Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.

7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN


PEMBANGUNAN JALAN
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Lingkar SKPD Tahap 2 Lokasi
Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur)

Edi Nurhadi Kulo


Joice E. Waani, Oscar H. Kaseke
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: edikulo14@gmail.com

ABSTRAK
Pekerjaan teknik sipil berskala besar perlu menggunakan alat berat. Alat berat menurut fungsinya
masing-masing antara lain alat penggali, pemuat, pengangkut, penghampar, dan alat pemadat. Alat
harus digunakan secara efisien sehingga pengguna perlu mengetahui kemampuan alat, jenis-jenis alat,
keterbatasan alat, serta biaya operasional alat. Produktivitas alat berat bergantung pada jenis atau
type alat, metode kerja, kondisi medan kerja, serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis alat yang dibutuhkan, serta kapasitas produksi alat
berat pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar SKPD Tahap 2 di Kecamatan Tutuyan Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur. Sesuai dengan waktu (durasi) kontrak dan kuantitas pekerjaan utama
(major item), pekerjaan galian dijadwalkan 45 hari kerja dengan kuantitas pekerjaan 23.128 m3;
pekerjaan timbunan dijadwalkan 33 hari kerja dengan kuantitas pekerjaan 11.181 m3; pekerjaan lapis
pondasi agregat dijadwalkan 30 hari kerja dengan kuantitas pekerjaan 866 m3; pekerjaan perkerasan
aspal dijadwalkan 11 hari kerja dengan kuantitas pekerjaan 564 m3. Produksi Asphalt Mixing Plant
dan Crusher tidak ditinjau. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang ada dilapangan
kemudian dilakukan analisis kapasitas produksi, keseimbangan penggunaan alat, serta harga satuan
alat sesuai teori yang dirangkum dari berbagai sumber untuk menunjang analisis yang dilakukan.
Dari hasil analisis diperoleh jenis alat berat yang akan digunakan beserta kapasitas produksi dari
masing-masing alat sesuai dengan pekerjaan utama yaitu Pekerjaan Galian kapasitas produksi
Hydraulic Excavator 150,22 m3/jam, Dump Truck 57,73 m3/jam. Pekerjaan Timbunan Pilihan
kapasitas produksi Wheel Loader 23,22 m3/jam, Dump Truck 14,36 m3/jam, Motor Grader 1863
m3/jam, Vobration Roller 51,86 m3/jam. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Wheel Loader 23,22 m3/jam,
Dump Truck 5,39 m3/jam, Motor Grader 1397,3 m3/jam, Vobration Roller 51,86 m3/jam. Pekerjaan
Perkerasan Aspal Dump Truck 6,78 m3/jam, Asphalt Finisher 39,69 m3/jam, Tandem Roller 45,9
m3/jam, Pneumatic Tired Roller 56,7 m3/jam.
Dapat disimpulkan sesuai dengan waktu yang ditentukan serta kapasitas produksi dari masing-masing
alat, waktu puncak berada pada hari yang ke 66 sampai 75 sesuai kontrak dengan kuantitas produksi
577,52 m3/hari karena pada hari tersebut terjadi 2 jenis pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan
sehingga alat yang dibutuhkan untuk hari tersebut yaitu Hydraulic Excavator 1 unit, Dump Truck 5
unit, Wheel Loader 1 unit, Motor Grader 1 unit, Vibratory Roller 1 unit. Kebutuhan alat dapat
ditanggulangi karena kapasitas Dump Truck kurang lebih hampir sama dengan kuantitas produksi
yaitu 576,72 m3/hari, sedangkan kapasitas alat lain melebihi kuantitas produksi.
Kata Kunci: Produktivitas Alat Berat, Pembangunan Jalan

PENDAHULUAN proyek pembangunan jalan raya, sumber daya alat


berat menjadi faktor utama dalam pelaksanaan
Latar Belakang suatu proyek jalan.
Secara umum dalam pekerjaan teknik sipil Alat berat yang digunakan dalam suatu
dengan skala besar, tidak mungkin tidak proyek dibuat oleh pabrik sesuai dengan
menggunakan alat berat. Begitu pula dengan fungsinya masing-masing, yaitu alat penggali, alat

465
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

pemuat, alat pengangkut, alat penghampar, dan LANDASAN TEORI


alat pemadat.
Sebagai pengguna alat harus digunakan Jenis Alat Berat
secara efisien. Untuk digunakan secara efisien Hydraulic Excavator
perlu untuk mengetahui kemampuan alat, jenis- Backhoe sering juga disebut Pull Shovel, atau
jenis alat, dan keterbatasan alat, serta biaya lebih popular lagi dengan sebutan Hydraulic
operasional alat. Excavator. Karakteristik penting dari hydraulik
Produktivitas alat tergantung pada jenis atau excavator adalah pada umumnya menggunakan
type alat, metode kerja, kondisi medan kerja serta tenaga diesel engine dan full hydraulic system.
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Excavating operation paling efisien adalah
suatu pekerjaan. menggunakan metode heel dan toe (ujung dan
Untuk meninjau produktivitas aspek diatas pangkal), mulai dari atas sampai ke bagian bawah.
berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga Bagian atas bisa berputar (swing) 360 derajat.
untuk dapat menganalisis produktivitas alat berat Kelebihan Excavator adalah bisa mendistri-
harus sesuai dengan teori dan tahapan analisis busikan muatan ke seluruh bagian vessel dengan
yang tepat. merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur
muatan sehingga jalannya dump truck bisa
Rumusan Masalah seimbang.
Dari permasalahan di atas, akan dilakukan
penelitian dengan judul Analisa Produktivitas Loader
Alat Berat untuk Pekerjaan Pembangunan Jalan. Menurut Kaseke (2008), Loader adalah suatu
alat berat yang mirip dengan Dozer Shovel, tetapi
Batasan Masalah beroda karet (ban) sehingga baik kemampuan
Tinjauan terhadap Analisa Produktivitas Alat maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu:
Berat Pada Pekerjaan Pembangunan Jalan ini akan hanya mampu beroperasi di daerah yang keras dan
dibatasi menyangkut : rata, kering, dan tidak licin karena traksi di daerah
1. Hanya akan ditinjau jenis alat berat yang basah akan rendah, tidak mampu mengambil
berpengaruh dalam proyek pembangunan jalan tanah “bank” sendiri atau tanpa batuan
2. Alat-alat yang digunakan terhadap pekerjaan dozing/stock paling terlebih dahulu dengan
utama (Major Item) meliputi Pekerjaan Galian bulldozer
Biasa, Pekerjaan Timbunan Pilihan, Pekerjaan Kelebihan Wheel Loader adalah mobilitas-
Lapis Pondasi Agregat, dan Pekerjaan nya yang tinggi dan manuver daerah pemuatan
Perkerasan Aspal loading point lebih sempit di abding dengan truck
3. Data kuantitas dan jenis alat diperoleh dari shovel dan kerusakan permukaan loading point
pihak penanggung jawab PT. Lumbung Berkat lebih kecil karna menggunakan ban karet. Salah
Indonesia. satu kekurangannya adalah dalam menempatkan
muatan dalam dump truck kurang merata bahkan
Tujuan Penelitian kadang – kadang bisa miring. Walaupun faktor ini
sangat dipengaruhi oleh skill operator.
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
ini antara lain :
1. Menganalisis durasi waktu pekerjaan dan Truck
kuantitas pekerjaan utama Truck adalah alat yang khusus digunakan
2. Menganalisis jenis-jenis alat yang sebagai alat angkut karena kemampuannya, yang
dibutuhkan dapat bergerak cepat, berkapasitas muat besar dan
3. Menganalisis kapasitas produksi alat yang biaya operasi relatif murah. Truck merupakan alat
digunakan yang sangat efisien untuk pengangkutan jarak
jauh. alat ini juga memiliki kekurangan dibanding
Manfaat Penelitian alat lain karena truck memerlukan alat lain untuk
pemuatan. Dalam pemilihan ukuran dan
Penerapan tahap-tahap analisis produk-
konfigurasi truck ada beberapa faktor yang
tivitas pada proyek pembangunan jalan, secara
mempengaruhi, yaitu material yang akan diangkut
teoritis dari penelitian sejenis.
dan excavator atau loader pemuat. Truck tidak
hanya untuk mengangkut tanah tetapi juga bisa

466
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

mengangkut batuan, aspal, dan material lengket tandem roller dipakai pada proyek lapangan
seperti lempung basah. terbang
B. Vibration Roller Compactor
Grader Versi lain dari tundem roller adalah vibration
Grader dari kata asal grade = kemiringan roller (penggilas akhir). Vibratioan roller
(permukaan), adalah alat yang dibuat khusus mempunyai efisiensi pemadatan yang sangat baik.
untuk pekerjaan membentuk kemiringan Alat ini memungkinkan digunakan secara luas
permukaan tanah secara mekanis. Grader dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Efek yang
digunakan untuk mengupas, memotong, diakibatkan oleh vibrator roller adalah gaya
meratakan suatu pekerjaan tanah, terutama pada dinamis terhadap tanah. Butir-butir tanah
tahap finishing agar di peroleh hasil pekerjaan cenderung mengisi bagian-bagian kosong yang
dengan kerataan dan ketelitian yang optimal, di terdapat diantara butir-butirnya. Sehingga akibat
samping itu dapat pula digunakan untuk membuat getaran ini tanah menjadi padat dengan susunan
kemiringan tanah atau badan jalan atau slope dan yang lebih kompak.
bisa juga digunkan untuk membuat parit-parit C. Pneumatic Tired Roller Compactor
kecil. Proses pemadatan alat ini menggunakan
Blade dari motor grader ini dapat diatur gabungan antara metode kneading action dan
sedemikian rupa sehingga fungsinya bisa dirubah static weight. Tekanan alat pada permukaan tanah
menjadi angle dozer, bulldozer, atau tilting dozer, diatur dengan cara mengatur berat alat, menambah
ini jelas lebih flexible dari pada jenis dozer. atau mengurangi tekanan ban, mengatur lebar ban,
Variasi posisi blade ini tidak berati bahwa motor dan mengatur tekanan ban.
grader adalah variasi bentuk dari jenis dozer,
karena dalam pekerjaan penggusuran tanah, Asphalt Finisher
bulldozer jauh lebih efektif dari pada grader, hal Kaseke (2008), Alat ini merupakan traktor
ini disebabkan tenaga yang tesedia dan juga letak beroda ban ataupun crawler yang dilengkapi
centroid (titik berat) pada blade bulldozer. dengan suatu sistem yang berfungsi untuk
menghamparkan campuran aspal di atas
Compactor permukaan pondasi jalan. Paver dengan roda ban
Kepadatan tanah padat terjadi secara alami sebaiknya dipilih jika pada pengaspalan jalan alat
atau dengan usaha pemadatan secara mekanis atau tersebut sering dipindahkan. Sedangkan
dengan menggunakan alat. Pemadatan adalah penggunaan paver dengan roda crawler akan lebih
usaha penyusunan butir-butir material yang menguntungkan jika kondisi jalan yang akan
dipadatkan sehingga rongga-rongga udara dan air dibangun menanjak atau menurun. Hal ini karena
yang semula ada diantara butir-butir dapat paver beroda crawler lebih stabil
dihilangkan atau dibatasi pada proporsi dan Pada bagian depan terdapat hopper yang
syarat-syarat yang ditentukan dalam percobaan- berfungsi untuk menerima campuran aspal dari
percobaan laboratorium. Salah satu ukuran yang rear dump truck atau dari bottom dump truck.
digunakan di Indonesia adalah seperti yang Selanjutnya campuran aspal dihamparkan di atas
digunakan di Amerika atas dasar ketentuan permukaan pondasi jalan dengan menggunakan
AASHO (American Assosiation of State Highway conveyor dan auger. Conveyor berfungsi untuk
Officials), yang digunakan untuk standar mendistribusikan campuran secara merata dan
kepadatan untuk badan jalan. menghindari segregasi.
A. Tundem Roller Compactor
Biasanya digunakan untuk penggilasan Produktivitas Alat Berat
akhir, artinya fungsi alat ini adalah untuk Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
meratakan permukaan. Tandem roller tidak Produktivitas adalah kemampuan untuk
dipakai untuk permukaan batuan keras dan tajam menghasilkan sesuatu, sehingga dapat dikatakan
karena dapat merusak roda. Ada dua model bahwa produktivitas alat berat adalah kemampuan
tandem roller, yaitu two axle tandem roller dan alat berat untuk menghasilkan sesuatu persatuan
three axle tandem roller. Model yang pertama waktu. Produktivitas alat berat bergantung pada
mempunyai berat berkisar 8 sampai 14 ton. tiga faktor, yaitu: waktu siklus, material, dan
Ballast yang dipakai biasanya cairan. Sedangkan efisiensi.
three axle tandem roller berfungsi untuk
menambah kepadatan. Biasanya three axle

467
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

Waktu Siklus akhirnya idle time dari satu atau beberapa jenis
Dalam setiap pekerjaan pemindahan alat. Bunching effect adalah berkumpulnya alat
material, alat berat beroperasi menurut pola siklus berat dengan tidak semestinya pada suatu lokasi,
tertentu: memuat, mengangkut, membuang, dan sedangkan idle time adalah waktu nganggur yang
kembali ketempat pemuatan atau kombinasi dari terjadi pada alat berat yang berkapasitas lebih
keempatnya. Waktu siklus adalah jangka waktu besar dibandingkan kapasitas alat pasangannya.
yang dibutuhkan alat berat untuk merampung Langkah-langkah menganalisis keseim-
serangkaian operasi kerja. Untuk menaksir waktu bangan alat secara umum adalah sebagai berikut :
siklus suatu alat berat yaitu dimulai ketika alat a. Datakan keseluruhan kuantitas dan persyaratan
sudah siap untuk beroperasi. Pengukutan waktu kualitas pekerjaan yang menjadi sasaran untuk
siklus dilakukan beberapa kali, kemudian dihitung diselesaikan serta patokan jangka waktu
berapa rata-rata dari waktu siklus tersebut. Waktu pelaksanaan yang tersedia.
siklus diketahui guna menaksir produksi. b. Pilih jenis alat lengkap dengan data kapasitas
Waktu siklus dapat digolongkan dalam dua dan data lainnya yang berkaitan dengan
kategori yaitu, waktu tetap dan waktu variabel. pengoperasian yang dibutuhkan dengan
Waktu tetap adalah waktu yang digunakan untuk mendasarkan pada sasaran kualitas dan
memuat dan membuang, termasuk pengolahan kuantitas pekerjaan yang akan ditangani.
gerak yang mungkin perlu dilakukan. Bagian c. Hitung waktu siklus masing-masing alat
siklus ini cukup konstan tidak peduli panjangnya berdasarkan kondisi rata-rata yang mungkin
jarak angkut dan kembali ketempat pemuatan. terjadi.
Waktu variabel adalah lamanya perjalanan, d. Perkirakan faktor effisiensi berdasarkan
atau lebih tapanya waktu yang dibutuhkan untuk kondisi alat, tempat kerja, dan metode kerja
mengangkut dan kembali ketempat pemuatan yang akan diterapkan.
dalam satu siklus. Waktu ini berubah-ubah sesuai e. Hitung kapasitas kerja masing-masing alat
dengan jarak dan kondisi jalan angkutan antar untuk per-unitnya.
daerah pemuatan dan daerah pembuangan. f. Hitung kebutuhan unit jenis alat berdasarkan
perbandingan besarnya kapasitas kerja
Material masing-masing alat dan berpatokan pada
kapasitas jenis alat yang terbesar.
Khusus untuk pekerjaan alat berat, yang
dimaksudkan dengan meterial disini adalah tanah, Dalam pekerjaan jalan kegiatan yang perlu
yang meliputi : diperhatikan adalah pemuatan dan pengangkutan
material. Untuk merencanakan penyesuaian alat
• Batu yang dalam hal ini sebagai tanah yang
pemuat dengan alat pengangkut untuk menghin-
berukuran butir besar atau berbentuk
dari pemborosan, maka diusahakan idle time
bongkahan berupa granit, batu kapur, cadas,
sekecil-kecilnya. Langkah-langkah penyesuaian
dll
yang ditempuh meliputi:
• Tanah dalam hal ini merupakan campuran
batu-batu yang berukuran butir kecil 1. Penyesuaian Kelas Alat Pemuat dan Alat
Pengangkut yang digunakan.
• Campuran batu dengan tanah
Penyesuaian kelas harus dipertimbangkan
terhadap :
Efisiensi a. Dumping clearence/dumping height dan
Efisiensi didefinisikan sebagai besar dumping reach dari alat pemuat harus
presentasi kerja alat efektif dibandingkan dengan sesuai dengan tinggi alat pengangkut
waktu kerja keseluruhan, misalnya beberapa yang digunakan.
menit efektifnya beroperasi alat tersebut dalam b. Jumlah rit pengisian (loading cycle) alat
waktu satu jam kerja. pemuat ke dalam alat pengangkut yang
ideal tidak terlalu banyak (sebaiknya
Kombinasi dan Keseimbangan Alat antara 3 sampai 5 kali)
Dalam banyak kasus penanganan pekerjaan 2. Penyesuaian Jumlah
teknik sipil dibutuhkan beberapa jenis alat yang Jumlah alat pemuat dan alat pengangkut harus
harus bekerja secara bersama-sama sebagai satu selaras. Jika tidak maka akan terjadi bunching
tim. Permasalahan utama yang harus dilaksanakan effect, yang pada akhirnya akan menyebabkan
adalah mendapatkan suatu keseimbangan tim agar idle time.
terhindar dari kemungkinan bunching effect dan

468
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

METODOLOGI PENELITIAN harga jual sisa (residu). Biasanya harga jual


sisa (residu) lebih rendah dari harga beli alat,
Tahapan Penelitian karena saat alat dibeli mulai saat itu juga nilai
Langkah-langkah penelitian disajikan dalam alat akan menyusut. Dengan kata lain
bentuk flow chart (diagram alir) ditunjukan pada penyusutan merupakan penurunan nilai
gambar 1. secara terus menerus mulai dari alat dibeli
sampai dengan alat tidak dapat digunakan.

Data Alat
Data Alat adalah informasi mengenai alat
yang digunakan pada proyek yang ditinjau
meliputi:
Jenis Alat Yang Tersedia di Perusahaan
Adapun alat berat yang disediakan perusahaan
untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan
dilapangan, alat berat tersebut meliputi:
1. Asphalt Mixing Plant
2. Stone Crusher
3. Dump Truck
4. Hydraulic Excavator
5. Motor Grader
6. Wheel Loader
7. Vibration Roller
8. Asphalt Finisher
9. Tandem Roller
10. Pneumatic Tired Roller
Gambar 1. Flow Chart metode penelitian
11. Asphalt Sprayer
12. Compressor
Pengumpulan Data 13. Tronton Truck
Data Proyek
Spesifikasi alat yang digunakan
Data proyek adalah data yang berkaitan
dengan proyek yang dilakukan. Data tersebut 1. Hydraulic Excavator
meliputi : Nama alat =Hydraulic Excavator
1. Jadwal Pelaksanaan (Schedule) Tipe alat = Cat 320 B
Jadwal pelaksanaan adalah kegiatan yang Volume Bucket (qHE)= 1,2 m3
dilakukan berdasarkan waktu yang telah Jenis tanah = lempung kepasiran
ditentukan dari masing-masing pekerjaan BFF = 100 %
yang akan dilakukan dilapangan.
Manajemen alat (JM)= baik
2. Pekerjaan Utama
Pekerjaan utama adalah pekerjaan yang Keadaan medan = sedang
menggunakan alat berat yang mempunyai Cycle Time (Cm) = 0,33 menit (Gambar
prioritas yang lebih tinggi serta mempunyai 2)
bobot lebih besar dari pekerjaan lainnya. 2. Dump Truck
Pekerjaan yang dimaksudkan yaitu Pekerjaan Nama alat = Dump Truck
Galian, Pekerjaan Timbunan Pilihan, Tipe alat = Izusu FVZ 34 P
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A,
Volume dump (qDT) = 14,51 ton ≈ 8,84 m3
dan Pekerjaan Perkerasan Aspal.
3. Biaya Alat Jenis tanah = lempung kepasiran
Biaya alat atau harga alat adalah nilai yang BFF = 100 %
dimiliki dari suatu alat. Nilai dari alat ini Manajemen alat (JM) = baik
terbagi atas dua yaitu harga beli alat dan Keadaan medan = sedang

469
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

Cycle Time (Cm) = 6,34 menit (analisa Keadaan medan = sedang


waktu siklus) 7. Tandem Roller
3. Wheel Loader Nama alat = Tandem Roller
Nama alat = Wheel Loader Tipe alat = Sekai SW 800
Tipe alat = Komatsu WA 200 S Lebar roda gilas (L) = 1,7
Volume Bucket (qWL)= 1,7 m3 Manajemen alat (JM)= baik
Jenis tanah = lempung kepasiran Keadaan medan = sedang
BFF = 95 % Kecepatan operasi (v)= 5 m/menit (data di
Manajemen alat (JM) = baik lapangan)
Keadaan medan = sangat baik Jumlah lintasan (N) = 3 lintasan
Cycle Time (Cm) = 3,38 menit (analisa Tebal hamparan padat = 4 cm
waktu siklus) (direncanakan)
4. Motor Grader 8. Pneumatic Tired Roller
Nama alat = Motor Grader Nama alat = Pneumatik Tired
Tipe alat = Cat 120 H Roller
Panjang blade (Le) = 2,6 meter Tipe alat = Sekai TS600C
Lebar overlay (Lo) = 0,3 meter Lebar roda gilas (L) = 2,1 meter
Kecepatan operasi (v)= 4 km/jam (data Manajemen alat (JM) = baik
dilapangan) Keadaan medan = sedang
Jenis tanah = lempung kepasiran Kecepatan operasi (v)= 2,5 km/jam (data di
Tebal hamparan = 0,25 meter (data lapangan)
perencanaan) Jumlah lintasan (N) = 3 lintasan
Manajemen alat (JM) = baik Tebal hamparan padat = 4 cm
Keadaan medan = sedang (direncanakan)
5. Vibration Roller Compactor
Nama alat = Vibratioan Analisa Kapasitas
Roller Compactor Analisa Kapasitas adalah perhitungan untuk
mengetaui kapasitas kerja alat berat perjam sesuai
Tipe alat = Caterpillar CS533E
dengan kondisi dan keadaan dilapangan
Lebar roda gilas (L) = 2,134 meter berdasarkan pekerjaan yang dilakukan. Sebelum
Manajemen alat (JM) = baik melakukan analisa kapasitas perlu dilakukan
Keadaan meda = sedang analisa waktu siklus, waktu siklus diperlukan
Kecepatan operasi (v) =1,5 km.jam (data untuk menganalisa kapasitas alat berat.
di lapangan)
Jumlah lintasan (N) = 10 lintasan Analisa Waktu Siklus
Tebal hamparan padat = 20 cm Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan
(direncanakan) alat berat untuk melaksanakan satu siklus operasi.
6. Asphalt Finisher Setiap alat mempunyai cara tertentu untuk
menghitung waktu siklus tergantung dari cari
Nama alat = Asphalt pengoperasian masing-masing alat. Dalam
Finisher pembahasan ini waktu siklus yang akan dianalisis
Tipe alat = Nigata NFB6C adalah waktu siklus dari alat pemuat yaitu
Kapasitas Hopper (Cp)=10 ton Hydraulic Excavator dan Wheel Loader dan juga
Lebar Hamparan (b) = 3,15 meter alat pengangkut yaitu Dump Truck, dikarenakan
Kecepatan operasi (v)= 5 meter/menit untuk menganalisa kapasitas produksi diperlukan
waktu siklus dari masing-masing alat tersebut.
Jenis material = hot-mix
Tebal hamparan = 5 cm ( data
1. Hydraulic Excavator
perencanaan)
Waktu siklus Excavator di peroleh
Manajemen alat (JM) = baik berdasarkan Gambar 2. yaitu

470
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

hubungannya dengan kemampuan operator


dalam melakukan manuver kerja, waktu tetap
dump truck yaitu mengatur posisi dan
membuang material, waktu tetap diperoleh
berdasarkan data dilapangan.

Menentukan Waktu Muat (Cm2)


Gambar 2. Waktu Siklus Excavator Dalam menentukan waktu muat dapat
menggunakan persamaan berikut.
Dengan menentukan jenis alat yang akan 𝑞𝐷𝑇
digunakan dan pekerjaan yang akan 𝐶𝑚2 = ⁄𝑞𝑎𝑝 ⨯ 𝐶𝑚𝑎𝑝
dilaksanakan berdasarkan karakteristik
material dan batasan kesulitan, kemudian Dimana :
memplot garis antara kedua hal tersebut,
Cm2 = Waktu Muat (menit)
sehingga menghasilkan waktu yang di
perlukan. qDT = Kapasitas Dump truck (m3)
qap = Kapasitas Alat Pemuat (m3)
2. Wheel Loader Cmap= Waktu Siklus Alat Pemuat (menit)
Wheel Loader mempunyai fix time atau
waktu tetap 10,9 detik atau 0,1833 menit Menentukan Waktu Tempuh (Cm3)
(sumber http://www.komatsu.com/ce/products Dalam menentukan waktu muat dapat
/pdfs/WA200-5_CEN00317-02.pdf) menggunakan persamaan berikut
Kemudian menentukan cara pemuatan, dalam
penelitian ini menggunakan cara pemuatan V- 𝑆 𝑆
𝐶𝑚3 = ( + ) ⨯ 60
loading 𝑉𝑓 𝑉𝑒

𝐷 𝐷 Dimana :
𝑐𝑚 = 2 ( + ) + 𝑍
𝐹 𝑅 Cm3 = Waktu Tempu (menit)
S = Jarak Tempu (km)
Dimana : Vf = Kecepatan Penuh Muatan (km/jam)
cm = Cycle time atau waktu siklus (menit) Ve = Kecepatan Kosong (km/jam)
D = Jarak angkut (meter)
F = Kecepatan maju (meter/menit) Analisa Kapasitas Kerja Alat
R = Kecepatan Mundur (meter/menit) Kapasitas kerja alat adalah kemampuan
Z = Waktu tetap/fixed time (menit) alat untuk menghasilkan suatu produksi perjam
dalam besaran volume. Besarnya produksi yang
3. Dump Truck bisa dihasilkan suatu alat perjam berbeda
Dalam menentukan waktu siklus Dump bergantung pada jenis pekerjaan, waktu siklus,
Truck dapat menggunakan persamaan berikut. keadaan medan dan keadaan manajement alat.

𝐶𝑚 = 𝐶𝑚1 + 𝐶𝑚2 + 𝐶𝑚3 1. Hitung kapasitas kerja alat Hydraulic


Excavator
60
Dimana: 𝑄𝐻𝐸 = 𝑞𝐻𝐸 × 𝐵𝐹𝐹 × × 𝐽𝑀
Cm = Cycle time atau waktu siklus (menit) 𝐶𝑚
Cm1 = Waktu Tetap (menit)
Dimana :
Cm2 = Waktu Muat (menit)
QHE = Produksi Hydraulic Excavator
Cm3 = Waktu Tempuh (menit) (m3/jam)
BFF = Bucket Fill Facktor (faktor koreksi
Menentukan Waktu Tetap (Cm1) pengisian bucket)
Waktu tetap adalah durasi kegiatan yang cm = Cycle time atau waktu siklus (menit)
dilakukan oleh Dumpt Truck yang ada

471
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

qHE = Kapasitas bucket (m3) t = Tebal lapisan (padat)


JM = Kondisi manajemen dan medan kerja
6. Hitung kapasitas kerja alat Asphalt Finisher
2. Hitung kapasitas kerja alat Wheel Loader 𝑄𝐴𝐹 = (𝑣 × 𝑏 × 𝐽𝑀 × 60) × 𝑡
60
𝑄𝑊𝐿 = 𝑞𝑊𝐿 × 𝐵𝐹𝐹 × × 𝐽𝑀
𝐶𝑚 Dimana :
QAF = Produksi Asphalt Finisher (m3/jam)
Dimana :
v = Kecepatan operasi/kerja (Km/jam)
QHE = Produksi Hydraulic Excavator
b = Lebar hamparan (m)
(m3/jam)
JM = Kondisi manajemen dan medan kerja
BFF = Bucket Fill Facktor (faktor koreksi
pengisian bucket) t = Tebal hamparan (gembur)
cm = Cycle time atau waktu siklus (menit)
qHE = Kapasitas bucket (m3)
JM = Kondisi manajemen dan medan kerja HASIL DAN PEMBAHASAN

Durasi Dan Kuantitas Pekerjaan


3. Hitung kapasitas kerja alat Dump Truck
60 Jadwal pelaksanaan adalah kegiatan yang
𝑄𝐷𝑇 = 𝑞𝐷𝑇 × × 𝐽𝑀 akan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
𝐶𝑚 ditetapkan untuk masing-masing kegiatan
berdasarkan kontrak yang berlaku. Berdasarkan
Dimana : jadwal pelaksanaan waktu yang ditetapkan untuk
QDT = Produksi Dump Truck (m3/jam) melaksanakan proyek Pembangunan Jalan
cm = Cycle time atau waktu siklus (menit) Lingkar SKPD Tahap 2 di Kecamatan Tutuyan
qDT = Kapasitas muat dump (m3) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah
JM = Kondisi manajemen dan medan kerja 150 hari kerja, untuk mobilitas alat waktu yang
diperlukan adalah 30 hari kerja, dan untuk
pekerjaan tahap akhir (finishing) diperlukan 10
4. Hitung kapasitas kerja alat Motor Grader hari kerja, sehingga hari kerja efektif untuk
menyelesaiakn pekerjaan utama yaitu 110 hari.
𝑄𝑀𝐺 = [𝑣 × (𝑙𝑒 − 𝑙𝑜) × 1000 × 𝐽𝑀] × 𝑡 Berdasarkan waktu yang ditentukan dengan
volume pekerjaan yang diketahui maka kuantitas
Dimana : pekerjaan ditampilkan pada Tabel 1. menurut
QMG = Produksi Motor Grader (m3/jam) pekerjaan yang ditinjau.
v = Kecepatan operasi / kerja (Km/jam) Tabel 1. Produktivitas Pekerjaan
Le = Panjang efektif blade (m) Produktivitas
Lo = Lebar overlap (meter), biasanya Hari
Jenis Per- Per-
diambil 0,3 meter No Kerja
Pekerjaan hari jam
Efektif
JM = Kondisi manajemen dan medan kerja (m3) (m3)
t = Tebal hamparan material (gembur) 1 Galian 38 608,63 76,08
2 Timbunan 28 399,29 49,92
5. Hitung kapasitas kerja alat Compactor Lapis
𝐿 ⨯ 𝑣 ⨯ 𝐽𝑀 3 Pondasi 25 34,61 4,33
𝑄𝑐 = ( )×𝑡 Agregat
𝑁 Perkerasan
Dimana : 4
Aspal
9 62,61 7,83
QC = Produksi Compactor (m3/jam)
v = Kecepatan operasi / kerja (Km/jam) Kapasitas Produksi
L = Lebar efektif roda gilas (m) Kapasitas Produksi adalah analisis untuk
N = Jumlah lintasan mengetahui kapasitas kerja alat berat perjam
JM = Kondisi manajemen dan medan kerja sesuai dengan kondisi dan keadaan dilapangan
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan. Sebelum

472
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

melakukan analisa kapasitas perlu dilakukan tergolong pekerjaan utama yaitu Pekerjaan
analisa waktu siklus, waktu siklus diperlukan Galian, Pekerjaan Timbunan, Pekerjaan Lapis
untuk menganalisa kapasitas alat berat. Pondasi Agregat, dan Pekerjaan Perkerasan
Aspal. Berdasarkan analisis hasil yang diperoleh
Analisa Waktu Siklus ditampilkan dalam tabel berikut.
Dalam penelitian ini analisa waktu siklus alat
berat diperoleh dari pekerjaan yang menggunakan Tabel 7. Analisa Kapasitas Kerja Alat Pada
alat berat yang tergolong pekerjaan utama yaitu Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan Galian, Pekerjaan Timbunan, Pekerjaan Alat Yang Kapasitas Kerja Alat
No
Lapis Pondasi Agregat, dan Pekerjaan Perkerasan Digunakan Per-jam (m3/jam)
Aspal. Berdasarkan analisis hasil yang diperoleh 1 Wheel Loader 23,22
ditampilkan dalam tabel berikut. 2 Dump Truck 14,36
3 Motor Grader 1863
Tabel 2. Analisa Waktu Siklus Pada Pekerjaan 4 Vibration Roller 51,86
Galian
Alat Yang Waktu Siklus Tabel 8. Analisa Kapasitas Kerja Alat Pada
No
Digunakan (menit)
Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat
1 Hydraulic Excavator 0,33 Alat Yang Kapasitas Kerja Alat
No
2 Dump Truck 6,43 Digunakan Per-jam (m3/jam)
1 Wheel Loader 23,22
Tabel 3. Analisa Waktu Siklus Pada Pekerjaan 2 Dump Truck 5,39
Timbunan
3 Motor Grader 1397,3
Alat Yang Waktu Siklus
No 4 Vibration Roller 51,86
Digunakan (menit)
1 Wheel Loader 3,38
Tabel 9. Analisa Kapasitas Kerja Alat Pada
2 Dump Truck 26,91
Pekerjaan Perkerasan Aspal
Alat Yang Kapasitas Kerja Alat
Tabel 4. Analisa Waktu Siklus Pada Pekerjaan No
Digunakan Per-jam (m3/jam)
Lapis Pondasi Agregat 1 Dump Truck 6,79
No Alat Yang Digunakan Waktu Siklus (menit) 2 Asphalt Finisher 39,69
1 Wheel Loader 3,38 3 Tandem Roller 45,9
2 Dump Truck 79,76 Pneumatic Tired
4 56,7
Roller
Tabel 5. Analisa Waktu Siklus Pada Pekerjaan
Perkerasan Aspal Produktivitas Alat Berat
Alat Yang Waktu Siklus Produktivitas alat berat adalah
No Keseimbangan jumlah alat berat yang dibutuhkan
Digunakan (menit)
1 Dump Truck 63,36 berdasarkan waktu kerja efektif yang sesuai
dengan kapasitas masing-masing alat.
Produktivitas alat berat ditampilkan dalam tabel
Tabel 6. Analisa Kapasitas Kerja Alat Pada berdasarkan pekerjaan yang ditinjau sesuai
Pekerjaan Galian dengan analisa yang telah dilakukan.
Alat Yang Kapasitas Kerja Alat
No
Digunakan Per-jam (m3/jam)
Tabel 10. Keseimbangan Jumlah Alat Pada
Hydraulic Pekerjaan Galian
1 150,55
Excavator Volume Kapasitas Waktu
Alat Yang Jumlah
2 Dump Truck 57,73 No Pekerjaan Alat Kerja
Digunakan Alat
(m3/jam) (m3/jam) Efektif
Hydraulic
1 150,55 1
Analisa Kapasitas Alat Excavator
76,08 38
Sama halnya dengan Analisa Waktu Siklus, Dump
2 57,73 3
Truck
Analisa Kapasitas Kerja Alat diperoleh dari
pekerjaan yang menggunakan alat berat yang

473
Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 (465-474) ISSN: 2337-6732

Tabel 11. Keseimbangan Jumlah Alat Pada PENUTUP


Pekerjaan Timbunan
Volume Kapasitas Waktu Kesimpulan
Alat Yang Jumlah
No Pekerjaan Alat Kerja
Digunakan
(m3/jam) (m3/jam) Efektif
Alat Berdasarkan hasil analisis yang telah
Wheel diperoleh maka disimpulkan bahwa:
1 23,22 1
Loader 1. Durasi waktu yang efektif untuk mengerjakan
Dump
2
Truck
14,36 2 pekerjaan utama adalah 100 hari kerja .
49,92 28 2. Jenis alat berat yang akan digunakan untuk
Motor
3 1863 1
Grader pekerjaan utama yaitu Hydraulic Excavator,
Vibration
4
Roller
51,86 1 Dump Truck, Wheel Loader, Dump Truck,
Motor Grader, Vobration Roller, Asphalt
Tabel 12. Keseimbangan Jumlah Alat Pada Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Tired
Pekerjaan Lapis Pondasi Agragat Roller.
Alat Yang
Volume Kapasitas Waktu
Jumlah
3. Jumlah alat berat yang dibutuhkan untuk
No Pekerjaan Alat Kerja pekerjaan utama yaitu Hydraulic Excavator 1
Digunakan Alat
(m3/jam) (m3/jam) Efektif
Wheel unit, Dump Truck 6 unit, Wheel Loader 1 unit,
1 23,22 1
Loader Motor Grader 1 unit, Vobration Roller 1 unit,
Dump Asphalt Finisher 1 unit, Tandem Roller 1 unit,
2 5,39 5
Truck
Motor
4,33 25 Pneumatic Tired Roller 1 unit.
3 1397,3 1
Grader
Vibration Saran
4 51,86 1
Roller
Agar alat dapat mencapai kapasitas produksi
Tabel 13. Keseimbangan Jumlah Alat Pada yang maksimal dengan biaya yang efisien maka
Pekerjaan Pekerjaan Perkerasan Aspal alat berat yang digunakan harus berfungsi dengan
Volume Kapasitas Waktu
baik dan menggunakan operator yang
Alat Yang Jumlah berpengalaman dibidangnya.
No Pekerjaan Alat Kerja
Digunakan Alat
(m3/jam) (m3/jam) Efektif
Dump
1 6,78 1
Truck
Asphalt
2 39,69 6
Finisher
Tandem 7,83 9
3 45,9 1
Roller
Pneumatic
4 Tired 56,7 1
Roller

DAFTAR PUSTAKA

Caterpillar Inc, 1998. Caterpillar Performance Handbook 29rd Edition, Peioria, Illionis, USA

Kaseke, Hans, Oscar. 2008. Bahan Ajar Pemindahan Tanah Mekanis / Alat-alat Berat. Depertemen
Pendidikan Nasional Fakultas Teknik Universitas Samratulangi, Manado.

Kholil, Ahmad. 2012. Alat Berat. PT. Remaja Rosdakarja Offset, Bandung.

Komatsu Singapore Ltd, 1983. Basic Knowledge of Mecanization of Heavy Equipments.

Mutrif, Nazly. 2013. Jurnal Alokasi Kebutuhan Alat Berat Pada Proyek Pelebaran Jalan A.P.
Pettarani Makasar.

Rostiyanti, Fatena, Susi. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Edisi 2. Rineka Cipta, Jakarta.

Qamariah, Nurul, Linda. Jurnal Analisa Produktivitas Peralatan Dalam Pekerjaan Agregat Pada Ruas
Jalan Simpang 3 Samboja KM. 38 Balikpapan – Loa Janan.

Tenriajeng, Tenrisukki, Andi. Tahun 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Gunadarma, Jakarta.

474

Anda mungkin juga menyukai