Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang Metode Penelitian, Desain Penelitian, Populasi


dan Sampel, Teknik Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data,
Teknik Analisis Data dan Prosedur Penelitian.
A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen


dengan pendekatan kuantitatif. Mohammad Ali (1993:140) menjelaskan
bahwa :
Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya.
Perbedaannya terletak pada penggunaan subyek yaitu pada kuasi
eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan
menggunakan kelompok yang sudah ada.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi


eksperimen. Metode kuasi eksperimen adalah metode penelitian yang dalam
pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan random (random assignment)
melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Penggunaan
metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan agar dalam
pelaksanaan penelitian ini pembelajaran berlangsung secara alami, dan siswa
tidak merasa dieksperimenkan, sehingga dengan situasi yang demikian
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan
penelitian.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nana Sudjana
(1988:24) yang mengemukakan pendapat sebagai berikut :
Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni
variabel bebas dan variabel terikat atau variable independent dan
variable dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau
sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap
variable terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
akibat variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak
ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Penggunaan modul elektronik berbasis mobile learning di
kelas eksperimen varibel bebas (X). Sedangkan hasil belajar siswa pada
ranah kognitif yaitu aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan
ditempatkan sebagai variabel terikat (Y). Hubungan antar variabel dapat
dilihat pada table sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tabel Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas Kelas


Eksperimen
Variabel Terikat (X1)
Hasil Belajar Aspek Pengetahuan (Y1) X1Y1
Hasil Belajar Aspek Pemahaman (Y2) X1Y2
Hasil Belajar Aspek Penereapan (Y3) X1Y3

Keterangan :

X1Y1: Perkembangan hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan dengan


menggunakan modul elektronik berbasis mobile learning;
X1Y2: Perkembangan hasil belajar siswa pada aspek pemahaman dengan
menggnakan modul elektronik berbasis mobile learning ;
X1Y3: Perkembangan hasil belajar siswa pada aspek penerapan dengan
menggunakan modul elektronik berbasis mobile learning.
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group time
series design. Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu
kolompok eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan,
kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberikan
perlakuan (treatment) dengan menggunakan modul elektronik berbasis mobile

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
learning dan setelah itu diberikan posttest. Berikut adalah tabel one group
times series design dalam penelitian ini :

Tabel 3.2 Desain One Group Time Series Design


PreTest Perlakuan PostTest
O1 X1 O4
O2 X2 O5
O3 X3 O6

Keterangan :
O1O2O3 = Nilai pretest sebelum perlakuan;
X1X2X3 = Perlakuan dengan menggunakan modul elektronik berbasis
mobile learning;
O4O5O6 = Nilai posttest setelah diberi perlakuan.
Hal pertama yang dilakukan adalah menetapkan kelompok yang akan
dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Dalam desain penelitian ini,
kelompok yang digunakan hanya satu kelompok saja, sehingga tidak
memerlukan kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuan, kelompok
eksperimen diberikan pretest terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
memberikan perlakuan pada Kelompok eksperimen dengan menggunakan
modul elektronik berbasis mobile learning pada pokok bahasan membuat mail
marge dengan dokumen pengolah kata. Perlakuan yang diberikan kepada
kelompok eksperimen adalah sebanyak tiga kali perlakuan (seri pertama, seri
kedua, dan seri ketiga). Setelah diberi perlakuan kelompok eksperimen
diberikan posttest, sehingga diperoleh gain atau selisih antara skor pretest dan
posttest.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Penentuan sumber data penelitian memerlukan pertimbangan agar
dapat memperoleh hasil data yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Unsur objek penelitian untuk memperoleh data dinamakan populasi. Hal ini
Edi Junaedi , 2013
Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sesuai dengan pendapat Zaenal Arifin (2012: 215) “Populasi adalah
keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai
maupun hal-hal yang terjadi. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka yang
menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA Laboratorium Percontohan UPI
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih untuk suatu proses
penelitian yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi hal ini sejalan
dengan Suharsimi Arikunto (2006:131), Sampel adalah ‘…sebagian atau
wakil dari populasi yang diteliti’. Hal ini sesuai dengan pendapat Zainal
Arifin (2012: 215) mengemukakan “sampel adalah sebagian dari populasi
yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan populasi dalam bentuk mini
(miniatur population).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster
Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah teknik memilih sampel
dari kolompok-kelompok unit yang kecil. Sampel penelitian yang diambil
adalah satu kelas yang diambil secara acak (random).
Berdasarkan metode eksperimen kuasi yang ciri utamanya adalah
tanpa penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada
(intact group), maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang
sudah ada sebagai sampel, jadi peneliti tidak mengambil sampel dari
anggota populasi secara individu tetapi dalam bentuk kelas. Alasannya
karena apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan situasi
kelompok sampel menjadi tidak alami. Dari tujuh kelas yang ada, peneliti
telah memilih satu kelas yakni kelas X-G sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah siswa 27 orang. .
D. Teknik Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mampu mengukur apa yang diharapkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Seejalan dengan
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang
digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat
ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan
uji validitas soal. Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan
kriteria, digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product moment
sebagai berikut :
( )( )
2
√{ ( ) }{ ( ) }

(Zaenal Arifin,2009:254)

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi yang di cari;

∑XY = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden;


∑Y = Skor responden;
∑X = Skor item tes;

(∑ 2) = Kuadrat skor item tes;

(∑ 2) = Kuadrat responden.
Menurut Zaenal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai
berikut :
Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 sangat tinggi

0.61 – 0.80 tinggi

0.41 - 0.60 cukup

0.21 – 0.40 rendah


Edi Junaedi , 2013
Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
00.00 – 0.20 sangat rendah

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya


dengan rumus:

n2
tr
1 r
2

(Sugiyono, 2011:230)
Keterangan :
t = nilai thitung ;
r = koefisisen korelasi;
n = jumlah banyak subjek.
Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05

dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 Apabila thitung > ttabel, berarti

korelasi tersebut signifikan atau berarti.


2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau
kekonsistenan soal dalam mengukur respon siswa sebenarnya. Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian instrumen dapat diercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik.
Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat keajegan dalam
hasil pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran
keajegan suatu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat
pengumpul data. Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Spearman Brown. Adapun rumus Spearman Brown adalah:
2 r1 21 2
r11
(1 r1 21 2 )
Keterangan:
r½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes;
r11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan.
(Arikunto, 2006:180)

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Teknisnya soal-soal dibagi menjadi dua kelompok (bagian) yaitu
satu kelompok soal ganjil (X) dan satu lagi kelompok soal genap (Y),
kemudian dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan rumus product
moment. Hasil korelasi antar skor dimasukan ke dalam rumus Spearman
Brown dan hasilnya akan dibandingkan dengan rtabel. Apabila nilai
reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal


Taraf kesukaran soal merupakan kesanggupan siswa dalam
menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
juga tidak terlalu sukar. Sedangkan hasil analisis terhadap butir soal
digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu soal dipakai sebagai
instrumen penelitian, dan kemudian berguna untuk mengetahui soal mana
yang layak dipakai dan soal mana yang akan dibuang atau diganti. Untuk
mencari indeks kesukaran digunakan rumus :
( )
( )
(Zaenal Arifin, 2009:266)

Keterangan :
WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari
kelompok bawah;
WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari
kelompok atas;
nL = Jumlah kelompok bawah;
nH = Jumlah kelompok atas;
n = 27% X N;
TK = Tingkat kesukaran.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat
kesukaran soal adalah sebagai berikut.
Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah.

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.
Jika jumlah persentase 73% keatas termasuk sukar
(Arifin,2009:270)

4. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan


antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik
yang kurang menguasai kompetensi Semakin tinggi koefisien daya
pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan
antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik
yang kurang menguasai kompetensi tersebut.
Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat
digunakan rumus sebagai berikut :

DP =
WL  WH 
n
(Zaenal Arifin, 2009:273)
Keterangan:
DP = daya pembeda;
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah;
WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas;
n = 27% X n.
Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat
digunakan kriteria:
Tabel 3.4: Kriteria Koefisien Daya Pembeda

Index of Item evaluation


discrimination
0.40 and up Very good items
0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to
improvement
0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being
subject to improvement

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by
revision

(Zaenal Arifin,2009:274)
E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam


penelitian ini yaitu tes hasil belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes
bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif
siswa dalam mengaplikasikan konsep yang telah diberikan sebelum dan
sesudah pembelajaran (perlakuan) sebagai pretest dan posttest. Instrumen tes
ini dibatasi hanya pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan
penerapan (C3).
Instrumen tes objektif terdiri dari 40 soal dengan empat alternatif
jawaban. Sebelum digunakan, instrument terlebih dahulu di-judge oleh guru
mata pelajaran Teknologi Infrmasi dan Komunikasi, kemudian diuji cobakan
pada kelompok yang bukan merupakan subjek penelitian. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
dari instrumen tersebut, sehingga layak untuk digunakan.
Adapun langkah-langkah penyusunan instrument adalah sebagai berikut.
1. Menentukan konsep dan subkonsep berdasarkan kurikulum mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun ajaran 2012/2013.
2. Membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan kurikulum mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA kelas X semester 2 tahun
ajaran 2012/2013 dengan materi Membuat Mail Merge Dengan Dokumen
Pengolah Kata.
3. Membuat soal tes dan kunci jawaban.
4. Menjudgement soal yang telah dibuat kepada guru bidang studi.
5. Menggunakan soal yang telah di-judgement dalam uji coba soal.
6. Menganalisis instrumen hasil uji coba.
7. Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian.

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara
menghitung gain atau selisih antara skor pretest dan posttest. Skor gain ini
kemudian dianalisis normalitasnya.
. Uji normalitas sangat penting untuk diketahui hal ini berkaitan
dengan ketepatan pemilihan uji statistik. Dalam penelitian ini pengujian
dilakukan dan dibantu oleh program pengolah data SPSS versi 20 untuk
menguji normalitas melalui uji normalitas one sample Kolomogorov
Smirnov. Pengujian normalitas menggunakan Uji normalitas kolgomorov
smirnov dengan rumus sebagai berikut.
Tabel 3.5
Uji Normalitas Kolgomorov Smirnov

Keterangan :
Xi = Angka pada data;
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal;
FT = Probabilitas komulatif normal;
FS = Probabilitas komulatif empiris;
FT = komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi,
dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan
titik Z.
Uji persyaratan analisis menggunkaan uji normalitas data dengan
rumus Kolmogorov-Smirnov, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) langkah pertama adalah menetukan rata-rata data.
Edi Junaedi , 2013
Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) langkah berikutnya adalah menghitung standart defiasi.
c) Menentukan nilai z untuk tiap-tiap variabel, dengan rumus:
z = x-µ
S
dimana:
X = Skor data variabel yang akan diuji normalitasnya;
μ ilai rata-rata;
S = Standar deviasi.
d) Menentukan probabilitas komulatif normal (FT) untuk masing-masing
nilai z berdasarkan tabel z, jika nilai z minus, maka 0,5 dikurangi (-)
luas wilayah pada tabel z dan jika nilai z positif, maka 0,5 ditambah
(+) luas nilai z pada table z.
e) Menentukan probabilitas komulatif empiris (FS).

f) Mencari selirih antara luas daerah z dengan peluang harapan (nilai


mutlak).
g) Mencari nilai selisih terbesar, yang merupakan nilai K-S hitung.
h) Membandingkan antara K-S hitung dengan K-S tabel, dengan kriteria:
1. Jika K-S hitung > K-S tabel berarti data tidak normal;
2. Jika K-S hitung < K-S tabel berarti data normal.
Pada teknisnya, peneliti menggunakan program komputer untuk
perhitungan normalitas, yaitu menggunakan program SPSS versi 20. Hal
ini dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengolah data hasil
penelitian.
2. Uji Hipotesis
Menguji hipotesis pada setiap aspek kognitif dengan menggunakan
uji t satu kelompok (paired sample t test) dengan syarat bahwa data yang
digunakan berdistribusi normal. Uji t pada uji hipotersis ini menggunakan
rumus sebagai berikut.

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile√ Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Sugiyono, 2011: 96)
t = Nilai t yang di hitung, selanjutnya di sebut t hitung.
X = Rata –rata X.
µ = Nilai yang di hipotesiskan.
s = Simpangan baku.
n = Jumlah anggota sampel.
Pada teknisnya, peneliti menggunakan program komputer untuk
perhitungan statistik uji t ini, yaitu menggunakan program SPSS versi 20.
Hal ini dilakukan agar memudahkan peneliti untuk mengolah data hasil
penelitian.
Uji t dilakukan satu kelompok karena peneliti menggunakan time
series design, yaitu penelitian satu kelompok sampel dengan waktu yang
berulang. Peneliti melaksanakan tiga seri penelitian, untuk dapat melihat
perkembangan hasil belajar siswa, sehingga mampu mengukur tingkat
peningkatan hasil belajar siswa.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang
ditempuh dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini
dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
a. Mengobservasi sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.
b. Studi literatur mengenai materi yang diajarkan dalam pembelajaran
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
c. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pokok
bahasan dan sub pokok bahasan yang akan digunakan dalam
penelitian.
d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta indicator materi pembelajaran
yang telah ditentukan.

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Mempersiapkan bahan ajar modul elektronik berbasis mobile learning
berdasarkan pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan.
f. Membuat kisi-kisi instrumen.
g. Membuat instrumen penelitian berbentuk tes objektif.
h. Membuat kunci jawaban.
i. Melakukan uji coba instrumen penelitian diluar kelas sampel.
j. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan
instrumen penelitian yang baik.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti terjun langsung ke
lapangan.Dalam hal ini sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian.
Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada.
b. Memberikan pretest.
c. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik
berbasis mobile learning kepada kelompok eksperimen selama 3
(tiga) kali pertemuan.
d. Memberikan posttest.
Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan
berikut ini.
Pertemuan Pertama
a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen.
b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik
berbasis mobile learning dengan pokok bahasan pertemuan
pertama.
c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen.
Pertemuan Kedua
a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen.
b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik
berbasis mobile learning dengan pokok bahasan pertemuan kedua.
Edi Junaedi , 2013
Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen.
Pertemuan Ketiga
a. Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen.
b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan modul elektronik
berbasis mobile learning dengan pokok bahasan pertemuan ketiga.
c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen.
3. Tahap Pelaporan
a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian.
b. Pelaporan hasil penelitian.

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Observasi awal
 Menetapkan pokok Populasi
bahasan
 Menyusun RPP

Uji coba Instrumen Sampel


Pembuatan
Kisi-kisi
dan
Penyusunan Analisis Instrumen
Instrumen

Instrumen Penelitian

Kelompok Eksperimen Pertemuan 1 (RPP 1)

Pre-test Perlakuan Post-test

Kelompok Eksperimen Pertemuan 2 (RPP 2)

Pre-test Perlakuan Post-test

Kelompok Eksperimen Pertemuan 3 (RPP 3)


Gambar 3.1
Pre-test Perlakuan Post-test

Analisis data hasil penelitian

Kesimpulan

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Edi Junaedi , 2013


Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas
X Sma Laboratorium Percontohan Upi Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai