NIM : 190741639284
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Offering :B
2. - Premis Mayor : y = 3x + 5
- Premis Minor : x = 2
- Kesimpulan : y = 11
B. Penalaran Induktif
Paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus
(mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa
pernyataan umum disebut dengan Penalaran Induktif atau Pemikiran Induksi. Berbeda dengan
penalaran deduktif, penalaran induktif alur pikirnya dimulai dari hal yang spesifik (khusus) ke
arah yang lebih umum. Dari yang khusus menghasilkan teori baru secara umum. Kesimpulan
yang ditarik bersifat induktif, meskipun premis yang dipakainya adalah benar dan penalaran
induktifnya adalah sah, namun kesimpulan nya bisa saja salah. Selain itu, penalaran induktif
tidak memberikan kepastian namun sekadar tingkat peluang bahwa premis-premis tertentu
dapat ditarik.
Bahaya atau kekurangan menggunakan logika induktif yaitu terlalu cepat menarik
kesimpulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis yang
memadai dan premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah ke-ilmiahan. Ciri-ciri dari
Penalaran Induktif :
* Sintesis, yaitu kesimpulan ditarik dengan cara mensintesakan kasus-kasus yang digunakan
dalam premis-premis.
* General, yaitu kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus yang lebih banyak.
* Aposteriori : kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen merupakan hasil pengamatan
inderawi.
* Kesimpulan tidak mungkin mengandung nilai kepastian mutlak (ada aspek probabilitas).
Alur pemikiran Penalaran Induktif adalah kebalikan dari alur Penalaran Deduktif. Di
mana sebuah asumsi atau sebuah kajian observasi kemudian berkembang menjadi pola
permasalahan. Lalu kemudian dibuat menjadi sebuah hipotesis tentatif dan disimpulkan
menjadi sebuah teori. Pemikiran Induktif sejatinya adalah lawan arah dari Pemikiran
Deduktif.
Hypothesis Pattern
Theory Tentative
Observation
Contoh :
1. Pada saat ini remaja lebih menyukai tari-tarian dari barat seperti breakdance,
Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain sebagainya. Begitu pula dengan jenis musik
umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai
ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak
disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser
kesenian dan budaya tradisional.
2. Premis : David pria yang baik, perhatian dan sabar