Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN TEKNIK

TRANSPORTASI
IR. GDE NGURAH PURNAMA JAYA,, MT
Pendahuluan
• Perkembangan
P k b P
Penduduk
d d k mencapaii 2 2.34%
34% P
Pertahun
t h
• Peningkatan Jumlah kendaraan rata-rata 15 % Pertahun
• Pertumbuhan dan investasi bidang prasarana jaringan
jalan dan komponennya relatif kecil dibawah 3 %

menimbulkan permasalahan pergerakan lalu


lintas yang sangat sering terjadi

Perlu adanya penanganan permasalahan


yaitu TRAFFIC ENGINEERING
DEFINISI TRAFFIC ENGINEERING
Bagian
g dari rekayasa
y : Aplikasi
p Detail dari Traffic
• perencanaan lalu Majemen yaitu :
lintas • pengendalian daripada
• rancangan geometrik sistem
i arus llalu
l lilintas
jalan • berorientasi pada
• pengembangan
b sisi
i i Trasnport Planning
jalan sampai bagian • berkaitan erat dengan
depan ba
depa bangunan
gu a Rencana
e ca a Tata
ata Gu
Guna a
yang berbatasan Lahan
dengan jalan
Pola Pergerakan Lalu lintas
• Pola Pergerakan Makro Î Mangikuti sistem
jaringan jalan
• Pola Volume lalu lintas bervariasi :
ƒ Variasi bulananÎ adanya liburan sekolah
agama
ƒ Variasi harianÎ adanya hari minggu, jum’at ½
hari kerja
ƒ Variasi setiap jam dan jam-jam sibuk Îadanya
jjam-jam
j kantor dan masuk sekolah
Volume Lalu lintas
• jumlah kendaraan yang melintasi titik
tertentu di jalan dalam satuan waktu, di
ukur dalam kendaraan/hari atau
kendaraan/jam.
• berdasarkan perencanaan dapat
diklarifikasikan menurut beberapa jenis
kendaraan.
kendaraan
Ringkasan Suatu Volume Lalu lintas

• AADT : Anualy Average Daily Traffic


(Lalu lintas Harian rata-rata dalam
setahun) yaitu Total volume lalu lintas di
jalan selama setahun dibagi 363.

• MAHV : Maximum Anualy Hourly Volume


Yaitu volume lalu lintas tiap jam tertinggi
dalam setahun.
Kecepatan Lalu lintas
Kecepatan
p waktu p perjalanan,
j , dan kelambanan merupakan
p
indikator- indikator dari kemacetan lalu lintas yang akan
menyebabkan
– Peningkatan
P i k t waktu kt perjalanan
j l d
dan bi
biaya perjalanan
j l
– Peningkatan biaya operasi kendaraan
– Peningkatan jumlah kecelakaan (walaupun
kecelakaan sering berkurang karena kecepatan yang
rendah)
– Menurun tingkat kesenangan dan kenyamanan bagai
pemakai kendaraan
Jenis Kecepatan
• Kecepatan sesaat (Short Speed )
Kecepatan pada suatu waktu dan titik tertentu
• Kecepatan
K t perjalanan
j l (t
(travell speed)
d)
jauh perjalanan
Waktu perjalanan
• Kecepatan
p gerak
g ((running
g speed)
p )
Jauh perjalanan
p dikurangi
Waktu tempuh g waktu berhenti
Pengukuran kecepatan
Pengukuran
g kecepatan
p Sesaat
• Metoda 2 Pengamat
• Merupakan kendaraan sendiri
• Radarmeter

Pengukuran
P k kkecepatan
t Perjalanan
P j l d
dan K
Kecepatan
t G Gerakk
ƒ Metoda pengamatan dari atas
ƒ Survei nomor kendaraan
ƒ Metoda dengan pengamatan melaksanakan
perjalanan
Kecelakaan/Keselamatan Lalu lintas

Kecelakaan karena rancangan


g jjalan
• tikungan-tikungan,
• pejajaran,
p j j ,
• persimpangan, dan
• tanda-tanda dan teknik lalu lintas

Cara penanganan
• mengatur pergiliran pada jalan yang berpotongan
• memisahkan antara pejalan kaki dengan
kendaraan,
Faktor--faktor kecelakaan
Faktor
Kecelakaan disebabkan oleh banyak faktor,
tidak sekedar oleh pengemudi yang buruk, atau
pejalan yang tidak berhati-hati. Antara faktor-
faktor pokok penyebab kecelakaan adalah :
– Kerusakan kendaraan
– Rancangan kendaraan
– Cacat pengemudi
– Permukaan jalan
jalan, dan
– Rancangan jalan.
Pengaturan Lalu Lintas Pada
Persimpangan
1. Dilarang belok kanan
1
2. Traffic Signal Lampu Pengatur Lalu lintas
• L
Lampu Lalu
L l lintas
li t waktu
kt tetap
t t
• Lampu lalu lintas diatur kendaraan
3. Penghitungan semboyan lalu lintas
4. Tundaan p
pada lampu
p lalu lintas
PARKIR
• Kebutuhan Parkir dan Permasalahan Parkir
• Permintaan Parkir dilihat dari Pelaku
Transportasi
• Inventarisasi pelataran parkir
• Survei Pola Parking dan Volume Parkir
• Kebutuhan off Street Parkingg
• Metode Pengaturan parkir
Pedestrian
Permasalahan
• Pedestrian sepanjang jalan
• Pedestrian menyeberang jalan

Fasilitas pedestrian dapat berupa :


• Trotoar
• Pedestrian Bridge
g (j
(jembatan ppenyeberangan)
y g )
• Pelicin (pedestrian Ligh Control)
GEOMETRIK JARINGAN JALAN
Merupakan
p dimensi dari komponen-komponen
p p jjaringan
g
jalan yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga bisa
memberikan pelayanan yang optimal terhadap lalu lintas

• Fungsi Jalan
– Jalan arteri
jalan yang melayani angkutan utama
– Jalan kolektor
j l yang mengalami
jalan l i angkutan
k t pengumpulan
l
– Jalan lokal
jalan yang melayani angkutan setempat
Bagian--bagian Jalan
Bagian
• RUMAJA
Ruang sepanajng jalan yang hanya diperuntukan
perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi
jalan, trotoir, lereng, ambang pengaman, timbunan
galian gorong-gorong, perlengkapan jalan dan bangunan
pelengkap lainnya.

• RUMIJA
Ruang g sepanjang
p j g jjalan diluar DAMIJA diperuntukan
p bagi
g
pandangan bebas pengemudi dan pengaman konstruksi
jalan.

• DAPEJA
Definisi komponen utama Damaja

• Jalan/Badan jalan (Road Way)


• Jalur lalu lintas (traveled way),
• L j (l
Lajur (lane))
• Bahu jalan (shoulder)
• Median
• Trotoar (sidewalk)
STÁNDAR UMUM GEOMETRI JALAN

DA

Semp. Bang
Badan

DA

Ja
APEJA (M)

T
Tikungan
D
DAMAJA

alur (Line)
AMIJA (M)
J l
Jalan Kecepatan
K t

Semp.

(Radius
(KM/Jam)

Pagar
Sekunder (M)

(M)

(M)

M)
M
Min Max Min

8 32 45 60 100 80 30 21 30 3.5
3 5– 350 210
Arteri 60 3.7 115
5
7 20 20 30 80 60 20 12 17 30 – 210 115
Kolektor 40 35
3.5 20

3.5 - 5 14 17 20 60 40 10 8.5 11.5 25 – 115 50 30


Lokal 30 3.0

Sumber :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1980 tentang Jalan
2 P
2. Peraturan
t P
Pemerintah
i t hR
Republik
blik IIndonesia
d i NNomor 26 T
Tahun
h 1985 ttentang
t JJalan
l
3. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970
PENGELOLAAN LALU LINTAS
Hal ini dapat
p di laksanakan dengan
g :
– Marka Jalan, dan
– Rambu-rambu lalu lintas

Diharapkan dapat meningkatkan :


• Evektivitas
E ki i penggunaan kkapasitas
i jjalan
l
• Keamanan dan ketertiban, serta kenyamanan berlalu lintas.
• Mendidik disiplin para pengendara
pengendara, dan
• Mengurangi kecelakaan lalu lintas

Anda mungkin juga menyukai