Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE

GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN


KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP TAX
AVOIDANCE (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017)

Disusun Oleh :
PUTRI ANGGRAENI
11140342
Dosen Pembimbing:
Yohana Kus Suparwati, SE,. MSi
NIDN : 0611056902
LATAR BELAKANG MASALAH

Pendapatan Terbesar Dari Suatu Negara Adalah Sektor


Pajak, Lebih Dari 70 % Pengeluaran Negara Dibiayai Oleh
Pajak (Www.Pajak.Go.Id , 2012). Pajak Adalah Iuran Wajib
Yang Dipungut Oleh Negara, Bersifat Memaksa Yang Diatur
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan.
Negara Memiliki Kendala Dalam Penerimaan Pajaknya,
Dimana Salah Satu Masalah Negara Dalam
Mengoptimalkan Penerimaan Pajak adalah terjadinya Tax
Avoidance Atau Penghindaran Pajak Yang Dilakukan Oleh
Wajib Pajak Atau Wajib Badan.
LANJUTAN
 Tax Avoidance merupakan upaya wajib pajak atau
perusahaan untuk meringankan beban pajaknya dengan tidak
melanggar hukum. Meskipun Tax Avoidance tidak melanggar
hukum namun keberadaannya sangat merugikan Negara.
 Tax Avoidance diukur dengan menggunakan cash effective tax
rate (CETR) dimana CETR diukur dengan membagi jumlah kas
pajak yang dibayarkan (beban pajak kini) dengan total laba
sebelum pajak.
 Dimana Semakin rendah nilai CETR (CETR<0,25) semakin

tinggi perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak.


Begitupun sebaliknya, semakin tinggi nilai CETR (CETR>0,25)
semakin rendah tingkat penghindaran pajak.
FENOMENA PENGHINDARAN PAJAK

 Terlepas dari peraturan undang-undang yang telah dibuat


mengenai pemungutan pajak, nyatanya masih banyak kasus
penghindaran pajak yang terjadi. Salah satunya terjadi pada:
1. Perusahaan PT. Toyota Manufakturing Indonesia yang
melakukan penghindaran pajak (Tax Avoidance) dengan
cara melakukan Transfer Pricing (memindahkan beban laba
yang berlebih antar perusahaan terafiliasi ke luar atau
dalam negeri yang memiliki tarif beban pajak rendah)
2. Perusahaan lainnya terjadi pada perusahaan IKEA
indonesia yang melakukan manipulasi laporan keuangan.
KERANGKA PENELITIAN
1. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Rinaldi dan
Charoline (2015) mengenai pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan
Kompensasi Rugi Fiskal terhadap penghindaran pajak dengan sampel 74
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013 dengan hasil penelitian Profitabilitas memiliki pengaruh positif
terhadap penghindaran pajak, Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif
terhadap penghindaran pajak dan Kompensasi Rugi Fiskal tidak memiliki
pengaruh terhada penghindaran pajak.
2. Dalam penelitian ini peneliti menambah variabel independen yaitu
Corporate Governance diukur dengan menggunakan skor penilaian dalam
CGPI yang dikembangkan oleh IICG.
3. Peneliti menggunakan periode yang lebih up to date, tahun 2013-2017
FAKTOR-FAKTOR
 Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi Tax Avoidance, yaitu :
1. Profitabilitas yang diukur menggunakan nilai ROA
2. Corporate Governance yang diukur menggunakan nilai total
skor penilaian pada tahapan self assessment, kelengkapan
dokumen, penyusunan makalah dan presentasi, dan observasi
dalam laporan keuangan CGPI
3. Ukuran Perusahaan yang diukur menggunakan Logaritma (total
aset)
4. Kompensasi Rugi Fiskal yang diukur menggunakan variabel
dummy
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap
penghindaran pajak (Tax Avoidance) pada perusahaan yang
Terdaftar di BEI?
2. Apakah Corporate Governance memiliki pengaruh terhadap
penghindaran pajak (Tax Avoidance) pada perusahaan yang
Terdaftar di BEI?
3. Apakah Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap
penghindaran pajak (Tax Avoidance) pada perusahaan yang
Terdaftar di BEI?
4. Apakah Kompensasi Rugi Fiskal memiliki pengaruh terhadap
penghindaran pajak (Tax Avoidance) pada perusahaan yang
Terdaftar di BEI?
THEORY AGENCY
Dalam teori keagenan menjelaskan mengenai dua pelaku
ekonomi yang bertentangan antara pemilik perusahaan
(Principal) dan manajer (Agent) dimana Principal menginginkan
Agent untuk mematuhi semua perintah dalam
mengoperasionalkan perusahaan dan membuat keputusan
penting yang baik bagi perusahaan.
Didalam penelitian ini Pemerintah sebagai Principal dan
Perusahaan sebagai Agent, dimana terdapat perbedaan
kepentingan antara keduanya. Pemerintah menginginkan
perusahaan membayar kewajiban pajaknya sesuai dengan
undang-undang perpajakan. Sedangkan perusahaan
menginginkan untuk mengoptimalkan laba dan mengurangi beban
pajak serendah mungkin untuk kepentingan mereka sendiri
sehingga perusahaan akan melakukan penghindaran pajak.
LANJUTAN

Karena selalu terdapat perbedaan kepentingan antara


Principal dan Agent, terdapat tiga biaya yang dapat
menyelaraskan kepentingan, yaitu:
1. Monitoring Cost
2. Bonding Cost
3. Residual Cost
PENGEMBANGAN HIPOTESIS

 H1 : Profitabilitas berpengaruh Positif terhadap Tax


Avoidance.
 H2 : Corporate Governance berpengaruh negative
terhadap Tax Avoidance.
 H3 : Ukuran Perusahan berpengaruh Negatif terhadap Tax

Avoidance
 H4 : Kompensasi Rugi Fiskal berpengaruh Positif terhadap

Tax Avoidance.
METODE PENELITIAN
1. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2017.
2. Sampel pada penelitian ini adalah dengan kriteria Perusahaan
yang mengikuti pemeringkatan CGPI dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2013-2017,Perusahaan yang
menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit,
Perusahaan yang mengalami laba positif pada laba sebelum
pajak dan Perusahaan yang menyajikan data lengkap
berkaitan dengan pengukuran variabel dan diperoleh sebanyak
65 sampel perusahaan yang akan diolah.
3. Metode yang digunakan peneliti dalam pemilihan sampel
penelitian adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (purposive sampling)
Tabel 4.3
HASIL PENELITIAN
Statistik Deskriptif
Variabel
Penelitian N Minimal Maksimal Rata-rata Std.Deviasi

Corporate
Governance
65 69,72 93,32 85,62 4,70
(Skor
Penilaian)
Profitabilitas
(ROA) 65 0,0002 0,2014 0,0515 0,0513

Tax
Avoidance
65 0,0070 1,3670 0,2746 0,2105
(CETR)

Ukuran
Perusahaan 65 1.028.727 1.126.248.442 278.042.232 338.570.782
(Total Aset)
LANJUTAN
1. Hasil Statistik Frekuensi menjelaskan bahwa sebanyak 42 data
perusahaan atau sebesar 64,6% perusahaan tidak terdapat
kompensasi rugi fiskal. Sedangkan perusahaan yang terdapat
kompensasi rugi fiskal sebanyak 23 data perusahaan atau
sebesar 35,4%.
2. Hasil dari uji F menyatakan bahwa variabel Profitabilitas,
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi
Rugi Fiskal secara simultan terbukti berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen Tax Avoidance.
3. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,552. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen
sebesar 55,2%
LANJUTAN
Tabel 4.10
Uji Statistik t
Coefficientsa

Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) -,224 ,497 -,450 ,654

Profitabilitas -1,025 ,397 -,250 -2,579 ,012

Corporate_Governance -,019 ,004 -,428 -4,897 ,000

Ukuran_Perusahaan_2 ,066 ,011 ,545 5,701 ,000

Kompensasi_Rugi_Fiskal ,238 ,046 ,544 5,195 ,000

a. Dependent Variable: Penghindaran_Pajak

a. Dependent Variable: Penghindaran_Pajak


Sumber : Output SPSS, Data sekunder yang diolah, 2018
KESIMPULAN
Hipotesis Koefisien Signifikansi Hasil

Profitabilitas Berpengaruh Positif Terhadap Penghindaran Tidak


H1 -0,250 0,012
Pajak Diterima

Corporate Governance Berpengaruh Negatif Terhadap


H2 -0, 428 0,000 Diterima
Penghindaran Pajak

Ukuran Perusahaan Berpengaruh Negatif Terhadap Tidak


H3 0,545 0,000
Penghindaran Pajak Diterima

Kompensasi Rugi Fiskal Berpengaruh Positif Terhadap


H4 0,544 0,000 Diterima
Penghindaran Pajak

Sumber : Pengembangan Hipotesis Bab II dan Hasil Pengujian Bab IV


LANJUTAN
 Profitabilitas secara statistik berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap penghindaran pajak dan hasil ini tidak sesuai dengan
hipotesis yang diajukan dalam penelititan ini. Hal itu berarti semakin
tinggi nilai ROA atau kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba maka semakin rendah nilai CETR atau peluang perusahaan
dalam melakukan penghindaran pajak.
Corporate governance secara statistik berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap penghindaran pajak sehingga hasil ini sesuai
dengan hipotesis yang diajukan dalam penelititan ini. Hal itu berarti
semakin baik kualitas, proses, sistem, dan struktur yang dapat
digunakan oleh perusahaan yang berupaya untuk memberikan nilai
tambah perusahaan maka semakin rendah nilai CETR perusahaan
dalam melakukan penghindaran pajak karena kualitas corporate
governance yang dimiliki perusahaan baik.
LANJUTAN
 Ukuran perusahaan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penghindaran pajak sehingga hasil ini tidak sesuai dengan
hipotesis yang diajukan dalam penelititan ini. Hal itu berarti semakin tinggi
nilai total aset, kestabilan dan kemampuan perusahaan dalam melakukan
aktivitas operasional untuk memenuhi tujuan perusahaan, maka semakin
rendah nilai CETR atau terdapat peluang perusahaan dalam
meminimalkan beban pajak dengan melakukan perencanaan beban pajak
dengan memanfaatkan kelemahan undang-undang perpajakan.
Kompensasi rugi fiskal secara statistik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penghindaran pajak sehingga hasil ini sesuai dengan hipotesis
yang diajukan dalam penelititan ini. Hal itu berarti semakin besar
kerugian dalam satu tahun pajak yang dibawa ke tahun- tahun pajak
berikutnya, maka semakin rendah nilai CETR dan perusahaan akan
memanfaatkan pemberian kompensasi kerugian yang diberikan oleh
pemerintah sehingga tingkat penghindaran pajak tinggi.
SARAN

Saran untuk penelitian selanjutnya peneliti lain diharapkan


dapat menggunakan variabel independen dan pengukuran lain
yang berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Serta
mempertimbangkan untuk menggunakan pengukuran lain pada
variabel independen corporate governance seperti dummy untuk
yang mengikuti kepesertaan dan yang tidak mengikuti
kepesertaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai