasi
minimal dan menawarkan potensi upside yang sangat besar pada peningkatan kemampuan. Di
sini saya melihat apa yang waralaba internasional, manfaatnya, contoh perusahaan yang telah
berhasil waralaba internasional, bagaimana untuk memulai waralaba dan di mana untuk mencari
bantuan tambahan.
Waralaba adalah penyatuan sumber daya dan kemampuan untuk mencapai pemasaran
strategis, distribusi dan penjualan tujuan untuk sebuah perusahaan. Ini biasanya melibatkan
franchisor yang memberikan kepada individu atau perusahaan (franchisee), hak untuk
menjalankan bisnis menjual produk atau layanan di bawah model bisnis waralaba sukses dan
Franchisor meminta biaya di muka awal untuk franchisee, terhutang pada saat
penandatanganan perjanjian waralaba. Biaya lain seperti pemasaran, iklan atau royalti, dapat
diterapkan dan sebagian besar didasarkan pada bagaimana kontrak dinegosiasikan dan setup.
Iklan, pelatihan dan dukungan lainnya jasa yang disediakan oleh pemilik waralaba. Selain
memasuki pasar luar negeri baru dengan pelanggan tambahan, waralaba internasional juga dapat
menawarkan apa yang disebut pemilik master franchisee asing. Orang-orang ini biasanya berasal
dari negara dan memahami masalah-masalah politik dan birokrasi di negaranya jauh lebih baik
Master asing pemilik waralaba membayar biaya di muka yang besar dan kuat untuk
memperoleh wilayah geografis yang ditunjuk atau, dalam beberapa kasus, seluruh negara di
mana mereka beroperasi sebagai mini atau sub-waralaba perusahaan, menjual waralaba,
mengumpulkan royalti, pelatihan pemilik dan mengawasi semua hal-hal terkait lainnya. Mereka
jumlah tertentu waralaba harus diuraikan untuk hak eksklusif untuk menggunakan model
bisnis di seluruh negeri. Domino Pizza International Inc mulai melayani konsumen di luar
Amerika Serikat pada tahun 1983 ketika toko pertama dibuka di Winnipeg, Kanada. Sejak saat
itu, Domino Pizza International telah memperluas jangkauan global untuk menyertakan lebih
dari 55 pasar internasional dilayani oleh lebih dari 3.230 toko. Keberhasilan Domino Pizza di
luar AS adalah karena hubungan kolaboratif antara franchisee yang luar biasa dan tim
perusahaan yang mendukung mereka. Bersama-sama, kami terus berusaha untuk mendukung
kebijakan 'Satu Merek-satu Sistem' untuk menjadi yang terbaik perusahaan pengiriman pizza di
dunia.
STUDI KASUS
Dalam studi kasus Nestle : Kontroversi Formula Bayi ditemukan beberapa rumusan
masalah dari permasalahan yang terjadi. Dalam bab ini dibahas berdasar korelasi dengan
konsumen untuk tetap menggunakan produk susu bubuk fomula bayi khususnya pada negara-
negara dunia ketiga dengan tanpa menimbulkan permasalahan baru ? “ . Untuk mengatasi
permasalahan ini maka Nestle sebaiknya menggunakan pemilahan dalam Kriteria Segementasi
pasar yang sebelumnya harus dilakukan penelitian mengenai ekonomi makro dan mikro dari
sebagian negara-negara dunia ketiga seperti melakukan survei dan observasi lingkungan
demografi, ekonomi negara, perilaku, budaya, gaya hidup serta politiknya. Dengan melalui
tahapan-tahapan survei dan observasi sesuai keperluan pemasaran formula bayi dalam bentuk
susu bubuk sebagai nutrisi bayi, dapat dipastikan Nestle akan diterima konsumen di negara-
negara dunia ketiga ini. Education pada ibu-ibu bayi tentang tetap pentingnya air susu ibu yang
tidak dapat tergantikan akan sangat mempengaruhi perilaku konsumsi formula bayi dari Nestle
ini. Serta Penyertaan petunjuk penggunaan formula bayi secara baik dan benar sebagai contoh
mencuci botol dengan air mengalir sampai bersih lalu direbus hingga mendidih dengan tujuan
menghilangkan bakteri seminim mungkin untuk menghindari kontaminasi pada botol-botol susu
formula sebagai nutrisi tambahan pada bayi usia dini khususnya pada usia 1 – 2 tahun. Berdasar
pengamatan Nestle, penduduk di negara dunia ketiga masih kurangnya pendidikan mengenai
kesehatan, maka secara bersamaan Nestle juga melakukan riset dan diskusi bersama organisasi-
organisasi lokal maupun internasional dalam rangka mensukseskan pemasaran formula bayinya.
aktifitas dan perubahan cara pemasaran dalam rangka memasarkan produk formula bayi terkait
adanya perubahan budaya masyarakat dan perilaku konsumen ? “ . Untuk melakukan dan
merealisasikan pemasaran formula bayi khususnya di negara-negara dunia ketiga, telah diambil
langkah oleh Nestle dengan cara melobi organisasi lokal dan internasional sebagai partner kerja
Strategi Adaptasi dan Komunikasi dengan menggunakan Dual Adaptation dan Product Invention
syarat dan requirement berdasar kode-kode WHO yang telah ditetapkan sehingga formula bayi
yang dikonsumsi telah dijamin layak konsumsi oleh bayi. Begitu pula dengan organisasi
UNESCO sebagai pihak kontroler peredaran produk formula bayi dimana penertiban industri
formula bayi haruslah memenuhi standarisasi-standarisasi tertentu untuk mencapai hasil produk
yang paling aman dan terjamin sehingga resiko kematian bayi dapat dihilangkan atau seminim
mungkin.
Kecaman dan perlawanan dari organisasi kesehatan lokal dan pemerintah setelah adanya
statement Neslte membunuh bayi di negara dunia ketiga yang disebabkan kurangnya edukasi
atau pendidikan betapa pentingnya air susu ibu sebagai nutrisi utama sangatlah kurang. Mereka
menganggap bahwa nutrisi dari formula bayi produk Nestle adalah yang terbaik di satu sisi, akan
tetapi di sisi lain pihak Nestle tidak mengeluarkan statement seperti mereka. Yang pada akhirnya
diputuskan oleh Nestle untuk merubah cara pemasaran melalui beberapa rumah sakit bersalin
sebagai partner pemasaran produk, selain dapat memberikan masukan edukasi pada masyarakat
lokal juga dapat memberikan nilai benefit bagi Nestle. Cara pemasaran yang tepat sasaran sangat
dipengaruhi oleh perubahan perilaku konsumen serta budaya masyarakat lokal sehingga Nestle
juga perlu mengkomunikasikan secara berkala dengan pihak terkait seperti organisasi lokal,
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti dan saran sebagai
berikut ini :
1. Nestle dapat menggunakan strategi pemasaran secara berkala dan berkolaborasi dengan
bayi.
2. Nestle tetap memeberikan produk sampling berupa pemakaian gratis melalui rumah sakit
3. Nestle dapat memberikan produk paket dengan non formula bayi dalam arti produk luar
seperti bedak, sabun, dan sebagainya sebagai bentuk kepedulian terhadap bayi dan ibu
4. Produk formula bayi sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat khususnya ibu bayi,
maka Nestle dapat melakukan pemasaran produk formula bayinya melalui produk-produk
pendukung yang digunakan oleh ibu bayi secara langsung seperti susu bubuk khusus ibu
5. Nestle melakukan survei dan observasi mengenai segemntasi pasar berdasar budaya
masyarakat dan perlikau konsumen tiap negara di bagian negara dunia ketiga sehingga
Sedangkan saran yang dapat dikemukakan pada studi kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Tetap melakukan pendekatan edukasi pada ibu bayi sebagai pelaku pemakai formula bayi
menanggulangi atau memerangi HIV dan AIDS dengan ikut mensupport kegiatan anti
AIDS.