SEMESTER : IV
BOBOT SKS : 2
TAHUN : 2022
DOSEN PENGAMPU:
ACHMAD FAISAL, ST, M.Sc
Dasar Hukum Penyelenggaraan Infrastruktur Jalan
Undang – Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan jalan bertujuan untuk :
a) Mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan jalan.
b) Mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan.
c) Mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal dalam pemberian layanan kepada masyarakat.
d) Mewujudkan pelayanan jalan yang andal dan prima serta berpihak pada kepentingan masyarakat.
e) Mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mendukung terselenggaranya
sistem transportasi yang terpadu.
f) Mewujudkan pengusahaan jalan tol yang transparan dan terbuka.
Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 3
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan tujuan :
g) Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan
moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa.
h) Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa.
i) Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.
Dasar Hukum Penyelenggaraan Infrastruktur Jalan
PERMEN PU NO: 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan Pasal 2 Ayat 2
Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan bertujuan untuk mewujudkan :
a. Tertib penyelenggaraan jalan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan.
b. Tersedianya Jalan yang mewujudkan keselamatan, keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan dan ramah lingkungan.
Komponen – Komponen Infrastruktur Jalan
PERMEN PU NO: 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan
• Permukaan badan jalan
Perkerasan Lentur
Konstruksi
Struktur perkerasan jalan • Permukaan bahu jalan
Jalan
Geometrik jalan • Bagian tanjakan dan
turunan jalan Perkerasan Komposit
• Median jalan
• Marka jalan
• Rambu jalan Keselamatan
• Pulau jalan
• Halte
Perlengkapan jalan • Lampu lalu lintas
(APILL)
• Penerangan jalan Kecepatan Waktu Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
• Jalur pengguna sepeda,
pejalan kaki
• Patok kilometer
CSI rata-rata
Tabel kriteria nilai Customer Satisfaction Index (CSI)
Nilai CSI Kriteria CSI 0.73 (73%)
Kinerja pelayanan jalan keseluruhan sudah memenuhi harapan pengguna jalan yang memiliki persentase dominan
kriteria nilai CSI ‘Puas’ sebesar 78,75% (jalan provinsi dalam kota) dan kriteria nilai CSI ‘Cukup Puas’ sebesar 53,41%
(jalan provinsi luar kota). Namun, kinerja pelayanan jalan provinsi belum memberikan kualitas pelayanan yang optimal
dengan kriteria nilai CSI ‘Sangat Puas’ sebesar 15% < CSI Kepuasan rata-rata sebesar 75% terhadap jalan provinsi
dalam kota dan kriteria nilai CSI ‘Sangat Puas’ sebesar 14,77% < CSI Kepuasan rata-rata sebesar 73% terhadap jalan
provinsi luar kota. Hal ini menyatakan kinerja komponen-komponen infrastruktur jalan yang tersedia harus dilakukan
peningkatan kualitas pelayanan sehingga pengguna jalan mendapatkan pelayanan yang optimal, mengingat terdapat
(Sumber: Achmad Faisal, 2022)
kriteria nilai CSI ‘Kurang Puas’ sebesar 1,14% terhadap jalan provinsi luar kota.
KALIMANTAN BARAT
Evaluasi Indeks Kepuasan Pengguna Jalan Provinsi
CSI rata-rata
0.76 (76%)
0.73 (73%)
0.69 (69%)
79,3%
Bobot Kontribusi Komponen-Komponen Infrastruktur Jalan Potensi Capaian Kepuasan Pengguna Jalan
Berturut-turut dari yang terbesar meliputi : Berturut-turut dari yang terbesar meliputi :
• Pemanfaatan bagian-bagian ruang jalan sebesar 0,847 (84,7%) • Keselamatan terjamin saat perjalanan dari perilaku kendaraan lain (Y5) sebesar 0,860
(86,0%)
• Struktur perkerasan jalan sebesar 0,804 (80,4%)
• Keselamatan terjamin saat perjalanan dari kondisi infrastruktur jalan yang tersedia (Y7)
• Manajemen rekayasa lalu lintas sebesar 0,776 (77,6%)
sebesar 0,854 (85,4%)
• Geometrik jalan sebesar 0,734 (73,4%) • Keselamatan terjamin saat perjalanan dari perilaku pengguna sepeda, pejalan kaki (Y6)
• Perlengkapan jalan sebesar 0,678 (67,8%) sebesar 0,854 (85,4%)
• Bangunan pelengkap jalan sebesar 0,582 (58,2%) • Penggunaan BBM kendaraan setelah melintasi jalan (Y3) sebesar 0,852 (85,2%)
• Waktu tempuh perjalanan setelah melintasi jalan (Y2) sebesar 0,811 (81,1%)
• Kecepatan kendaraan saat melintasi jalan (Y1) sebesar 0,791 (79,1%)
(Sumber: Achmad Faisal, 2022) • Penggunaan suku cadang kendaraan (seperti rem, ban, dll.) setelah melintasi jalan (Y4)
sebesar 0,757 (75,7%).
KALIMANTAN BARAT
Analisis SEM Capaian Kepuasan Pelayanan Jalan Provinsi
77,8%
Bobot Kontribusi Komponen-Komponen Infrastruktur Jalan Potensi Capaian Kepuasan Pengguna Jalan
Berturut-turut dari yang terbesar meliputi : Berturut-turut dari yang terbesar meliputi :
• Struktur perkerasan jalan sebesar 0,822 (82,2%) • Keselamatan terjamin saat perjalanan dari kondisi infrastruktur jalan yang tersedia (Y7)
sebesar 0,863 (86,3%)
• Pemanfaatan bagian-bagian ruang jalan sebesar 0,807 (80,7%)
• Penggunaan BBM kendaraan setelah melintasi jalan 0,859 (Y3) sebesar (85,9%)
• Geometrik jalan sebesar 0,766 (76,6%) • Keselamatan terjamin saat perjalanan dari perilaku kendaraan lain (Y5) sebesar 0,848
• Manajemen rekayasa lalu lintas sebesar 0,743 (74,3%) (84,8%)
• Perlengkapan jalan sebesar 0,633 (63,3%) • Keselamatan terjamin saat perjalanan dari perilaku pengguna sepeda, pejalan kaki (Y6)
• Bangunan pelengkap jalan sebesar 0,589 (58,9%) sebesar 0,847 (84,7%)
• Kecepatan kendaraan saat melintasi jalan (Y1) sebesar 0,794 (79,4%)
• Waktu tempuh perjalanan setelah melintasi jalan (Y2) sebesar 0,790 (79,0%)
(Sumber: Achmad Faisal, 2022) • Penggunaan suku cadang kendaraan (seperti rem, ban, dll. ) setelah melintasi jalan (Y4)
sebesar 0,728 (72,8%)
KALIMANTAN BARAT
Evaluasi Indeks Kepuasan Pengguna Jalan Provinsi
1. Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (CSI < 0,73) 2. Pemanfaatan Bagian-Bagian Ruang Jalan (CSI < 0,68) 3. Perlengkapan Jalan (CSI < 0,68)
1. Penanganan arus lalu lintas saat terjadi kemacetan 1. Gangguan kendaraan parkir di bahu jalan (CSI = 0,67). 1. Ketepatan penempatan Lampu Lalu Lintas
lalu lintas (CSI = 0,72). 2. Gangguan perpohonan, tanaman, rumput di samping (APILL) (CSI = 0,67).
2. Penanganan arus lalu lintas saat adanya pekerjaan jalan (CSI = 0,67). 2. Kondisi zebra cross pada penyeberangan
jalan, pemeliharaan jalan (CSI = 0,72). 3. Gangguan kios, warung di bahu jalan, di terotoar jalan, pejalan kaki, pengguna sepeda (CSI = 0,66).
3. Penanganan arus lalu lintas saat terjadi bencana di samping bahu jalan (CSI = 0,67). 3. Ketersediaan jalur untuk pengguna sepeda
alam (CSI = 0,71). 4. Gangguan poster, spanduk, baliho publikasi di samping (CSI = 0,64).
jalan (CSI = 0,66). 4. Ketersediaan trotoar untuk pejalan kaki (CSI
= 0,63).
5. Ketersediaan pagar pengaman pejalan kaki,
pengguna sepeda (CSI = 0,61).
6. Ketersedian patok kilometer (CSI = 0,58).
7. Ketersediaan halte (CSI = 0,57).
1. Struktur Perkerasan Jalan (CSI < 0,63) 2. Capaian Kepuasan Perjalanan (CSI < 0,61) 3. Perlengkapan Jalan (CSI < 0,60)
1. Kondisi kelicinan permukaan jalan saat hujan 1. Waktu tempuh perjalanan setelah melintasi 1. Ketersediaan jalur untuk pengguna sepeda
(CSI = 0,62). jalan (CSI = 0,56). (CSI = 0,53).
2. Kondisi kerataan permukaan jalan (CSI = 0,62). 2. Kecepatan kendaraan saat melintasi jalan (CSI 2. Ketersediaan trotoar untuk pejalan kaki (CSI
3. Kondisi kehalusan permukaan jalan (CSI = 0,62). = 0,56). = 0,52).
3. Penggunaan suku cadang kendaraan (seperti 3. Ketersediaan halte (CSI = 0,52).
rem, ban, dll. ) setelah melintasi jalan (CSI = 4. Ketersediaan pagar pengaman pejalan kaki,
0,56). pengguna sepeda (CSI = 0,52).
5. Ketersedian patok kilometer (CSI = 0,52).
6. Ketepatan penempatan halte (CSI = 0,50).