Anda di halaman 1dari 4

KEK Tanjung Lesung Belum Dilengkapi RDTR

nurul roudhoh   |   Metro Serang  |   Rabu, 10 April 2019 - 12:47:43 WIB


|  dibaca: 116 kali

SELFIE: Sejumlah peserta asyik selfie saat berlangsungnya workshop


pengawasan teknis penyelenggaraan tata ruang di Kanwil ATR Provinsi
Banten, KP3B, Kota Serang, Selasa (9/4).

SERANG- Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Lesung


di Kabupaten Pandeglang belum dilengkapi dengan rencana detail tata ruang
(RDTR). Perencanaan tersebut dibutuhkan sebagai acuan tata ruang di daerah
penyangga dan pendukung dari kawasan inti.
Direktur Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Kementerian Agraria dan
Tata Ruang (ATR) Wisnubroto Sarosa menuturkan, RDTR merupakan turunan
dari RTRW. RDTR lebih terkonsentrasi pada kawasan yang dikembangkan.
Perencanaan tersebut lebih detail ketimbang RTRW.“Misalnya ada di
Kabupaten Pandeglang nih, ada kecamatan-kecamatan.

Ada satu kecamatan di sekitar Tanjung Lesung kita zoom (perbesar),


aturannya lebih detail. Kalau sekarang belum (ada),” ujarnya kepada
wartawan usai workshop pengawasan teknis penyelenggaraan tata ruang, di
Kantor Wilayah (Kanwil) ATR Provinsi Banten, KP3B,  Kota Serang, Selasa
(9/4).

Ia menuturkan, RDTR menjadi pengendali agar area terdampak atau sekitar


bisa dikembangkan bisa lebih dioptimalkan untuk menunjang kawasan inti.
Area sekitar itu lah yang kadang terlupakan dalam rencana
pembangunan.“Misalnya ada Waduk Karian, itu juga kita lihat karena ke
depan Waduk Karian ini menjadi sumber air baku untuk DKI (Jakarta). Tata
ruang sekitarnya harus bisa mendukungnya,” katanya.
Dari RDTR, kata dia, akan ada perumusan peraturan zonasi. Dari perumusan
tersebut akan ditetapkan apa yang boleh dan dilarang untuk diberikan izin.
Dia mencontohkan, peraturan zonasi akan mengatur luasan hotel yang
dibangun di KEK Tanjung Lesung hingga pada konstruksinya."Semua ukuran-
ukuran itu dimunculkan dalam peraturan zonasi, atau harus ada syarat
tertentu. Syaratnya harus membuat syarat tertentu, misalnya harus membuat
IPAL (instalasi pengolahan air limbah) sendiri. Jadi setiap hotel itu harus
diatur semua, itu namanya peraturan zonasi, ” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Wisnubroto, peraturan zonasi juga akan memudahkan


pemerintah daerah dalam mengeluarkan perizinan. “Nanti temen-temen di
Dinas PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) yang akan memberikan izin nanti
tinggal lihat saja. Oh anda memasuki kawasan ini, atau zona ini, izin apa yang
diperlukan dan diperbolehkan ini dan ini,” tuturnya.

Penjabat (Pj) Sekda Banten Ino S Rawita menuturkan, pihaknya akan


berkoorindasi dengan Kanwil BPN Banten untuk menindaklanjuti perumusan
RDTR. “Yang terpenting bahwa dengan adanya workshop ini sebuah
terobosan baru, bagai gayung bersambut. Jadi kita (pemprov)  menginginkan
ada penataan tata ruang. Ini merupakan hal yang sangat positif untuk Banten,
karena sekarang ini penduduk Banten semakin bertambah,” ujarnya. (dewa)

Sumber Berita: http://bantenraya.com/berita/2019/04/10/6556/kek-tanjung-
lesung-belum-dilengkapi-rdtr #ixzz65AJxk8lh
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No
Derivatives
Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR)
Kabupaten Pandeglang

Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) adalah rencana secara terperinci tentang tata
ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi
kabupaten/kota. Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Pasal 59
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang menetapkan bahwa setiap RTRW
kabupaten/kota harus menentukan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu
disusun RDTR nya. Pertimbangan penetapan kawasan yang akan disusun RDTR
harus merupakan kawasan perkotaan atau kawasan strategis kabupaten/kota.
Kawasan strategis kabupaten kota dapat disusun rencana detilnya apabila
merupakan kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau akan direncanakan
menjadi kawasan perkotaan. RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok
pada kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang
yang memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam kawasan fungsional agar
tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan
penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.

RDTR berfungsi sebagai kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota


berdasarkan RTRW, acuan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari
kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur dalam RTRW, acuan bagi kegiatan
pengendalian pemanfaatan ruang, acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang,
dan acuan dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Selanjutnya sebagai ketentuan intensitas pemanfaatan ruang di setiap wilayah
yang sesuai dengan fungsinya perlu ditetapkan kawasan yang diprioritaskan,
kemudian disusun program pengembangan kawasan dan pengendalian
pemanfaatan ruang pada tingkat BWP atau Sub BWP. Dalam sistem rencana detil
tata ruang kawasan perkotaan, peraturan zonasi merupakan pengaturan lebih
lanjut untuk pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam pola pemanfaatan ruang
suatu wilayah. Peraturan Zonasi ini dapat menjadi rujukan untuk menyusun
RTRK/RTBL.

Tahun 2017 Pusat Pengkajian, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W)


LPPM IPB bekerjasama dengan Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang melakukan
penyusunan RDTR di lima kecamatan yang merupakan kawasan strategis yang
ada di Kabupaten Pandeglang. Lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Carita,
Kecamatan Munjul, Kecamatan Cibaliung, Kecamatan Menes, dan Kecamatan
Panimbang-Sobang. Penyusunan RDTR Kecamatan Carita dan Cibaliung
dilatarbelakangi oleh perkembangan kegiatan ekowisata yang semakin kompleks
sehingga memerlukan sebuah acuan dalam memanfaatkan ruang, implementasi
dan pengendalianya. Sementara penyusunan RDTR Kecamatan Cibaliung dan
Menes dilatarbelakangi oleh ketentuan dari RTRW Kabupaten Pandeglang yang
menetapkan kecamatan tersebut sebagai Kawasan Agropolitan, sehingga acuan
sebagai dasar pengembangan kawasan tersebut sangat diperlukan. Penyusunan
RDTR Kecamatan Panimbang- Sobang dilatarbelakangi oleh rencana
pengembangan kedepan di wilayah tersebut begitu kompleks. Rencana tersebut
diantaranya adalah penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung
di Kecamatan Panimbang, Rencana pembangunan Bandara Banten Selatan yang
lokasinya berada di Kecamatan Panimbang yang berbatasan dengan Kecamatan
Sobang, dan Rencana exit tol jalan bebas hambatan Serang-Panimbang yang
berada di Kecamatan Panimbang.

Anda mungkin juga menyukai