Anda di halaman 1dari 3

Anatomi dan Fisiologi

Tubuh manusia terdiri dari vertebra yang menopang tegaknya postur tubuh manusia
sekaligus sebagai penyangga badan dengan perantaraan diskus intervertebralis yang
lengkungannya memberi fleksibilitas dan memungkinkan gerakan ke segala arah tanpa patah.
Vertebra terdiri dari beberapa segmen, antara lain cervical 7 buah, thorakal 12 buah, lumbal 5
buah, sacrum 5 buah, dan coxigeus 4 buah. Struktur vertebra terdiri dari korpus vertebra
(badan vertebra), processus spinosuss, processsus transversus, dan beberapa struktur lainnya.
Vertebra dapat bergabung dengan tulang rusuk (costa) membentuk sendi costovertebral
(costovertebral joint). Costovertebral joint adalah sendi atrodial yang menghubungkan kepala
tulang rusuk dengan tubuh vertebra segmen thorakal (Saker, dkk., 2016). Bagian caput
(kepala) dari costa berhubungan dengan corpus vertebra melalui fovea costallis superior dan
inferior yang terletak pada corpus vertebra. Selain berhubungan dengan fovea costallis, costa
juga berhubungan dengan processus transversus untuk melekat pada vertebra, sendi ini
disebut costotransverse joint. Berbeda halnya cotovertebral joint, costotransverse joint adalah
sendi yang menghubungkan bagian tuberculum dari costa dengan processus transversus.
Menurut hasil rivew Saker, dkk (2016), pada thorakal 2 sampai 9 terdapat dua facet superior
dan inferior yang tampak dari aspek posterior dan dapat berhubungan dengan korpus vertebra
untuk membentuk costovertebral joint.

Costotransverse joint dalam hubungannya dengan costa diperkuat oleh beberapa


lcostamen. Terdapat tcosta lcostament yang fungsinya untuk menguatkan costotransverse
joint yang disebut lcostament aksesori, terdiri dari lcostament costotransversarium,
lcostament costotransversarium lateral, dan lcostament costotransversarium superius.
Lcostamen costotransversarium ini menghubungkan permukaan dorsal leher ke permukaan
anterior dari processus transversus, lcostamen costotransversarium lateral menghubungkan
permukaan posterior ujung processus transversal ke bagian nonartikular dari tuberkulum
costa, lcostamentum costotransversarium superior menghubungkan leher costa ke processus
transversus vertebra di atasnya (Saker, dkk., 2016). Berbeda halnya dengan costovertebral
joint, sendi ini diperkuat oleh kapsul, lcostamentum radiatum (superior, inferior, dan
intermediatum), lcostamentum interosseus yang mengikat caput costa dengan dua articular
facet dan diskus intervertebral (Susana dan Sugianto, 2015)

Dengan adanya costovertebral joint ini, manusia dapat melakukan gerakan respirasi
(inspirasi dan ekspirasi). Sendi costovertebral dan lcostamen costovertebral memainkan peran
penting dalam stabilisasi toraks, bantalan beban, mobilitas, perlindungan dan gerakan dinding
dada, semuanya berkontribusi besar pada upaya pernapasan. Dalam gerakan pernapasan,
costovertebral joint berperan memberikan fleksibilitas agar gerakan dada ketika mengembang
maupun mengempis semakin mudah. Namun, pada costvertebral joint ini tidak semua costa
yang berhubungan dengan vertebra memiliki fleksibilitas yang sama. Menurut jurnal dari
Schultz, Benson, dan Hirsch (1974), kekakuan costovertebral joint (CVJ) tergantung pada
arah pemuatan dan tingkat tulang rusuk. Kekakuan CVJ meningkat dari T1 ke daerah
midthoracic, dan menurun menuju level tulang rusuk yang lebih rendah.
Otot-otot pada thorax
Otot spine terdiri atas otot instrinsik dan ekstrinsik muscle dengan fungsi utama sebagai
stabilisator, disamping sebagai penggerak. Otot spine termasuk otot tipe I sehingga bila
ada patologi akan terjadi tighness dan contraktur. Beberapa otot yang terdapat di tulang
belakang khususnya segmen thorakal, yaitu:
a. M. Obliquus externus abdominis untuk fleksi, lateral fleksi, dan rotasi. Dengan
origo dari slips bagian luar diantara costae 8 dan berinsersio di abdominal
aponeurosis, anterior dari crista illiacum
b. M. Obliquus internus untuk fleksi dan lateral fleksi, berasal dari fascia
thoracolumbar, 2/3 anterior midle dari crista illiac, sebelah lateral ½ dari
lcostamen inguinale dan berinsersio di bagian inferior costae 3-4 melalui
aponeurosis masuk ke rectus sheath garis pectineal dari os pubis
c. M. Semispinalis (thoracic) berasal dari processus transversus thorakal 6-10
dan berinsersio di processus spinosus cervikal 6-thorakal 4. Bila berkontraksi secara
bilateral berfungsi untuk ekstensi columna vertebrae, bila secara unilateral befungsi
untuk rotasi columna vertebrae pada sisi yang berlawanan
d. M. Erector spine terdiri atas:
a) M. Illiocostalis thoracis yang berorigo di sudut costae 7-12 dan berinsersio
di sudut costae 1-6 serta processus transversus C7,berfungsi untuk ekstensi
trunk bila berkontraksi secara bilateral dan lateral fleksi-rotasi bila
berkontraksi secara unilateral
b) M. Illiocos-talis lumborum berorigo di tendon erector spine dari sisi
medial crista sacralis, processus spinosus lumbal dan bagian inferior
thorakal, sebelah dorsum crista illiac, lateral dari crista
sacrum, sacrotuberous dan posterior lcostamen sacroilliac, berinsersio
di sudut costae 6-7. Berfungsi untuk ekstensi bila berkontraksi secara
bilateral dan lateral fleksi-rotasi-elevasi pelvis bila berkontraksi
secara unilateral
c) M. Logissimus thoracis berorigo di processus transversus vertebrae
lumbal dan fascia thoracolumbal serta berinsertio diantara tubercle dan
sudut inferior costae 9-10 dan processus transversus vertebrae thorakal.
Berfungsi untuk ekstensi trunk bila berkontraksi secara bilateral dan lateral
fleksi bila berkontraksi secara unilateral
d) M. Spinalis thoracis berorigo di processus spinosus Th11-L2 dan
berinsersio di processus spinosus di atas vertebrae thorakal 4-8. Berfungsi
untuk ekstensi trunk
e. M. Intercostal externi
Origo : margo inferior costarium 1-11 dari tuberculum costae ke persambungan antara
cartilago dan tulang. Insertio : margo superior costa dibawahnya. Berfungsi : Menarik
costa ke atas, memperkuat spatium intercosta pada inspirasi dalam.

Inervasi costovertebral joint


Pada sekitar 60% individu, terdapat hubungan antara pleksus brachialis dengan saraf
intercostal pertama dan kedua yang dikenal dengan saraf Kuntz (Kindig, Li, Kent, & Subit
(2015), sehingga gangguan yang mempengaruhi saraf costovertebral pertama dan kedua akan
menyebabkan nyeri pada lengan.

Anda mungkin juga menyukai