Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PEMERIKSAAN KADAR Hb MENDETEKSI DINI ANEMIA PADA


REMAJA DI PONPES SMA NURUL CHOLIL DEMANGAN

Ainiatus Sofia 170154010001


Ainul Fitri 170154010002
Alda Muharromah A 170154010003
Alda Tri Wulandari 170154010004
Aliviya Vica A 170154010005
Aliya 170154010006
Amelia Syaina 170154010007

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENGABDIAN
MASYARAKAT

Judul : Pemeriksaan Kadar Hb Mendeteksi Dini Anemia


Pada Remaja
Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Amelia Syaina
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 170154010007
d. Program Studi : D-III Kebidanan
e. Institusi : STIKes Ngudia Husada Madura
f. Email
g. HP
Anggota : Ainiatus Sofia 170154010001
Ainul Fitri 170154010002
Alda Muharromah A 170154010003
Alda Tri Wulandari 170154010004
Aliya 170154010005
Aliviya Vica A 170154010006
Waktu Pelaksanaan :
(Bulan dan Tahun Mulai)
Lama Pelaksanaan :
Lokasi :
Sumber Dana :
Jumlah Biaya :

Bangkalan, 11 Januari 2020


PJMK Mata Kuliah Gizi Ketua Tim Pelaksana

Selvia Nurul Qomari, S. ST., M. Kes Amelia Syaina


NIDN : 0715098902 NIM : 170154010007

Mengetahui,

Ketua Prodi DIII Kebidanan

Siti Rochimatul Liliyah, S.SiT., M.Kes


NIDN : 0723118401
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASAYARAKAT

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
1. Judul
Pemeriksaan Kadar Hb Mendeteksi Dini Anemia Pada Remaja
2. Analisis Situasi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Sesuai dengan visi departemen kesehatan
Indonesia yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan diselenggarakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya kesehatan harus
dilaksanakan secara integral oleh seluruh komponen, baik pemerintah,
tenaga kesehatan maupun masyarakat. Beberapa pemeriksaan dasar
diperlukan sebagai upaya pencegahan dalam penanganan komplikasi dari
penyakit, salah satu yang dipersyaratkan adalah pemeriksaan kadar Hb
mendeteksi dini pemeriksaan anemia.
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-sel darah
merah (eritrosit) atau Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada
dibawah nilai normal (kurang darah). Nilai normal hemoglobin pada pria
dewasa 13- 17,5gr/dl pada wanita dewasa 12-15,5gr/dl. Hemoglobin
adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi
mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah, atau
hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan
mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya timbullah gejala anemia.
Gejala anemia seperti lemah letih, lesu, konjungtiva anemis atau
terlihat lebih putih, mudah mengantuk, sakit kepala, lemah dan cepat

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
capek, pucat. Hal tersrebut terjadi karena organ-organ tidak mendapatkan
apa yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu oksigen dan
nutrisi yaitu akibat kekurangan zat besi,vitamin B12 dan asam folat
sehingga meningkatkan resiko anemia.
Berdasarkan uraian diatas yang melatar belakangi kegiatan
pemeriksaan kadar Hb mendeteksi dini anemia pada remaja. Karena dari
survey yang telah dilakukan didapatkan informasi bahwa remaja masih
banyak yang belum mengetahui kadar Hb.
3. Rumusan Masalah
Bagaimana kadar Hb pada remaja ?
4. Tujuan Kegiatan
a. Untuk mengetahui kadar Hb pada remaja
b. Memberikan konseling/ pendidikan kesehatan tentang penanganan
anemia
c. Memberikan konseling/ pendidikan kesehatan pencegahan anemia

5. Manfaat Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan tentang anemia, mengurangi resiko angka
kejadian anemia pada remaja.
6. Sasaran yang Strategis Keterkaitan
Remaja untuk pemeriksaan kadar Hb. Karena pada anak Remaja juga
membutuhkan pemeriksaan kadar Hb untuk mengetahui kondisi
kesehatannya sekarang.
7. Metode Kegiatan
Pemeriksaan kadar Hb metode cell grouping menggunakan stick Hb
8. Anggaran Biaya
Terlampir

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
LAMPIRAN 1
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Pemeriksaa Kadar Hb Mendeteksi Dini Anemia


Judul Kegiatan :
Pada Remaja
Hari/Tanggal Kegiatan :
Lokasi :
No Keperluan Biaya
Konsumsi
1. 35x6000 Rp 210.000

Pengadaan alat habis pakai


Alat bantu pemeriksaan berupa
- Lancet (Rp 25.000)
- Hb Meter (Rp 140.000)
2. Rp 400.000
- Alkohol Swab (Rp 25.000)
- Strip Hb (Rp 170.000)
- Handscoon (Rp 30.000)
- Tissue (Rp 10.000)
3. Lain-lain

  TOTAL Rp 610.000

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
Bangkalan, 11 Januari 2020
PJMK Mata Kuliah Gizi Ketua Tim Pelaksana

Selvia Nurul Qomari, S. ST., M. Kes Amelia Syaina


NIDN : 0715098902 NIM : 170154010007

Mengetahui,

Ketua Prodi DIII Kebidanan

Siti Rochimatul Liliyah, S.SiT., M.Kes


NIDN : 0723118401

LAMPIRAN 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN


ANEMIA REMAJA

1. Tema : Pemeriksaan Kadar Hb Mendeteksi Dini Anemia

Pada Remaja
1. Hari / tanggal :
2. Alokasi waktu : 40 menit
3. Petugas : Mahasiswa D-III Kebidanan STIKes Ngudia Husada
Madura
4. Tempat :
a. Luas :

b. Penerangan : Lampu

c. Tempat duduk : Bangku

5. Sasaran : Perwakilan setiap kelas IX SMA Nurul Cholil

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
Demangan, Bangkalan
6. Rincian Kegiatan:

Kegiatan Media yang


No Rincian kegiatan Waktu
Klien di gunakan
1. Pembukaan 5 menit a. Mendengarkan.
a Salam pembuka b. Memperkenalkan diri,
b Memperkenalkan diri menyampaikan tujuan _
c Menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya.
dari penyuluhan yang akan
dilaksanakan.

2. Penyampaian Materi Laptop/


a. Menjelaskan tentang pengertian 20 menit Mendengarkan dan power point
remaja dan pubertas bertanya.
b. Menjelaskan pengertian anemia
dan angka kejadian anemia
c. Menjelaskan mengapa
perempuan lebih rentan anemia
dibanding laki-laki
d. Menjelaskan Tanda gejala
anemia, Faktor yang
menyebabkan anemia pada
remaja, Pengaruh Anemia
Terhadap Kemampuan Kognitif
e. Menjelaskan bagaimana cara
Penanggulangan anemia
3. 10 menit Remaja mampu mengulang
Evaluasi kembali penjelasan yang
telah diberikan dan
menjawab pertanyaan yang _
diajukan oleh petugas
kesehatan.

4. 5 menit Memberikan salam


Penutup

7. Tujuan
Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan remaja mengetahui
tentang anemia pada remaja.

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
Tujuan khusus :
1. Remaja mampu menjelaskan tentang pengertian remaja
dan pubertas.
2. Remaja mampu menjelaskan pengertian anemia dan
angka kejadian
anemia.
3. Remaja mampu menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia
dibanding laki-laki.
4. Remaja mampu menjelaskan tanda gejala anemia, faktor yang
menyebabkan anemia pada remaja, pengaruh anemia terhadap
kemampuan kognitif.
5. Remaja mampu menjelaskan bagaimana cara
penanggulangan anemia.

8. Materi
1. Pengertian remaja
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa
remaja yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun
(http//id.wikipedia.org/wiki/remaja)
2. Pengertian pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh
tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada
masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
dengan cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan menstruasi
pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi
basah.
3. Pengertian anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh
bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah
tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan
tubuh .
4. Angka kejadian
Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada
tahun 1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT),
sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan
(15-45 tahun) diketahui menderita anemia. Penelitian yang dilakukan
oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun 1998/99 di 2 propinsi
yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten
menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb<
12 gr %) dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga mengalami hal
yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri
dan 180 calon pengantin wanita.
5. Perempuan lebih rentan anemia dibanding dengan laki-laki
Masyarakat indonesi umumnya lebih banyak mengkonsumsi
makanan nabati disbanding hewani, sehingga masih banyak yang
menderita anemia
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar
daripada pada laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi
yang secara otomatis mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan
membutuhkan zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya
kekeadaan semula. Hal tersebut tidak terjadi pada laki-laki. Selain itu
wanita yang sering melakukan diet atau pengurangan makanan karena
ingin mendapatkan tubuh yang ideal.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi
meningkat 3 kali dibanding dengan pada waktu sebelum kehamilan.

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
Ini berkaitan dengan kebutuhan perkembangan janin yang
dikandungnya.

6. Tanda gejala anemia


a. mudah lelah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya
b. muka pucat,
c. tidak bersemangat,
d. mudah mengantuk, bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-
terusan
e. dan mudah pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit
mencerna informasi
f. Pandangan berkunang-kunang
g. Bila terus berlanjut, bisa saja menyebabkan mudah tertular
penyakit lain
7. Faktor yang menyebabkan anemia pada remaja
a. Rendahnya Pengetahuan dan Ilmu Kesehatan
Rendahnya pengetahuan para remaja terhadap isu kesehatan dan
ilmu kesehatan. Bagi mereka, kesehatan bukanlah hal utama yang
harus menjadi perhatian. Masih merasa muda sehingga tidak
harus menjaga kesehatan.
b. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
c. Kurangnya zat besi, vitamn B 12, asam folat, vitamin C dalam
makanan yang dikonsumsi
d. Penyakit misalnya TBC, Hepatitis, gastritis, radang usus buntu
dsb.
e. Pola hidup remaja berubah dari yang semula serba teratur menjadi
kurang teratur, misalnya sering terlambat makan atau kurang
tidur.
f. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan aktifitas yang
dilakukan.

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
g. Cacingan, terutama cacing tambang yang dapat menyebabkan
perdarahan dalam dinding usus meskipun sedikit tetapi terjadi
secara terus menerus yang menyebabkan kehilangan zat besi.
h. Mengurangi Porsi Makan
Keinginan untuk memiliki tubuh seperti peragawati dan para
bintang sehingga tidak mau makan banyak. Bila hal ini terus
berlanjut, bisa menyebabkan menderita anorexia nervosa,
bulimia, dan penyakit ‘mental disorder’ lainnya.
i. Minimnya Sosialisasi Gizi Khusus Remaja
Masalah ini bisa diatasi bila sejak kecil para orang tua dan orang-
orang dewasa di sekitar remaja memberikan contoh hidup sehat
dan memberikan pengetahuan memadai mengenai nutrisi dan
ilmu gizi lainnya.
8. Pengaruh Anemia
a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat remaja yang
menderita anemia dapat dengan mudah terserang penyakit.
b. Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak.
c. Taraf inteligensia: yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi di
sekolah dan berbagai bidang kehidupan antara lain pergaulan
sosial, teknis, perdagangan, pengaturan rumah tangga.
d. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang,
misal matematika, bahasa asing.
e. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari,
disimpan dalam ingatan secara sistematis atau tidak.
f. Kemampuan berbahasa.
g. Daya fantasi, mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif,
dan sosial.
h. Gaya belajar.
i. Teknik atau cara belajar secara efisien dan efektif.

9. Penanggulangan anemia

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi
antara lain
a. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan
kadar besi yang cukup secara rutin pada usia remaja.
b. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging,
ikan, unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang
mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan
absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh,
teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum
susu pada saat makan.
c. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di
daerah dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi
pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
d. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi
tidak diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang
mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate
dan kalsium.
e. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih
merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
9. Evaluasi
a. Evaluasi Proses : Berisi tentang jalanya proses penyuluhan yaitu
jumlah peserta yang hadir dengan target yang ingin dicapai serta
antusiasme peserta.
b. Evaluasi Hasil :
Prosedur : Tanya jawab
Jenis dan bentuk test : Pertanyaan lisan
Butir-butir :
1. Jelaskan pengertian remaja dan pubertas?
2. Jelaskan pengertian anemia dan angka kejadian anemia?
3. Jelaskan mengapa perempuan lebih rentan anemia dibanding laki-
laki?

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
4. Jelaskan tanda gejala anemia, faktor yang menyebabkan anemia
pada remaja, pengaruh anemia terhadap kemampuan kognitif?
5. Jelaskan bagaimana cara penanggulangan anemia?

DETEKSI DINI ANEMIA PADA REMAJA


1. Tujuan untuk mengetahui kadar Hb pada Remaj
2. Skrining/pemeriksaan kadar Hb yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
a. Alat/instrumen yang digunakan adalah:
1. Lancet
Laporan Pengabdian Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
2. Hb Meter
3. Strip Hb
4. Alkohol swab
5. Hands Schoon
6. Tisue

b. Cara pemeriksaan golongan darah:


1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2. Petugas menggunakan handscoon
3. Jarum lancet dimasukkan dalam pen lancet
4. Probandus dipersilahkan duduk, mengisi identitas pada formulir
5. Bersihkan bagian ujung jari manis dengan alkohol swab
6. Tusuk bagian ujung jari yang sudah dibersihkan dengan pen lancet
7. Darah yang keluar lalu di sentuh pada bagian garis yang terdapat tanda
panah pada strip Hb yang terpasang pada alat
8. Menunggu hasil beberapa detik pada layar .
9. Mencabut jarum dari lancing dan strip, kemudian buang

c. Interpretasi hasil pemeriksaan kadar Hb

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020
LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI

Laporan Pengabdian Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
2020

Anda mungkin juga menyukai