Anda di halaman 1dari 12

SWAMEDIKASI

NYERI ULU HATI (GASTRITIS), PERUT PENUH &


KEMBUNG

Dosen Pengampu:

Dr. Titik Sunarni, M.Si., Apt.

Disusun Oleh:

Anisa Nova Puspitaningrum 2020394341

Ayu Angsari Dyah Pangesti 2020394352

A’yuni Naifada 2020394354

Dewi Sapitri 2020394360

Dhika Meyla Nur Rochmah 2020394361

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER XXXIX


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020

1
BAB I

I. GASTRITIS
A. PENGERTIAN
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/ lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis
merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus, atau lokal
dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada epigastrium, mual dan
muntah. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya,
peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri
yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor-
faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat
penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis. Secara histologis dapat dibuktikan
dengan inflamasi sel-sel radang pada daerah tersebut didasarkan pada manifestasi klinis
dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Klasifikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu
gastritis akut dan kronis.
1. Gastritis akut
Disebabkan oleh asam atau alkali kuat yang dapat menyebabkan mukosa
menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi menjadi dua garis besar yaitu :
 Gastritis Eksogen akut (biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari luar,
seperti: alkohol, merokok, kafein, mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti
inflamasi (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa
lambung).
 Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan badan).
2. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. Pylory). Gastritis
kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan gastritis
kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan
atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik
mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses ini.
Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi Helicobacter
pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.

2
B. PATOFISIOLOGI
Gastritis terjadi ketika mekanisme perlindungan dalam lambung mulai
berkurang sehingga menimbulkan peradangan (inflamasi). Kerusakan ini bisa
disebabkan oleh gangguan kerja fungsi lambung, gangguan struktur anatomi yang
bisa berupa luka atau tumor, jadwal makan yang tidak teratur, konsumsi alkohol atau
kopi yang berlebih, gangguan stres, merokok, pemakaian obat penghilang nyeri dalam
jangka panjang dan secara terus menerus, stres fisik, infeksi bakteri Helicobacter
pylori. Ketidakseimbangan antara faktor-faktor agresif (asam dan pepsin) dan faktor-
faktor defensif (resistensi mukosa) pada mukosa lambung dan duodenum
menyebabkan terjadinya gastritis, duodenitis, ulkus lambung dan ulkus duodenum.
Asam lambung yang bersifat korosif dan pepsin bersifat proteolitik merupakan faktor
terpenting dalam menimbulkan kerusakan mukosa lambung-duodenum.
Helicobacter pylori merupakan penyebab utama penyakit gastritis.
Helicobacter pylori dapat hidup dalam waktu yang lama dilambung manusia dan
memiliki kemampuan mengubah kondisi lingkungan yang sesuai dengan
lingkungannya sehingga Helicobacter pylori akan mengiritasi mukosa lambung serta
menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium. Komplikasi yang dapat timbul dari
gastritis, yaitu gangguan penyerapan vitamin B12, menyebabkan anemia pernesiosa,
penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis kronis
jika dibiarkan tidak terawat, akan menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada
lambung. Serta dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi
penipisan terus menerus pada dinding lambung.

C. GEJALA
Gejala gastritis atau maag diantarnya yaitu tidak nyaman sampai nyeri pada
saluran pencernaan terutama bagian atas, mual, muntah, lambung terasa penuh, kembung,
bersendawa, merasa cepat kenyang, perut keroncongan dan sering kentut serta timbulnya
luka pada dinding lambung. Gejala ini bisa menjadi akut, berulang dan kronis. Disebut
kronis bila gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus dan gastritis ini
dapat ditangani sejak awal yaitu: mengkonsumsi makanan lunak dalam porsi kecil,
berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam, berhenti merokok, dan jika memang
diperlukan dapat minum antasida sekitar setengah jam sebelum makan atau sewaktu
makan.
Tanda dan Gejala Penyebab
3
Mual HCl meningkat
Muntah Adanya penekanan saraf vagus dan memberikan reflek muntah
Tidak Nafsu Makan Lambung banyak terisi HCl maka lambung akan terasa penuh,
selain itu rasa mual juga dapat menyebabkan tidak nafsu makan
Nyeri Peradangan oleh agen iritasi lambung terhadap lambung
Hematesis Perdarahan lambung akibat erosi oleh agen iritasi lambung
Tinja terdapat darah Perdarahan lambung akibat erosi oleh agen iritasi lambung
Mulut terasa asam Lambung terisi HCl penuh menyebabkan terasa dirongga mulut

D. TERAPI FARMAKOLOGI
a) Terapi Farmakologi Gastitris
1. Antasida
Antasida meningkatkan pH lumen lambung. Peningkatan tersebut
meningkatkan kecepatan pengosongan lambung. Sehingga efek antasida menjadi
pendek. Pelepasan gastrin meningkat dan menstimulasi pelepasan asam. Mula kerja
antasida bergantung pada kelarutan dan kecepatan netralisasi asam, sedangkan
kecepatan pengosongan lambung sangat menentukan masa kerjanya.
Antasida ada 2 macam yaitu antasida sistemik dan nonsistemik. Antasida
sistemik yang diabsorbsi melalui usus halus sehingga urin akan bersifat alkalis dan
menyebabkan alkalosis metabolik dan antasida nonsistemik yang tidak diabsorbsi
melalui usus halus sehingga tidak akan menyebabkan alkalosis metabolik. Kandungan
yang terdapat pada antasida yaitu natrium bikarbonat, magnesium hidroksida dan
magnesium trisil, dan alumunium hidroksida. Alumunium hidroksida menyebabkan
konstipasi, sedangkan magnesium hidroksida dapat menyebabkan diare. Kombinasi
keduanya membantu menormalkan fungsi usus. Na bikarbonat melepaskan CO2 yang
dapat menimbulkan sendawa dan kembung. Contoh obat dipasaran: Antasida DOEN.
2. Antagonis reseptor H2 histamin
Obat golongan ini cepat diabsorbsi oral dan akan memblok kerja histamin
pada sel parietal dan mengurangi sekresi asam. Empat macam obat yang digunakan
yaitu simetidin, ranitidin, famotidin dan nizatidin. Simetidin dan antagonis H2 lainya
diberikan secara per-oral, didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh dan
diekskresikan dalam urin dengan waktu paruh yang singkat. Ranitidin memiliki masa
kerja yang panjang dan lima sampai sepuluh kali lebih kuat. Efek farmakologi
famotidin sama dengan ranitidin, hanya 20−50 kali lebih kuat dibandingkan dengan
simetidin dan 3−20 kali lebih kuat dibandingkan ranitidin. Efek farmakologi nizatidin

4
sama seperti ranitidin, nizatidin dieliminasi melalui ginjal dan sedikit yang terjadi
metabolisme. Contoh obat: Ranitidine, simetiden, famotidine.
3. Pompa Proton Inhibitor
Penghambat pompa proton merupakan penghambat sekresi asam lambung
lebih kuat dari AH2. Obat ini bekerja di proses terakhir produksi asam lambung, lebih
distal dari AMP. Contoh obat dipasaran : Esomeprazol, Omeprazole, Lansoprazole.
4. Penguat mukosa lambung
a. Sukralfat.
Senyawa aluminium sukrosa sulfat ini membentuk polimer mirip lem dalam
suasana asam dan terikat pada jaringan nekrotik tukak secara selektif. Sukralfat
hampir tidak diabsorpsi secara sistemik. Obat yang bekerja sebagai sawar
terhadap HCl dan pepsin ini terutama efektif terhadap tukak duodenum. Karena
suasana asam perlu untuk mengaktifkan obat ini, pemberian bersama Antagonis
H2 atau antasid menurunkan bioavailabilitas.
b. Misoprostol.
Suatu analog metilester prostaglandin E1. Obat ini berefek menghambat
sekresi HCl dan bersifat sitoprotektif untuk mencegah tukak saluran cerna yang
diinduksi obat-obat AINS. Misoprostol adalah prostaglandin sintetik pertama yang
efektif secara oral. Obat ini menyembuhkan tukak lambung dan duodenum,
efeknya berbeda bermakna dibanding plasebo dan sebanding dengan simetidin.
Misoprostol menyembuhkan tukak duodenum yang telah refrakter terhadap AH2.
Pada penelitian klinis, misoprostol sama efektif dengan simetidin untuk
pengobatan jangka pendek tukak duodenum dan efektif untuk tukak lambung.
b) Terapi Non Farmakologi Gastritis
 Hindari makanan berlemak yang menghambat pengosongan isi lambung
 Hindari mengkonsumsi makanan yang menimbulkan gas & terlalu pedas
 Hindari minuman dengan kadar caffein, alkohol, dan kurangi rokok
 Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung
 Kelola stres psikologi seefisien mungkin
 Olah raga teratur
II. PERUT PENUH DAN KEMBUNG
A. PENGERTIAN

5
Perut kembung adalah kondisi di mana ada penumpukan gas di dalam perut,
khususnya sistem pencernaan, sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Normalnya, ketika sedang makan, minum, maupun menelan air liur, Anda juga
memasukkan sedikit udara ke dalam tubuh, khususnya sistem pencernaan. Jika jumlah
udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak, tentu akan menumpuk.
Kondisi inilah yang mungkin kerap membuat tidak nyaman karena perut seolah
sangat penuh, bahkan bisa tampak membesar. tubuh biasanya akan melakukan
beberapa caranya sendiri untuk mengeluarkan penumpukan gas di dalam perut. Perut
kembung pada dasarnya adalah proses biologis yang wajar dialami oleh setiap orang.
Sebagian besar kasus perut kembung sebenarnya tidak berbahaya karena dipicu oleh
jenis makanan dan minuman tertentu. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hal
ini bisa menjadi tanda dari adanya kondisi medis lain yang lebih serius.
Perut kembung adalah kondisi yang umum terjadi pada siapa saja, baik orang
dewasa maupun anak-anak. Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan konsumsi beberapa
jenis makanan dan minuman yang bisa menjadi pemicunya. Namun selain itu,
beberapa penyakit tertentu juga bisa meningkatkan risiko perut kembung. Karena
kondisi ini sebenarnya bisa diatasi dengan mudah.

B. PATOFISIOLOGI
Perut kembung biasanya disebabkan oleh proses pencernaan atau fermentasi
makanan yang tidak berjalan dengan baik di dalam sistem pencernaan. Sebab,
memang ada beberapa sumber makanan dan minuman yang cenderung lebih sulit
dicerna oleh tubuh. Makanan atau minuman tersebut biasanya mengandung
polisakarida atau kelompok karbohidrat tertentu, maupun serat dari tanaman. Bakteri
yang ada di dalam sistem pencernaan yang menyebabkan proses pencernaan makanan
tidak berhasil. Gas penyebab perut kembung juga bisa muncul ketika sistem
pencernaan tidak dapat memecah komponen tertentu di dalam makanan dengan baik.
Contohnya gluten dan gula di dalam produk susu maupun buah. Kondisi ini disebut
dengan penyebab ‘endogen’ alias dari dalam tubuh. Sebagian besar gas di dalam
sistem pencernaan terdiri atas nitrogen dan oksigen. Ketika proses pencernaan
berlangsung, akan terbentuk gas. Penumpukan gas tersebut memicu perut kembung.
C. GEJALA
Tanda dan gejala umum perut kembung mungkin sulit untuk dikenali, tapi
banyak orang yang menggambarkannya sebagai rasa tidak nyaman. Mulai dari adanya
6
rasa seolah penuh, sesak, atau bengkak pada perut. Secara lebih rinci, berikut gejala
yang muncul perut kembung:
 Perut terasa penuh
 Ukuran perut tampak membesar
 Sering bersendawa
 Muncul bunyi pada perut seperti gemuruh
 Sakit di seluruh bagian perut, di tengah, atau di sisi tubuh
Berbagai tanda dan gejala tersebut bisa disertai dengan rasa seolah ada
penumpukan gas berlebih pada perut. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang
tidak disebutkan di atas. Biasanya, perut kembung dapat membaik dengan sendirinya.

D. TERAPI FARMAKOLOGI
a) Terapi Farmakologi Perut Penuh & Kembung
1. Simethicone. Bertugas untuk mengurangi tekanan pada perut akibat
adanya penumpukan gas, dengan cara memecah gelembung gas di dalam
sistem pencernaan. Maka itu, gas bisa lebih mengalir dengan lebih mudah.
2. Tablet activated charcoal (arang aktif). Berguna untuk membantu
meredakan gejala perut kembung, dengan cara menyerap gas berlebih yang
menumpuk di dalam sistem pencernaan. 
Namun sebelum minum obat-obatan tersebut, alangkah baiknya untuk
mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter. Pasalnya, beberapa
kondisi kesehatan dan medis tertentu mungkin tidak dianjurkan minum
beberapa jenis obat, atau memerlukan jenis obat yang berbeda.
d) Terapi Non Farmakologi Perut Penuh & Kembung
 Menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu kembung.
 Biasakan tubuh rutin berolahraga maupun melakukan latihan pernapasan
 Hindari makanan yang menyebabkan perut kembung, Contohnya seperti:
- Kacang-kacangan. Mengandung gula oligosakardia yang sulit dicerna,
- Buah-buahan dan sayuran seperti kol, kembang kol, dan wortel.
Mengandung gula dan pati yang bisa menghasilkan gas berlebih.
- Susu dan produk olahannya. Biasanya menimbulkan gangguan pada
sistem pencernaan jika tubuh kesulitan dalam mencerna laktosa
maupun gula di dalam susu.

7
- Biji-bijian utuh. Sebaiknya makan secukupnya saja, karena terlalu
banyak makan biji-bijian dapat menimbulkan perut kembung. Ini
karena biji-bijian memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga tidak
bisa dicerna oleh tubuh. Itulah mengapa tubuh membutuhkan waktu
untuk menyesuaikan diri ketika ada peningkatan konsumsi serat.
 Hindari makan dalam porsi besar
Makan makanan dalam porsi terlalu banyak dalam sekali makan
bisa memicu timbulnya kembung. Hal ini dikarenakan porsi makanan yang
terlalu banyak tersebut, dapat memberikan tekanan yang besar pada perut.
Sebaiknya makan sedikit namun sering guna mencegah perut kembung.
 Hindari makan dan minum terburu-buru
Makan dan minum terburu-buru bisa menimbulkan perut kembung,
karena turut memicu masuknya udara ke dalam sistem pencernaan. Maka
itu, usahakan untuk mengunyah terlebih dahulu makanan sampai lumat,
baru kemudian menelannya.
 Hindari terlalu banyak makan makanan berlemak
Makanan berlemak memang diyakini bisa membantu tubuh merasa
kenyang lebih lama. Akan tetapi, di sisi lain, makan makanan berlemak
dapat memperlambat proses pencernaan dan pengosongan lambung.
 Hindari merokok
Merokok dapat mengakibatkan masuknya udara yang terlalu
banyak ke dalam sistem pencernaan. Selain itu, kebiasaan ini juga berisiko
membuat pencernaan mengalami iritasi. Pada akhirnya, mengakibatkan
penumpukan gas di perut yang berujung pada kembung.
 Usahakan tubuh selalu aktif
Menjaga tubuh tetap aktif setiap hari dapat membantu
melancarkan fungsi atau kerja sistem pencernaan. Dengan begitu, dapat
menurunkan kemungkinan gas menumpuk di dalamnya, sehingga secara
tidak langsung dapat mengobati perut yang kembung.

BAB II

Contoh kasus 1

A. Kasus

8
Ny. RT (39 th) datang ke dokter dengan keluhan nyeri, perih lambung dan
kembung yang terjadi setiap hari sejak setahun yang lalu. Pasien mengatakan, hal ini
membuatnya pantang berbagai jenis makanan dan lebih banyak makan makanan
lunak seperti bubur kecap atau nasi tim. Ketika ditanyakan tentang
pengobatan,pasien mengaku sudah berobat ke berbagai spesialis penyakit dalam
terutama yang spesialisasi saluran cerna. Endoskopis udah dilakukan namun tidak ada
masalah berarti, H. Pylori tidak ditemukan. USG abdomen dan pemeriksaan
penunjang laboratorium telah dilakukan dan tidak juga ditemukan hal yang
bermasalah. Pasien diberikan obat Omeprazole yang biasanya diberikan kepada
pasien dengan gangguan seperti ini dan juga diberikan Domperidone serta
Sukralfat. Hasilnya tidak banyak membantu. Terapi apa yang anda sarankan?
Penyelesaian :
Pengertian: perut kembung adalah kondisi di mana ada penumpukan gas di
dalam perut, khususnya sistem pencernaan, sehingga akan menimbulkan rasa tidak
nyaman. Perut kembung biasanya disebabkan oleh proses pencernaan atau fermentasi
makanan yang tidak berjalan dengan baik di dalam sistem pencernaan.
Gejala yang muncul ketika mengalami perut kembung:
• Perut terasa penuh
• Ukuran perut tampak membesar
• Sering bersendawa
• Muncul bunyi pada perut seperti gemuruh
• Sakit di seluruh bagian perut, di tengah, atau di sisi tubuh
Terapi farmakologi:
a) Diberi obat antiflatulen (contohnya simetikon, dimetikon)
b) obat untuk mengurangi keasaman lambung : antasida dan H2 bloker.
Terapi non farmakologi
• Mencari dan mencatat jenis makanan apa saja yang bisa menyebabkan kembung. 
• Membatasi makanan dan minuman yang bisa memicu timbulnya kembung. 
• Batasi makanan kaya serat untuk sementara waktu.
• Batasi produk susu
B. Penyebab
1. Penyebab perut kembung
a) Jenis makanan yang bisa menyebabkan perut kembung

9
 Kacang-kacangan
 Intoleransi laktosa
 Makanan dengan pemanis buatan
 Soda dan minuman berkarbonasi
 Sisa makanan di dalam sistem pencernaan.
 Perubahan jumlah bakteri pada sistem pencernaan.
 Gangguan pencernaan, seperti intoleransi laktosa dan penyakit celiac.
• Kontipasi atau sembelit, karena semakin lama makanan mengendap di
dalam usus akan semakin banyak waktu untuk mencernanya.
b) Penyebab perut kembung akibat kebiasaan makan
 Sering makan makanan berlemak.
 Makan terlalu cepat, karena bisa meningkatkan risiko perut kembung.
 Makan dalam porsi terlalu banyak, Banyak bicara saat makan.
c) Penyebab perut kembung akibat kondisi medis
 Kebiasaan merokok
 Stress
 Kecemasan
2. Penyebab sakit ulu hati
 Tukak peptik
 Batu empedu
 Preeklampsia
 Esofagitis
 Gastritis
3. Penyebab gastritis
 Peradangan pada mukosa lambung disebabkan oleh minum alkohol, obat-
obat seperti asetosal, NSAID, kortikosteroid, infeksi helicobakter pylori.
C. Gejala
1. Gejala perut kembung
 Perut terasa penuh
 Ukuran perut tampak membesar
 Sering bersendawa
 Muncul bunyi pada perut seperti gemuruh

10
 Sakit di seluruh bagian perut, di tengah, atau di sisi tubuh
2. Gejala sakit ulu hati
 Nyeri seperti terbakar pada kerongkongan, dirasakan di belakang tulang
dada terutama 1jam setelah makan, berbarang, membungkuk
 Nyeri menusuk-nusuk dinding lambung
 Mual-mual, muntah
3. Gejala gastritis
 Tidak selalu menimbulkan gejala.
 Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.
 Perut kembung.
 Cegukan.
 Mual.
 Muntah dan muntah darah
 Hilang nafsu makan.
 Cepat merasa kenyang saat makan.
 Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.

Contoh kasus 2

Seorang pria berusia 20 tahun datang ke apotek ingin meminta obat karena
merasa perutnya sakit. Dia sebelumnya mengonsumsi methyl prednisolon untuk
meredakan peradangannya, namun setelah 3x minum pasien merasakan nyeri di
bagian uluhati dan sering cegukan, juga merasakan mual muntah serta perut terasa
kembung. Obat apakah yang dapat diberikan untuk mengurangi keluhan pasien?

Farmakologi :
- pemberian antasida sirup atau tablet diminum 3x sehari setengah jam sebelum
makan atau 1 jam setelah makan.
- Mengurangi dosis kortikosteroid secara berkala.

Non farmakologi :
- Menghindari makanan yang dapat menyebabkan kembung seperti soda, kubis,
susu, singkong, kopi dll

11
DAFTAR PUSTAKA

Neal, Michael J. 2005. At a Glance Farmakologi Medis Ed.5. Erlangga, Jakarta


Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th Ed. Canada: Yolanda
Cossio.

12

Anda mungkin juga menyukai