Anda di halaman 1dari 4

Cerita 3 SRIKANDI

BAB 1 -2

Indonesia yang mengalami salah urus kenegaraan pada awal tahun 1960-an, telah membawa
Indonesia ke dalam masa sulitnya. Indonesia mengalami infasi yang tinggi, korupsi merajalela, dan
barang kebutuhan pokok melangka. Kondisi ini memuncak pada tragedi nasional pada tanggal 30
September 1965. Namun Indonesia mampu bangkit dalam waktu yang singkat dengan bantuan negara –
negara donor, indonesia juga mampu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan.

Pada tahun 1990-an, masyarakat banyak memberikan kritik tajam kepada pemerintah tentang
pemerintahan yang terlalu sentralistis, banyak korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam tubuh pemerintahan.
Namun pemerintah tidak menghiraukan kritikan tersebut. Sisi baik dalam pemerintahan di tahun ini
adalah keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Hingga pada pertengahan 1997, terjadi
krisis moneter di indonesia yang mengakibatkan situasi negara tidak terkendali. Krisis moneter ini adalah
efek domino dari krisis yang terjadi di Thailand. Krisis ini juga menyebar di negara Asia Tenggara dan
Asia Timur. Krisis yang dimulai dengan penurunan nilai mata uang menjalar ke penarikan modal asing
dari negara tersebut dan mulai bangkrutnya badan perbankan di negara tersebut. Presiden Soeharto
mencoba mengendalikan keadaan ini dengan mengundang Dana Moneter Internasional (IMF). Tetapi hal
ini tidak banyak membantu.

BAB 3 -5

Untuk persiapan kontingen Indonesia dalam olimpiade Seoul, mereka membutuhkan pelatih yang
hebat. Sebagai ketua PERPANI pak Udi mempertimbangkan Donal Pandiangan untuk mengisi posisi
tersebut. Untuk itu pak Udi harus encari keberad\an sang legenda yang telah hilanng. Dia mencari
onformasi keberbagai sumber hingga dia menemukan sebuah bengkel milik donald. Setelah
meninggalkan dunia panahan, dia membuka sebuah bengkel kecil.

Saat mereka bertemu, Donald masih merasakan luka lama pada 8 tahun silam. Apalagi saat pak Udi
meminta Donald untuk kembali ke dunia panahan. Negara memanggilnya kembali bukan sebagai pemain
terapi sebagai seorang pelatih. Awalnya, Donald menolak penawaran itu. Tetapi Donald tersadarkan oleh
perkataan namborounya, ia masih merindukan dunia panahan. Hal itu membawa donald untuk
mendatangi kantor perpani dan bertemu pak Udi. Donald menerima penawaran sebagai pelatih namun dia
meminta syarat. Pak Udi yang mengharapkan keberadaan Donald merasa sangat senang dan dia
menyetujui apapun syaratnya. Syarat yang diminta adalah dia melatih dengan konsepnya sendiri tanpa
campur tangan perpani.

Para pemanah putri terbaik dari tiap daerah berkumpul di jakarta. Mereka akan melaksanakan seleksi
pelatihan nasional untuk persiapan olimpiade. Donald mendampingi seleksi para prmanah putri sebagai
pelatih mereka. Donald adalah pelatih yang tegas,galak,dan disiplin. Selama beberapa tahapan, para
prmanah ini harus menghadapi kerasnya pengajaran Donald. Hingga akhirnya, ada 3 orang yang lolos
menjadi calon kontingen yang akan diberangkatkan. Ketiga orang ini adalah Nurfitriyana Isman, Kusuma
Wardhani, dan Lilis Handayani.

BAB 6-9
Sebelum diberangkatkan ke olimpiade seoul, mereka akan dilatih dirumah pelatihan di sukabumi.
Sebelum berangkat, mereka mempunyai persoalan masing masing. Yana yang harus pergi diam diam
tanpa berpamitan dengan ayahnya,karena dia tau ayahnya akan melarangnya berangkat. Namun, ibunya
menyayangkan hal itu. Ibunya berpesan agar tetap menjalankan perintah ayahnya meskipun dalam
pelatihan untuk karir panahannya. Yana dibawakan mesin ketik untuk menyelesaikan skripsinya.

Kusuma yang harus berusaha menguatkan kepercayaan orang tuanya.Orang tua kusuma mulai goyah
mendukung karir panahannya, karena surat penerimaan Cpns untuk Kusuma telah diterima. Lilis yang
harus menolak perjodohan dibuat ibunya. Mereka akan melaksanakan pelatihan dengan donald di rumah
pelatihan yang terpecil di daerah Sukabumi.

Dibawah pelatihan Donald, mereka menjalankan pelatihan semi militer. Dipagi hari, mereka harus
berlali mengelilingi kebun teh disekitar rumah pelatihan. Setelah itu, mereka melakukan latihan panahan
di atas drum. Bentakan dan amarah Donald mengiringi setiap latihan mereka. Mereka belajar disiplin
melalui pelatihan donald yang keras. Selain itu, mereka diajari arti kesatuan dan kekeluargaan dengan
cara berjalan melalui bambu diatas sungai. Jika salah satu orang goyah akan mempengaruhi keseluruhan
anggota kelompok. Donald juga mengajarkan arti berbagi, saling menghibur, dan tetap teguh pendirian.

Dari ketiga Srikandi ini, Hanya Lilis yang mempunyai pasangan. Namun Kusuma dalam masa
pendekatan dengan pelatih atlet panah putra, Adang Adjidjie. Adang adalah musuh bagi Donald. Mereka
mempunyai hubungan yang kurang baik. Cara pelatihan Adang dan Donald berbeda. Cara pengajaran
Donald itu keras, namun masih memberi waktu senggang di akhir minggu. Donald juga perfeksionis, para
atletnya harus selalu fokus dalam latihan. Oleh karena itu, dia tidak suka melihat Adang yang mendekati
Kusuma. Karena Kusuma menjadi tidak fokus dalam latihan.

Dalam persiapan ini, bukan hanya kualitas atlet yang menjadi kendala. Masalah pemenuhan peralatan
yang mendukung perkembangan kualitas atlet. Pengurus PERPANI tidak mampu memenuhi hal tersebut.
Mereka beralasan uang dari pihak KONI belum cair. Hal tersebut membuat Donald merasa marah.
Donald juga membandingkan peralatan atlet panah luar nrgeri dengan atlet panah Indonesia. Pak Udi
sebagai pengurus PERPANI mengatakan Donald harus bersabar. Namun, Donald menyadari bahwa jalan
yang diperjuangkan ini jalan buntu. Donald tidak perlu menempuh jalan lebih jauh untuk menemui ujung
buntu.

Yana mulai terlihat dekat dengan pelatihnya yaitu Donald, karena dia membantu Donald mengawasi
atlet lainnya. Yana sebagai atlet tertua di kelompok atlet panahan itu merasa ikut bertanggung jawab
terhadap mereka. Dari orang tua ketiga atlet, hanya orang tua Lilis yang mengunjungi rumah pelatihan di
Sukabumi. Lilis sangat senang dikunjungi orang tuanya, dia merasa sangat rindu dengan rumahnya di
Surabaya. Namun, kebahagiaannya harus berakhir dengan pertikaiannya dengan ibunya. Sebab ibunya
kembali mengungkit tentang perjodohannya. Walau Lilis sudah mempunyai pacar.

BAB 10-11

Lilis dengan pacarnya sudah lama tak saling menghubungi . Sehingga Lilis selalu merasa
mengkhawatirkan keadaan pacarnya di Surabaya. Setelah mengingat pertikaiannya dengan ibunya, Lilis
mendapat sebuah telpon dari rumah sakit. Orang tua Lilis mengalami kecelakaan dalam perjalanan
menuju rumah keluarga Wijanarko di Jakarta. Lilis merasa tergoncang dan dia takut akan keadaan orang
tuanya. Adang, Donald, Kusuma dan Yani mengantar Lilis ke rumah sakit yang dituju. Mereka juga
menenangkan serta memberi dukungan pada Lilis. Lilis berharap pacarnya akan datang menjenguk
ibunya, meski ibunya membenci pacarnya. Kemudian atas usul Yana dan Kusuma, kejadian ini
dimanfaatkan sebagai uji kepedulian pacar Lilis pada keluarga Lilis. Denny sebagai pacar Lilis, dia
memenuhi uji kepedulian tersebut. Oleh karena itu, ibu Lilis merasa luluh, dia merestui hubungan
mereka. Dan hal itu menjadi wasiat terakhir ibu Lilis.

Sepeninggal ibunya, Lilis merasakan kehilangan yang mendalam. Namun dia juga merasakan
semangatnya yang makin berkobar untuk memenangkan olimpiade. Hal ini dilakukannya untuk
memenuhi keinginan ibunya.

Hari penilaian hasil pelatihan telah datang, 3 Srikandi mendapat nilai.yang kurang memuaskan.
Sehingga pengurus PERPANI merasa tidak yakin akan kemampuan mereka, pengurus tersebut akan
membatalkan keberangkatan mereka ke olimpiade Seoul. Donald memarahi mereka. Namun Donald juga
mendukung 3 Srikandi didepan pengurus PERPANI, Donald mengatakan keadaan psikis atletnya sedang
kurang bagus. Setelah mendapat kritikan seperti itu, Donald melatih mereka dengan lebih keras. Mereka
dituntut untuk lebih fokus, sehingga mendapat nilai diatas rata rata.

BAB 12 – 14

Setelah kejadian pelatihan kemarin, mereka berlatih lebih keras. Dan semangat mereka makin
membaran setelah melihat dukungan masyarakat kecil. Masyarakat sangat mendukung semua kejuaraan
yang diikuti Indonesia. 3 Srikandi tidak mau mengecewakan mereka. Di waktu liburan, Yana tidak ikut
pulang kerumah seperti Kusuma dan Lilis. Dia takut akan ayahnya dan beban skripsinya yang membuat
pusing. Yana hanya tinggal di rumah pelatihan ataupun mengikuti Donald pergi keluar rumah pelatihan.
Yana mulai berkenalan dengan keluarga Donald. Kepribadian Donald yang ceria dan menyenangkan
terbuka dihadapannya. Yana sangat diterima dikeluarga Donald, bahkan Yana dapat mengambil hati
namborou Donald.

Setelah beberapa lama, 3 Srikandi sudah menguasai teknik dan strategi yang diajarkan Donald.
Mereka akan berangkat ke Seoul dalam hitungan hari. 3 Srikandi akan kembali ke rumah masing masing
untuk mempersiapkan keberangkatan mereka. Yana dan Kusuma bertolak ke Jakarta dengan mobil yang
dikendarai Donald. Sedangkan Lilis pulang ke Surabaya dengan kereta bersama Denny. Yana yang
pulang ke rumahnya tidak sanggup menahan rasa bahagia. Karena akhirnya ayahnya mendukungnya
setelah merasakan kehilangan sosok Yana yang sedang di Sukabumi. Yana dilepas dengan iringan restu
kedua orang tuanya, para tetangga dan sorakan anak kecil disekitaran. Kusuma tidak pulang karena
rumahnya terlalu jauh, dia hanya menghubungi ibunya melalui telepon.

Sebelum diberangkatkan,mereka akan bertemu Presiden Soerharto di Istana negara terlebih dahulu.
Mereka diberi wejangan oleh presiden. Setelah itu, mereka menumpangi pesawat yang membawa para
atlet ke Korea Selatan. Sesampainya di Seoul, lara atlet.disambut gembira oleh masyarakat Seoul. Ajang
pembukaan olimpiade Seoul dibuka dengan meriah, Reporter Indonesia juga meliputnya bagi masyarakat
di tanah air.

Hari pertandingan dimulai, mereka akan melaksanakan pertandingan panahan tunggal putri.
Pertandingan panahan ini ada 3 tahap yaitu, jarak 30 m, 50 m dan 60 m. Lilis adalah orang yang pertama
tersingkir dari 3 Srikandi pada pertandingan panahan jarak 60 m. Yana menjadi orang terakhir yang
tersingkir dari 3 Srikandi pada pertandingan peringkat 8 besar. Semua orang merasa kecewa, namun
mereka masih mempunyai kesempatan pada panahan beregu putri. 3 Srikandi mengobati rasa
kekecewaannya dengan berjalan keliling Seoul. Dari ketiga atlet, Kusuma adalah orang yang merasa
bimbang karena ayahnya belum sepenuhnya merestuinya. Ayahnya masih mengharapkan dia menjadi
CPNS. Dan Kusuma teringat janjinya pada ayahnya untuk membelikan adiknya sebuah sepatu baru.
Sampai- sampai Kusuma mengigaukannya dalam tidurnya.

BAB 15

Pada hari pelaksanaan panahan beregu, Kusuma menghilang dari lingkup 3 Srikandi. Yana, Lilis
dan Donald kebingungan mencari Kusuma. Ternyata Kusuma pergi sebentar untuk membeli sepatu baru
sebagai tanda memenuhi janjinya pada ayahnya. 3 Srikandi dan pelatihnya merasa cemas karena suhu
yang rendah dan arah angin yang cepat. Tetapi mereka tetap mengobarkan semangat untuk Indonesia.
Mereka masuk peringkat 24 besar hingga keluar sebagai finalis. Mereka akan berhadapan dengan Korea
dan Amerika Serikat. Semua orang di tanah air merasa bangga dan menyemangati mereka. 3 Srikandi
gagal untuk mendapatkan mendali emas yang direbut tuan rumah. Tetapi 3 Srikandi mendapat mendali
perak atas kemenangannya dari Amerika serikat. Mereka tetao bangga, karena dapat mengharumkan
nama bangsa. Dan juga membawa mendali pertama bagi Indonesia kancah Internasional dalam sepanjang
sejarah. Hal itu tidak didapat dengan perjuangan, Yani harus menahan rasa sakit bahunya yang terkilir,
tangan Kusuma yang membeku dan Lilis yang mendengarkan nasehat ibunya yang telah meninggal.
Kemenangan ini bukan hanya kebahagiaan 3 Srikandi, namun juga obat bagi kekecewaan Donald
Pandiangan pada olimpiade Moskow lalu.

Anda mungkin juga menyukai