Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN PENGOLAHAN LIMBAH I

EVALUASI KINERJA K3 DI PT. MACANAN JAYA


CEMERLANG KLATEN

Kelompok IV
(Kelas A)
1. Raihan Salma Hamid (R0218093)
2. Reza Oktalaila Nur Azzizah (R0218097)
3. Richun Alfin Aizatin (R0218099)
4. Rosana Alma Salsabella (R0218101)
5. Salis Nur Aini (R0218103)
6. Shinta Devi Ayuningrum (R0218107)
7. Sri Aji Cakraningrum (R0218109)
8. Sydney Miftahul Jannah (R0218113)
9. Tashafani Nurfajrina (R0218115)
10. Tsalasatun Alfiah (R0218117)
11. Umun Cholifah (R0218119)
12. Waranita Febianti Wijaya (R0218123)
13. Yohana Firda Natali (R0218125)
14. Yoshefine Mega Yesicca (R0218127)
15. Zata Sabrina Ruwanto (R0218129)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2019
PENGESAHAN

Laporan Praktik Kunjungan Manajemen Pengolahan Limbah I dengan Judul:


Evaluasi Kinerja K3 di PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten

Kelompok IV

Telah dilaksanakan pada:

Hari……………...Tanggal………………………….2.….......

Dosen Pengampu, Pembimbing Praktik,

Iwan Suryadi, SKM.,M.Kes. Ervansyah Wahyu U, SST


NIP. 1990061520161001 NIP. -
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1
D. Manfaat................................................................................................................................2
BAB II. LANDASAN TEORI.........................................................................................................3

A. Tinjuan Pustaka....................................................................................................................3
BAB III. HASIL...............................................................................................................................5

A. Pelaksanaan.........................................................................................................................5
B. Deskripsi Perusahaan...........................................................................................................5
C. Observasi.............................................................................................................................6
BAB IV. PEMBAHASAN...............................................................................................................7

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................11

A. Simpulan............................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sejarah perkembangan industri di Indonesia sangat pesat, di era industrialisasi


sekarang ini penggunaan teknologi canggih dan modern sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk yang dapat bersaing di pasar dunia.tenaga kerja juga
merupakan salah satu asset yang harus dimiliki oleh perusahaan dimana keberadaan tenaga kerja
tersebut secara langsung maupun tidak langsung ikut menentukan maju mundurnya suatu
perusahaan.(Sumardiyono,dkk, 2007)
Perkembangan teknologi yang semakin canggih akan mengakibatkan timbulnya
resiko bahaya yang mungkin akan merugikan perusahaan maupun tenaga kerja. Suatu
perusahaan mempunyai peluang yang lebih maju jika perusahaan tersebut memiliki tenaga
kerja yang derajad kesehatan yang tinggi sehingga akan meningkatkan produktivitas. .
(Sumardiyono,dkk,2007)
Akibat dari perusahaan yang sering terjadi adalah kecelakaan kerja yang
merupakan suatu kejadian yang tidak diduga, tidak diinginkan dan tidak diharapkan
sedangkan kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja di
suatu perusahaan.(Suma’mur,1996)
Untuk itu dengan adanya system keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan
tenaga kerja dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman serta jauh dari bahaya
yang ditimbulkan dari pekerjaan yang dilakukan baik itu sebelum kerja maupun pada saat
tenaga kerja sudah berhenti melakukan pekerjaan. Hal ini didasari oleh Undang-undang RI No.
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan terutama dalam pasal 86 ayat 1 yang menyatakan
bahwa “ setiap tenaga kerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja, norma dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai
dengan harkat dan martabat dan nilai-nilai agama. Adapun tujuan dari Keselamatan dan
kesehtan karja menurut Suma’mur 1996 antara lain meliputi:
1.Melindungi tenaga kerja atas hak keselamtan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatakan produksi serta produktivitas nasional.
2.Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja
3.Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman.
Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi
Noodle Cabang Semarang adalah untuk meminimalisir terjadinya kecelakaa kerja serta
meningkatkan produktivitas. Untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehtan Kerja ini, maka
diperlukan adanya diagram alir untuk mempermudah pelaksanaan dan perancangan programnya.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan proses produksi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Semarang?
2. Bagaimana gambaran diagram alir yang tepat untuk menggambarkan proses produksi?
3. Apa saja potensi bahaya yang ada dalam proses produksi?
4. Apakah terdapat pelayanan kesehatan yang disediakan perusahaan?
5. Bagaimana pengelolaan limbah di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semaarang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses produksi kertas di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Semarang

2
2. Untuk mengetahui potensi bahaya yang dapat terjadi di PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Semarang
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pelayanan kesehatan di T. PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Semarang
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan limbah yang diterapkan di PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Semarang.

D. Manfaat
Bagi mahasiswa
1. Dapat mengetahui secara langsung bagaimana keadaan para pekerja PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Semarang.
2. Dapat mengetahui secara langsung faktor-faktor lingkungan yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan kerja / penyakit akibat kerja. di PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Semarang
3. Menambah pengetahuan tentang proses pengolahan limbah serta keselamatan dan
kesehatan kerja di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

Bagi Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1. Menambah hubungan baik antara kampus dengan PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk Semarang
2. Dapat mengajarkan secara langsung kepada mahasiswanya bagaimana penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja serta proses pengelolaan limbah di perusahaan
tersebut.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Diagram alir adalah suatu metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan


masalah dengan mempresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti.
(Magistra Utama, 2006). Diagram alir (Flowchart) pada dasarnya adalah suatu metoda
untuk menggambarkan aliran proses suatu operasi.

Pedoman untuk pembuatan diagram alir adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu halaman

2. kegiatannya harus ditunjukkan dengan jelas

3. Ditunjukkan dengan jelas dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan

4. Masing-masing kegiatan sebaiknya digunakan suatu kata yg mewakili suatu pekerjaan

5. Kegiatannya sudah dalam urutan yang benar

6. Kegiatan yg terpotong dan akan disambung ditunjukkan dengan jelas oleh simbol
penghubung

7. Digunakan simbol-simbol yang standar

Ada lima macam bagan alir :

I. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan :

• Bagan yg menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. •


Menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem.

• Menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem

II. Bagan Alir Dokumen Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan
alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan : • Bagan alir yg
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya

III. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart) Merupakan bagan alir yg mirip dengan
bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah :
Bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yg digunakan. Fungsi
penggunaan gambar tsb adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yg kurang
mengerti dgn simbol-simbol bagan alir.

IV. Bagan Alir Program (Porgram flowchart)

•Merupakan bagan yg menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

4
•Dibuat dari derivikasi bagan alir sistem

•Terdiri dari 2 bentuk :

a. Bagan Alir logika; digunakan untuk menggambarkan setiap langkah


didalam program komputer secara logika --> disiapkan oleh analis sistem

b. Bagan alir komputer terinci

V. Bagan Alir Proses Merupakan bagan alir yg banyak digunakan di teknik industri. Berguna
bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Juga dapat
menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yg lainnya serta waktu yg diperlukan oleh
suatu kegiatan.

4
BAB III
HASIL

A.PELAKSANAAN

Hari, tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019


Tempat : PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang
Waktu : 09.00 - 11.00 WIB

B.DESKRIPSI PERUSAHAAN

PT Indofood Sukses Makmur semula berdiri dengan nama PT.


Sanmaru FoodManufacturing Co. Ltd yang secara yuridis berdiri pada tanggal 27 April
1970. Pabrik pertamakali berdiri di Jakarta, sedangkan PT. Sanmaru Food Manufacturing
Co. Ltd Cabang Semarang berdiri pada tanggal 31 Oktober 1987 yang diresmikan oleh
Menteri Perindustrian Ir. Hartartodan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tangal
1 Maret 1994 PT. Sanmaru FoodManufacturing Co. Ltd bersama dengan
perusahaanperusahaan lainnya bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama PT.
Indofood Sukses Makmur.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle Semarang


merupakan salah satu perusahaan mie instantdan makanan olahan yang menjadi salah
satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle merupakan divisi terbesar
di Indofood dan pabriknya tersebar di 17 Kota di Indonesia diantaranya
berada di kota Jakarta, Tangerang, Cibitung, Bandung, Cirebon, Semarang,
Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Banjarmasin, Manado, Pontianak, Palembang,
Medan dan Pekanbaru. Selain di dalam negeri, DivisiNoodle juga memilikipabrik di
Filipina, China, Nigeria, Saudi Arabia, Siria dan Malaysia.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Semarang


merupakansalah satu cabang perusahaan dari Group Indofood Divisi Noodle. Perusahaan
ini bergerak dalam bidang pembuatan mie instantyang siap saji dan dikemas
bersama bumbu dan minyaknya, kemudian didistribusikan ke wilayah DIY dan jawa
Tengah. Produk yang dihasilkan antara lain mie instant dengan merk Indomie, Supermi,
Sarimi, dan Sakura dalam berbagai macam rasa.

PT. Indofood CBP Sukses Makmur divisi Noodle merupakan divisi


terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 17kota salah satunya adalah kota
Semarang. PT.Indofood CBP Sukses Makmur, TbkDivisi NoodleSemarang terletak di
Jl. Tambak Aji II No. 08, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota
Semarang.

Lokasi PT. IndofoodCBPSukses Makmur, TbkDivisi Noodle Semarang terletak


di dalam suatu kawasan industri di Semarang bagian Barat berdekatan dengan jalan

6
utara Semarang Jakarta, sehingga mempermudah proses pendistribusian dan
pengangkutan bahan baku dan produk jadi.

Lokasi pabrik tidak berada di dekat tepi jalan dan jarak menuju pabrik sekitar 1
km dari tepi jalan. Hal ini tidak mempengaruhi proses pendistribusian dan proses
transportasi karena lokasi pabrik mudah dijangkau. Lokasi pabrik jauh dari rumah
pemukiman warga karena area tersebut merupakan area kawasan industri. Luas
bangunan pabrik adalah 19.695 m2, sedangkan luas tanah adalah 33.015 m2

6
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Proses Produksi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang


Tahapan proses produksi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle
Semarang sebagai berikut:
1. Penuangan tepung pada screw ( Pengayakan)
Tepung dituang pada screw, perbandingannya sesuai dengan jenis mie yang
akan diproduksi. Kemudian ditarik ke mesin mixer melalui pipa hisap. Tempat penuangan
tepung pada screw berada dalam gudang tepung, setelah tepung dituangkan dalam screw
kemudian akan dihisap dengan motor hisap melalui pipa.
2. Mixing
Proses pencampuran bahan baku utama, tepung terigu dan larutan alkali
sampai adonan homogen, membutuhkan waktu ±8 menit untuk mie kecil dan ±10-15 menit
untuk mie besar. Lalu adonan diturunkan ke Weeder Press. Area mixingberada di lantai 2,
lantainya darikeramik yang cukup licin sehingga tenaga kerja juga harus berhati-hati
dalam bekerja. Setiap 1 tenaga kerja mengawasi 2 panel kontrol mesin mixer.
3. Slitting
Adonan yang homogen dilewatkan pada beberapa mesin roll press sampai
didapatkan adonan dengan ketebalan tertentu, lalu masuk ke sliter untuk membentuk untaian
mie. Pressingberada di bawah ruang mixing, karena akan memudahkan proses penuangan tepung
dari mixing. Kondisi ruangan pressing bersuhu panas hanya ada lubang blower yang
diarahkan ke tempat duduk tenaga kerja, sehingga disediakan air minum dalam galon yang
dapat diminum kapan saja.
4. Steaming
Tahap awal pemasakan mie melalui steam boxyang dialirkan uap bersuhu
±1000C dengan sistem dikukus. Ruang steamingbersuhu panas, namun tenaga kerja hanya
memasuki ruangan untuk pengecekan saja (control pannel).
5. Cutting and Folding
Proses pemotongan mie sesuai dengan ketebalan dengan menggunakan pisau
cutter. Dari proses awal produksi sampai akhir semuanya berurutan, pada proses cutting
jika ada mie yang tidak sesuai dengan ketebalan atau bentuk maka akan ditarik dan di
pressing kembali.
6. Frying
Potongan mie dimasukkan ke dalam mangkuk dan digoreng pada suhu
berkisar ±120ºC-160ºC bertujuan untuk mengurangi kadar air pada mie, rata-rata dari
32%-35% menjadi ± 3% sehingga mie akan tahan selama 8 bulan. Penggorengan
dilakukan menggunakan minyak goreng yang dipanaskan dengan uap boiler. Suhu sekitar
ruang frying sangat panas, namun terdapat ventilasi yang berupa jendela yang berada di
bawah atap, sehingga dapat merata ke seluruh area.
7. Cooling
Pendingin mie dengan menggunakan kipas angin atau fansehingga didapatkan
mie bersuhu sekitar 40°C sekitar 8-11 menit. Area cookingcukup gelap meskipun tidak
melebihi NAB, karena tertutup kipas angin dan control pannel.
8. Packaging
Proses penambahan bumbu atausaucedan minyak bumbu sesuai dengan rasa,
selanjutnya dikemas dalam kemasan etiket untuk melindungi produk,memudahkan

7
transportasi mie yang sudah terbungkusdandikemas dalam karton box. Biasanya
menghasilkan ±140 packsper menit. Per karton berisi 40 packs dan siap untuk didistribusikan ke
konsumen. Tenaga kerja pada bagian packaging berjumlah 8 orang dalam masing-masing line,
yaitu 1 orang mengamati kondisi miedari proses cooling, 2 orang pemberi bumbu atau
sauce, 2 orang pemberi minyak goreng, 1 orang pengecek bumbu dan minyak, dan 2 orang
mengepak mie dalam kardus.

7
B. Analisis Potensi Bahaya

Disetiap perusahaan pasti memiliki potensi bahaya disetiap proses produksi, tidak
terkecuali di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang juga memiliki beberapa potensi
bahya. Potensi bahahaya K3 yang ada di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang
adalah sebagai berikut :

1. Mesin screw dalam proses pengayakan menghasilkan getaran yang tinggi yang dapat
menyebabkan penyakit akibat kerja. Karena itu, terdapat APD tambahan yang perlu disediakan
secara cuma cuma selain masker kain, topi penutup kepala, sarung tangan, sepatu juga
memakai spotter, yaitu untuk melindungi alat vital dari getaran karena tenaga kerja pada
bagianscrewadalah laki-laki.

2. Mesin Mixer menghasilkan suara yang tinggi,sehimgga terdapat potensi bahaya


penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh kebisingan yang tinggi. Karena itu, diperlukan
peredam ataupun APD untuk pekerja dibagian Mixing

3. Kondisi ruangan pressing bersuhu panas hanya ada lubang blower yang diarahkan
ke tempat duduk tenaga kerja. Hal ini menimbulkan potensi bahaya heat stress atau heat
exhaustion atau penyakit karena suhu tinggi lainnya. Karena itu, disarankan perusahaan
menyediakan air minum dalam galon yang dapat diminum kapan saja. APD yang digunakan
yaitu penutup kepala, masker kain dan sepatu boat.

4. Ruang steaming bersuhu panas, namun tenaga kerja hanya memasuki ruangan
untuk pengecekan saja (control pannel). Terdapat potensi bahaya heat stress sehingga
diperlukan larangan pekerja untuk masuk ke ruang steaming.

5. Suhu sekitar ruang fryingsangat panas, namun terdapat ventilasi yang berupa jendela
yang berada di bawah atap, sehingga dapat merata ke seluruh area.

6. Area cooking cukup gelap meskipun tidak melebihi NAB, karena tertutup kipas
angin dan control pannel. terdapat potensi bahaya menabrak sesuatu ataupun tersandung karena
gelap.

C. Pelayanan Kesehatan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang

Pengecekan kesehatan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang dilakukan


secara rutin oleh perusahaan dalam satu tahun sekali.

D.IPAL PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang


Limbah dari proses produksi di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle
Cabang Semarang berupa limbah cair, limbah padat dan limbah gas (dibuang
melalui cerobong asap keudara). Limbah padat yang dihasilkan pada waktu proses produksi
mi inan yaitu terdiri dari scrabmi HH/HP, scrab mi basah, scrab mi hancur minyak, scrab karton
bekas bumbu, scrab karton bekasminyak bumbu, scrab sak tepung, scrab plastik bekas dan
scrabbobin. Miyag tidak masuk dalamstandar produk dipisahkan dan ditempatkan pada
plastik.Mi yang jatuh setelah melewati/sebelumpada waktu proses steam (scrab mi basah), fryer

10
(scrab mi hancur minyak) masing diletakkan padakantong plastik yang berbeda untuk
kemudian digiling dan dijadikan pakan ternak, begitu juga untuk scrab mi yang jatuh ke
lantai (berukuran kecil/serbuk). Sedangkan untuk scrab mi HP yangmasih dalam keadaan
bersih ini dijadikan serbuk koya. Scrab karton bekas bumbu, scrab kartonbekas minyak
bumbu, scrab sak tepung, scrab plastik bekas dan scrab bobindisimpan dalamgudang
penyimpanan scrab untuk kemudian dijual.Tata cara penyimpanan berbagai jenis scrab
dariproses produksi mi instan yaitu :

1) Scrab Mi Hancur Halus (HH)/ Hancur Patah (HP)

Penyimpanan scrab mi HH/HP dilakukan dengan cara menampung di dalam


kantong plastikdan disusun diatas pallet dan ditempatkan digudang harian mi HH/HP.

2) Scrab Sak Terigu dan Tapioka Scrab

sak terigu dan tapioka dengan cara diikat dengan jumlah 9 sak/ikat dan dimasukan
kedalam kantong untuk disimpan di dalam gudang.

3) Scrab Karton Bekas Bumbu dan Minyak Bumbu

Scrab karton bekas bumbu dan minyak bumbu diikat dengan jumlah 25
lembar/ikat dandisimpan pada gudang scrab.

Limbah cair berupa sisa steaming, air sisa pencucian alat, air dari kantin,
laboratorium,kamar mandi/toilet. Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit
pengolahan limbahyang sudah disediakan sehingga tidak mengotori lingkungan dan
prosesnya pun sangat ramah lingkungan.

10
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

PT. Macanan Jaya Cemerlang yang merupakan sebuah perusahaan penerbit dan

percetakan yang berlokasi di Klaten ini secara garis besar sudah menerapkan aspek-aspek

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Kerja) seperti adanya komitmen dari perusahaan

untuk memegang prinsip K3 yang dibuktikan dengan langkah-langkah pencegahan dan

penanggulangan kebakaran (Pelatihan penggunaan APAR, penyediaan APAR, Fire Alarm

System), adanya pemeriksaan kesehatan dan jaminan kesehatan, sampai dengan

pengelolaan limbah yang dihasilkan perusahaan. Namun dari hasil kunjungan yang

dilakukan pada tanggal Selasa, 15 Oktober 2019, kami menemukan beberapa hal yang

belum sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku seperti alat angkut

forklift yang sengaja digunakan untuk dua orang, penempatan penyimpanan Bahan

Berbahaya Dan Beracun (B3) yang letaknya dekat dengan bahan mudah terbakar

sehingga berisiko terjadinya kebakaran, dan pengelolaan limbah non rumah tangga yang

belum memadai karena tidak disertasi filtrasi asap. Oleh karea itu, kami menyertakan

saran kepada PT. Macanan Jaya Cemerlang agar kedepannya dapat lebih maksimal dalam

menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan selamat.

B. Saran

a. Memberikan fasilitas yang nyaman untuk pekerja, dikarenakan pekerja operator


maupun pekerja kantor masih ada yang mendapatkan fasilitas yang kurang baik
b. Menambah luas gudang dikarenakan kapasitas gudang bahan baku masih kurang
c. Lebih cekatan dalam merespon kerusakaan mesin, dikarenakan pernah terjadi mesin
rusak dan pernah terjadi kecelakaan kerja di perusahaan
d. Teknologi sistem informasi sangat dibutuhkan dalam dunia penerbitan dan percetakan,
sehingga jangan sampai ketinggalan informasi tersebut.
e. Perlu dilakukannya pengecekan kesehatan berkala oleh semua pekerja bukan hanya
pekerja tertentu saja
f. Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) ke semua pekerja bukan hanya pekerja tertentu
saja

11
11
DAFTAR PUSTAKA

NASIR, Moech. Model Pengolahan Limbah Menuju Environmental Friendly Product. 2012.
Putra, M. F., Usman, R., Rusmiland, R. (2017). Analisis Kelayakan Investasi Pembelian Mesin
Filter Press untuk Pengurangan Limbah Studge. STRING (Satuan Tulisan Riset dan
Inovasi Teknologi), 2(2), 142-150.
Tiwow, et al. 2003. Pengelolaan sampah terpadu sebagai salah satu upaya mengatasi problem
sampah di perkotaan. Makalah Pengantar Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana – Doktor,
IPB –Bogor.

12

Anda mungkin juga menyukai