PENDAHULUAN
Sektor pariwisata menjadi salah satu primadona bagi negara dalam upaya
wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar. Keindahan alam,
pariwisata Indonesia semakin maju. Pulau bali adalah salah satu daerah tujuan
wisata, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau yang dikenal
dengan pulau seribu pura ini memiliki keindahan alam khususnya pantai sebagai
salah satu obyek wisata yang banyak diminati wisatawan, sehingga mendorong
para pebisnis untuk membangun sebuah usaha yang terkait dengan kebutuhan para
wisatawan seperti hotel, villa, biro perjalanan, tempat hiburan dan jasa pelayanan
lainnya.
minum dan juga mengadakan acara event – event tertentu demi keuntungan
stimulus yang baik, dimana stimulus ini berkaitan erat dengan upaya proses
mendesain suatu jasa yang dipercaya, sehingga mampu mendorong komitmen dan
1
1
loyalitas pelanggan. Industri perhotelan merupakan industri pendukung
pariwisata, dimana stimulus ini berkaitan erat dengan proses suatu barang atau
jasa, dan di industri perhotelan sendiri hal tersebut tidak dapat terlepas dari satu
terutama di dalam hotel, dimana selain tamu menginap, tamu juga memerlukan
makanan dan minuman. Salain itu food and beverage juga dapat meningkatkan
dalam operasional hotel yang memiliki peran di dalam pencitraan suatu hotel.
Department sangat tergantung pada stock persediaan bahan yang dimiliki oleh
dan baik. Prosedur mulai pada pemilihan bahan dan penggudangan merupakan
proses penyimpanan yang harus dilakukan secara konsisten dan terstandar, selain
prosedur evaluasi yang juga harus dilakukan pada prosedur Storing. Fenomena
mengakibatkan terjadinya kerugian yang tidak sedikit, selain itu beberapa masalah
yang sering terjadi di hotel tentang kualitas bahan makanan yang kurang baik,
2
dikarenakan penyimpanannya yang kurang tepat sehingga bahan makanan
menjadi busuk.
hotel. Bahan makanan yang terdapat bakteri dan penyakit sebenarnya dapat dilihat
dari bagaimana proses makanan itu di simpan, dan bagaimana proses makanan itu
diolah, apakah sudah sesuai dengan prosedur yang baik dan benar, atau tidak
kondisi beku tidak boleh dilakukan pada kondisi temperatur ruang. Makanan
tersebut harus dipanaskan dengan oven atau microwave, dimasak langsung, atau
secara perlahan dari temperatur dingin. Lemak dan minyak nabati maupun hewani
dapat menjadi rusak dengan cepat jika tidak disimpan dengan benar karena proses
oksidasi semakin tinggi kadar lemak. Penyimpanan minyak dan lemak sebaiknya
dapat terkontaminasi langsung dengan makanan yang akan di olah dan juga dapat
penyimpanan bahan makanan yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3
Oleh karena itu maka sangatlah penting diketahui bagaimana bahan makanan itu
seperti sayur, buah dan daging. Hal ini diduga disebabkan oleh tidak sesuainya
penyimpanan bahan makanan yang ada di kitchen Melia Bali dengan prosedur
yang telah berlaku. Jika di lihat prosedur penyimpanan bahan makanan di Hotel
Melia Bali Resort and Spa, pada daging, buah dan sayur, kacang-kacangan dan
dairy product. Pada daging yaitu dalam pengambilan daging para staff kitchen
sehingga daging yang sudah lama di tumpuk dengan daging yang baru, akibatnya
daging yang sudah lama tidak dipakai dan akan cepat membusuk. Pada buah dan
sayur di Hotel Melia Bali Spa and Resort yaitu dari setiap buah dan sayuran yang
baru masuk dicampurkan langsung dengan buah dan sayuran yang sudah lama
yang ada di masing-masing box penyimpanan sehingga buah dan sayuran yang
sudah lama tidak terpakai dan akan cepat rusak. Penempatannya juga tidak sesuai
dan tidak diberikan label. Pada kacang-kacangan di Hotel Melia Bali Resort and
Spa yaitu semua jenis kacang- kacangan disimpan di satu box yang sama.
tersebut tidak rapi pada tempatnya dan ditumpuk sehingga membuat plastik dari
kacang-kacangan tersebut terbuka. Pada Dairy Product di Hotel Melia Bali Resort
and Spa seperti susu, keju dan yogurt yaitu barang yang baru masuk di pakai
sedangkan barang yang lama dibiarkan dibelakang barang yang baru datang,
4
akibatnya barang yang lama akan cepat rusak karena tidak pernah dipakai untuk
produksi, tidak sesuai dengan barang yang baru datang di pakai terlebih dahulu
mudah layu dan rusak akibat kurang baik penempatannya, barang-barang lainnya
seperti dairy product yang tidak di tata rapi penempatannya. Hal ini diduga
disebabkan karena staff kitchen tidak memperhatikan bahan makanan yang telah
yang berlaku, oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian dan melakukan
evaluasi prosedur penyimpanan bahan makanan yang baik dan benar untuk
permasalahannya yaitu:
Bagaimana prosedur penyimpanan bahan makanan perishable di Hotel Melia Bali
Tujuan yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
5
Sebagai bahan refrensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
mahasiswa lain.
3. Bagi Hotel Melia Bali Resort and Spa
Sebagai bahan evaluasi bagi Hote Melia Bali.
yaitu di cold room gardemanger dan batcher yang lebih mengarah kepada proses
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang baik dan benar, sehingga proses pekerjaan berjalan efisien. Pengertian
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,
yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk
ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan tehnik adalah suatu
tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu
7
Dalam penyimpanan bahan makanan tentunya kita harus menggunakan
yaitu metode FIFO ( First In First Out ) dan metode LIFO ( Last In First Out )
metode FIFO (First in First Out) adalah suatu sistem penyimpanan barang yang
dilakukan dengan sistem barang yang masuk terlebih dahulu, yang juga
Metode FIFO (First in First Out) umumnya digunakan untuk barang-barang yang
kurang bisa bertahan lama atau jika disimpan dalam waktu lama akan rusak.
adalah suatu cara penyimpanan barang di dalam gudang yang dilakukan dengan
konsep barang yang datang terakhir yang digunakan terlebih dahulu. Umumnya,
sistem ini digunakan untuk barang-barang yang mampu bertahan lama atau barang
yang apabila disimpan lebih lama akan semakin bagus kualitasnya, contohnya
seperti: wine
Untuk memilih sistem penyimpanan barang, apakah sebaiknya
menggunakan FIFO (First in First Out) atau LIFO (Last In First Out), hal ini
dapat tergantung dari jenis barang yang disimpan. Jika barang yang disimpan
mampu bertahan lama dan akan jadi lebih baik bila disimpan lebih lama, maka
tersebut kurang mampu bertahan lama dan dikhawatirkan jika barang yang datang
8
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia pengertian bahan makanan adalah
bahan yang dapat dijadikan makanan seperti: beras, terigu, jagung, dan ubi,
daging dan lain-lain. Secara garis besar bahan pangan dapat dibedakan menjadi
dua berdasarkan dari asalnya yaitu Bahan makanan Hewani dan Bahan makanan
Nabati.
a. Makanan hewani adalah bahan makanan yang merupakan produk dari hewan
atau bahan makanan olahan yang berasal dari hewan kebanyakan merupakan
sumber protein dan lemak bagi tubuh. Contohnya : susu, telur ayam, daging
b. Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
adalah Tata cara menata, menyimpan memelihara bahan pangan kering dan basah,
barang mentah maupun barang jadi yang sewaktu waktu akan dikeluarkan dari
Salah satu faktor terpenting dalam teknik penyimpanan bahan makanan terutama
untuk bahan makanan perishable adalah suhu atau temperatur dan kelembaban
yang tepat untuk setiap jenis bahan makanan akan dapat meningkatkan keawetan
9
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka ruang gudang penyimpanan bahan
makanan tersebut harus dibedakan sesuai dengan suhu yang diperlukan, antara
lain :
A. Ruangan Gudang
Contohnya : Sayur buah, ikan segar, daging segar, dan susu segar.
ruang pada ruang pendingin antara -1˚C (30 ˚F) dan 1˚ C (34 ˚F) dengan
tempat yang berbeda dan potongan daging dapat diolesi dengan minyak
atau dibungkus dengan grease proof paper. Tray yang digunakan untuk
menampung tetesan darah tadi maupun tray lainnya sebagi tempat daging
ayam segaar tadi dibersihkan setiap hari. Sedangkan untuk daging dan
unggas yang sudah beku harus disimpan pada suhu -20 ˚C (21 ˚F).
10
2) Ikan
Ikan dapat disimpan dalam lemari pendingn atau fish drainer dengan
3) Sayur-sayuran
seharusnya dibuang.
4) Buah-buahan
Soft fruit diletakkan pada cold room sedangkan hard fruit dan stone fruit
5) Telur
Telur disimpan pada suhu 1˚-4˚ C (34˚-40˚ F) jauhkan dari makanan yang
lain karena kulitnya rapuh dan cepat menyerap bau. Biarkan dalam
kontak antaran serta dipakai sesuai rotasi FIFO (First In First Out)
sesuai rotasi.
11
7) Keju dan Butter
Dinginkan keju dan butter pada suhu 5˚ C (41˚ F), keju yang sudah
penyimpanan yaitu:
a) Temperatur
dan ventilasi yang tepat dengan menggunakan temperature yang tepat dan
12
One of the factor in the storing of food particulary perishable is temperature
Arti dari pernyataan di atas bahwa Temperature merupakan salah satu factor
kuatnya. Daya tahan bahan makanan yang disimpan. Berikut ini Temperatur
13
time should anything be stored on the floor. Appropriate shelving raised a few
inches above floor level should be provided for those large and heavy
Arti dari pernyataan di atas bahwa untuk bahan makanan yang bersifat
perishable penempatan rak harus dipisahkan antara yang satu dengan yang
lainnya supaya mendapat sirkulasi udara yang banyak di ruang pendingin (35-
40 inci atau 90-100 cm sangat cocok). Penempatan rak yang terletak beberapa
inci diatas lantai untuk ukuran besar dan berat, dimana juga dapat
c) Kebersihan
small amounts of spoiling food, which will give of adors and may effect other
from reaching population leveled large enough to cause damage and disease.
Arti dari pernyataan di atas bahwa keadaan yang selalu bersih harus selalu
terjaga setiap waktu pada semua fasilitas gudang. Pada ruangan pendingin
makanan yang mana dapat menimbulkan bau busuk dan akibat lainnya
14
mencegah berkembangnnya tikus dan serangga yang dapat mengakibatkan
d) Ruang Penyimpanan
yang sesuai. Untuk mencegah serangan serangga dan tikus, apabila masuk
atau keluar ruangan penyimpanan pintu harus ditutup rapat kembali. Bahan
makanan perishable baik yang mentah maupun yang dimasak harus disimpan
dengan cara pemeliharaan yang paling baik, guna menjaga kualitas aslinya.
e) Keamanan
Menurut Ninemeier (2011 : 287), ada tiga ketentuan yang harus dilaksanakan
yaitu :
penyimpanan.
15
3) Mengetahui berapa banyak produk yang telah ada (termasuk yang baru
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun sejarah berdirinya hotel Sol Melia adalah pertama kali pada tahun
1956. Sol Melia didirikan oleh yang bernama Gabriel Escarrer dimana pada saat
itu Sol Melia merupakan hotel yang pertama dibuka di Palma de mallorca. Pada
tahun 1976 Perusahaan Tumbuh dan berganti nama menjadi HOTELES SOL.
mendirikan hotel pertama di Bali Indonesia. Bali Sol menjadi hotel pertama yang
dimulai pada mei 1983. Soft opening pada 19 july 1985 dan grand opening pada 2
desember 1985, renovasi pada tahun 1990, November 1995, mei 2003, juni 2004,
dan 2010-2011. Setelah mengalami kesuksesan serta kemajuan di Bali Sol Melia
Tahun 1996 Sol Melia adalah perusahaan hotel pertama yang bergaya
melia semakin berkembang dan berbagai inovasi baru tercipta untuk kepuasan
para pelanggan Pada tahun 2000 Sol Melia menjadi salah satu 10 perusahaan hotel
terbesar didunia, Tahun 2003-2005 Sol Melia mendapat rencana dan usaha untuk
memperkenalkan konsep baru tentang makanan dan minuman didalam hotel, dan
17
17
SPA yang di arahkan menuju jiwa dan konsep magic, Tahun 2010 TRYP by
WINDHAM bergabung dengan perusahaan Sol Melia, dan pada tahun 2011,
Perusahaan China bergabung dengan Sol Melia dan pada tahun 2011 ini Sol Melia
Ngurah Rai. Dengan akses terdekat menuju Bali Collection sebuah pusat
perbelanjaan utama, pusat hiburan serta puja sera, museum Pasifika, berjarak 850
meter dari Bali International Convention Center dan 700 meter dari Bali Nusa
Corporation).
b. Alamat Pos : PO. BOX 88, Nusa Dua Bali 80363
Penelitian ini dilakukan di Hotel Melia Bali Resort and Spa, Hotel yang
berbintang lima ini berlokasi di kawasan ITDC Nusa dua, yang sering disebut
cold room Melia Bali Resort and Spa bagian gardemanger dan butcher yang lebih
18
a) Jenis Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Kualitatif yaitu data
yang tidak berbentuk angka melainkan keterangan data ini diperoleh tentang
a) Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer yaitu
data yang dikumpulkan dari penelitian langsung dari sumbernya dicatat dan
diamati data ini diperoleh secara langsng dari objek yang diteliti , yaitu hasil
a) Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tehnik
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistemmatis tentang keadaan sosial
dan gejala psikis dengan sengaja mengamati dan mencatat. Data ini diperoleh
b) Wawancara
dengan cara melakukan tanya jawab dengan responden data ini diperoleh dari
19
di lakukan dengan bapak Wayan Purna selaku souce chef butcher di Hotel
a) Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang berasal dari data atau dokumen yang
telah disimpan oleh pihak hotel seperti daftar, gambar tingkat kerusakan
bahan makanan yang diperoleh dari Hotel Melia Bali Resort and Spa.
bahan makanan.
20
BAB IV
dari jenis dan sifatnya adalah bahan makanan yang mudah rusak dan bahan
makanan yang tidak mudah rusak kemudian dari klasifikasi sifatnya ada
bahan makanan yang mudah menyerap bau dan tidak mudah menyerap bau.
Salah satu misalnya dimana antara poultry dengan fish memiliki bahan dasar
yang berbeda namun fish mengelurkan bau sedangkan poultry menyerap bau
b. Temperature
Berikut ini hasil dari pengamatan penulis melalui penelitian di Hotel Melia
Semua jenis Ikan, daging dan unggas segar di simpan pada suhu -5˚c
sedangkan untuk ikan, daging dan unggas beku yaitu di simpan pada
suhu -18˚c
21
21
Penyimpanan buah dan sayur di simpan pada suhu 2˚c - 4˚c
2. Dairy product
antara yang satu dengan yang lainnya supaya mendapat sirkulasi udara yang
Penempatan rak yang terletak beberapa inci diatas lantai untuk ukuran besar
dan berat, dimana juga dapat ditempatkan di gudang maupun pada ruangan
pendingin.
d. Kebersihan
Keadaan yang selalu bersih harus selalu terjaga setiap waktu pada semua
bau busuk dan akibat lainnya terhadap bahan makanan. Juga dilakukan
22
Pada bagian ini diuraikan hasil penelitian data mengenai analisis
Hotel Melia Bali yaitu pengambilan dan penempatan yang sudah sesuai
b. Temperature
berikut ini adalah temperature yang digunakan di hotel Melia Bali untuk
Berdasarkan data yang didapatkan di hotel Melia Bali semua jenis Ikan,
daging dan unggas segar di simpan pada suhu -5˚c sedangkan untuk
ikan, daging dan unggas beku yaitu di simpan pada suhu -18˚c
Berdasarkan data yang didapatkan di hotel Melia Bali buah dan sayur –
sayuran di simpan pada suhu di bawah -5˚c. apabila suhu terlalu tinggi
3. Dairy product
23
Berdasarkan data yang di dapatkan di Hotel Melia Bali dairy product
Bali, posisi rak yang menempel di dinding membuat sirkulasi udara menjadi
tidak baik, dan jarak rak dengan lantai tidak terlalu jauh sehingga sulit untuk
makanan yang sudah rusak yang masih tercampur dengan bahan makanan
d. Kebersihan
bahan makanan yang baru datang ke masing – masing box bahan makanan
Tabel 4.1
24
Perbandingan Penyimpanan Bahan Makanan Di Hotel Melia Bali Resort and
Spa Antara Teori Dengan Kenyataan
Sesuai
No Teori Kenyataan Komentar
Ya Tidak
1 Penyimpanan bahan Telah di lakukan Pengklasifikasian
makanan tersebut
25
akan ditempatkan
dibelakang, bahan
lama dipergunakan
Dalam hal
pengelompokan staff
kitchen selalu
mengelompokan mana
menggunakan box
membedakan dan
mengelompokan bahan
26
makanan tersebut agar
sehingga bahan
makanan tersebut
dipergunakan dengan
sebaik-baiknya dan
tidak terbuang
2 Penyimpanan bahan
makanan beku di
Penyimpanan bahan
bahan makanan
-41˚C sampai -18˚C Bali Resort and Spa Melia Bali Resort
27
mengecek naik
tersebut
3 Penyimpanan sayur
Masing-masing staf
mengecek naik
tersebut
4 Penyimpanan dairy
product di simpan
Penyimpanan dairy
product di hotel
pada suhu 2˚C - 4˚C Bali Resort and Spa Melia Bali Resort
28
tersebut dapat dilihat penyimpanan dairy
room. Masing-masing
bertugas setiap
harinya akan
mengecek naik
tersebut
5 Penyimpanan daging
simpan pada suhu cold room Melia Bali segar di cold room
termometer karena
akan melaporkan ke
assisten chef,
kemudian assisten
chef melaporkan ke
29
executive chef
sehingga executive
chef mengutuskan
atau menghubungi
engineering untuk
melakukan
pengecekan apakah
30
pempatannya di makanan yang di
makanan di bawahnya
cepat rusak
7 Kebersihan
sebaiknya di lakukan
Bahan makanan yang
hotel lebih
berbau sehingga
kebersihannya kurang,
31
maka dari itu ada
selalu mengecek
kebersihan yang
adalah Tata cara menata, menyimpan memelihara bahan pangan kering dan
basah, barang mentah maupun barang jadi yang sewaktu – waktu akan
makanan sudah di lakukan menurut sifat dan jenis dari makanan tersebut.
Griffin,2003 adalah bahan makanan beku di simpan pada suhu -41˚C sampai
Hotel Melia Bali sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dittmer
32
Penyimpanan buah dan sayur segar menurut Dittmer dan Griffin di simpan
pada suhu 2˚C - 4˚C sedangkan penyimpanan buah dan sayur segar yang di
terapkan di Melia Bali sudah sesuai dengan teori yaitu di bawah 5˚C
Melia Bali sudah sesuai dengan teori yaitu pada suhu 2˚C - 4˚C
Penyimpanan daging dan unggas segar menurut teori dari Athanas adalah di
simpan pada suhu 1˚C sampai 1˚C sedangkan penyimpanan daging dan
unggas segar yang diterapkan di Hotel Melia Bali tidak sesuai dengan teori
dari Athanas yaitu di simpan pada suhu -5˚C hal ini sangat mempengaruhui
kualitas dari daging dan unggas segar yang disimpan akan mengakibatkan
dagng tersubut cepat rusak karena tidak sesuainya suhu yang di gunakan
6. Pengaturan Rak
Pengaturan rak menurut Dittmer dan Griffin adalah untuk bahan makanan
yang bersifat perishable penempatan rak harus dipisahkan antara yang satu
dengan yang lainnya supaya mendapat sirkulasi udara yang banyak di ruang
makanan tidak teratur terutama pada pengaturan rak di frezzer diamana masih
terkontaminasi dengan bahan makanan terutama daging, tata letak box di rak
penyimpannan juga tidak teratur banyak bahan makanan yang lainnya cara
33
cepat rusak, hal ini di lakukan oleh staff kitchen karena melihat ruang
rapi.
BAB V
34
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka
1. Kriteria penyimpanan Bahan Makanan di Hotel Melia Bali Resort and Spa
yang sesuai dengan teori yakni : temperature cold room untuk penyimpanan
dairy product dan pengklasifikasian bahan makanan di cold room Melia Bali
2. Kriteria penyimpanan Bahan Makanan di Hotel Melia Bali Resort and Spa
yang tidak sesuai dengan teori yakni: temperature untuk penyimpanan daging,
unggas segar maupun beku yang tidak sesuai menyebabkan banyak sekali
daging yang rusak. Pengaturan rak yang tidak sesuai terutama pengaturan rak
penyimpanan bahan makanan di Hotel Melia Bali Resort and Spa juga kurang
di perhatikan masih di temukannya genangan air atau bekas tetesan darah dari
daging di lantai kelembaban lantainya juga tidak sesuai dengan teori yang ada
hal ini juga sangat mudah terkontaminasi langsung dengan bahan makanan
lainnya.
5.2 Saran
35
35
Dari uraian analisis di atas, maka penulis mencoba memberikan beberapa
penyimpanan bahan makanan kepada pegawai store dan juru masak baik itu
makanan secara konsisten agar suhunya selalu sesuai dan dapat mengurangi
36