Laporan Praktikum Biokimia Percobaan Urine
Laporan Praktikum Biokimia Percobaan Urine
Disusun Oleh:
Nur Alif Fitriasih 24030116120037
Bintang Septiyani W. 24030116120038
Lifiany Annisa 24030116120039
Arini Khoiriyah 24030116120040
Siti Hartinah 24030116120041
M. Faisol Fahmi 24030116120042
Nunung Lailatul Kh 24030116120043
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Biokimia
Judul Praktikum : Urine : Identifikasi Senyawa dalam Urine
M. Faisol Fahmi
24030116120043
Menyetujui,
Asisten Praktikum
Ita Redyaningsih
24030114120029
PERCOBAAN III
URINE : IDENTIFIKASI SENYAWA DALAM URINE
I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam urine
Pengujian pemekatan
2.11 Ginjal
Ginjal merupakan organ penting yang menyaring material dari darah, yang
berbahaya atau berlebihan ataupun keduanya. Material-material ini diekskresikan
dalam urine. Sejumlah tes dijalankan secara rutin di laboratorium klinik dengan
sampel urine. Hal ini termasuk pengukuran glukosa atau gula pereduksi, keton,
albumin, spesifik grafity dan pH (Bettelhem, 1995)
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau
abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan
limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut
kelenjar suprarenal).Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di
belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebre. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk
memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga
ke sebelas dan dua belas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan (Anonim,
2008).
2.12 Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme.
Organ-organ ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
2.12.1 Ginjal
Ginjal merupakan organ penting yang menyaring material dari darah, yang
berbahaya atau berlebihan ataupun keduanya. Material-material ini diekskresikan
dalam urine. Sejumlah tes dijalankan secara rutin di laboratorium klinik dengan
sampel urine. Hal ini termasuk pengukuran glukosa atau gula pereduksi, keton,
albumin, spesifik grafity dan pH (Bettelhem, 1995).
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau
abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan
limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut
kelenjar suprarenal).Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di
belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebre. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk
memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga
ke sebelas dan dua belas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan (Anonim,
2008).
2.13.2 Phenolphtalein
Sifat fisik : kristal tak berwarna
dalam bentuk cairan berwarna putih kekuningan
Sifat kimia : rumus molekul C20H14O4
larut dalam alkohol dan pelarut organik lainnya
tak berwarna dalam larutan asam dan
berwarna merah muda dalam larutan basa
perubahan pH 8,2-10,0 (Mulyono, 2001)
2.13.9 NH4OH
Sifat fisik : titik leleh -78 0C
titik didih -33,5 0C
berbentuk cairan
tidak berwarna, berbau tajam
Sifat kimia : merupakan senyawa basa (Mulyono, 2001)
2.13.10 AgNO3
Sifat fisik : titik leleh 212 0C
densitas 4,3 g/mL
padatan kristal tak berwarna
Sifat kimia : menghasilkan cermin perak dan debagai reagen
analitik (Mulyono, 2001)
2.13.11 HCl
Sifat fisik : titik leleh 114 0C
titik didih -85 0C
densitas 1,27 (udara = 1)
gas tak berwarna, berbau tajam
Sifat kimia : asam kuat
sangat larut dalam air
merupakan hasil reaksi antara NaCl dan H2SO4
(Mulyono, 2001).
2.13.15 BaCl2
Sifat fisik : kristal putih
titik leleh 963 0C
titik didih 1560 0C
Sifat kimia : digunakan dalam ekstraksi barium melalui
elektrolisis dibuat dengan melarutkan BaCO3 dalam
asam hidroklorida dan mengkristalkan hidrat
(Daintith, 1990)
.
2.13.16 Tepung kedelai
Sifat fisik : berbentuk serbuk, berwarna kecoklatan
Sifat kimia : merupakan produk olahan dari kacang kedelai
sebagai sumber protein (Anonim, 2008)
2.13.17 K2C2O4
Sifat fisik : berbentuk krista, tidak berwarna
Sifat kimia : beracun, dapat menyebabkan iritasi, larut dalam air,
senyawa ini dapat digunakan sebagai sumber
utama asam oksalat, larutan pereaksi dalam kimia
analisis dan bahan pembersih (Basri, 1996).
3.1.2 Bahan :
-sampel urine -akuades
-phenolftalein -fenol merah
-reagen Benedict -CH3COOH 0.1 M
-tepung kedelai -amonium sulfat padat
-amonium molibdat -NaOH 2 M
-HNO3 pekat -NaCO3
-NH4OH -BaCl2
-K2C2O3 -HCl pekat
3. 2 Skema Kerja
3.2.1 Senyawa Organik dalam urine
3.2.1.1 Pemecahan Ureum oleh Urease
1.5 mL urine
Tabung reaksi I
hasil
1.5 mL akuades-
hasil
0.5 mL urine
Tabung reaksi
-
- Penambahan 5 mL reagen benedict
- Pemanasan sampai terjadi perubahan warna
- Penambahan tetes demi tetes CH3COOH
- Pengamatan perubahan
hasil
3.2.1.3 Tes Adanya Kreatinin
a. Percobaan JAFFE
2.5 mL urine
Tabung reaksi
-
- Penambahan 1 mL asam pikrat jenuh
- Penambahan 1 mL NaOH 2M
- Pengamatan perubahan warna
hasil
2.5 mL
Aquades
Tabung reaksi
hasil
b. Percobaan WEYL
2.5 mL urine
Tabung reaksi
-
- Penambahan 5 tetes sodium nitroprusid
- Penambahan NaOH hingga larutan
bersifat alkalis
- Penambahan tetes demi tetes CH3COOH
- Pengamatan perubahan warna
hasil
2.5 mL urine
-
Tabung reaksi
-
- Penambahan 5 tetes sodium nitroprusid
- Penambahan NaOH hingga larutan
bersifat alkalis
- Penambahan tetes demi tetes CH3COOH
- Pengamatan perubahan warna
hasil
3.2.1.4 Tes adanya Asam Urat dan Garamnya
a. Percobaan Muroksid
0,25 mL urine + 3 tetes HNO3 pekat
Cawan petri
- Pemanasan di atas
penangas air sampai kering
- Pengamatan perubahan
hasil
Hasil
-
- Penambahan
dengan
campuran
dalam drop
plate
- Pengamatan
perubahan
warna
Hasil
3.2.1.5 Tes adanya senyawa keton (Percobaan Rhoten)
5 mL urine
Tabung
reaksi
- Penambahan (NH4)2SO4 padat (sambil
pengocokkan) hingga larutan jenuh
- Penambahan 3 tetes larutan Na-nitroprusid
5% + 2 mL NH4OH jenuh
- Pengocokkan hingga bercampur rata
- Pendinginan selama 30 menit
- Pengamatan perubahan warna
hasil
penyaringan
pengambilan 5 ml filtrat
2.5 ml filtrat
urine
Tabung reaksi
- pemanasan diatas
penangas air
- penambahan 3-5 tetes
CH3COOH 2M
- pengamatan perubahan
hasil
3.2.2 Senyawa Anorganik dalam Urine
3.2.2.1 Tes Adanya Asam Amino
1 mL urine
Tabung
-
reaksi
- Penambahan 2 tetes indikator PP + 2 tetes
Na2CO3 2% hingga terbentuk warna
merah muda
- Pemanasan di atas penangas air hingga
mendidih
- Peletakkan kertas saring basah oleh
indikator PP di atas mulut tabung reaksi
(tidak menutupi semua mulut tabung)
- Pengamatan perubahan warna pada kertas
saring
hasil
1 mL urine
Tabung
-
reaksi
- Penambahan 2 tetes HNO3 pekat + 2 tetes
larutan AgNO3
- Pengamatan perubahan warna
- Penambahan NH4OH berlebihan
- Pengamatan
hasil
3.2.2.3 Tes Adanya Fosfat dan Kalsium
5 mL urine
Tabung reaksi
-
- Penambahan 1 mL NH4OH hingga
larutan bersifat alkalis
- Pemanasan larutan di atas penangas air
hingga ada endapan putih
- Penyaringan dengan kertas saring
- Pencucian dengan
akuades
- Pelarutan dalam 1 mL
CH3COOH 2%
- Pembagian dalam 2
tabung
tabung I tabung II
tabung I tab
- ung
- Penambahan 1 tetes HNO3 pekat II
Penambahan 3 tetes K2C204
- Penambahan 3 tetes amonium molibdat Pengamatan perubahan
- Pemanasan
- Pengamatan perubahan hasi
l
hasil
1 mL urine
Tabung
-
reaksi
- penambahan dengan 1 tetes HCl pekat
- penambahan 3 tetes BaCl2 0,1 M
- pengamatan perubahan
hasil
IV. DATA PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui unsur – unsur yang terkandung
dalam urine. Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Sampel yang
digunakan adalah urine 2 jam setelah makan. Prinsip dari percobaan ini adalah
reaksi khas pada masing – masing percobaan. Metode yang digunakan tes
pemecahan ureum oleh urease, tes adanya gula pereduksi, tes adanya kreatinin
(JAFFE dan WEYL), tes adanya asam urat dan garamnya (Muroksid dan Schiff),
tes adanya keton, tes adanya protein, tes adanya amoniak, tes adanya klorida, tes
adanya fosfat dan kalsium dan tes adanya sulfat.
HO C H Cu2+ H 2O HO C H Cu2O H+
H C OH H C OH
H C OH H C OH
CH 2OH CH2 OH
(Martoharsono, 1993)
Penambahan reagen benedict tersebut membuat larutan
menjadi berwarna biru kemudian larutan tersebut dipanaskan.
Pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk mempercepat reaksi.
Hal itu dikarenakan adanya penambahan energi kinetik partikel
sehingga parikel lebih cepat bergerak dan mengakibatkan
tumbukan terjadi.
Dari hasil percobaan didapatkan sampel urine menunjukkan
uji positif mengandung gula pereduksi karena terjadi perubahan
warna biru kehijauan dan terdapatnya sedikit endapan merah bata.
CH3 NO 2
CH 3
NH 2 OH
H2 N NO 2
C NH
N CH3
NO 2
CH2 COOH
(Martoharsono, 1993)
Setelah ditambahkan asam pikrat, urine dan aquades menghasilkan
warna kuning pekat pada sampel urine dan warna kuning terang pada
akuades. Kemudian ditambah dengan NaOH untuk memprotonkan
Nitrogen dalam suasana basa untuk membentuk rantai lurus kreatinin.
Setelah ditambahkan NaOH urine menghasilkan warna yang berubah
menjadi merah kejinggaan dan pada aquades berwarna kuning bening.
Terbentuknya warna merah kejinggaan ini menunjukkan uji positif yang
merupakan tanda telah terpecahnya kreatinin dalam urine menjadi
kreatinin dan garam asam pikrat(Harper, 1961). Dari percobaan yang
telah dilakukan didapatkan hasil bahwa urine mengandung kreatinin.
5.1.3.2. Percobaan WEYL
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya kreatinin dalam
urine. Kreatinin disintesis dalam tubuh untuk simpanan tenaga penting
bagi sintesis ATP. Bila kreatinin meningkat maka berdampak infusidensi
ginjal yang akut atau kronis dan ganngguan fatal ginjal yang
diakibatkanoleh beberapa jenis obat. Kreatinin sendiri merupakan zat
racun dalam darah yang terdapat pada ginjal seseorang yang sudah tidak
berfungsi dengan normal. Sampel yang digunakan adalah urine perokok.
Prinsip percobaan ini adalah penambahan larutan basa untuk menghasilkan
warna. Penambahan Sodium Nitroprusid dan NaOH bertujuan agar
kreatinin dapat bereaksi dengan basa. Didapatkan perubahan warna
menjadi warna jingga Perubahan warna menunjukan hasil yang didapat
positif dan larutan bersifat alkalis. Selanjutnya pada penambahan asam
asetat berfungsi agar kreatinin menunjukkan warna reaksi yang berbeda
terhadap suasana asam yaitu kembali memudar seperti semula menjadi
warna kuning. Uji positif yang menunjukkan adanya kreatinin adalah
perubahan warna menjadi jingga kecoklatan saat ditambahkan larutan basa
dan kembali memudar menjadi warna jingga saat penambahan asam. Dan
warna pada hasil akhirnya adalah kuning.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
H H
N N
C O C O
C HN C HN
Na2Fe(CN) 5NO .2H2O
H+
N CH 2 N CH2
CH 3 CH 3
HN Fe(CN)5NO.2H2O
C NH 2Na+
NH
CH2COOH
(Martoharsono, 1993)
5.1.4 Test adanya Asam Urat dan Garamnya
5.1.4.1 Percobaan Muroksid
Percobaan ini bertujuan untuk mengindentifikasi keberadaan
senyawa asam urat dan garamnya dalam urine. Prinsip dari percobaan
ini adalah pemutusan ikatan rangkap pada asam urat. Pada percobaan
ini urine ditambahkan HNO3 pekat yang bertujuan untuk memutus
ikatan rangkap pada asam urat (C=O) menjadi ikatan tunggal C-OH
dan mengeliminasi ikatan tunggal C-H menjadi ikatan rangkap C=N
sehingga dihasilkan senyawa berwarna kuning kecoklatan. Reaksi
yang terjadi pada percobaan ini yaitu :
H N C O N C OH
H
H
O C C N HNO3 HO C C N NO2
C O C OH
H N C N N C N
H
(Martoharsono, 1993).
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya asam urat dan garamnya
dalam urine. Prinsip percobaan ini adalah reduksi ion Ag+ menjadi Ag. Uji
positif pada percobaan ini adalah adanya lapisan seperti cermin perak yang
menempel pada kertas saring. Penambahan larutan Na2CO3 bertujuan
untuk membentuk garam dari asan urat ketika Na2CO3 bereaksi dengan
asam urat. Penambahan AgNO3 bertujuan untuk mereaksikan AgNO3
tersebut dengan garam dari asam urat dan membentuk lapisan warna perak
pada kertas saring akibat adanya reduksi Ag+ menjadi Ag oleh garam
sodium (Na+) dari asam urat tersebut. Berikut reaksi yang terjadi adalah:
(Martoharsono, 1993)
Dari percobaan diperoleh hasil terbentuk endapan hitam pada sisi kertas saring
dari sampel urine. Hal ini menunjukkan bahwa dalam sampel urine tersebut
mengandung asam urat. Namun, dalam jumlah yang sedikit.
CH3
(Kusnawidjaya,1987)
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa pada sampel urine menunjukkan
perubahan warna menjadi jingga. Hal ini menandakan bahwa sampel urine
tersebut positif mengandung gugus keton.
Sampel urine adanya gugus keton
NH 2 R R
(Kusnawidjaja, 1987).
Hasil yang diperoleh pada percobaan ini yaitu tidak terbentuk endapan
yang berarti bahwa dalam sampel urine yang digunakan tidak mengandung
protein.
C OH H 2O C OH H 3O+
O OH
C C O
O O
O-
H 3O+
C O
C O
O
In2-, merah
(Underwood, 1986)
Saat penambahan PP terbentuk warna merah muda pada larutan.
Hal tersebut menunjukan bahwa dalam larutan sudah bersuasana basa,
karena PP akan memberikan warna bening pada suasana asam.
Selanjutnya dilakukan pemanasan yang dilakukan bertujuan untuk
mempercepat reaksi. Pada kertas saring ditetesi dengan indikator PP yang
bertujuan untuk mengetahui adanya gas yang bersifat basa yang timbul
selama proses pemanasan. Gas yang bersifat basa tersebut dapat merubah
warna kertas saring yang telah ditetesi indikator PP menjadi merah muda.
Pada percobaan ini menghasilkan uji negative dimana kertas saring tidak
terbentuk warna merah muda tetapi seharusna percobaan ini menghasilkan
uji positif. Hal ini mungkin dikarenakan pengaruh penambahan PP yang
terlalu banyak atau terlalu sedikit. dan juga kemungkinan dikarenakan
larutan yang didalan tabung tidak menguap dan tidak mengenai kertas
lakmus sehingga menyebabkan kertas saring tidak berwarna merah muda
(uji negative).
Reaksi yang terjadi:
Na2CHO 3 NH4HCO3 NaCH2O3 (NH4)CO3
2NH4 + CO32- → 2NH3 ↑ + CO2 ↑ + H2O
(Martoharsono, 1993)
[P(Mo3O4)4] ↓ + 12H2O
6.2 Saran
1) sebelum prakktikum mencuci alat yang akan digunakan sebersih mungkin
agar terhindar dari kontaminasi zat lain yang dapat mempengaruhi hasil
praktikum.
2) Lakukan praktikum sesuai panduan yang ada
DAFTAR PUSTAKA